CAFE

Ketika Derral sudah selesai mandi dan berganti baju rumahannya, tiba-tiba ponselnya yang dia letakkan diatas ranjang berbunyi dengan cukup kencang sekali.

Derral yang mendengarnya pun langsung saja mengambil ponselnya itu.

Dan disaat sudah dilihat oleh Derral, ternyata yang menelfon adalah sahabat dekatnya, sahabat satu-satunya yang dia miliki yang paling dekat dengan dirinya.

Derral sesungguhnya mempunyai sahabat dan teman dekat banyak, tapi yang paling dekat dengan Derral dan sudah mengerti semua rahasianya Derral cuma satu saja, dan dia bernama Chico.

Dan Derral langsung saja mengangkat sambungan telefonnya Chico.

" Halo?? ",, kata Derral ketika sudah mengangkat sambungan telefonnya Chico.

" Halo Derr, kita ngopi yuk, sudah lama juga kan kita tidak keluar bersama ",, ajak Chico kepada Derral melalui sambungan telefon.

" Dimana?? ",, tanya Derral kepada Chico.

" Ya nanti aku kirimi lewat pesan saja tempatnya, ini juga masih aku cari ",, jawab Chico kepada Derral.

" Ok tunggu aku kalau begitu ",, kata Derral kepada Chico.

" Siap ",, jawab Chico dengan singkat kepada Derral.

Dan panggilan telefon mereka akhirnya terputus juga.

Derral yang sudah mamakai pakaian rumahannya, akhirnya dia harus berganti pakaian lagi dengan pakaian perginya untuk menemani Chico sahabatnya yang mengajaknya ngopi.

Sekitar sepuluh menitan Derral sudah selesai dan siap untuk meluncur pergi.

Dan Derral saat ini sedang menuruni tangga mansionnya untuk menuju kedalam mobilnya.

Ketika Derral sudah sampai didalam mobilnya, tiba-tiba ponselnya berdering lagi, dan deringnya itu adalah dering pesan masuk.

Derral membaca pesan itu yang ternyata dari Chico, yang memberitahukan dimana mereka bisa ngopi dan kumpul bersama.

Setengah jam sudah Derral mengendarai mobilnya untuk menuju keCafe yang sudah diberitahukan oleh Chico tadi melalui pesan.

Derral yang sudah memarkirkan mobilnya, dia langsung saja keluar dari dalam mobil untuk masuk kedalam Cafe tersebut.

Namun sebelum Derral melangkahkan kakinya masuk kedalam Cafe, ponsel dia berbunyi lagi, dan yang menelfonnya adalah Chico lagi.

Chico yang dari lantai atas Cafe, melihat jika Derral sudah sampai dia langsung saja menelfon Derral.

" Halo ",, kata Derral mengangkat sambungan telefonnya Chico.

" Dilantai atas ya bro yang outdoor ",, kata Chico kepada Derral.

Derral yang mendengar perkataannya Chico dia langsung saja mengalihkan pandangannya kearah atas, dan benar saja ada Chico yang sedang melihat kearahnya.

Tanpa menjawab perkataannya Chico, Derral langsung saja mematikan sambungan telefon tersebut.

Derral yang sudah sampai dilantai atas Cafe tersebut, dia langsung saja duduk dikursi yang sudah dipesan oleh Chico.

" Halo bro, apa kabar??, sudah lama kita tidak kumpul seperti ini ",, kata Chico kepada Derral.

" Baik, kapan kamu kembali dari Roma?? ",, jawab Derral kepada Chico.

" Baru seminggu ini, dan oh ya apa kamu sudah tahu jika akan diadakan lagi penilaian untuk CEO terbaik tahun ini?? ",, kata Chico kepada Derral.

" Belum, memangnya kenapa??, biasanya juga kan aku terus yang menang, menjadi CEO terbaik disepanjang tahunnya ",, jawab Derral dengan sedikit sombong kepada Chico.

" Kamu jangan begitu bro, sekarang sudah banyak CEO-CEO pendatang baru didunia peridustrian, kamu bisa saja disalip sama mereka ",, jawab Chico kepada Derral.

" Biarlah, aku tidak mau memusingkan itu semua, yang terpenting mereka semua sudah tahu siapa aku, dan aku juga sudah memenangkan penghargaan itu selama lima tahun berturut-turut ",, jawab Derral kepada Chico.

Chico hanya tersenyum kecil saja menanggapi perkataannya Derral yang memang seperti itu sifatnya.

" Chico, kita pindah dibawah saja yuk, rasanya pusing sekali kepalaku mendengar suara bising kendaraan seperti ini ",, kata Derral kepada Chico untuk mengajak pindah kelantai bawah.

"Oh baiklah, kamu turun saja dulu, biar aku berkata kepada waitressnya supaya mereka tidak mencariku ",, jawab Chico kepada Derral.

Dan Chico bersama Derral mereka berdua lalu turun kelantai bawah untuk menikmati suasana yang lebih santai dan tidak terlalu terdengar suara bising kendaraan yang lalu lalang dijalanan raya.

Derral dia sudah memilih tempat duduk didekat jendela besar yang ada disitu, sedangkan Chico dia langsung mengkonfirmasi kepada waitressnya supaya tidak bingung ketika mengantarkan pesanannya.

Disaat Derral baru saja duduk dikursi yang sudah dia duduki, ketika Derral sedang mengamati Chico yang sedang berbicara dengan waitress.

Tiba-tiba pandangan matanya Derral teralihkan dengan kedatangan seorang gadis cantik yang baru saja masuk kedalam Cafe tersebut.

Derral terus mengamati gadis itu sampai gadis itu duduk dikursi seberang depannya.

" Siapa gadis itu, kenapa sepertinya dia tidak asing sekali dipandanganku??, apa dia salah satu fansku?? ",, kata batinnya Derral sambil terus memperhatikan gadis yang sedang berbincang dengan waiter itu untuk memesan makanannya.

" Kenapa aku tidak bisa mengingatnya, siapa dia?? ",, kata batinnya Derral kepada gadis yang duduk berseberangan meja dan kursi didepannya.

Dan ketika Derral sedang asik mengamati gadis yang ada diseberangnya, Chico tiba-tiba datang dan langsung duduk dikursi depannya, sedikit menghalangi pandangannya Derral yang sedang memperhatikan gadis tadi.

" Kamu kenapa sih Derr??, siapa yang sedang kamu lihat?? ",, kata Chico kepada Derral.

Ketika Chico melihat Derral sedang memanjangkan lehernya untuk melihat kearah belakangnya.

Chico pun mengikuti arah pandanganya Derral, dan ketika Chico melihat Derral memperhatikan seorang wanita cantik dia langsung saja menggodanya.

" Ternyata sedang melihat seorang wanita cantik, ajakin kenalan saja bro, cantik lho dia, atau aku saja yang mengajak berkenalan dengannya ",, kata Chico kepada Derral.

" Jangan!!! ",, kata Derral kepada Chico dengan reflek.

" Aku cuma penasaran saja kepada gadis itu, sepertinya pernah aku lihat, tapi kapan dan dimana?? ",, lanjut lagi perkataannya Derral sambil mengalihkan pandangannya kearahnya Chico.

Dan ketika Derral baru saja berkata seperti itu kepada Chico, Derral dibuat terkejut ketika melihat gadis itu mengangkat sambungan telefonnya menggunakan bahasa yang sungguh sangat dia tidak fahami sekali.

" Halo Opa, pripun kabare, kangen yo sama Ava "

" ( Halo Opa, apa kabar, kangen ya sama Ava ) ",, kata gadis itu ketika mengangkat sambungan telefonnya dan didengar oleh Derral.

Dan ketika Derral sudah mendengar sendiri bahasa yang digunakan oleh gadis tadi, serta juga sudah mendengar nama gadis itu yang ternyata Ava, Derral langsung teringat jika gadis itu adalah gadis lumpur babi yang sudah menolongnya tadi.

Yaps Derral menamai Ava dengan gadis lumpur babi, sebab Derral sangat yakin sekali, jika Ava itu berwajah jelek sekali.

Namun sayang dugaannya Derral kali ini sangatlah meleset jauh sekali.

Derral sedikit terpesona melihat Ava sedang tersenyum dan tertawa sendiri sambil berbicara menggunakan bahasa anehnya itu menurut Derral.

Dan Chico yang melihat Derral seperti itu, dia hanya menyandarkan punggungnya sambil melipat kedua tangannya diatas perutnya sambil terus memperhatikan Derral.

" Sepertinya sahabatku ini sedang jatuh cinta ",, kata batinnya Chico sambil terus memperhatikan Derral.

Chico yang mempunyai sifat usil dengan Derral, tiba-tiba dia mempunyai ide untuk mengerjai Derral, dengan cara langsung saja berdiri dari duduknya, dan berpindah ketempat duduk dikursi depannya Ava.

Dan hal itu membuat Ava sangat terkejut sekali, bahkan dia sampai mematikan sambungan telefon dari Opanya secara sepihak.

Begitupun juga dengan Derral, dia langsung saja melototkan matanya ketika melihat tingkah dari sahabatnya itu, yang malah mendekati Ava, tanpa berkata terlebih dahulu kepadanya.