Di sebuah restoran. Tepatnya restoran yang telah ditinggalkan oleh Bella beserta dua sahabatnya. Di restoran itu juga menyediakan tempat duduk yang bersekat, jadi antara meja satu dan yang lain ada penghalang nya, sehingga takkan terlihat jelas jika tidak terlalu memperhatikan.
Tepat dibelakang tempat duduk Bella beserta sahabatnya. Ada tiga pria yang juga menghabiskan makan siangnya di restoran itu. Dan tentu saja mereka dapat mendengar dengan jelas apa yang telah Bella bicarakan bersama kedua sahabatnya itu.
"Apa aku tidak salah dengar" Tomi membuka suara. " Mereka bilang kita pelit.. " jelas Tomi.
"Kelainan.. " lanjut Andre. kemudian menatap Evan. "Kenapa kau hanya diam saja? tidak bisakah kau membela kami tepatnya. . kita" Andre mulai kesal. Belum ada di kamus mereka dihina wanita, yang ada mereka selalu menakhlukkan wanita.
"Sungguh berani" ucap Evan dengan menarik kedua sudut bibirnya membuat senyuman itu seperti mencemooh. Apa katanya tadi rezeky tidak boleh ditolak, coba kita lihat apa iya kamu tidak akan silau oleh harta. Wanita miskin sepertimu akan melakukan apapun hanya demi uang. Karena uang bisa membeli segalanya, termasuk harga diri.
"Jangan sebut namaku Andre jika tidak bisa menakhlukkan salah satu diantara mereka" ucap Andre sedikit emosi.
"Apa yang akan kau lakukan?" tanya tomi curiga.
Andre mengedikkan kedua bahunya kemudian mendengus huft. "Mau bertaruh? aku akan mendapatkan tubuhnya hanya dalam 2 bulan" jawab Andre tegas.
Menghela nafas kasar. Aku harap kau tidak akan terjebak dengan permainanmu sendiri. Jangan sampai kau melampiaskan dendammu pada wanita lain. Ya kisah Andre hampir sama seperti Evan, ditinggal kekasih hahaha. Aku selalu berharap kalian semua bahagia. Tomi.
"Baiklah.. 2 bulan, semoga kau tidak ikut terjebak dalam permainanmu". lanjut Tomi.
Tunggulah sebentar lagi sayang. Aku akan mendapatkanmu, dan aku akan meninggalkanmu disaat kau sangat mencintaiku. Andre membayangkan wanita yang diincarnya. Ya Andre sudah menjatuhkan pilihannya mana wanita yang akan dia jebak. Siapa ya kira kira?
"Apa kau juga ingin bertaruh?" tanya Tomi pada Evan.
"Tidak.. " diantara mereka memang Evan yang paling cuek, dingin dan sedikit bicara. Andre dan Tomy lebih humble, tidak heran jika mereka lebih banyak memiliki teman wanita. Tapi hanya sebatas teman dekat karena tidak mudah untuk menjadi kekasih mereka. Karena bagi mereka hanya wanita yang bisa merobohkan hatinya yang bisa menjadi kekasihnya.
Taruhan karena wanita, heh konyol sekali. Aku tidak berminat. Tapi aku hanya ingin membuktikan sesuatu. Wanita sepertinya tidak mungkin tidak silau dengan harta. Kita liat saja nanti.
Waktu berlalu. siang berganti malam.
Di kediaman Evan. Tuan Sanjaya beserta istrinya sedang menikmati makan malam.
"Papa yakin mau menerima perjodohan ini, papa kan tahu sendiri bagaimana anak itu" tanya nyonya Sanjaya kepada suaminya.
"Entahlah ma.. Tuan Subroto sangat mengharapkan perjodohan ini berhasil, bukankah Anggita teman SMA Evan? " jelas Tuan Sanjaya.
"Tapi.. Evan sepertinya tidak pernah dekat dengan wanita manapun setelah kejadian itu" ucap nyonya Sanjaya sendu mengingat kejadian di masalalu.
"Kita coba saja ma, aku menyerahkan semua keputusan kepada Evan. Aku tidak akan memaksanya, karena dia yang akan menjalaninya"
"Baiklah.. aku setuju saja" kemudian mereka melanjutkan makan malam dengan tenang tanpa obrolan lagi, keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan, hanya mereka yang tahu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Sandisalbiah
wah.. gelagat nya udah gak bener nih..
2023-12-23
0