Mendengar teriakan Salsa, Reni langsung menghampiri putrinya itu yang kini berdiri di anak tangga dengan wajah linglungnya.
"Salsa kamu kenapa nak?"
"Mama apa aku segitu rindunya sama Azka sampai liat dia ada dimana-mana? Sekarang aku liat dia di sofa itu," tunjuk Salsa pada sofa di mana laki-laki masih bergeming di tempatnya.
Reni ikut menoleh, setelah itu kembali menatap putrinya dengan senyuman.
"Dia memang Azka sayang, suami kamu. Mama yang bawa dia kesini?"
"Ma-maksud Mama?" tanya Salsa tak mengerti. Bukankah suaminya sudah meninggal lima tahun yang lalu? Tapi kenapa mamanya mengatakan itu.
"Nanti Mama cerita semuanya, nggak mau peluk dulu ...."
Tanpa mendengarkan kalimat berikutnya, Salsa langsung berlari menghampiri sosok yang selama ini ia rindukan.
Brugh
Tanpa membuang waktu ia langsung menubruk tutuh kokoh itu, jika Azka tidak berpegang pada kursi mungkin mereka sudah jatuh kelantai.
"Kamu beneran Azka? Kamu nggak ninggalin aku? Lalu kemana saja kamu selama ini Ka? Kamu nggak tau aku sangat rindu? Aku hampir gila setiap mengingat kamu," gumam Salsa berderai air mata dalam pelukan Azka.
Ralat, bukan dalam pelukan karena ia sendiri yang memeluk tanpa ada balasan. Salsa melerai pelukannya, mendongak menatap wajah tampan Azka masih dengan air mata di pipi.
"Kamu makin tampan ya Ka." Dengan tangan bergetar tangan Salsa mengelus rahang Azka.
Sementara laki-laki itu menatap Salsa dengan tatapan yang sulit di artikan, tak ada cinta di mata Azka untuk Salsa, melainkan tatapan penuh kebingungan.
"Kamu siapa? Kenapa kamu berani menyentuhku!" Azka langsung menghempaskan tangan Salsa kasar, dirinya tidak suka jika ada yang menyentuhnya apa lagi orang tidak di kenal sekalipun.
Salsa tertawa, menghapus air matanya. "Sekarang udah bisa bercanda ya, nggak kayak dulu lagi. Suami aku ...."
"Saya bukan suami kamu, dan berhenti menyentuhku!" bentak Azka dengan tatapan tajamnya.
"Azka, jangan bentak Salsa seperti itu!" tegur Reni.
"Dia berani nyentuh saya dan saya tidak suka itu," jawab Azka tegas. "Kau mencoba menipuku sekarang?" tuduh Azka tak mendasar pada mertuanya.
"Mama?" panggil anak kecil yang kini berjalan kearahnya. Salsa langsung menoleh dan menghapus air matanya.
"Gantengnya Mama udah bangun, udah sikat gigi sayang?" tanya Salsa di jawab anggukan oleh Angkara.
Bocah kecil itu melirik laki-laki yang sangat mirip dengannya tepat di belakang punggung sang Mama.
"Mama, om itu siapa? Kenapa mirip sama Kala?" tanya Angkara dengan polosnya.
"Katanya Kara mau ketemu Papa 'kan? Sekarang Papa ada di sini, ayo di sapa sayang."
"Papa? Dia Papa Kala?"
"Iya sayang."
Mata bocah kecil itu berbinar, menghampiri Azka yang masih berdiri dengan bingungnya. Ia tidak mengerti dengan situasi yang ia hadapi sekarang.
Ia baru saja terbangun dari tidur panjangnya kemarin, istirahat sebentar hingga dokter yang merawat dirinya mengajaknya kerumah ini. Dan sekarang ia harus di buat bingung dengan kemunculan wanita berambut sabahu yang mengaku-ngaku menjadi istrinya.
"Apa benal om Papa Kala?" tanya Angkara meraih tangan kekar Azka.
"Saya bukan Papa kamu!" tegas Azka.
"Azka, dia anak kamu!" tegur Salsa.
"Saya tidak punya anak dan saya belum menikah, jangan karena saya lupa ingatan kamu dengan mudahnya mengaku-ngaku. Saya tidak sebodoh itu."
Laki-laki itu menghempaskan tangan Angkara dan melangkah pergi menuju pintu, rasanya muak berada dalam rumah ini.
"Mau kemana kamu Azka?" cegah Reni Mertua sekaligus dokter yang merawat Azka selama lima tahun tanpa sepengetahuan putrinya karena alasan tertentu.
"Masuk!" perintah suara bariton yang baru saja datang, dia adalah Ans datang bersama Tari istrinya. Sepasang suami istri itu adalah orang tua Azka.
Ans menyerat Azka agar kembali masuk kerumah Reni dan memperjelas semuanya.
Sementara Salsa memeluk putranya yang kini menangis karena perbuatan Azka barusan, bukan hanya Angkara, hati Salsa juga sakit mendapat perlakuan dari laki-laki yang ia cintai.
Kebahagian yang baru saja ia rasakan karena suaminya kembali, kini harus hilang setelah melihat sikapnya yang tidak seperti dulu lagi. Penuh cinta dan kasih sayang untuknya.
Suaminya memang kembali dengan fisik yang sama tetapi dengan sikap yang berbeda.
...****************...
Ritual setelah membaca, kuy tebar kembang yang banyak biar wangi. Jangan lupa juga tekan tombol vote, like, fav dan ramaikan kolom komentar💃💃💃💃💃💃🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Teh Yen
kenapa kl.azka.koma tp di nyatakan meninggal d kisahnya El.,,knp koma nya el.d sembunyikan. bahkan pada istrinya sendiri kenapa ????
2023-02-27
2
Hasnah Siti
😭😭😭😭😭
2022-09-12
2
Elisa Nursanti Nursanti
nyimak dulu
2022-07-26
2