SANG PENAKLUK DUA DIMENSI
Nurbaiti, murid satu- satunya dari Guru yang tersohor, Gusti Ruroh. Setelah mewarisi semua ilmu dari gurunya, Nurbaiti mengemban tugas melakukan seribu kebaikan untuk penyempurnaan ilmunya. Dengan seribu kebaikan itu ilmu Nurbaiti akan bersembadi dalam dirinya.
Bagaimana perjalanan Nurbaiti dalam berkelana dari berbagai tempat? Akankah Nurbaiti berhasil menjalankan kebaikan untuk kesempurnaan ilmunya?
Temukan kisahnya dalam novel Fantasi Sang Penakluk Dua Dimensi.
$$$$$$$
Di sebuah kaki gunung terdapat bangunan rumah yang berbentuk kayu. Di sekelilingnya pohon- pohon besar mengelilingi rumah panggung itu. Terlihat dua wanita yang berbeda usia sedang berbincang. Gadis muda dengan wajahnya yang cantik bersama seorang wanita yang cukup renta namun tubuh nya terlihat masih kokoh dan kuat. Wanita muda itu seperti hendak pergi berkelana dan akan meninggalkan wanita renta itu. Mungkin saja wanita sepuh itu neneknya atau bisa jadi gurunya. Tampak dari penampilan kedua wanita itu adalah seorang pendekar namun beda generasi.
Sebut saja Nurbaiti, gadis muda nan cantik itu. Sedangkan wanita yang sepuh itu bernama Nyi Gusti Ruroh.
" Berangkatlah kamu dan jangan lagi ragu untuk melangkah. Perjalanan kamu masih panjang Nurbaiti. Aku akan datang setiap kali kamu mengalami kesulitan." kata Nyi Gusti Ruroh.
" Tapi guru!" sahut Nurbaiti dengan berat hati.
" Sejak kapan kamu menjadi cengeng, hah?" bentak Nyi Gusti Ruroh yang melihat Nurbaiti berkaca- kaca matanya.
" Guru, seribu kebaikan itu harus aku lakukan bukan? Sampai kapan aku bisa memenuhi semuanya? Sedangkan aku berjalan seorang diri untuk membasmi kejahatan di bumi ini." kata Nurbaiti seolah ragu dengan kemampuannya saat ini. Nyi Gusti Ruroh seketika menjadi marah. Nyi Gusti Ruroh langsung mengajak duel dengan Nurbaiti.
Nyi Gusti Ruroh mulai mengeluarkan energinya untuk menyerang Nurbaiti. Nurbaiti seperti pasrah dan tidak melawan atas serangan gurunya itu.
" Balas aku, bodoh! Jangan biarkan kamu lemah!" teriak Nyi Gusti Ruroh dengan kemarahan nya yang menyala.
Nyi Gusti Ruroh kini melemparkan senjata golok nya kepada muridnya. Dia ingin mengajak Nurbaiti untuk berduel dengan senjata. Akhirnya Nurbaiti mulai menangkis serangan- serangan yang dilancarkan oleh gurunya.
Prang
Prank
Suara kedua senjata itu kini mulai beradu. Antara guru dengan murid itu seperti benar-benar berkelahi dengan sekuat tenaga. Bahkan Nurbaiti yang awalnya sangat lemah semakin terlihat liar dengan serangan nya yang cepat dan tanpa melihat siapa lawan nya. Nyi Gusti Ruroh tersenyum melihat muridnya mulai terpancing emosi nya setelah beberapa kali terkena serangan darinya.
" Ayo Baiti, kejar aku!" teriak Nyi Gusti Ruroh yang saat ini mulai memperlihatkan tubuhnya terbang di udara. Kekuatan meringankan tubuh nya Nyi Gusti Ruroh tidak diragukan lagi, padahal usianya sudah tidak lagi muda. Stamina nenek renta itu tidak kalah dengan muridnya yaitu Baiti.
" Guru! Aku akan mengejarmu!!" teriak Nurbaiti yang mulai melayang tubuh nya mengejar gurunya yang sudah terbang meninggalkan dirinya.
" Di mana guru?" pikir Nurbaiti yang saat ini berhenti di atas dahan pohon besar. Matanya mulai mencari keberadaan gurunya itu namun tidak juga ia temukan. Hingga tanpa Nurbaiti sadari, dirinya telah jauh meninggalkan rumah di mana selama ini dirinya tinggali bersama dengan gurunya.
" Di mana aku sekarang? Rupanya Guru telah mengecohku supaya aku pergi meninggalkan rumah itu. Guru, hiks hiks hiks." ucap Nurbaiti kini melesat turun dari dahan pohon itu lalu bersandar di pohon besar.
" Baiti, aku yakin kamu bisa menjalankan tugas kebaikan ini. Banyak orang-orang baik di dunia ini selain orang-orang jahat." kata Nyi Gusti Ruroh sambil menyegel wilayah kaki gunung itu, supaya muridnya tidak bisa kembali menembusnya dan kembali pulang ke rumah kayu itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Nitizen Enamdua
seru yaaa Nurbaiti 😂
2022-11-30
0
Dery
awokaeoka
2022-10-15
0