Nurbaiti mengikuti langkah Braja Sewu menuju kaki bukit tempat tinggalnya selama ini. Gunung berapi yang dikelilingi dan ditumbuhi oleh pohon- pohon yang besar. Sumber mata air pun tidak jauh dari tempat tinggal kakek Braja Sewu itu. Selain itu, kakek Braja Sewu pun suka bercocok tanam. Di depan rumah tempat tinggal nya kakek Braja Sewu menanam beberapa jenis sayuran dan juga rempah-rempah untuk kelangsungan hidup nya di kaki bukit itu.
Beberapa umbi-umbian telah tersedia dan ditanam juga oleh kakek Braja Sewu. Perjalanan ke kota cukup jauh untuk mencari bahan seperti bahan makanan. Sehingga kakek Braja Sewu telah menyiapkan segala-galanya untuk hidup menyendiri di bukit itu.
Tempat itu, tentu saja lebih tenang untuk bermeditasi dan menghimpun energi positif dari alam. Baik energi matahari, energi yang terkandung dalam sumber bumi maupun energi angin. Saat ini kakek Braja Sewu telah bermeditasi di atas baru yang cukup besar dan lebar yang sengaja diletakkan di bawah pohon supaya kakek Braja Sewu bisa menghimpun kekuatan nya di sana.
Nurbaiti saat ini sedang merebus air dan juga merebus beberapa umbi-umbian di depan itu. Setelah dilihatnya air mendidih, Nurbaiti membuat kopi dan teh. Bahan- bahan itu dibeli oleh kakek Braja Sewu saat di kota kemarin. Kakek Braja Sewu salah satu penikmat kopi. Sedangkan Nurbaiti penikmat teh pahit.
Dua gelas dari kayu yang terbuat dari potongan bambu telah diisi dengan kopi hitam serta teh pahit. Di tambah dengan rebusan ubi sebagai makanan mereka saat ini. Kakek Braja Sewu kini membuka matanya dan mulai memghirup aroma kopi buatan Nurbaiti.
"Silahkan diminum dulu kopinya, kek!" ucap Nurbaiti. Kakek Braja Sewu tersenyum.
" Aroma kopi ini bikin kangen setiap orang penikmat kopi. Kopi buatan kamu sangat pas ukurannya." ucap kakek Braja Sewu seraya menyeruput kopi hitam buatan Nurbaiti calon muridnya itu.
" Setelah ini aku akan memberikan kamu jurus- jurus dasar srigunting. Ini sebagai tahap awal untuk kelanjutan masuk ke tahap berikutnya yaitu tahap inti jurus srigunting. Jurus Srigunting ada sepuluh tingkatan. Dari tingkat satu sampai ke sepuluh memiliki perbedaan gerakan. Semakin tinggi tingkatan semakin dasyat kekuatan yang terkandung dalam jurus itu." jelas kakek Braja Sewu.
" Apakah kamu sudah siap menerima ilmu yang akan aku ajarkan kepadamu, bocah?" tanya kakek Braja Sewu.
" Siap guru!" sahut Nurbaiti seraya membungkuk kan badannya memberikan hormat. Kakek Braja Sewu terkekeh dengan sikap calon muridnya.
" Biasanya untuk mencapai keberhasilan jurus srigunting satu itu memerlukan satu tahun berlatih. Dan untuk mencapai jurus srigunting tingkat satu sampai dengan sepuluh akan menghabiskan waktu selama sepuluh tahun." kata kakek Braja Sewu.
" Apa? Selama itukah guru? Bagaimana dengan tugas aku untuk melakukan seribu kebaikan di muka bumi ini? Guru Nyi Gusti Ruroh pasti akan kecewa melihat aku menyia- nyiakan waktu sampai sepuluh tahun tidak melakukan perjalanan dan memenuhi tujuan MULIA itu." kata Nurbaiti.
" Kamu jangan khawatir! Setelah kamu menguasai jurus srigunting kamu bisa menunaikan tugas dari gurumu Nyi Gusti Ruroh. Ini akan membuat perjalanan kamu semakin mudah menghadapi berbagai orang-orang yang memiliki kanuragan." kata kakek Braja Sewu.
" Baiklah kek! Sekarang ini apa yang akan aku lakukan?" tanya Nurbaiti. Kakek Braja Sewu mulai memikirkan pekerjaan apa untuk mengerjai Nurbaiti terlebih dahulu.
" Isilah air di bak kayu kamar mandi kita itu dengan sumber mata air di kaki bukit itu!" perintah kakek Braja Sewu. Nurbaiti mendengus dan menarik nafasnya dalam- dalam. Namun tanpa berpikir lama, Nurbaiti segera melesat dan mengambil ember menuju sumber mata air yang dimaksud kan oleh kakek Braja Sewu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
Aki-aki nurustunjung
2022-09-20
1