Bab 3

Di cafe

" Bell. meja no 12 ya " ucap Andi teman kerjanya.

" Ok kak " melangkah ke meja 12.

Deg

*Mereka.... kenapa harus ketemu lagi, batinku. oke jangan gugup, mereka bukan siapa siapa. fokus*.

" Permisi Tu.. " Ucapan Bella terpotong.

" Hai.. si gadis jus.. " aku hanya tersenyum.

" Mau pesen apa? " tanyaku setelah memberikan daftar menu.

" Kamu kerja disini? " tanya andre dan Tomi bersamaan. ternyata mereka cukup ramah. Kecuali laki laki yang dari tadi hanya diam dan menatapku. bikin gugup saja.

" I.. iya. jadi pesan apa? " Tanyaku lagi. Mau pesen aja lama, tapi hanya terucap di dalam hatiku.

" Apa kau tidak mau mentraktir kami, kita kan satu kampus ". Tomi membuka suara

" Maaf.. kita tidak sedekat itu "

" Baiklah.. Ayo kita dekat. Duduklah, kita makan bersama agar terlihat semakin dekat" lanjut Tomi

" Apa kau tidak melihat seragamku. " lama lama aku jadi kesal, keluh bella dalam hati.

" Baiklah, mungkin lain kali kau mentraktir kami. " Tomi tetap minta ditraktir.

" Maaf aku belum gajian. ehhmm.. apa kau kekurangan uang sehingga kau minta dtraktir? Apa kau mau minta diskon? Aku masih punya jatah diskon, jika kau mau aku akan memberikannya padamu. " jawabku tegas, ternyata mereka pelit.

" Apa maksudmu? Diskon? Apa kami terlihat... " ucap Tomi, sebelum ucapannya selesai.

" Sudahlah, kau ini membuatnya tidak nyaman. " potong andre.

" Bukan aku yang membuatnya tidak nyaman, tapi laki laki yang duduk disebelahmu, dari tadi dia menatap si gadis jus tanpa berkedip, apa dia mau.

.. " sebelum kalimatnya selesai, Evan menatapnya tajam. Tomi menghentikan ucapannya.

" Orange jus , stik " ucap Evan. Akhirnya suara emasnya keluar juga pikirku. Dari tadi dia menatapku, apa kejadian kemarin itu membuatnya salah paham. Apa dia pikir aku menyukainya,, sepertinya pikiranku mulai gagal fokus.

" Samakan saja. " Ucap Tomi dan Andre bersamaan.

...****************...

" Akhirnya, pekerjaan selesai dan pulang, huft. " ucapku dalam hati.

" Bell, pulang bareng yuk, aku antar. " Tawar kak Andi.

" Yach kak,, aku bawa motor, lain kali aja dah, kebetulan aku juga mau ke swalayan, biasa mau beli kebutuhan wanita, udah banyak yang habis. " jawabku cengengesan. Kak Andi baik, kalau gak bawa sepeda biasanya kami pulang bersama, tapi jangan salah kami tidak pacaran dan dia juga tidak menyukaiku, kami hanya berteman.

" Ok deh.. o ya.. tumben teman temanmu jarang kesini" tanya kak Andi.

" Kenapa? ada yang kangen ya.. hahah " goda bella.

" Ihh.. malah ngledek.. udah sana pulang, anak gadis tidak baik keluyururan malam - malam.

" Iya iya, ni udah mau pulang, dah kak Andi " aku melambaikan tangan setelah naik ke sepeda motor matic kesayanganku. Itu hadiah dari Paman dan bibi, katanya biar aku lebih mudah untuk kemana mana. Terima kasih paman bibi, aku merindukan kalian, apa aku harus pulang kampung ya.

*Bukankah itu Evan. Disampingnya wanita yang.. wah cantik sekali*.

Brak

aku meletakkan belanjaan di sofa kamar kost, setelah memarkirkan sepeda motor kemudian menutup pintu kamar. Ya aku tinggal di kos putri.

*Pikiranku mulai melayang, apa yang kulihat tadi cukup membuatku down. Apa benar aku menyukainya atau aku sudah mencintainya, ternyata sangat mudah untuk mencintainya. sepertinya aku harus menertawakan diriku sendiri. Bodoh. Aku ini siapa, sungguh berani mengharapkan seorang Evan Sanjaya. Apa dia kekasihnya? cocok sekali tampan dan cantik dan sama sama kaya*.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!