EP 5 Ketakutan Gibran

"Mari kita akhiri hubungan kita,Gibran."Ucap Viany juga dengan dada yang sesak tetapi ia harus melakukannya dan menahan rasa sesak yang ada di dadanya .

Degggg...

Dengan pelan Gibran melepaskan kedua tangannya yang tadi masih memegang kedua bahu Viany lalu melangkah mundur selangkah dan membalikkan badannya lalu mengepalkan kedua tangannya dengan erat.

Melihat Gibran menahan rasa sesaknya Viany sangat ingin memeluknya dari belakang tetapi ia harus menahan dirinya.

"Baiklah..Jika itu yang kamu inginkan ,Viany Nugraha."Ucap Gibran lalu langsung melangkahi kakinya Keluar dari rumah Viany.

Gibran tahu Viany sangat keras kepala,ia tidak tahu harus bagaimana lagi membujuk Viany agar Viany tidak meninggalkannya.Gibran juga tidak mau terlalu memaksa Viany karena ia takut nanti Viany akan pergi jauh darinya,tetapi walaupun begitu ia masih tetap mencintai Viany dan tidak akan menikahi Susan secara Sah.Gibran akan membuktikan kepada Viany, walaupun Viany mengakhiri hubungan mereka Gibran tetap tidak akan menikahi Susan secara sah.

Viany yang melihat kepergian Gibran hatinya sangat sakit akhirnya ia tidak bisa menahan dirinya lagi dan jatuh terduduk ke lantai dan nangis sejadi-jadinya ia akan mengeluarkan semua rasa sesak yang ada di dalam dadanya,rasanya sangat sakit meninggalkan Gibran.

"Maafkan saya, Gibran..Hisk..Hisk."Ucap Viany.

Lalu sekarang Gibran sedang berada di sebuah club malam,Gibran ingin menghilangkan rasa sakit hati ini dengan memabukkan dirinya.

Sudah 2 jam lebih Gibran berada di dalam club malam itu dan sudah sangat mabuk akhirnya orang suruhan Gustian yang selalu diam-diam mengawasi Gibran membawa Gibran pulang ke rumahnya.

Gustian yang sedang berada di ruangan kerjanya memperlajari beberapa dokument yang sengaja ia bawa pulang ke rumah untuk memeriksa mendengar suara yang sangat berisik dari luar ruangannya lalu ia pun segera keluar dari ruang kerjanya dan mendapati Gibran sudah sangat mabuk dan merancau.Dua orang suruhan Gustian pun memegang tubuh Gibran agar tidak jatuh ke bawah lantai.

"Viany..Jangan tinggalkan saya,saya sangat mencintai mu,saya mohon jangan tinggalkan saya,Sayang."Rancau Gibran dengan mata terpejam.Lalu Gustian meminta orang suruhannya membawa Gibran ke kamarnya di lantai atas.

"Viany."Panggil Gibran lagi.

Setelah sampai di kamarnya Gustian meminta mereka keluar lalu ia menggantikan baju Gibran.

"Viany,jangan tinggalkan saya Sayang,sakit sekali hati ini.Saya mohon jangan tinggalkan saya Sayang,Viany,,Vian,,Vian.."Ucap Gibran lalu dengan pelan-pelan ia pun tertidur dan tidak merancau lagi.

Gustian yang sedang menggantikan baju Gibran mendengar semua rancauan Gibran.Gustian merasa sedikit bersalah memisahkan Gibran dengan Viany,tetapi ia tetap dengan pendiriannya tidak akan membiarkan mereka bersama.

"Maafkan kakak, Gibran.Bukan kakak tidak mau memberitahukan kepadamu bahwa ayah dari wanita itu membunuh kedua orang tua kita,kakak takut kamu akan lebih tersakiti lagi jika mengetahui semua ini."Ucap Gustian menatap kesedihan adik laki-laki satu-satunya.

"Semoga setelah malam ini dan mulai besok kamu akan lebih tegar dan baik-baik saja lalu melupakan semuanya."Sambungnya lagi.

Setelah keluar dari kamar Gibran, Gustian kembali ke ruangan kerjanya dan mengambil sebuah photo.Di dalam photo itu ada dirinya, Gibran dan kedua orang tuanya.Photo keluarga itu memang di letakkan di meja kerja ruangan nya.

"Ayah,Bunda.Maafkan Gustian menyakiti hati Gibran,maafkan Gustian memisahkan Gibran dengan orang yang ia cintai.Gustian tidak sudi Gibran bersama wanita dari anak yang membunuh kalian.Maafkan Gustian ayah,bunda.Gustian akan menjaga Gibran dengan baik-baik, kalian tenanglah di sana dan selalu lindungilah kami."Ucap Gustian menatap photo itu.

Ke esokan harinya Gibran yang sudah bangun dari tidurnya merasakan sakit di kepalanya lalu ia pun berusaha bangun dan turun dari tempat tidurnya dan masuk ke kamar mandi membersihkan dirinya.

Setelah membersihkan dirinya Gibran pun turun ke bawah dan mendapati Gustian sudah duduk di sana sedang sarapan.

"Pagi Kak."Ucap Gibran

"Pagi."Jawab Gustian.

"Apakah kamu sudah baik-baik saja."Tanya Gustian kepada Gibran.

"Ya,,saya baik-baik saja."Ucap Gibran lalu mulai menyuapi sarapannya ke mulutnya.

"Baguslah jika begitu,saya harap kamu tidak mengulanginya lagi ."Ucap Gustian lalu menyudahi sarapannya.

"Maaf Kak ."Ucap Gibran.

"Baiklah saya sudah selesai sarapan ,saya berangkat kerja dulu."Ucap Gustian lalu beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari sana.

Begitu juga dengan Gibran setelah Gustian menghabiskan sarapannya tidak lama kemudian Gibran pun sudah menghabiskan sarapannya dan segera pergi ke rumah Sakit.

Setelah sampai di rumah sakit Gibran tidak mendapati Viany di ruang kerjanya,entah kenapa ia tiba-tiba jadi panik dan takut lalu ia pun segera pergi ke rumah Viany.

Setelah sampai di rumah Viany ia mendapati Viany yang membuka pintu untuknya ia merasa lega lalu memeluk Viany dengan erat.

"Syukurlah kamu masih di sini saya kira kamu akan pergi dari saya,Sayang."Ucap Gibran.

Viany tertegun ketika Gibran memeluknya dan masih menyebutnya dengan sebutan 'Sayang' dan hal yang semalam Viany ucapkan seperti melupakan begitu saja dan seperti sebuah mimpi ketika bangun dari tidurnya mimpi itu hilang begitu saja.

"Gibran."Panggil Viany lalu Gibran pun melepaskan pelukan Viany.

"Kenapa kamu tidak ke rumah sakit hari ini, apakah kamu kurang sehat."Tanya Gibran seperti biasa jika Viany sedang kurang sehat ia akan minta izin.

"Hari ini Jum'at saya prakteknya Siang."Ucap Viany.

"Oh ya..Maaf saya lupa."Ucap Gibran dengan tersenyum malu tetapi ia juga lega karena Viany baik-baik saja.

"Gibran.."Panggil Viany lagi.

"Apakah kamu sudah sarapan."Tanya Gibran sengaja memotong percakapan Viany.

"Gibran kamu.."

"Jika belum sarapan cepatlah bersihkan dirimu dulu, sepertinya kamu baru bangun tidur ya."Ucap Gibran memotong perkataan Viany lagi.Gibran takut Viany akan mengukit masalah hubungan mereka dan sekarang akan mengusirnya dari rumahnya.

Walaupun semalam Gibran setuju berpisah dengan Viany tetapi ia tetap tidak bisa melakukannya, Gibran tetap tidak bisa kehilangan Viany.

"Gi.."

"Sudahlah ayoo bersihkan dirimu dulu hari ini biarkan saya buatkan sarapan untukmu.Sana pergi bersihkan dirimu dulu gih.."Ucap Gibran mendorong Viany masuk ke dalam rumahnya dan mendorong Viany naik ke atas anak tangga.

Setelah berdiri sejenak dan menatap Gibran, Viany pun dengan patuh naik ke atas membersihkan dirinya.

Gibran yang melihat punggung Viany pelan-pelan hilang dari hadapannya ia pun meneteskan air matanya,ia takut Viany benar-benar akan pergi darinya ,ia juga takut Viany akan berkata berpisah dengannya lagi.

"Bertahanlah untuk saya Viany,saya janji setelah Susan melahirkan saya akan menceraikannya lalu menikah denganmu, saya mohon bertahanlah untuk saya jangan pergi dari saya."Batin Gibran lalu menyeka air matanya dan segera ke dapur menyiapkan sarapan untuk Viany.

Setelah sudah membersihkan dirinya dan merapikan dirinya Viany pun segera turun ke bawa dan saat ia menuju ke ruang dapur ia melihat Gibran sedang sibuk membuat sarapan untuknya tiba-tiba saja air bening dari matanya keluar begitu saja dan dengan cepat Viany menyekanya.

"Sudah siap membersihkan diri,ayoo sini duduk sarapannyan juga sudah siap."Ucap Gibran saat mendapati Viany sedang berdiri di sana.

"Terima kasih."Ucap Viany saat sudah duduk di kursi meja makananya.

"Ini,,kamu makan dulu saya bersihkan alat-alatnya dulu."Ucap Gibran.

"Kamu tidak makan."Tanya Viany kepada Gibran.

"Saya sudah sarapan tadi.Harus habisin ya..Kalau tidak saya akan menghukum mu."Ucap Gibran seperti biasa jika Viany tidak menghabisi makananya Gibran akan menghukumnya .

Lalu Gibran pun berlalu dari hadapan Viany dan membersihkan peralatan dapur yang tadi ia pakai.

Sebenarnya Gibran tahu Viany tadi menangis karena saat Viany duduk di kursi meja makan Gibran melihat mata Viany masih basah tetapi ia berusaha bersikap seperti biasa.

Setelah Viany selesai sarapan Gibran pun hendak segera pergi dari rumahnya,Gibran tidak mau bersantai dengan Viany sebentar seperti biasanya karena Gibran takut, Gibran sangat takut nanti Viany tiba-tiba akan berkata berpisah dengannya lagi.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya,,dengan memberikan Like, Favourite, Hadiah , comments dan note.

Dan mohon maaf ya jika masih terdapat typo yang salah 🤗🙏

Episodes
1 EP 1 Jangan tinggalkan saya.
2 EP 2 Susan meminta Viany meninggalkan Gibran
3 EP 3 Pertemuan yang tidak sengaja.
4 EP 4 Mari kita akhiri hubungan kita
5 EP 5 Ketakutan Gibran
6 EP 6 Semoga kamu tidak membenciku
7 EP 7 Viany meninggalkan Gibran
8 EP 9 Awal permulaan
9 EP 10 Gibran pergi ke Jepang
10 EP 11 Bertemu di rumah sakit
11 EP 12 Menghadiri acara rekan bisnis
12 EP 13 Meminta maaf
13 EP 14 Merasa bersalah
14 EP 15 Ungkapan
15 EP 16 Viany khawatir Gustian
16 EP 17 Berhasil menjebak cinta Viany.
17 EP 18 Percaya kepada mu
18 EP 19 Lamaran
19 EP 20 Siapa nama calon kakak ipar Ku.
20 EP 21 Bertemu kembali
21 EP 22 Wanita yang masih ada di dalam hatinya
22 EP 23 Gustian cemburu
23 EP 24 Jangan tinggalkan saya.
24 EP 25 Kenapa kamu tidak membawa saya pulang bersama mu.
25 EP 26 Sebenarnya apa yang terjadi.
26 EP 27 Sahabat
27 EP 28 Seorang istri.
28 EP 29 Bulan Madu
29 EP 30 Mantan mu
30 EP 31 Kepulangan Gibran
31 EP 32 Ketidak sengajaan Viany dan Gibran
32 EP 33 Aku membencimu
33 EP 34 Kepanikan Gustian
34 EP 35 Gustian merawat Viany
35 EP 36 Kepedulian Gibran terhadap Gustian
36 EP 37 Maaf
37 EP 38 Masih adakah Aku di dalam hati mu.
38 EP 39 Perasaan tidak enak Gustian
39 EP 40 Gustian cemburu lagi
40 EP 41 Merasa bersalah.
41 EP 42 Belanja bersama
42 EP 43 Segitu fokuskah dia saat lagi sedang masak.
43 EP 44 Di mutasi kan
44 EP 45 Tidak membutuhkan waktu untuk berpikir
45 EP 46 Maafkan kakak,Dek.
46 47 Kejujuran Gustian
47 EP 48 Viany pergi dari Gustian
48 EP 49 Tentang Dokter Hatton
49 EP 50 Lepaskan lah
50 EP 51 Suasana pagi hari
51 EP 52 Dokter sialan
52 EP 53 Aku Cemburu.
53 EP 54 Tidak ada percerain.
54 EP 55 Sebuah Kejutan
55 EP 56 Kehadiran Gustian di rumah Viany
56 EP 57 Tuan Putri
57 EP 58 Gustian mengalami Kecelakaan
58 EP 59 Viany merasa panas
59 EP 60 Bertemu dengan Susan
60 EP 61 Susan bertemu dengan Gibran
61 EP 62 Perasaan yang di takuti oleh Viany.
62 EP 63 Tidak ada hubungannya dengan mu
63 EP 64 Alasan apa itu ?
64 EP 65 Gustian meninggalkan rumah Viany
65 EP 66 Ketahuan
66 EP 67 Jangan Mengusir Ku lagi.
67 EP 68 Anak Sultan
68 EP 69 Viden dan Verbian
69 EP 70 Usaha Gibran.
70 EP 71 Calon suami dan mantan suami
71 EP 72 Hamil ?
72 EP 73 Ending
Episodes

Updated 72 Episodes

1
EP 1 Jangan tinggalkan saya.
2
EP 2 Susan meminta Viany meninggalkan Gibran
3
EP 3 Pertemuan yang tidak sengaja.
4
EP 4 Mari kita akhiri hubungan kita
5
EP 5 Ketakutan Gibran
6
EP 6 Semoga kamu tidak membenciku
7
EP 7 Viany meninggalkan Gibran
8
EP 9 Awal permulaan
9
EP 10 Gibran pergi ke Jepang
10
EP 11 Bertemu di rumah sakit
11
EP 12 Menghadiri acara rekan bisnis
12
EP 13 Meminta maaf
13
EP 14 Merasa bersalah
14
EP 15 Ungkapan
15
EP 16 Viany khawatir Gustian
16
EP 17 Berhasil menjebak cinta Viany.
17
EP 18 Percaya kepada mu
18
EP 19 Lamaran
19
EP 20 Siapa nama calon kakak ipar Ku.
20
EP 21 Bertemu kembali
21
EP 22 Wanita yang masih ada di dalam hatinya
22
EP 23 Gustian cemburu
23
EP 24 Jangan tinggalkan saya.
24
EP 25 Kenapa kamu tidak membawa saya pulang bersama mu.
25
EP 26 Sebenarnya apa yang terjadi.
26
EP 27 Sahabat
27
EP 28 Seorang istri.
28
EP 29 Bulan Madu
29
EP 30 Mantan mu
30
EP 31 Kepulangan Gibran
31
EP 32 Ketidak sengajaan Viany dan Gibran
32
EP 33 Aku membencimu
33
EP 34 Kepanikan Gustian
34
EP 35 Gustian merawat Viany
35
EP 36 Kepedulian Gibran terhadap Gustian
36
EP 37 Maaf
37
EP 38 Masih adakah Aku di dalam hati mu.
38
EP 39 Perasaan tidak enak Gustian
39
EP 40 Gustian cemburu lagi
40
EP 41 Merasa bersalah.
41
EP 42 Belanja bersama
42
EP 43 Segitu fokuskah dia saat lagi sedang masak.
43
EP 44 Di mutasi kan
44
EP 45 Tidak membutuhkan waktu untuk berpikir
45
EP 46 Maafkan kakak,Dek.
46
47 Kejujuran Gustian
47
EP 48 Viany pergi dari Gustian
48
EP 49 Tentang Dokter Hatton
49
EP 50 Lepaskan lah
50
EP 51 Suasana pagi hari
51
EP 52 Dokter sialan
52
EP 53 Aku Cemburu.
53
EP 54 Tidak ada percerain.
54
EP 55 Sebuah Kejutan
55
EP 56 Kehadiran Gustian di rumah Viany
56
EP 57 Tuan Putri
57
EP 58 Gustian mengalami Kecelakaan
58
EP 59 Viany merasa panas
59
EP 60 Bertemu dengan Susan
60
EP 61 Susan bertemu dengan Gibran
61
EP 62 Perasaan yang di takuti oleh Viany.
62
EP 63 Tidak ada hubungannya dengan mu
63
EP 64 Alasan apa itu ?
64
EP 65 Gustian meninggalkan rumah Viany
65
EP 66 Ketahuan
66
EP 67 Jangan Mengusir Ku lagi.
67
EP 68 Anak Sultan
68
EP 69 Viden dan Verbian
69
EP 70 Usaha Gibran.
70
EP 71 Calon suami dan mantan suami
71
EP 72 Hamil ?
72
EP 73 Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!