Restoran dekat kampus
" Apa kalian ingin mendengar sesuatu, kalian pasti terkejut" tutur bella dengan penuh semangat.
"Apa itu alasannya kamu ngajak kami makan disini, memang kamu punya berita apa?" tanya citra penasaran.
" Yakin ingin tahu, aku yakin kalian... "
"Ayo.. cepat katakan, bikin penasaran" potong risa.
"Sabar.. sabar..." bella mulai menceritakan kedatangan Evan Andre dan Tomi di cafe tempatnya bekerja.
" Kamu serius"
" Iya,, mereka pelit, jadi jangan terlena dengan wajah tampan mereka. "
" Tapi kau suka mereka kan? " tanya Risa.
" Siapa yang tidak suka sama mereka, tampan kaya, tapi harus cukup sadar diri, kita berbeda". jawab bella.
"Bukankah cinta itu harus diperjuangkan bell?" tanya citra.
"Cinta memang harus diperjuangkan, tapi cinta yang wajar. "
"Apa mencintai mereka tidak wajar, apa mereka mengalami kelainan? " tanya Risa polos
pletak.. duhh
" Kenapa kau menjitakku"Risa mengelus kepalanya yang dijitak bella.
Dengan menghela nafas panjang. " Mana ada mereka kelainan, yang ada kita yang bintilan melihat mereka " lanjut bella dengan tertawa terbahak bahak.
"Kau ini bodoh sekali" celetuk citra. "Maksud Bella itu kita boleh memperjuangkan cinta, tapi bukan pada mereka, tapi pada orang yang dunianya sama dengan kita, dunia kita dengan mereka berbeda" citra menjelaskan dengan gaya sok bijak.
"Betul.. Aku setuju!" ucap Bella yakin.
"Tumben kalian bijak, biasanya nglantur kemana mana" sambung Risa yang merasa heran dengan kedua sahabatnya, karena biasanya mereka selalu melakukan hal yang aneh malah terkesan ekstrim.
"Karena jodoh ditangan Tuhan, maka kita harus sadar dan tahu diri, dunia kita dan mereka berbeda.. " Bella menjeda ucapannya.
"Tapi... " Bella kembali menghentikan ucapannya, sengaja membuat kedua sahabatnya penasaran.
"Tapi apa? ihh kau ini... " lanjut citra, yang sudah tidak sabar dengan apa yang akan dikatakan sahabatnya itu.
Dengan menghela nafas panjang kemudian melihat kedua wajah sahabatnya yang sudah tidak sabar untuk mendengarkan apa yang akan dikatakannya.
"Tapi.... kalau Tuhan memberikan kita kesempatan itu artinya REZEKY" ucap Bella dengan menekan kata rezeky. "Dan REZEKY itu tidak boleh ditolak" lanjut Bella dengan tersenyum penuh arti.
"Ye.. kalau gitu ya sama aja, berjuang atau tidak berjuang mah, itu artinya apa kata Tuhan." sambung Risa.
Mereka bertiga tertawa bersama. seperti tidak ada beban, dan mereka tidak akan menyadari kalau perkataan mereka tadi bisa merubah takdir, atau mungkin memang sudah takdir.
Tak terasa waktu berlalu, Bella menuju kasir untuk membayar makanannya setelah mereka menghabiskan makanannya. Tanpa sepengetahuan Bella ada Enam pasang mata melihatnya dengan tatapan tak terbaca.
Di kamar kost
tring tring tring
Terdengar bunyi handphone dari atas ranjang. Siapa yang menghubungiku, Bella melangkah mendekati ranjang dengan sisir ditangannya, ya dia baru saja selesai membersihkan tubuhnya dikamar mandi sebelum mengambil sisir. Paman.
"Hallo.. Asalamualaikum paman".
"Waalaikumsalam. Bagaimana kabarmu nak? " tanya paman melalui benda kecil yang dia pegang, ya mereka sedang melakukan panggilan video call.
"Alhamdulillah baik, berkat do'a paman bibi dan juga nenek, Bella sayang kalian. " ucap Bella bahagia. Sudah lama dia tidak pulang, rindu, tentu saja. Bella sangat menyayangi keluarganya. Paman Bella adalah kakak dari mendiang ibu Bella.
"Kami juga menyayangimu, apa kau tidak merindukan kami"
"Tentu saja aku merindukan kalian"
" Pulanglah nak, kami di sini sangat merindukanmu"
"Iya paman, liburan depan aku akan pulang."
"Jaga diri baik-baik, jangan keluar malam, jangan lupa makan yang banyak, badanmu semakin kurus saja"
"Iya paman, aku akan menjaga diriku sebaik mungkin, makanan disini tidak seenak masakan bibi paman" jawab Bella merajuk. Maaf Paman belum bisa memberitahumu tentang pekerjaanku, lanjut Bella dalam hati. Bukannya aku tidak patuh tapi aku tidak mau terlalu merepotkan paman. Panggilan pun berakhir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Sandisalbiah
Bella yg mandiri..
2023-12-23
0