Pengkhianatan Di Malam Pertama

Pengkhianatan Di Malam Pertama

Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU

Embun berdebar membuka kebaya putih yang membalut tubuhnya. Ini adalah malam pertama pernikahannya dengan seorang pria bernama Abimanyu Fahreza Ardhana. 

Ia semakin berdebar melihat lingerie tipis pemberian sahabatnya. Pipinya mendadak memerah. Ini akan menjadi pertama kali Embun memperlihatkan bentuk tubuhnya kepada seorang laki-laki. Ia masih ingat pesan ibunya semalam, bahwa seorang istri harus menjalankan kewajiban kepada suami. 

Setelah mengatur napas yang memburu, wanita itu pun memberanikan diri keluar dari kamar mandi setelah mendekam hampir satu jam. Lingerie tipis berwarna hitam yang membalut tubuhnya ia sembunyikan di balik bathrobe tebal. 

Akan sangat memalukan jika dirinya keluar dalam keadaan hanya memakai gaun malam itu. Setidaknya, Aby lah yang harus memulai lebih dulu mengajaknya mengarungi malam indah mereka. 

   

Ia menunduk malu saat melihat suaminya yang hanya menggunakan celana panjang. Dadanya dibiarkan terbuka memamerkan bentuk tubuhnya yang menggoda. Abimanyu Fahreza Ardhana, seorang pria berusia 26 tahun itulah yang pagi tadi telah menghalalkan dirinya.  

Aby dulu adalah seniornya di kampus. Sedangkan Embun kini masih tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas ternama di kotanya. 

Wanita cantik berusia 21 tahun itu semakin berdebar-debar ketika imajinasinya terbang memikirkan apa yang akan terjadi malam ini. Apakah Aby akan meminta haknya sebagai suami? Hanya dengan memikirkan hal itu saja sudah mampu membuat kedua sisi pipinya merah. 

Sebenarnya, pernikahan mereka terjadi karena sebuah kesalahan fatal yang dilakukan Galang, putra sulung di keluarga Ardhana. Galang yang berkendara dalam keadaan mengantuk tanpa sengaja menabrak ayah Embun hingga terluka cukup parah dan akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Tak ingin putranya diproses secara hukum, keluarga Ardhana berniat mencari jalan damai. Yaitu dengan membayar santunan dalam jumlah besar dan menjalin hubungan baru, yaitu dengan menikahkan Embun dengan Galang. 

Nahas, Galang menghilang dua hari sebelum resepsi pernikahan. Sehingga mau tak mau Aby harus menggantikan posisi kakaknya untuk menutupi aib keluarga. 

Embun meremas bathrobe dengan gugup ketika Aby menatapnya. Sorot matanya yang tajam, alis tebal, dan bibirnya yang sensual. Belum lagi tubuhnya yang tinggi menjulang benar-benar menjadi perpaduan sempurna. 

"Kenapa lama di kamar mandi?" Pertanyaan Aby menjadi dialog pertama sepasang suami istri itu sejak memasuki kamar. 

"Aku habis mandi, Mas." 

"Oh, ya sudah. Kamu siap-siap." 

Embun merasa dadanya semakin bergemuruh ketika suaminya itu berjalan ke arah lemari dan membuka celana dengan santai hingga hanya menyisakan bokser yang menutupi area pribadinya. Ia menelan saliva, tubuh Aby memang terbilang atletis. 

Dalam kewarasan yang terbang entah ke mana, Embun membalikkan tubuh. Tangannya mulai berkeringat. Jangan ditanya semerah apa pipinya sekarang. Ia bahkan terpaku di tempatnya berdiri selama beberapa menit. 

"Ini sudah kewajiban kamu sebagai istri, Embun." Ia memantapkan hati untuk menyerahkan tubuhnya kepada sang suami malam ini. 

"Loh, kenapa belum siap-siap?" Suara dari belakang membuat Embun merinding. 

"I-iya, Mas ... sebentar," ucapnya gugup. Baru saja tangannya bergerak untuk menarik tali bathrobe, Aby sudah kembali membuka suara. 

 "Dandan yang cantik, ya. Aku sudah pilih restoran." 

Sepasang manik cokelat Embun melebar. Tangannya bergerak cepat mengikat kembali tali bathrobe. Lalu, membalikkan tubuhnya. Aby tampak sudah rapi dengan pakaian kasual dan berdiri di depan meja rias sembari merapikan rambutnya. 

"Restoran?" 

"Iya, kita akan makan malam di luar." 

"Oh ...." Embun menunduk sambil berjalan ke dekat lemari. Di sana ada koper miliknya yang belum sempat ia benahi. 

Setelah mengambil pakaian miliknya, wanita itu segera masuk kembali ke kamar mandi untuk berpakaian. Sangat memalukan, ia pikir Aby akan meminta haknya sebagai suami. Nyatanya ingin mengajaknya makan di luar. 

Hanya dalam beberapa menit, Embun sudah keluar dari kamar mandi. Setelah siap, sepasang suami istri itu meminta izin kepada kedua orang tua Aby untuk keluar bersama. 

"Memangnya kalian nggak capek seharian ini?" tanya sang bunda. 

"Nggak, Bunda. Lagian aku sama Embun butuh bicara banyak berdua," jawab Aby. 

"Tempat paling tepat untuk bicara bagi pengantin baru ya di kamar, Aby," sambar Ayahnya, yang kini tengah menikmati secangkir teh dan camilan. 

"Kan masih banyak waktu, Yah. Aku sama Embun juga belum saling kenal dengan baik." 

Tak ingin mengulur waktu, Aby segera berpamitan kepada kedua orang tuanya. Selayaknya seorang suami yang baik dan perhatian, ia merangkul istrinya keluar dari rumah, membukakan pintu mobil dan mengajak mengobrol sepanjang jalan. 

Setibanya di restoran, Aby menarik kursi untuk Embun. Kemudian duduk tepat di hadapannya sambil membaca buku menu. 

"Kamu suka makan apa?" tanyanya. 

"Apa saja, Mas." 

Sesekali Embun melirik Aby yang sedang terfokus memilih menu. Hatinya terasa berbunga-bunga. Ini adalah pertama kali ada lelaki yang memperlakukannya dengan sangat baik. Aby memang terkesan dingin dan datar. Tetapi, cukup perhatian di mata Embun. 

Tanpa perlu menunggu lama, semua menu pesanan Aby sudah tersedia di meja. Embun yakin Aby kerap mengunjungi restoran itu, karena terlihat cukup akrab dengan beberapa waiters. Selain itu, ia tahu menu apa saja yang menjadi andalan di restoran itu. 

"Embun ... sebenarnya ada hal penting yang mau aku bicarakan dengan kamu. Soal pernikahan kita."

"Hal penting apa, Mas?" 

Pria itu menarik napas dalam. Tangannya mengulur menggenggam tangan istrinya. "Sebenarnya aku tidak enak sama kamu. Tapi ... aku tidak mau kamu tahu belakangan." 

Kerutan tipis terukir di dahi Embun mendengar jawaban suaminya. "Maksudnya?" 

"Sebenarnya ... aku belum mau menikah, tapi ayah dan bunda memaksa karena Kak Galang kabur."

Embun merasakan tubuhnya meremang mendengar setiap kata yang terucap dari bibir suaminya. 

"Jadi kamu ajak aku ke mari hanya untuk mengatakan itu?"

"Bukan hanya itu. Aku ... mau kamu tahu bahwa aku sebelumnya sudah punya kekasih. Kamu pasti kenal Vania, kan?" 

Embun terdiam memikirkan pemilik nama yang baru saja disebut suaminya. "Vania?" 

"Benar. Kamu pasti kenal karena dia seangkatan dengan kamu. Hubungan kami sudah berjalan satu tahun. Malam ini, dia juga ada di sini." 

Tiba-tiba Embun merasakan lemas di seluruh tubuhnya. Sendok di tangannya terjatuh begitu saja. Kejutan yang ia pikir akan berakhir indah justru membuat dadanya sesak. 

"Aku mohon pengertian kamu. Hari ini Vania sangat terpukul dengan pernikahan kita. Aku tahu ini tidak adil untuk kamu, tapi ini juga tidak adil untuk Vania." 

Embun tak tahu harus berkata apa. Pikirannya terbang entah ke mana. "Lalu apa yang sebenarnya kamu inginkan?" 

Dengan penuh keraguan, Aby berkata, "Aku tidak bisa menjadi suami yang sebenarnya untuk kamu. Maaf." 

"Tapi kenapa sebelumnya kamu tidak menolak?" tanya Embun, berusaha menguatkan hatinya. 

"Aku tidak punya pilihan lain. Ayah sedang sakit dan keadaan benar-benar memaksa." 

"Kamu hanya memikirkan keluarga kamu. Apa kamu tidak memikirkan akibatnya untuk aku?" 

"Maaf, Embun." Hanya itu yang dapat terucap dari mulut Aby mewakili rasa bersalah. "Aku juga serba salah." 

Embun menatap suaminya, yang sesekali melirik meja sebelah, yang hanya terhalang sekat rotan. Melalui celah pada sekat, ia dapat melihat seorang wanita tengah duduk seorang diri. Sesak kembali menjalar ketika Aby tanpa perasaan meminta izin kepadanya untuk duduk di meja sebelah bersama kekasihnya. 

Sementara Embun hanya dapat memendam kekecewaan yang teramat dalam hati. 

"Sayang ... dia tidak apa-apa kamu tinggal?" 

Sepasang mata Embun terpejam mendengar panggilan mesra yang disematkan perempuan itu kepada suaminya. 

"Aku sudah jelaskan semua." 

"Bagus kalau dia tahu." 

Aby menatap kekasihnya itu.

"Van ... aku minta pengertian kamu. Aku juga tidak mau kejadiannya seperti ini. Tapi kamu tahu seperti apa posisiku." 

"Aku tidak mau tahu, Aby! Pokonya aku mau kamu pisah secepatnya sama dia. Kalau tidak, kamu tahu akibatnya." 

Keheningan tercipta beberapa saat. Embun menajamkan pendengarannya demi menangkap jawaban Aby. 

"Baik. Kami akan berpisah setelah enam bulan." 

Jatuh sudah cairan bening di pipi Embun. Tanpa sadar botol air mineral telah remuk di tangannya hingga jatuh ke lantai. 

............

Halo Teman - Teman ...

Selamat datang di Karya ke 15 ku di Noveltoon.

Jangan Lupa tekan tanda ♥️ (love) di ujung bab.

jangan lupa like dan komen.

Eh, seperti janji ku sebelumnya, 5 pemberi komentar pertama masing-masing akan mendapatkan voucher pulsa senilai 25K

Siapa nih yang beruntung?

Yang belum beruntung jangan khawatir, karena kita akan buat give away dadakan. Jadi, tetaplah membaca di Noveltoon. 🤭 (mode ngerayu)

terima kasih. Salam sayang selalu.

Terpopuler

Comments

Salsa Billa

Salsa Billa

sdh bca ulg entah yg k brapa x

2024-03-14

0

Cipika Cipiki

Cipika Cipiki

aku kira Abimanyu anaknya dr Alan, tapi bukan ya

2024-03-08

0

Apriani Citra

Apriani Citra

baru juga halaman pertama udh bikin air mata aku jatuh aja

2024-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2 Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3 Bab 3 : Salah Atau Benar?
4 Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5 BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6 Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7 Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8 Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9 Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10 Bab 10 : AYAH SAKIT?
11 Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12 Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13 Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14 Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15 Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16 Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17 Bab 17 : Akhiri Saja
18 Bab 18 : MENYUSUL?
19 Bab 19 : HILANG
20 Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21 Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22 Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23 Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24 Bab 24 : Dia Kembali?
25 My Hot And Sexy Wife
26 Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27 Bab 27 : Aku Mau Pulang
28 Bab 28 : PERGI ....
29 Visual Tokoh Utama
30 Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31 Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32 Bab 32 : HANCUR
33 Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34 Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35 Bab 35 : Menagih Janji
36 Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37 Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38 Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39 Bab 39 : Masih Berusaha
40 Bab 40 : Bersamamu
41 Bab 41 : Menikah Ulang?
42 Bab 42 : Terpental Jauh
43 Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44 Bab 44 : Dear Mas Aby
45 Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46 Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47 DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48 Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49 Bab 49 : Kiriman Foto
50 Bab 50 : Tunggu Aku
51 Bab 51 : Ijab Ulang?
52 Suamiku Om-Om Galak
53 Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54 Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55 Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56 Bab 56 : Kehujanan
57 Bab 57 : Misi Berhasil
58 Bab 58 : Sudah Baikan?
59 Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60 Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61 Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62 Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63 Bab 63 : Dua Kali Menang
64 Bab 64 : Ancaman Lagi?
65 Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66 Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67 Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68 Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69 Bab 69 : Kasihan Embun ....
70 Bab 70 : Sisi Lain Vania
71 Bab 71 : Tetangga Baru
72 Bab 72 : Sebatas Kagum
73 Bab 73 : Makan Siang
74 Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75 Bab 75 : Kinder Boy
76 Bab 76 : Jauhi Dia!
77 Silahkan Mampir
78 Bab 78 : Mudah Berubah
79 Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80 Bab 80 : Memohon Keringanan
81 Bab 81 : Masalah Baru
82 Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83 Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84 Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85 Bab 85 : Ada apa ini?
86 Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87 Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88 Bab 88 : Saling Terbuka
89 Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90 Bab 90 : Salah Sasaran!
91 Bab 91 : Atur Damai?
92 Bab 92 : Dipecat?
93 Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94 Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95 Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96 Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97 Menjadi Posesif
98 Apakah Sudah Ada Isi?
99 Oma Tidak Suka
100 Belum Ada Tanda
101 Pingsan!
102 Khawatir Semakin Parah
103 Generasi Tuan Krabs!
104 Membawa Pulang Embun
105 Kabar Bahagia Untuk Semua
106 Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107 Tidak Suka Cara Oma
108 Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109 Catatan Kelam Gadis Malang
110 Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111 Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112 Ulang Tahun Perusahaan
113 Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114 Jurang Pemisah
115 Apa Kamu Pernah Menyesal?
116 FINAL EPISODE
117 Ingat Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2
Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3
Bab 3 : Salah Atau Benar?
4
Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5
BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6
Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7
Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8
Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9
Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10
Bab 10 : AYAH SAKIT?
11
Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12
Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13
Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14
Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15
Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16
Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17
Bab 17 : Akhiri Saja
18
Bab 18 : MENYUSUL?
19
Bab 19 : HILANG
20
Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21
Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22
Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23
Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24
Bab 24 : Dia Kembali?
25
My Hot And Sexy Wife
26
Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27
Bab 27 : Aku Mau Pulang
28
Bab 28 : PERGI ....
29
Visual Tokoh Utama
30
Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31
Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32
Bab 32 : HANCUR
33
Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34
Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35
Bab 35 : Menagih Janji
36
Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37
Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38
Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39
Bab 39 : Masih Berusaha
40
Bab 40 : Bersamamu
41
Bab 41 : Menikah Ulang?
42
Bab 42 : Terpental Jauh
43
Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44
Bab 44 : Dear Mas Aby
45
Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46
Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47
DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48
Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49
Bab 49 : Kiriman Foto
50
Bab 50 : Tunggu Aku
51
Bab 51 : Ijab Ulang?
52
Suamiku Om-Om Galak
53
Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54
Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55
Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56
Bab 56 : Kehujanan
57
Bab 57 : Misi Berhasil
58
Bab 58 : Sudah Baikan?
59
Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60
Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61
Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62
Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63
Bab 63 : Dua Kali Menang
64
Bab 64 : Ancaman Lagi?
65
Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66
Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67
Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68
Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69
Bab 69 : Kasihan Embun ....
70
Bab 70 : Sisi Lain Vania
71
Bab 71 : Tetangga Baru
72
Bab 72 : Sebatas Kagum
73
Bab 73 : Makan Siang
74
Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75
Bab 75 : Kinder Boy
76
Bab 76 : Jauhi Dia!
77
Silahkan Mampir
78
Bab 78 : Mudah Berubah
79
Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80
Bab 80 : Memohon Keringanan
81
Bab 81 : Masalah Baru
82
Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83
Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84
Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85
Bab 85 : Ada apa ini?
86
Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87
Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88
Bab 88 : Saling Terbuka
89
Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90
Bab 90 : Salah Sasaran!
91
Bab 91 : Atur Damai?
92
Bab 92 : Dipecat?
93
Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94
Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95
Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96
Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97
Menjadi Posesif
98
Apakah Sudah Ada Isi?
99
Oma Tidak Suka
100
Belum Ada Tanda
101
Pingsan!
102
Khawatir Semakin Parah
103
Generasi Tuan Krabs!
104
Membawa Pulang Embun
105
Kabar Bahagia Untuk Semua
106
Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107
Tidak Suka Cara Oma
108
Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109
Catatan Kelam Gadis Malang
110
Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111
Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112
Ulang Tahun Perusahaan
113
Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114
Jurang Pemisah
115
Apa Kamu Pernah Menyesal?
116
FINAL EPISODE
117
Ingat Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!