01. Dandelion dalam sangkar emas .

" Kapan semua ini berakhir . " Batin Firda memegangi lengannya yang terasa nyeri akibat cengkraman dari suaminya tadi .

Kreekkk....

Suara pintu terbuka membuat tubuh Firda menegang , wanita itu langsung berdiri dari kursi yang tak jauh dari meja rias nya . Matanya menyorot tajam pada daun pintu yang memperlihatkan sosok tubuh tegap yang begitu menakutkan menurut nya .

" Sudah selesai pakai softlens nya ?" Tanya laki laki itu semakin mendekati Firda . Firda hanya terdiam tak berniat menjawab pertanyaan itu , yang ia bisa lakukan hanya mengalihkan pandangannya dari tatapan sang suami yang begitu menakutkan .

Pelukan hangat dan lembut di pinggang nya membuat Firda terdiam . Ia bingung dan tak tau harus bagaimana , hati dan fisiknya sakit secara bersamaan . Tetapi wanita itu tak ingin menangis ia lagi , sudah cukup ia menangis untuk hari ini .

" Maafkan aku , aku hanya tak suka kamu membantah dan melupakan apa yang aku perintahkan . " ucap laki laki yang tengah memeluknya dengan erat itu seraya menciumi leher Firda .

" Brian aku lelah , aku ingin tidur saja malam ini . Boleh kan ?" Tanya Firda dengan suara yang sangat kecil , karena ia takut Brian akan marah lagi dengan permintaan nya .

" Baiklah istirahat lah aku akan menemani mu ?." ucap laki laki itu menuntun sang istri berbaring di tempat tidur nya .

" Apa aku boleh lepaskan softlens ini sekarang , bukankah tak baik tidur menggunakan softlens ?" tanya Firda tanpa mau menatap suaminya itu . Brian menghela nafas nya kasar kemudian ia mencium kening Firda dengan sayang .

" Baiklah lepaskan saja , tapi setelah kamu bangun kamu harus mengunakan nya lagi . " Ucap Brian berbisik di telinga Firda dengan spontan Firda menjauh , ia menyingkirkan lengan sang suami pada perutnya .

Setelah itu ia berjalan menuju meja rias untuk melepaskan softlens itu kembali . Ia lelah sebenarnya memakai benda itu namun , ia juga tak bisa untuk tak memakainya karena takut dengan amukan suaminya itu .

Dari awal menikah hingga detik ini suaminya Selalu saja meminta ia untuk mengenakan lensa tersebut . Ia sendiri tak tau apa alasan di balik itu , ia hanya bisa menuruti perintah nya tanpa mau membantah .

" Kalau sudah tidur lah ini sudah malam , aku juga sudah mengantuk . " Ucap Brian menyadarkan Firda dari lamunan nya . Wanita itu berjalan perlahan menuju kasur nya . Ia kemudian berbaring memunggungi brian , lingkaran tangan Brian langsung menyambut pinggang nya .

Mata firda sama sekali tak tertutup , ia tak bisa tidur karena rasa sakit yang mulai ia rasakan di sekujur tubuh nya . Wanita itu melirik kearah Brian yang sudah mendengkur dengan halus . Menandakan jika ia sudah terlelap dalam tidur nya .

Firda menyingkirkan tangan Brian dari pinggang nya kemudian wanita itu bangkit dan berjalan menuju sebuah kamar yang sengaja suaminya siapkan untuk dirinya melukis .

Ia buka pintu kamar itu perlahan , dengan langkah pelan ia masuk kedalam kamar itu . Ia duduk di sebuah kursi di depan sebuah kertas putih besar di hadapannya .

Tangan lentik itu mengambil kuas di meja samping kertas itu dan mulai menyapukan kuas itu kedalam kertas . Sapuan kuas itu tampak Indah membentuk sebuah gambar latar hitam . Di tengah tengah gambar terlukis sebuah bunga dandelion yang indah dan rapuh . Bunga itu terkurung dalam sangkar emas yang sengaja Firda buat .

" Hidupku tak ubah nya seperti bunga ini. " Batin Firda setelah menyelesaikan lukisan nya . Wanita itu menatap hasil karya nya dengan mata berkaca kaca . Kemudian ia kembali menangis sekeras keras nya , sang suami tak mungkin mendengar tangisan nya karena ruangan itu kedap suara .

..

...

...

Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring membuat Brian tak nyaman . Laki laki berperawakan bule itu menatap sang istri tajam , ia sungguh tak suka mendengar suara itu saat ia tengah menikmati makanan nya .

Brak ...

Tangan Brian menggebrak meja makan di hadapannya yang membuat Firda langsung menghentikan kunyahan nya . Ia meletakan sendok di tangan nya perlahan kemudian wanita cantik itu menatap suaminya bingung .

" Ada apa lagi ini ?." Batin Firda tak mengerti situasi di balik kemarahan Brian.

" SUDAH BERAPA KALI AKU BILANG JANGAN BERISIK SAAT SEDANG MAKAN ." Teriak Brian tepat di muka Firda . Firda terdiam ia melupakan hal penting itu lagi , ia makan seperti itu karena terburu buru ingin segera menemui ibunya .

" Maaf kan aku Brian aku janji tak akan mengulanginya lagi . " Ucap Frida dengan nada yang sangat pelan . Brian tak menjawab ia menatap kesal kearah istrinya . Namun sorot mata istrinya itu seketika menghancurkan kemarahan nya , ia melihat manik mata yang selalu membuat nya rindu . Seketika amarah nya runtuh berganti dengan sebuah senyuman yang terlukis di wajahnya .

" Tak apa sayang , aku yang terlalu cerewet . Sudahlah habiskan makanan mu setelah itu aku antar kamu bertemu ibumu . " Ucap nya penuh kelembutan berbeda sekali dengan nada nya saat membentak Firda tadi .Firda tak menjawab ia hanya mampu memakan makanan nya dalam diam , tak terasa air matanya mulai mengalir .

Ia sudah tak tahan berada di sisi Brian membuatnya selalu tersiksa . Laki laki itu terus terusan berubah mood nya , kadang ia bersikap seperti malaikat namun terkadang ia bersikap seperti malaikat pencabut nyawa yang siap siap untuk membunuh nya .

Setelah suapan terakhirnya , Firda meletakan sendok dan garpu di tangan nya dengan sangat pelan . Ia takut akan menimbulkan bunyi lagi yang membuat Brian murka nantinya .

" Sudah selesai ?" Tanya Brian tersenyum manis pada sang istri .

" Sudah . " Jawab Firda tak bersemangat sama sekali . Ia masih kesal marah dan jengkel dengan sang suami namun ia tak bisa mengutarakan perasaannya nya .

" Ayo aku antar bertemu ibumu . " ucap Brian berdiri dari duduknya . Ia menatap Firda yang masih tak bergeming di tempat duduk itu dengan pandangan heran .

" Bisakah aku pergi sendiri ?" Tanya Firda sebenarnya tak ingin di temani oleh orang yang telah menghancurkan hatinya itu . Melihat wajah Brian sungguh membuat nya takut .

" Aku akan mengantarkan mu , jadi jangan membantah dan jangan memancing emosiku . Kamu tau sendiri aku paling tak suka dia bantah . " Ucap Brian dengan nada dingin nya . Firda menelan ludah nya kasar . Tak ingin kejadian semalam terulang lagi akhirnya ia memutuskan untuk diam dan menuruti permintaan sang suami .

Mereka pun berangkat bersama sama menuju sebuah mobil mewah yang sudah terparkir di depan rumah bak istana itu .

" Nanti pulang nya kamu sama bodyguard ku .Aku tak bisa menjemput mu karena masih banyak urusan di kantor . " Ucap Brian tanpa menatap Firda , laki laki itu tengah fokus pada jalanan di hadapannya .

" Iya . " jawab Firda singkat .

Tak lama mobil itu pun berhenti pada sebuah ruang yang cukup besar meskipun tak sebesar rumah Brian dan Firda tadi . Mereka masuk kedalam rumah itu dengan Brian yang merangkul pinggang Firda erat .

Sebenarnya Firda merasa risih , ingin rasanya ia menepis tangan yang telah memukul nya itu namun ia tak ingin orang lain curiga pada hubungan mereka .

Menurut Firda bagaimana pun aib rumah tangga tak perlu di umbar .

" Sayang anak kita pulang ..." Teriak seorang wanita paruh baya langsung menghampiri Firda dan memeluk nya erat . Firda meringis menahan nyeri saat tubuh nya yang sedang memar di peluk se erat itu oleh sang ibu .

..

...

...

Novel baru lagi . Semoga yang ini lolos kontrak ya .

Jangan lupa like komen vaf dan hadiah .

Dukungan kalian sangat berarti untuk kami para author .

Episodes
1 Prolog .
2 01. Dandelion dalam sangkar emas .
3 02 . Uang segala nya .
4 03. Ketemu .
5 04 . Hati sang bunga yang hancur .
6 05 . Anyelir yang menangis .
7 06. kekuasaan yang menang .
8 07 . Bunuh saja aku .
9 08 . Dokter bedah plastik ..
10 09.Akhinya aku tau .
11 10 . kenyataan ke 2 .
12 11. Lepaskan lah aku .
13 12 . kabur ....
14 13 . Ketahuan .
15 14 . Bertemu dengan nya .
16 15 . Malaikat baik hati .
17 16 . Tinggal di rumah nya .
18 17 . Brian histeris .
19 18 . Makanan tanda terima kasih .
20 19 . Siapa dia .
21 20. cintanya untuk istrinya bukan untuk mu .
22 21. Masih mencintai nya sampai kapan pun tetap mencintai nya .
23 22. Jangan menangis .
24 23. Pria baik hati .
25 24 . Ketakutan Firda .
26 25 . Tak tega , iba dan perhatian .
27 26 . Kekecewaan Farel.
28 27 .Berusaha menghibur dirinya.
29 28. Emosi yang tak bisa terkontrol .
30 29 . Mengurung diri .
31 30. Merasa bersalah.
32 31. Oprasi.
33 32. Terkejut. Benar benar mirip dengan nya.
34 33. pergi menjauh darinya.
35 34.Aku menemukan mu lagi.
36 35.Terbongkar..
37 36.Menemukan pekerjaan dan rumah..
38 37.Menyesal.
39 38.Rencana jahat Novi...
40 39. menjalankan rencana.
41 40. Pergi meninggalkan.
42 41. Sepi tanpamu.
43 42.perkelahian Novi dan ana.
44 43.. Farel meminta maaf.
45 44.Pernyataan cinta
46 45.Jadi kekasihku
47 46. Aku tak tau di mana istrimu..
48 45. ciuman mendadak.
49 46. menemui Dea.
50 47. aku berar benar tidak tau.
51 48.Aku cemburu.
52 49. Dia bukan orang biasa.
53 50. Brian tahu..
54 51. akhirnya menemukan mu.
55 52. Keputusan Brian.
56 53. Aku, kamu dan cinta.
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Prolog .
2
01. Dandelion dalam sangkar emas .
3
02 . Uang segala nya .
4
03. Ketemu .
5
04 . Hati sang bunga yang hancur .
6
05 . Anyelir yang menangis .
7
06. kekuasaan yang menang .
8
07 . Bunuh saja aku .
9
08 . Dokter bedah plastik ..
10
09.Akhinya aku tau .
11
10 . kenyataan ke 2 .
12
11. Lepaskan lah aku .
13
12 . kabur ....
14
13 . Ketahuan .
15
14 . Bertemu dengan nya .
16
15 . Malaikat baik hati .
17
16 . Tinggal di rumah nya .
18
17 . Brian histeris .
19
18 . Makanan tanda terima kasih .
20
19 . Siapa dia .
21
20. cintanya untuk istrinya bukan untuk mu .
22
21. Masih mencintai nya sampai kapan pun tetap mencintai nya .
23
22. Jangan menangis .
24
23. Pria baik hati .
25
24 . Ketakutan Firda .
26
25 . Tak tega , iba dan perhatian .
27
26 . Kekecewaan Farel.
28
27 .Berusaha menghibur dirinya.
29
28. Emosi yang tak bisa terkontrol .
30
29 . Mengurung diri .
31
30. Merasa bersalah.
32
31. Oprasi.
33
32. Terkejut. Benar benar mirip dengan nya.
34
33. pergi menjauh darinya.
35
34.Aku menemukan mu lagi.
36
35.Terbongkar..
37
36.Menemukan pekerjaan dan rumah..
38
37.Menyesal.
39
38.Rencana jahat Novi...
40
39. menjalankan rencana.
41
40. Pergi meninggalkan.
42
41. Sepi tanpamu.
43
42.perkelahian Novi dan ana.
44
43.. Farel meminta maaf.
45
44.Pernyataan cinta
46
45.Jadi kekasihku
47
46. Aku tak tau di mana istrimu..
48
45. ciuman mendadak.
49
46. menemui Dea.
50
47. aku berar benar tidak tau.
51
48.Aku cemburu.
52
49. Dia bukan orang biasa.
53
50. Brian tahu..
54
51. akhirnya menemukan mu.
55
52. Keputusan Brian.
56
53. Aku, kamu dan cinta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!