Bab 4

Sepulangnya dari rumah Rey, Vane langsung berhambur ke dapur. Vane pun bersiap membuatkan kue ulang tahun untuk Kak Satria sebelum dia pulang bekerja.

"Vane, mau kakak bantu?"tanya Kak Ana istri Kak Bima kakak pertama Vane.

"Loh Kak Ana kok di rumah nggak praktek?"tanya Vane.

"Hari ini kan ulang tahun Satria, kakak minta cuti dari rumah sakit. Kakak bantu ya, itung-itung kursus masak gratis sama Chef Vanessa Wibowo"goda Ana.

Ana adalah seorang dokter spesialis jantung yang bekerja di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dia baru enam bulan menikah dengan Bima, kakak pertama Vane.

"Oke deh"sahut Vane penuh semangat.

Setelah dua jam bergumal di dapur, akhirnya kue ulang tahun untuk Satria pun jadi. Vane membuat coklat cake kesukaan Satria dengan dark chocholate karena Satria menghindari makanan terlalu manis.

"Kuenya masukin kulkas kak, biar coklatnya keras dan rasanya tambah enak"perintah Vane dan Ana pun memasukkan kue itu ke kulkas.

Dua jam kemudian orang tua Vane pulang ke rumah. Mereka bergabung dengan Ana dan Vane menyiapkan kejutan untuk Satria.

"Kak Bima pulang bareng Kak Satria, pah?"tanya Vane.

"Iya, mereka kan dari kantor bareng"jawab Jatra, papahnya Vane.

"Kamu udah bikin kuenya sayang?"tanya Indah, mamahnya Vane.

"Udah dong mah, kuenya spesial banget"ujar Vane semangat.

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Bima sudah mengirim pesan via whatsapp kepada Ana istrinya, bahwa dia dan Satria sudah di depan rumah.

CEKLEK

"SURPRIZE!!!"teriak semua orang saat Satria membuka pintu dan masuk ke dalam rumah.

Lagu selamat ulang tahun pun dinyanyikan bersama, Vane menghampiri Satria sambil membawakan kue. Satria pun melakukan make a wish lalu meniup lilinnya. Satu persatu anggota keluarga mengucapkan selamat ulang tahun untuk Satria.

"Vane punya hadiah yang luar bisa"ujar Vane.

"Hadiah apa? Sebuah pulau? Mobil sport? Apartement?"tanya Satria menaik turunkan alis.

"Ya ampun kak, Vane nggak sesultan itu kali"ketus Vane.

"Apa kamu mau calon istri?"ledek Ana

"Nggak usah ngeledek, kak"gerutu Satria

Vane pun mengambil kotak pemberian Rey dan memberikannya pada Satria. Sejenak Satria mengamati kotak itu, lalu membukanya. Sebuah dasi yang cukup bagus, lalu Satria membaca surat yang ada di dalam kotak.

"Reyvano Diharjo Millford?"ujar Satria dengan ekspresi penuh tanya.

"Millford?"sambung Jatra tak kalah terkejut.

"Kamu kenal sama Reyvano, Van?"tanya Ana yang merupakan fansnya Rey.

"Hhmm..."

"Tadi aku ke rumahnya untuk membicarakan jadwal kursus dia memasak karena dia akan bermain film dan berperan sebagai seorang chef"jelas Vane.

"Apa kamu bertemu Adam Millford?"tanya Bima.

Vane menggelengkan kepala. Karena memang dia tidak melihat orang tua Rey di rumahnya. Sepertinya rumah itu milik Rey dan dia sudah tinggal terpisah dengan orang tuanya.

"Sepertinya Rey dan orang tua tinggal terpisah. Karena saat aku ke rumahnya tidak ada anggota keluarga. Hanya ada karyawan."ujar Vane.

"Sulit sekali menemukan keberadaan Adam Millford. Sudah bertahun-tahun, papah dan tim mencoba mengungkap kejahatannya"kata Jatra.

"Kalau Sarah Diharjo tinggal di perumahan Pondok Indah maka Adam Millford pasti tinggal di sana"jelas Bima.

"Tapi dia tidak pernah ada di rumahnya. Menurut informasi dia selalu di luar negri dan hanya akan pulang ke Indonesia kalau ada hal penting. Bahkan kepulangannya ke Indonesia dirahasiakan"sambung Satria.

"Apa sesulit itu mengungkap kejahatan Adam Millford?"tanya Indah.

"Dia selalu bisa lolos dan menyembunyikan tindak kejahatannya. Dia sudah menyelundupkan senjata ilegal, bahkan sekarang dia berencana menggelapkan senjata dari Prancis. Interpol pun kesulitan mengungkapkan kejahatannya. Karena dia lihai menghilangkan bukti"jelas Jatra.

Jatra Wibowo adalah anggota Badan Intelijen Nasional Indonesia atau BIN. Dan kedua putranya pun sama. Hanya beda divisi. Bima di bidang teknologi dan Satria di bidang cyber. Dan untuk menutup identitas keluarganya Jatra dan kedua putranya sengaja mengaku bekerja di sebuah instansi pemerintah, agar tidak ada yang mengetahui latar belakang keluarganya.

"Aku akan berusaha mencari tahu tentang keluarga Rey"ujar Vane.

"Apa kamu yakin sayang? Ini sangat berbahaya"ujar Indah cemas.

Walaupun sudah bertahun-tahun berumah tangga dengan Jatra tetap saja rasa khawatir menyelimutinya. Terlebih lagi, pekerjaan suami dan anak-anaknya bisa mengancam nyawa mereka. Indah juga mengerti resiko menjadi istri dari seorang anggota BIN. Sama seperti dulu ayahnya yang menjadi anggota TNI.

"Mah, dari kecil aku sudah dilatih untuk menjadi seorang agen rahasia, aku kan juga anggota BIN"ujar Vane bangga seperti anak kecil yang baru menang lomba makan kerupuk.

Memang Vane anggota BIN tapi Vane tidak terikat pekerjaan tetap. Justru Vane yang sering dijadikan sebagai mata-mata untuk melancarkan misi. Maka dari itu, Vane dibebaskan memilih pendidikan salah satunya sekolah chef.

"Iya, memang anak papah hebat"sahut Jatra

Setelah perundingan panjang, keluarga itu pun makan malam bersama. Setelah makan malam Vane memilih pergi ke taman di depan rumahnya. Vane duduk di ayunan menatap langit malam pemuh bintang.

"Vanessa Wibowo!"teriak Satria mengejutkan Vane sambil tertawa.

"Nggak usah teriak juga kak"jawab Vane.

Satria pun duduk di ayunan bersebelahan dengan Vane. Lalu Satria menunjukkan ipad yang memperlihatkan foto Adam Millford saat masih mudah dan beberapa informasi tentangnya.

"Cuma ini fotonya?"tanya Vane.

"Iya foto itu adalah foto paspornya saat pertama kali dia ke Indonesia sebagai turis. Dan walaupun putranya seorang artis tapi dia tidak pernah muncul di muka umum"jelas Satria.

"Keren, bener-bener mafia kelas hiu"ujar Vane terkagum-kagum.

"Lah kenapa hiu?"tanya Satria heran

"Hiu kan serem kak. Ini orang diam-diam menghanyutkan"jawab Vane.

"Kayaknya dia punya tim hacker yang handal sehingga bisa menghapus informasi tentang dia dari manapun"imbuh Satria.

"Mungkin aku bisa menemukan foto Adam Millford di rumah Rey"kata Vane.

"Bisa jadi"sahut Satria.

*****

Keesokan harinya, Satria mengantar Vane ke restoran untuk bekerja. Sesampainya di restoran Vane melihat Amel sedang ribut di depan restoran dengan seorang pria. Vane pun turun dari mobil begitu juga Satria.

"Van, bukannya itu Amel? Dia ribut sama siapa?"tanya Satria.

"Aku nggak tahu kak"jawab Vane.

Tapi tak berapa lama, pria menarik tangan Amel secara paksa dan Amel pun memberontak. Dan terjadilah keributan yang berujung kekerasan.

"Kakak, cowok itu udah kurang ajar sama Amel"ujar Vane.

"Kamu tunggu sini, kakak mau tolongin dia"ujar Satria menghampiri Amel.

"Jangan kasar sama perempuan!"bentak Satria melepas paksa cengkraman tangan pria itu dari Amel.

"Who are you? Jangan ikut campur urusanku dengan wanitaku!"seru pria.

"What? Wanitamu? Hubungan kita sudah berakhir, Steven. Tidak ada istilah wanitamu lagi"balas Amel sudah emosi.

"Aku masih mencintaimu Amel. Aku berjanji akan menyayangimu. Maafkan kesalahanku"ujar Steven kembali merayu Amel.

Karena geram, Amel pun melayangkan tamparan pada pipi Steven. Alhasil pipi Steven yang putih pun memerah. Amel mempergoki Steven sedang bercumbu dengan wanita di club.

"Mencintai gundulmu. Hei Steven Haydey apa kamu lupa kamu ketahuan selingkuh di club? Masih bisa kamu bilang cinta sama aku? Dasar tidak waras!"kata Amel tak kalah emosi.

"Aku khilaf dan tahu kamu masih mencintaiku, buktinya kamu belum memiliki pacar kan? Artinya aku masih punya tempat di hatinya"jelas Steven.

"Aku pacarnya Amel! Mau apa kamu? Kamu pikir Amel nggak bisa dapetin yang lebih baik dari kamu?"tegas Satria merangkul Amel dan berhasil membuat jantung Amel lari maraton.

Mendengar perkataan Satria, Vane membelalakan mata melihat drama yang dibuat kakaknya. Amel menoleh ke arah Satria karena terkejut. Sementara raut wajah Steven berubah seakan tak percaya Amel yang dulu begitu mencintainya bisa mendapatkan pria yang bisa dibilang lebih baik darinya. Melihat sosok seperti Satria.

Oh my God, sejak kapan kakak gue pinter akting, gumam Vane dalam hati.

Astaga, Kak Satria bikin baper, batin Amel.

"Sekarang pergi dari sini jangan ganggung kekasihku lagi. Atau aku akan menghajarmu"ancam Satria memberi kepalan tangan pada Steven.

Steven pun pergi meninggalkan mereka bertiga menancapkan gas mobil ferrarinya.

"Mel, lo nggak papa kan? Ada yang luka nggak?"tanya Vane cemas berlari mendekati Amel.

"Nggak papa Van. Thanks ya Kak Satria"ujar Amel menatap Satria.

Satria hanya membalas dengan senyum. Mereka bertiga pun masuk ke dalam restoran. Vane memberikan Satria segelas jus.

"Jadi dia mantanmu, Mel?"tanya Satria.

"Iya kak, kita udah putus sebulan yang lalu gara-gara dia ketahuan selingkuh di club. Lagi pula papah juga nggak suka sama dia"jelas Amel.

"Kenapa lo nggak pernah cerita ke gue, Mel. Kalau punya mantan nggak waras kaya dia"ujar Vane mengelus bahu Amel.

"Ya gue pikir hubungan gue bakal baik-baik aja sama dia. Ternyata..."kata Amel.

"Sepertinya mantanmu bukan orang sembarangan"ujar Satria menatap ipad ditangannya lalu beralih menatap Amel.

"Iya kak, papahnya Steven pengusaha dari Prancis. Aku ketemu dia waktu aku kuliah di Ausie"jawab Amel.

Setelah menghabiskan segelas jus, Satria pun pamit untuk berangkat bekerja.

"Van, kakak lo ganteng ya"kata Amel sambil membayangkan wajah Satria.

"Kenapa? Naksir lo? Tahukan kalau mau jadi istri kakak gue harus gimana?"tanya Vane.

Amel sedikit tahu tentang keluarga Vane yang merupakan anggota BIN. Tapi, Amel tidak pernah tahu kalau Vane sendiri ternyata juga anggota BIN.

"Harus banget profesi gue dokter kaya Kak Ana yang cerdas biar bisa jadi mantu papah lo?"tanya Amel.

"Ya nggak juga sih. Papah lo kan udah jadi komisaris polisi. Tinggal lo asah aja kecerdasan otak lo"jawab Vane menoyor kepala Amel.

"Gue kurang cerdas apa Van? Gue lulusan William Angliss Institute di Australia dengan gelar Bachelor of Culinary Management"tegas Amel.

"Ya nggak usah ngegas juga Amelia Bramantyo"ledek Vane tertawa.

*****

Setelah seharian bekerja, Vane bersiap pulang menunggu jemputan dari Satria.

"Vanessa"panggil Aron menghentikan langkah Vane yang akan keluar dari restoran.

"Iya"jawab Vane.

"Kapan kamu akan memulai kursus masak dengan Rey?"tanya Aron.

"Minggu depan, pak"jawab Vane.

"Bagus. Jangan kecewakan dia. Dia memilihmu secara khusus untuk mengajarinya memasak. Padahal banyak chef hebat dari restoran lain tapi dia hanya memilihmu. Sepertinya dia tertarik denganmu"jelas Aron sambil tersenyum.

"Pak Aron jangan berlebihan. Aku bukan tipenya. Apa anda tidak tahu semua mantan pacarnya itu supermodel"ujar Vane.

"Tidak ada yang tahu masa depan, Vane"kata Aron menepuk bahu Vane.

Setelah perbincangan mereka selesai, Vane ternyata sudah di tunggu Satria di dalam mobil. Satria langsung menyalakan mobilnya saat Vane sudah masuk.

"Kakak tahu sesuatu tentang Steven?"tanya Vane.

"Sedikit"jawab Satria.

Satria menyuruh Vane mengambil ipadnya di dashboard. Dan Vane membaca informasi tentang Steven Haydey.

"What? Jade Haydey papahnya Steven punya bisnis senjata ilegal di Prancis?"tanya Vane membelalakkan matanya tak percaya.

"Kamu nggak tahu tentang mantannya Amel?"tanya Satria balik.

"Kakak kaya nggak tahu aja, aku sama Amel itu sebelas dua belas. Nggak pernah cerita masalah asmara. Aku aja baru lihat mukanya Steven tadi"jawab Vane.

"Jade Haydey juga salah satu mafia di Prancis. Sepertinya dia punya hubungan bisnis dengan Adam Millford"jelas Satria.

"Jangan-jangan Jade Haydey bekerja sama dengan Adam Millford menggelapkan senjata ilegal di Prancis?"tanya Vane.

"Bisa jadi"balas Satria.

"Kayaknya Om Suseno nggak tahu tentang Steven"ujar Vane memikirkan tentang papahnya Amel.

"Tugas polisi tidak sedetail itu sampai merambah dunia kriminal internasional. Hanya orang intel yang bisa tahu informasi seperti itu Van"tutur Satria.

"Iya juga sih. Aku nggak kebayang kalau Om Suseno tahu tentang Steven"sahut Vane paham.

"By the way, kenapa kakak ngaku pacarnya Amel di depan Steven?"tanya Vane penuh curiga.

Satria hanya melirik Vane sekilas lalu kembali fokus mengemudi.

"Cuma itu salah satu cara buat ngusir mantannya Amel"jawab Satria setenang mungkin.

Bilang aja naksir Amel. Gengsi banget mau bilang, gumam Vane manahan tawa.

Setelah 20 menit perjalanan mereka pun sampai di rumah mereka di kawasan Bumi Bintaro Permai. Rumah cukup mewah dengan konsep modern dan rustic ditambah halaman yang cukup luas. Menandakan bahwa keluarga Vane adalah keluarga cukup berada.

Terpopuler

Comments

Ni Nyoman Rinti

Ni Nyoman Rinti

knp aq sampai gx karya mu ini thor..

2021-02-07

0

Nuraini

Nuraini

nyesel ku lewati karyamu Thor, ternyata seru

2020-07-06

0

Devi Damayanti

Devi Damayanti

baru mampir, suka ama ceritanya thor ❤❤❤

2020-06-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!