Bab 19 : HILANG

Embun melangkah menyusuri pepohonan tinggi menjulang nan kokoh. Bersama beberapa teman lain, ia mendapat tugas mengumpulkan kayu bakar. Di tangannya sudah ada banyak ranting pohon kering, yang kemudian ia kumpulkan di satu tempat. 

"Embun, aku kumpul kayu sebelah sini, kamu di sebelah sana, ya." Seorang teman wanita menunjuk ke arah ujung pegunungan. 

"Iya. Tapi nanti kumpulnya di sini, kan?" balas Embun. 

"Oke ... tapi Kak Dewa bilang jangan jauh-jauh. Sebentar lagi gelap," sarannya sambil melirik ke sekitar yang mulai terlihat gelap.

"Sip!"

Embun meneruskan langkahnya memunguti ranting pohon kering yang berjatuhan.

Setelah beberapa menit berlalu, perhatiannya teralihkan pada pemandangan yang tersaji. Bukit tempat mereka berkemah memang menyajikan pemandangan indah yang tak pernah mereka temui di perkotaan, dan ini adalah pengalaman pertama bagi wanita itu. 

"Wah bagus sekali. Aku foto ah, buat kenang-kenangan." 

Tak ingin kehilangan kesempatan, Embun mengeluarkan ponsel dari saku jaket. Beberapa pemandangan menarik ia abadikan dengan kamera ponselnya. Begitu indah, hingga Embun seperti terhipnotis. 

Ketika melihat sang mentari hendak terbenam, Embun menuju ke tepi bukit. Mengarahkan kamera ponsel pada pemandangan senja yang menakjubkan sambil berdecak kagum.

Embun masih terdiam di tempatnya berdiri, ketika tiba-tiba ia merasakan tubuhnya mendapat dorongan kuat dari arah belakang.

Embun menjerit, tubuhnya terperosok ke tebing yang curam. 

****

Dewa menjadi sangat panik saat salah satu mahasiswi datang dengan tergesa-gesa dan memberitahu tentang Embun yang tiba-tiba menghilang. Semua yang ikut dalam perkemahan pun berbondong-bondong menuju tempat di mana terakhir kali Embun berada. 

Beberapa pria termasuk Dewa menyisiri tebing yang curam. Sementara yang lain berkeliling ke sekitar hutan. Hampir setengah jam mereka mencari, namun tanda-tanda keberadaan Embun belum terlihat. 

"Kamu yakin tadi Embun di sini?" Dewa setengah berteriak kepada salah satu mahasiswi yang tadi satu tim dengan Embun.

"Yakin, Kak. Aku dengar suara Embun teriak, tapi aku pikir lagi bercanda sama Mega." Ia melirik salah satu temannya dengan bola mata berkaca-kaca.

"Tadi aku sama Embun sama-sama cari kayu di sini. Terus kita berpencar. Tapi aku nggak tahu Embunnya ke mana setelah itu." 

Jawaban itu menciptakan rasa frustrasi bagi Dewa. Pandangannya berkeliling ke sekitar tebing. Pikirannya sangat kalut sekarang. Entah untuk alasan apa, ia merasa dadanya penuh sesak.

"Embun!" Untuk ke sekian kali ia meneriakkan nama itu, namun tak ada sahutan sama sekali. Ia melirik beberapa pria yang berdiri di belakang. "Semua berpencar dan cari Embun sampai ketemu!" 

*** 

Mobil yang dikemudikan Aby melesat cepat di jalan yang lengang sore itu. Setelah mendapat kiriman foto kedekatan Embun dan Dewa, Aby memutuskan untuk segera menyusul. Selain itu keberadaan Vania di perkemahan juga membuatnya mengkhawatirkan sang istri.

Aby tidak tahu perasaan aneh apa yang menyergapnya, yang pasti interaksi antara Embun dengan Dewa membuat pria itu merasakan sensasi seperti tubuhnya tengah dilahap api. 

Membara!

Jika bisa akan ia bawa pulang Embun sekarang juga demi menjauhkannya dari Dewa.

Setelah menempuh perjalanan selama hampir dua jam, Aby pun tiba. Sebelum turun dari mobil, ia memeriksa ponsel terlebih dahulu. Ada banyak panggilan tak terjawab, salah satunya dari Dewa, yang menciptakan kerutan tipis di keningnya. 

"Mau apa si Dewa telepon?" gumamnya. Namun, Aby mengabaikan sejumlah panggilan itu dan segera turun dari mobil. 

Perjalanan belum usai. Karena untuk mencapai lokasi perkemahan, Aby masih harus menempuh jalan berbatu yang tentu saja tak dapat dilalui oleh mobilnya. Alhasil, ia harus menyewa jasa pengendara motor yang selalu standby di parkiran. 

"Ada apa rame-rame di sana?" tanya Aby sesaat setelah motor terhenti di depan lokasi perkemahan.

"Itu, Mas. Katanya ada mahasiswi yang hilang."

Informasi yang diberikan sang pengendara motor membuat Aby mengernyit. "Hilang gimana maksudnya?"

"Saya nggak tahu info detailnya, Mas. Katanya sih lagi mengumpulkan kayu, lalu tiba-tiba hilang." Pria itu mengedikkan bahu sambil berdecak. "Kawasan ini memang angker, Mas. Makanya harus hati-hati dan jangan bicara sembarangan."

Aby mengangguk saja mendengar penjelasan panjang pengendara motor tersebut. Kemudian mengeluarkan pecahan uang lima puluh ribuan dari dompet.

"Ambil aja kembaliannya, Pak."

Pria itu memulas senyum senang. "Wah, yang benar, Mas. Makasih loh, Mas. Semoga liburannya menyenangkan."

"Sama-sama, Pak. Hati-hati di jalan. Sudah gelap soalnya."

"Siap, Mas."

Aby melirik ke arah perkemahan setelah kepergian pria yang mengantarnya. Dari tempatnya berdiri ia dapat melihat rombongan mahasiswa saling berpencar sambil menyalakan senter dan menyorot ke arah tebing.

Samar-samar, Aby dapat mendengar sebagian dari mereka meneriakkan nama Embun.

Tunggu! Apakah mahasiswi hilang yang dimaksud pria tadi adalah Embun? Apa karena itu tadi Dewa menghubunginya berulang-ulang.

"Embun ...." Aby merasakan seluruh tubuhnya tiba-tiba lemas. Firasat yang sempat terlintas di benaknya ternyata benar.

***

Terpopuler

Comments

Ukhty Nur Siahaan

Ukhty Nur Siahaan

Pasti ulah Vania

2024-01-28

1

Fitriana astuti

Fitriana astuti

kuat juga ya firasat Aby....

2024-01-25

0

Ney maniez

Ney maniez

😲😲😲

2023-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2 Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3 Bab 3 : Salah Atau Benar?
4 Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5 BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6 Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7 Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8 Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9 Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10 Bab 10 : AYAH SAKIT?
11 Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12 Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13 Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14 Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15 Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16 Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17 Bab 17 : Akhiri Saja
18 Bab 18 : MENYUSUL?
19 Bab 19 : HILANG
20 Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21 Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22 Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23 Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24 Bab 24 : Dia Kembali?
25 My Hot And Sexy Wife
26 Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27 Bab 27 : Aku Mau Pulang
28 Bab 28 : PERGI ....
29 Visual Tokoh Utama
30 Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31 Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32 Bab 32 : HANCUR
33 Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34 Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35 Bab 35 : Menagih Janji
36 Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37 Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38 Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39 Bab 39 : Masih Berusaha
40 Bab 40 : Bersamamu
41 Bab 41 : Menikah Ulang?
42 Bab 42 : Terpental Jauh
43 Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44 Bab 44 : Dear Mas Aby
45 Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46 Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47 DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48 Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49 Bab 49 : Kiriman Foto
50 Bab 50 : Tunggu Aku
51 Bab 51 : Ijab Ulang?
52 Suamiku Om-Om Galak
53 Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54 Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55 Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56 Bab 56 : Kehujanan
57 Bab 57 : Misi Berhasil
58 Bab 58 : Sudah Baikan?
59 Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60 Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61 Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62 Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63 Bab 63 : Dua Kali Menang
64 Bab 64 : Ancaman Lagi?
65 Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66 Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67 Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68 Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69 Bab 69 : Kasihan Embun ....
70 Bab 70 : Sisi Lain Vania
71 Bab 71 : Tetangga Baru
72 Bab 72 : Sebatas Kagum
73 Bab 73 : Makan Siang
74 Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75 Bab 75 : Kinder Boy
76 Bab 76 : Jauhi Dia!
77 Silahkan Mampir
78 Bab 78 : Mudah Berubah
79 Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80 Bab 80 : Memohon Keringanan
81 Bab 81 : Masalah Baru
82 Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83 Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84 Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85 Bab 85 : Ada apa ini?
86 Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87 Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88 Bab 88 : Saling Terbuka
89 Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90 Bab 90 : Salah Sasaran!
91 Bab 91 : Atur Damai?
92 Bab 92 : Dipecat?
93 Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94 Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95 Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96 Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97 Menjadi Posesif
98 Apakah Sudah Ada Isi?
99 Oma Tidak Suka
100 Belum Ada Tanda
101 Pingsan!
102 Khawatir Semakin Parah
103 Generasi Tuan Krabs!
104 Membawa Pulang Embun
105 Kabar Bahagia Untuk Semua
106 Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107 Tidak Suka Cara Oma
108 Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109 Catatan Kelam Gadis Malang
110 Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111 Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112 Ulang Tahun Perusahaan
113 Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114 Jurang Pemisah
115 Apa Kamu Pernah Menyesal?
116 FINAL EPISODE
117 Ingat Aku, Suamiku!
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1 : EMBUN DAN ABIMAYU
2
Bab 2 : Kamu Akan Luluh Dengan Dia
3
Bab 3 : Salah Atau Benar?
4
Bab 4 : ADA MASALAH APA?
5
BAB 5 : Hanya Ingin Memastikan
6
Bab 6 : Tidak Perlu Malu
7
Bab 7 : Kamu Serakah Juga, Ya?
8
Bab 8 : Kamu Sepeduli Itu Dengan Dia?
9
Bab 9 : Kalau Kamu Tidak Mau ... Maka Aku Yang Akan ....
10
Bab 10 : AYAH SAKIT?
11
Bab 11 : Posesif dan Kekanakan
12
Bab 12 : Tidak Bisa Tidur
13
Bab 13 : Apa-Apaan Ini?
14
Bab 14 : AKU TIDAK BERMAKSUD
15
Bab 15 : Camping Di Luar Kota?
16
Bab 16 : Apa Kamu Pernah Peduli?
17
Bab 17 : Akhiri Saja
18
Bab 18 : MENYUSUL?
19
Bab 19 : HILANG
20
Bab 20 : EMBUN DI MANA?
21
Bab 21 : Tidak Perlu Khawatir
22
Bab 22 : Kamu Lihat Orangnya?
23
Bab 23 : Siapa Pelakunya?
24
Bab 24 : Dia Kembali?
25
My Hot And Sexy Wife
26
Bab 26 : Pembatalan Pernikahan?
27
Bab 27 : Aku Mau Pulang
28
Bab 28 : PERGI ....
29
Visual Tokoh Utama
30
Bab 30 : Kesempatan Terakhir
31
Bab 31 : Bukankah Sudah Jelas?
32
Bab 32 : HANCUR
33
Bab 33 : Memperbaiki Segalanya
34
Bab 34 : Talak Di Malam Pertama
35
Bab 35 : Menagih Janji
36
Bab 36 : Upaya Untuk Rujuk?
37
Bab 37 : Mengakhiri Dengan baik-baik
38
Bab 38 : Meluruskan Kesalahpahaman
39
Bab 39 : Masih Berusaha
40
Bab 40 : Bersamamu
41
Bab 41 : Menikah Ulang?
42
Bab 42 : Terpental Jauh
43
Bab 42 : DEAR EMBUN ....
44
Bab 44 : Dear Mas Aby
45
Bab 45 : MEMBUTUHKAN KAMU
46
Bab 46 : FAKTA MENGEJUTKAN
47
DIBUANG SUAMI DAN DINIKAHI BOSS
48
Bab 48 : KETERLIBATAN VANIA?
49
Bab 49 : Kiriman Foto
50
Bab 50 : Tunggu Aku
51
Bab 51 : Ijab Ulang?
52
Suamiku Om-Om Galak
53
Bab 53 : Bertemu Orang Tua Vania
54
Bab 54 : Rencana Pindah Ke Rumah Baru
55
Bab 55 : Apa Sudah Boleh?
56
Bab 56 : Kehujanan
57
Bab 57 : Misi Berhasil
58
Bab 58 : Sudah Baikan?
59
Bab 59 : TERNYATA KAMU?
60
Bab 60 : PELAKU SEBENARNYA
61
Bab 61 : Tidak Akan Membuatnya Lagi
62
Bab 62 : Aktor Paling Berjasa Di Muka Bumi
63
Bab 63 : Dua Kali Menang
64
Bab 64 : Ancaman Lagi?
65
Bab 65 : Kamu Sendiri Yang Harus
66
Bab 66 : Kamu Tidak Pernah Sendirian
67
Bab 67 : Memperbaiki Semuanya
68
Bab 68 : Sedang Apa Kamu Di Sini?
69
Bab 69 : Kasihan Embun ....
70
Bab 70 : Sisi Lain Vania
71
Bab 71 : Tetangga Baru
72
Bab 72 : Sebatas Kagum
73
Bab 73 : Makan Siang
74
Bab 74 : HARUS KELUAR KOTA?
75
Bab 75 : Kinder Boy
76
Bab 76 : Jauhi Dia!
77
Silahkan Mampir
78
Bab 78 : Mudah Berubah
79
Bab 79 : Surabaya Atau Bogor?
80
Bab 80 : Memohon Keringanan
81
Bab 81 : Masalah Baru
82
Bab 82 : Keinginan Berlebihan?
83
Bab 83 : Menyembunyikan Air Mata
84
Bab 84 : Mulai Tidak Mengerti Dengan Kamu!
85
Bab 85 : Ada apa ini?
86
Boss Mafia's H0t Girl by Anak Kost
87
Bab 87 : Keadaan Sebenarnya
88
Bab 88 : Saling Terbuka
89
Bab 89 : Kedatangan Wanita Asing
90
Bab 90 : Salah Sasaran!
91
Bab 91 : Atur Damai?
92
Bab 92 : Dipecat?
93
Bab 93 : Kedatangan Ibu Mertua
94
Bab 94 : Hasil Tidak Mengkhianati Usaha!
95
Bab 95 : Kebetulan Menyebalkan!
96
Bab 96 : Maaf, merepotkan kamu.
97
Menjadi Posesif
98
Apakah Sudah Ada Isi?
99
Oma Tidak Suka
100
Belum Ada Tanda
101
Pingsan!
102
Khawatir Semakin Parah
103
Generasi Tuan Krabs!
104
Membawa Pulang Embun
105
Kabar Bahagia Untuk Semua
106
Kamu Sudah Cantik Sejak Masih Berbentuk Zigot!
107
Tidak Suka Cara Oma
108
Menjaga Oma Di Rumah Sakit
109
Catatan Kelam Gadis Malang
110
Tidak Banyak Menantu Seperti Kamu!
111
Yang Tulus, Tapi Mau Enaknya Juga
112
Ulang Tahun Perusahaan
113
Bertemu Sang Pemilik Perusahaan
114
Jurang Pemisah
115
Apa Kamu Pernah Menyesal?
116
FINAL EPISODE
117
Ingat Aku, Suamiku!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!