Sedang Ava yang sudah sampai divila miliknya, dia langsung saja masuk kedalam kamar mandi belakang yang ada didekat dapur, supaya tidak mengotori lantai yang ada didalam vilanya, sebelum dia masuk kedalam kamarnya.
" Non, ini Non bathrobenya ",, kata bibi yang bekerja divila miliknya yang ada didaerah pegunungan yang ada diSpanyol.
Sebab tadi ketika Ava sebelum masuk kedalam kamar mandi, dia menyuruh bibinya untuk mengambilkan bathrobe miliknya yang ada didalam kamarnya.
Ava yang mendengar pintu kamar mandi diketuk dari luar, dia langsung saja membukanya.
" Gracias tía " ( Terimakasih Bibi ) ",, kata Ava sambil menggunakan Bahasa Spanyol sambil juga menerima bathrobe yang dikasihkan bibi tersebut.
" De nada " ( Sama-sama Nona ) ",, jawab bibi itu kepada Ava sambil menggunakan Bahasa Spanyol juga dengan ramah.
Ava yang sudah selesai bersih-bersih badannya dari lumpur babi miliknya, dia langsung saja keluar dari dalam kamar mandi untuk menuju kedalam kamarnya.
Ketika sudah sampai didalam kamarnya, Ava langsung saja mengecek ponselnya siapa tahu ada telefon atau pesan penting yang masuk kedalam ponselnya.
Dan benar saja ketika sudah dicek oleh Ava, ternyata ada tiga panggilan tidak terjawab dari Kakaknya yaitu Aaric.
Dan Ava lalu mencoba menelfon balik Kakak tercintanya itu.
" Halo Ava, kemana saja tadi kamu, Kakak telefon daritadi kenapa tidak diangkat-angkat sih ",, kata Aaric kepada Ava ketika sudah mengangkat sambungan telefonnya Ava.
" Ngapurane Kak, tadi Ava lagi dolanan karo babi, dadine yo ora reti yen Kak Aaric menelfon Ava "
" ( Maafkan Kak, tadi Ava lagi bermain sama babi, jadinya tidak tahu jika Kak Aaric menelfon Ava ) ",, jawab Ava menggunakan Bahasa Jawa kepada Aaric.
Sebab Ava sangat suka sekali menggoda Kakaknya menggunakan Bahasa Jawa karena Kakaknya Aaric tidak faham dan Aaric pasti gemas dengan Ava jika Ava berbicara kepadanya menggunakan Bahasa Jawa.
Dan benar saja Aaric langsung saja berteriak kepada Ava ketika mendengar jawabannya Ava yang menjawab dengan berBahasa Jawa seperti itu.
" Avaaaaaa!!!!, bisa tidak sih kan Kakak sudah kasih tahu, jangan menggunakan Bahasa Jawa kepada Kakak, Kakak tidak faham ",, kata Aaric kepada Ava dengan menahan rasa gemasnya kepada Ava.
Jika Ava ada didepannya Aaric, Aaric pasti akan menjewer telinga, atau tidak langsung menarik hidungnya Ava jika Ava berbicara Bahasa Jawa seperti itu kepadanya.
Ava yang mendengar teriakannya Aaric, langsung saja tertawa dengan sangat keras sekali.
" Kakak kenapa sih, sensitif sekali dengan Bahasa Jawa, Bahasa Jawa itu lucu dan seru tahu Kak ",, kata Ava kepada Aaric sambil masih tertawa kecil.
" Iya seru dan lucu, jika dia bisa menguasai seperti kamu Ava, kalau tidak bisa seperti Kakak, ya rasanya aneh ",, jawab Aaric kepada Ava.
Namun Ava masih terus tertawa lucu sambil mengambil pakaiannya untuk dia pakai nanti.
" Sebenarnya Kakak itu menelfon Ava ada apa?? ",, tanya Ava kepada Aaric.
" Kakak mau bertanya, kamu kapan akan pulang kemansion, kamu kan harus kembali lagi kekantor Ava, itu pekerjaan kamu sudah menggunung dimeja kamu ",, kata Aaric kepada Ava.
" Besok lusa Kak, Ava sudah aktif lagi dikantor, tenang saja kenapa sih, itu kan pekerjaan Ava kenapa Kakak yang pusing ",, jawab Ava dengan entengnya kepada Kakaknya.
" Bukan begitu, Kakak cuma takut jika kamu nanti kecapean jika harus mengerjakan pekerjaan yang sebegitu banyaknya ",, kata Aaric kepada Ava.
Sungguh Ava sangat senang sekali diperhatikan oleh Kakaknya itu.
Walau terkadang Aaric sebagai Kakak dia cukup bawel, tapi bagi Ava, kecerewetannya Aaric adalah untuk kebaikannya juga.
" Aduh-duh-duh, perhatian sekali Kakakku ini, iya nanti jika capek kan ada Kakak yang bisa membantuku menyelesaikan pekerjaanku ",, jawab Ava kepada Aaric sambil tertawa lucu.
" Enak saja, pekerjaan Kakak juga sudah banyak, kamu jangan menambahinya lagi, sudah jangan lama-lama liburnya, secepatnya kembali kemansion, Kakak tutup dulu ya telefonnya, daaa ",, kata Aaric kepada Ava.
" Iya Kakakku tersayang, daaa ",, jawab Ava kepada Kakaknya.
Dan setelah itu sambungan telefon mereka akhirnya terputus juga.
Ava sendiri dikantor Papah Zohan dia menjabat sebagai CEO disalah satu Perusahaannya sang Papah.
Begitu pula sang kakak yaitu Aaric, dia juga memegang jabatan sebagai CEO disalah satu Perusahaan Papah Zohan yang lainnya.
Setelah panggilan telefon Kakaknya sudah terputus, Ava lalu segera berganti baju dan pergi untuk keluar sebentar.
" Biiii, Ava mau keluar, mau beli persediaan makanan, Bibi sama yang lainnya jangan pergi ya ",, pamit Ava kepada pembantu yang ada divilanya, sebelum dia masuk kedalam mobilnya.
Vilanya Ava sendiri dia dijaga oleh dua orang pembantu, dua orang satpam, dua orang tukang kebun, dan satu orang sopir.
" Baik Non ",, jawab Bibi tersebut kepada Ava.
Dan Ava langsung saja segera mengendarai mobilnya untuk turun kebawah membeli persediaan makanan sebelum dia tinggal pulang kemansion Papahnya.
Sekitar satu jam lamanya Ava mengendarai mobilnya, dan dia akhirnya sudah sampai disupermarket yang biasa dia datangi.
Walau Ava harus melewati jalanan yang cukup sepi, tapi dia sudah terbiasa, sebab Ava sudah memiliki Vila tersebut selama lima tahun belakangan ini.
Ava memilih semua makanan dan minuman serta apa pun yang dia butuhkan untuk divilanya nanti.
Sebab jarak yang ditempuh cukup jauh, jadi sekalinya belanja haruslah banyak sekali.
Setelah menghabiskan uang sekitar tiga ratus euro atau jika dirupiahkan sebesar empat juta enam ratus delapan puluh tiga sekian, Vero langsung saja melangkahkan kakinya pergi dari dalam supermarket tersebut.
" Aah ijeh jam lima sore, tak mlaku-mlaku ndisik lah, bosen ning Vila terus "
( aah masih jam lima sore, mau jalan-jalan dulu lah, bosen juga didalam Vila terus ) ",, kata Ava ketika melihat jam yang melingkar apik dipergelangan tangannya.
Dan Ava lalu memutuskan mengendarai mobilnya menuju kepusat kota, untuk mecari Cafe yang menurutnya bagus dan nyaman tempatnya.
Ketika sudah mencari beberapa saat, mana Cafe yang menurutnya pas, akhrinya Ava menemukan Cafe yang memikat hatinya.
Ava langsung saja memarkirkan mobilnya diparkiran mobil sebelum dia masuk kedalam Cafe tersebut.
Setelah itu Ava langsung saja masuk kedalam Cafe dan memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela.
Ava tidak tahu saja ketika dia baru saja masuk kedalam cafe sudah ada yang mengamatinya daritadi.
Dan orang itu merasa familiar sekali dengan Ava, makanya orang itu seperti tidak berkedip sama sekali ketika melihat Ava daritadi, hingga Ava sudah duduk pun, masih dia amatin.
Sedangkan Ava sendiri, dia masih saja santai menikmati waktu sendirinya itu sambil memainkan ponselnya dan sambil juga menunggu pesanannya diantarkan oleh waiters, tanpa mengetahui jika ada orang yang memperhatikannya daritadi.
Disaat Ava sedang santai seperti itu, tiba-tiba ponsel yang dia mainkan berdering cukup keras, dan yang menelfon Ava ternyata Opanya.
Tanpa menunggu waktu lama, Ava langsung saja mengangkat sambungan telefon tersebut, namun tetap logat Bahasa Jawanya dipakai.
Dan orang yang daritadi mengamati Ava sekarang dia sudah tahu, siapakah gadis yang daritadi mencuri perhatiannya ketika baru masuk kedalam Cafe, ketika dia sudah mendengar sendiri Ava berbicara menggunakan Bahasa Jawa ketika mengangkat sambungan telefonnya.
...🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊...
...***TBC***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 280 Episodes
Comments
🌛 M 🌜
Smangat 💪💪💪
2022-12-01
1
SANG READERS
lanjut
2022-11-30
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝓹𝓪𝓼𝓽𝓲 𝔂𝓰 𝓵𝓲𝓪𝓽𝓲𝓷 𝓐𝓿𝓪 𝓭𝓻 𝓽𝓪𝓭𝓲 𝓲𝓽𝓾 𝓓𝓮𝓻𝓻𝓪𝓵 𝓭𝓮𝓱🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2022-10-21
1