Bottega Ristorante adalah salah satu restoran mewah di Jakarta dengan mengusung konsep Eropa dengan menu utama makanan Prancis. Jadi tidak heran, jika seluruh pelanggan restoran ini dari kalangan atas.
Vanessa Wibowo adalah chef utama restoran itu. Dengan pengalaman pendidikan di Le Cordon Bleu Prancis. Salah satu sekolah chef terkenal di dunia. Membuat Vane terkenal akan kelezatan masakannya.
Vane sangat tertutup mengenai kehidupan pribadinya. Disaat kebanyakan chef malang melintang di TV, Vane memilih bersembunyi dibalik dapur restoran. Bahkan saking tertutupnya, tidak ada artikel tentang Vane dan keluarganya. Dan hanya Amel yang sedikit tahu tetang kehidupan Vane, karena dia sahabatnya.
*****
1 bulan kemudian
Aron Tellir adalah general manager Bottega Ristorante. Dia berasal dari Prancis datang ke Indonesia untuk membuka cabang restoran di Jakarta.
"Perhatian semuanya, nanti malam akan ada dinner penting untuk merayakan ulang tahun salah satu tokoh penting"ujar Aron menatap satu persatu pegawainya yang sudah berbaris di hadapannya.
"Siapa Pak Aron? Sepertinya sangat penting?"tanya Chef Ronald.
"Dia adalah Nyonya Sarah Diharjo salah satu konglomerat sekaligus sosialita Indonesia"jelas Aron.
Mendengar nama Sarah Diharjo rasanya Vane tidak asing dengan nama itu. Vane pernah mendengarnya dari TV.
"Untuk urusan dapur saya serahkan tanggung jawab itu kepada Chef Vane selaku chef utama restoran ini. Saya ingin kamu memasak menu terbaik. Karena klien kita kali ini meminta pelayanan teratas"ujar Aron beralih menatap Vane.
"Baik Pak"jawab Vane singkat.
"Jadi untuk kalian semua berikan pelayanan terbaik. Chef Ronald, cukup awasi kerja mereka di dapur. Jika ada kesalahan langsung tegur"seru Aron lalu pergi dari hadapan para karyawan.
Disaat semua orang membubarkan diri, Vane masih berdiri mematung mencerna ucapan Aron.
"Van, lo kenapa? Jadi ling lung gitu?"tanya Amel.
"Nggak papa kok. Ya udah kita siap siap sekarang aja"ujar Vane mengajak Amel ke dapur.
*****
Malam pun tiba
Salah satu ruang VVIP restoran dengan design interior nuansa klasik eropa sudah tertata rapi dengan konsep round table. Semua jenis alat makan sudah tersusun rapi di atas meja.
Para pegawai sudah berdiri di depan pintu menyambut para tamu. Tak berapa lama datanglah segerombolan tamu elit.
"Selamat datang di restoran kami Nyonya Sarah Diharjo"sambut Aron dengan ramah.
"Terima kasih Aron, aku sangat senang atas penyambutanmu. Ini adalah salah satu restoran favoritku"ujar Sarah dengan anggun.
"Silahkan masuk Nyonya"ajak Aron.
Aron pun membawa rombongan tamu Sarah ke meja yang sudah disiapkan untuk mereka. Tak berapa lama, para waiters menyuguhkan minuman. Setelah itu mereka membawa kue ulang tahun ke meja Sarah.
"Tunggu putraku dulu, baru kita mulai acaranya"titah Sarah yang diikuti anggukan tamu-tamunya.
10 menit berlalu mereka menunggu.
"Maaf mah, Rey telat!"seru seorang Pria yang masuk ke dalam ruangan bersama wanitanya.
Dia tak lain adalah Reyvano si aktor tampan. Dia adalah putra Sarah Diharjo. Rey tak lupa membawa Clara selaku kekasihnya ke acara ulang tahun ibunya.
"Akhirnya kamu datang juga Rey. Mamah sampai lumuten nunggu kamu"ujar Sarah dengan tawa candanya.
"Selamat ulang tahun tante Sarah, ini kado dari Clara"ujar Clara cipika cipiki dengan Sarah lalu memberikan sebuah kotak berwrna merah.
"Terima kasih, Clar"balas Sarah.
Mulailah acara tiup lilin dan potong kue dengan nyanyian lagu selamat ulang tahun yang diiringi oleh piano dari salah satu pianis yang disewa oleh restoran.
Setelah acara tiup lilin berakhir, para waiters membawa troli berisi makanan ke ruangan Sarah untuk dihidangkan. Mulai dari menu appetizer, main course, dan dessert sudah dihidangkan.
"Sangat memuaskan. Aku suka sekali makanannya"pujia Sarah tak henti-hetinya mengaggukkan kepala.
"Terima kasih Nyonya. Ini adalah masakan terbaik dari chef andalan kami"jawab Aron.
"Kau tidak akan menyembunyikannya dariku kan? Aku ingin bertemu dengan chefmu"pinta Sarah.
Aron pun menganggukkan kepala lalu bergegas ke dapur mencari keberadaan Vane.
"Vane, can you go there?"kata Aron sambil menaikkan satu alisnya.
Karena ini sudah kebiasaan, setiap klien menyukai masakan Vane maka mereka akan meminta bertemu. Aron pun membawa Vane ke ruangan Sarah.
"Nyonya Sarah ini Chef Vane. Dia chef andalan di restoranku"ujar Aron memperkenalkan Vane.
Vane memberi senyum ramahnya yang begitu manis dan menawan. Vane sering melihat sosok Sarah di TV. Dia adalah salah satu ibu seleritis terhits. Selain memiliki putra seorang artis, dia juga memiliki kharisma walaupun sudah berumur.
Sarah membelalakkan matanya saat melihat sosok Vane yang begitu menawan memakai chef jacket berwarna hitam yang sangat kontras dengan kulit putihnya.
Rey yang kembali melihat sosok Vane tak bisa memalingkan pandangannya. Kini jantung Rey tak bisa berkompromi. Detakannya semakin cepat apalagi saat lesung pipi milik Vane mengembangbindah di pipinya.
Melihat kekasihnya memerhatikan wanita lain, wajah Clara berubah masam. Dia nampak menatap tidak suka ke arah Vane. Clara paling benci jika ada wanita yang lebih cantik darinya. Tapi memang benar jika Vane lebih cantik dari Clara walaupun kalah tenar.
"Kau jangan bohong Aron. Mana ada chef secantik dia"ujar Sarah tak percaya.
Mendengar pujian Nyonya Sarah pada Vane, Clara semakin terbakar emosi. Karena Nyonya Sarah tidak pernah memuji Clara yang merupakan pacar putranya. Tapi kenapa ibu itu bisa memuji Vane.
"Terima kasih atas pujiannya Nyonya"ujar Vane menyipitkan mata.
Vane menyadari tatapan membunuh dari Clara. Jika ini bukan di depan para tamu, maka Vane sudah menyiram wine ke wajah Clara.
"Aku sangat menyukai masakanmu. Dan aku tidak menyangka ada chef secantik dirimu"ujar Sarah penuh kekaguman.
"Itu sudah tugas saya untuk memanjakan lidah para tamu dengan masakan saya"jawab Vane rendah hati.
Setelah puas memperkenalkan diri, Vane memutuskan kembali ke dapur. Tapi saat Vane akan berjalan, Clara dengan sengaja menjulurkan kaki jenjangnya ke arah Vane. Alhasil Vane pun tersandung dan hampir jatuh. Melihat Vane akan jatuh, dengan cepat Rey bangkit dari kursinya yang kebetulan dekat dengan Vane. Rey meraih tubuh Vane dan menahannya agar tidak jatuh.
Vane menoleh ke arah Rey yang sudah lebih dulu menatapnya. Wajah mereka begitu dekat bahkan tatapan mereka begitu dalam. Mata mereka saling bertemu dan berhasil membuat lomba pacu jantung.
"Apa kamu baik-baik saja?"tanya Rey lirih.
"Iyaa"jawab Vane singkat menyembunyikan wajahnya yang sudah memerah dan mencoba mengerakkan tubuhnya agar Rey melepaskan tangannya.
Vane melirik Clara sekilas dengan tatapan tajam. Vane tahu Clara sengaja melakukannya untuk mempermalukan Vane. Kemudian Vane bergegas kembali ke dapur, sementara Rey kembali duduk.
"Van, kenapa muka lo keliatan sebel gitu?"tanya Amel yang melihat kedatangan Vane ke dapur.
"Habis ketemu setan"jawab Vane ketus.
"Bukannya lo habis ketemu Ibu Sarah ya plus liat si aktor tampan Reyvano. Astaga Van, gue iri sama lo deh. Beruntung banget bisa bertatap muka sama selebritis"ujar Amel kegirangan.
Beruntung apanya? Kalau kamu tahu apa yang dilakukan model sialan itu, pasti kamu bakal nyerocos terus, Mel, batin Vane.
Setelah acara dinner selesai, Nyonya Sarah dan rombongannya meninggalkan restoran. Karena kesal, Rey menyuruh Clara pulang naik taksi dengan alasan Rey ingin mengantarkan mamahnya pulang.
"Mamah udah sering bilang Rey, jangan pernah pacaran sama wanita yang lebih muda. Mereka itu manja dan kekanak-kanakan. Kamu lihat tadi gimana Clara hampir mempermalukan chef itu"ujar Sarah emosi.
Sebenarnya, Sarah lihat apa yang dilakukan Clara dan ingin menegur Clara saat itu juga. Tapi, karena tidak mau reputasinya turun di depan teman-temannya, Sarah memilih diam.
"Udahlah mah, chef itu juga nggak mempermasalahkan kok"ujar Rey datar.
Kalau ditanya, Rey juga marah dengan Clara. Tapi apa daya, Clara adalah pacarnya. Tapi tak bisa dipungkiri Rey masih terbayang-bayang dengan wajah Vane yang memerah saat Rey menolongnya tadi.
"Papah nggak pulang mah? Ini kan hari ulang tahun mamah. Kenapa sih papah selalu sibuk dengan bisnisnya di luar negri?"tanya Rey mencoba fokus menyetir.
Rey sadar papahnya sangat sulit memberi waktu untuk keluarganya. Bahkan bisa dibilang dia akan kembali ke Indonesia jika ada hal mendesak saja. Sisanya, dia akan tetap di Amerika. Bahkan Rey sendiri tidak tahu bisnis apa yang dikerjakan papahnya. Rey juga sampai tak habis pikir papahnya tidak pernah mau muncul di media bahkan tidak ada foto Adam Millford di internet.
"Kamu tahukan seperti apa papahmu? Dia sangat tertutup dengan dunia luar. Sama sepertimu. Cuma bedanya kamu masih bisa bersosialisasi tapi papahmu sama sekali tidak bisa. Bahkan dengan keluarga mamah"jawab Sarah.
Sarah sangat paham alasan suaminya menjaga jarak dengan keluarganya. Karena dulu saat dia ingin menikah dengan Adam, keluarganya menolak mentah-mentah. Karena keluarga Sarah masih ada kekerabatan dengan Keraton Surakarta dan pada saat itu Adam tidak memiliki apapun maka mereka menganggap Adam tidak pantas untuk Sarah. Ditambah kagi Adam hanya seorang turis biasa. Bagaimana seorang turis menjamin kehidupan seorang keturunan darah biru.
Karena sudah dibutakan oleh cinta Adam mengajak Sarah untuk kawin lari. Dan saat itu juga Sarah dijauhi keluarganya. Bahkan Sarah dibiarkan mengalami kesulitan ekonomi oleh keluarganya.
Tapi dengan tekad kuat, Adam merintis sebuah bisnis bertahun-tahun hingga dia memiliki banyak kekayaan dan bisa dibanggakan oleh keluarga Sarah. Setelah itu, Adam pun diakui sebagai menantu. Tapi tetap saja Adam menjaga jarak dengan keluarga Sarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ni Nyoman Rinti
ternyata keren...
2021-02-05
0
Cahya
Kukasih like
2020-06-03
0
TereLea(♥ω♥ ) ~♪
lanjut kak thor semangat
2020-06-03
0