Nia sudah tidak bisa mentolerir Apa yang dilakukan oleh Nando padanya.
"Mas, aku telah memutuskan satu pilihan. Lebih baik aku keluar dari rumah ini untuk selamanya, daripada aku menuruti perintahmu sementara ada penyesalan jika aku tak menjenguk papahku."
Nia memunguti kembali semua pakaian yang berserakan di lantai karena ulah Nando.
"Baiklah silakan kamu pergi dari rumah ini dan jangan harap aku akan menerimamu kembali jika kelak kamu mengemis untuk kembali lagi padaku!"
"Karena aku yakin tanpaku kamu bukan apa-apa dan tak bisa apa-apa. Selama ini kamu hanya bisa bergantung padaku bahkan kehidupan orang tuamu juga bergantung padaku."
Nando merendahkan Nia, karena memang selama ini Nando lah yang selalu mencukupi segala kebutuhannya dan orang tuanya yang ada di kampung.
"Aku sama sekali tidak akan mengemis padamu untuk aku bisa kembali lagi berada di rumahmu ini,mas."
"Aku juga sangat yakin dan percaya biarpun tanpamu aku akan bisa berdiri dengan kakiku sendiri, dan aku bisa menafkahi kedua orang tuaku tanpa ada campur tangan dirimu."
Setelah dia selesai melunasi semua pakaiannya kembali dia benar-benar melangkah pergi dari rumah tersebut.
"Kita lihat saja, Nia. Sampai seberapa kamu kuat hidup tanpa ada campur tangan diriku dan tanpa ada bantuan keuangan dari diriku!" teriak Nando.
Nia sama sekali tak memperdulikan teriakan dari suaminya itu, dia malah mempercepat langkahnya keluar dari rumah mewah milik Nando.
"Dasar wanita tak tahu diri! padahal selama ini aku selalu memujanya dan memberikan semua apa yang dia butuhkan, bahkan dia tak pernah kekurangan selama menjadi istriku!"
Nando mendengus kesal dan kembali lagi dia melemparkan segala barang yang ada di dalam kamar tersebut. Sehingga kamar menjadi berantakan.
Dia memutuskan untuk pergi mencari hiburan di luar bersama dengan salah satu wanitanya.
Dia memiliki banyak pacar tetapi dia sama sekali tak berani menyentuh pacarnya atau berhubungan intim dengan salah satu pacarnya tersebut.
Justru pacarnya yang selalu menyentuh dirinya dan memainkan benda tumpul miliknya untuk berkaraoke.
Karena hal itu tak pernah dia dapatkan dari, Nia. Selalu saja ada penolakan jika Nando meminta Nia melayaninya lebih.
Nia selalu saja menolak dengan alasan jijik. Pernah satu kali, Nando memaksakan kehendaknya pada, Nia. Pada saat, Nia mengulum benda tumpul miliknya, Nia langsung muntah.
Nando melarikan mobilnya menuju ke salah satu apartement milik pacarnya.
"Hy, sayang. Kenapa wajahmu di tekuk? masuklah, sayang."
Wanita tersebut menggandeng tangan Nando dan membawanya masuk.
"Duduklah, biar aku ambilkan minuman dingin supaya pikiranmu fresh."
Sejenak wanita tersebut masuk melangkah menuju ke arah dapur mengambil air dingin di dalam kulkas.
"Minumlah, supaya sedikit fresh dan nggak murung seperti itu."
Wanita tersebut memberikan segelas air dingin, Nando langsung meneguknya.
"Coba cerita padaku, sayang. Apakah istrimu berulah lagi?"
Wanita ini tanpa sungkan duduk di pangkuan, Nando. Dia mulai bersikap agresif pada, Nando.
Nando menceritakan semua tentang pertengkaran yang barusan terjadi dengan istrinya.
"Sayang, kenapa kamu masih saja mempertahankan istrimu yang tak bisa memuaskanmu dan tak bisa memberikan kebahagiaan padamu?"
"Lepaskan saja dia, akan sudah ada aku di sampingmu. Pasti aku akan selalu patuh tak membangkang seperti apa yang di lakukan oleh istrimu."
Mulai wanita ini bergerilya, dan dia merubah posisi duduknya yang awalnya menyamping, kini berhadapan muka dengan, Nando.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Cleo Tan
dasar pria kurang ajar!! pisah saja dengan Nando!
2022-08-18
0