Chloe Pov
Aku merasakan kepalaku berdenyut sakit, Perlahan kubuka mataku mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke mataku. Sesaat aku menggerakkan kepalaku yang sakit akibat terlalu lama menunduk, Aku mengerjapkan mataku. Memperhatikan sekitarku yang agak gelap gulita, dengan bantuan cahaya lampu remang-remang. Saat kusadari aku sudah berada di sebuah ruangan kosong. Hanya terlihat 2 sofa panjang dan 6 kursi disana.
"Ruangan macam apa ini?" Gumamku bingung, Aku menoleh memandangi kedua tanganku yang diikat di belakang kursi, Bukan hanya tanganku tapi kaki dan tubuhku juga diikat.
Aku panik, Seketika aku berusaha melepaskan ikatan yang mengikat tanganku. Gawat! Apa jangan-jangan aku diculik, Apa semua ini hanya tipuan?! Gak, Aku tidak akan membiarkan penculik itu menang!
SREK!
Sekuat tenaga aku mencoba melepaskan ikatannya, Meski pergelangan tanganku mulai merasa sakit. Ugh! Apa tidak ada pisau atau sejenis benda tajam lainnya disini? Aku ingin keluar dari ruangan ini!
Sebenarnya bisa saja aku berteriak minta tolong karna penculik itu tidak membungkam mulutku, Tapi aku tidak ingin membuat kegaduhan yang hanya akan membuat penculik itu kemari.
"Ugh, Kenapa susah sekali lepasnya?!" Keluhku karna ikatan di tanganku tak kunjung lepas.
"Sudah selesai main-mainnya nona?"
DEG!
Pundakku seketika menegang ketika suara asing itu terdengar, Suara nya seakan dekat sekali. Jantungku berdegup kencang tak terkendali, Bahkan aku bisa mendengar suara detak jantungku sendiri saking kencangnya. Aku menoleh dengan gerakan patah-patah, Keringat dingin mengalir di keningku. Ketika aku sudah melihatnya, Dia tersenyum penuh arti padaku.
Sosok pria bersurai ungu magenta berdiri disampingku, Salah satu tangannya memegang sanggahan kursi yang sedang ku duduki. Dia tampak tersenyum ramah, Namun dimataku senyum itu terlihat menyeramkan.
"Siapa kamu?! Kenapa kau menculikku?" Tanya ku berusaha agar pita suaraku tidak terdengar bergetar.
Dia masih mempertahankan senyum ramahnya, Lalu menaikkan satu alisnya seolah-olah heran dengan pertanyaanku barusan.
"Maaf, Apa aku tidak salah dengar? Justru aku yang seharusnya bertanya begitu nona," Katanya kini sedikit menjauh dariku, Pria itu berjalan santai menuju sebuah kursi lalu menarik kursi itu dan duduk berhadapan denganku. Dia meletakkan sebuah belati di meja tepat disampingnya.
TAK!
Mendengar suara belati itu saja sudah membuat bulu kudukku meremang, Aku mendongak memandangi netra nya yang berwarna hijau gelap, Dia masih tersenyum ramah, Apa dia tidak lelah terus tersenyum seperti itu?
"Dengar, Aku tidak menculikmu tapi kamu sendiri yang datang kesini. Gelagatmu itu terlihat mencurigakan, Jadi kupikir kau itu penyusup. Dan kau tahu sendiri apa yang terjadi setelahnya," Pria dihadapanku menggidikkan pundaknya acuh meski senyum itu masih melekat di bibirnya.
Keningku berkedut kesal mendengarnya, Jadi karna alasan itu kepalaku di pukul dan membuatku pingsan di tempat. Hei! Bagian mana yang terlihat mencurigakan dariku?!
"Aku bukan penyusup kau tahu! Aku datang kesini karna sedang mencari seseorang sesuai alamat yang dia berikan," Jelasku menatap netra nya tajam.
"Ah, Ternyata begitu. Tapi maaf saja, Kau datang di waktu yang salah. Pemilik tempat ini dan beberapa anggotanya sedang pergi, Jadi hanya aku yang menjaga tempat ini,"
"Huh! Ya kalau begitu aku akan datang lain waktu. Sekarang tolong lepaskan aku," Aku mendengus namun pria di depanku hanya tersenyum.
Dia berdiri dari duduknya, Tangannya meraih belati yang dia letakkan tadi di meja. Memutar-mutar belati itu bagai mainan.
"Rasanya kurang seru kalau aku melepaskanmu begitu saja, Bagaimana kalau kita...," Dia mendekat membuat rasa takut kembali menyelimutiku. "Kita main kejar-kejaran,"
Chloe Pov End
Netra merah Chloe membulat kaget setelah pria dihadapannya mendekatkan wajah sehingga hanya tersisa beberapa cm jarak diantara wajah mereka. Chloe terdiam bungkam antara ngeri dan takut karna dia melihat dengan jelas netra pria dihadapannya tampak semakin gelap.
"Kau mau kan? Kalau iya, Aku akan melepaskanmu dan kau bisa pergi dari tempat ini jika berhasil. Tapi kalau gagal kau akan terima konsekuensinya,"
Kini yang Chloe lihat, Pria itu tidak tersenyum lagi namun dia menyerigai seram. Mau tak mau Chloe terpaksa menerima permainan itu jika dirinya ingin keluar dari sana. Si gadis mengangguk pelan membuat pria bersurai magenta itu tersenyum senang. Dia memotong tali yang mengikat tangan, tubuh, dan kaki Chloe dengan belatinya.
Setelah terlepas Chloe mengusap tangannya sejenak, Tak lama pria dihadapannya membuka pintu ruangan. "Oh iya, Namaku Neil Garcia, Pastikan kau mengingat namaku sebelum pergi dari sini," Katanya tersenyum penuh arti. Sedangkan Chloe menatap kesal.
"Baiklah, Aku hitung sampai tiga ya. Silakan pergi sebelum aku mengejarmu," Neil menunjukkan tiga jari tangan kanannya. "Satu..."
WUUSSHH!
TAP! TAP! TAP!
Tanpa menunggu lama Chloe melesat pergi keluar dari ruangan itu, Dia berlari cukup cepat mencari pintu keluar meninggalkan Neil yang masih berdiri di tempat.
"Ah, Buru-buru sekali. Padahal belum hitungan ke tiga lho," Neil tersenyum palsu, Menatap kepergian Chloe yang hilang entah kemana. "Dua..."
"Tiga! Siap atau tidak aku datang~"
Neil memutar-mutar belatinya, Dia melangkah santai keluar ruangan. Senyum ramah namun terlihat seram itu terpatri di bibirnya. "Kucing kecil pasti tidak akan bisa keluar dari sini,"
BLAM!
***********************
[Di sisi Chloe]
Tap! Tap! Tap!
Keringat dingin terus mengalir dari kening Chloe, Napas gadis itu tampak tak beraturan. Netra merahnya terus melirik kanan-kiri guna mencari pintu keluar. Dia menuruni anak tangga dengan cepat menuju lantai dasar. Jantung nya terus berdegup kencang sejak tadi.
"Aku harus keluar, Cepat keluar dari sini," Pikirnya panik.
Tap! Tap! Tap!
"Kucing kecil, Dimana kamu? Tidak seru kalau kau bersembunyi,"
Deg!
Suara Neil yang semakin dekat membuat Chloe tambah panik, Dirinya tak fokus melangkah hingga tak sengaja tersandung kakinya sendiri.
Duk!
Bruk!
"Aaww!"
Chloe meringis berusaha bangun, Lututnya sedikit berdarah karna terbentur lantai yang dingin. Tangannya meraba lantai untuk menopang tubuhnya namun tangannya seperti menyentuh kaki seseorang. Chloe mendongak untuk melihat sosok di depannya lebih jelas.
Sosok pria bersurai hitam bercampur coklat di ujung rambutnya dengan netra ungu muda tampak berdiri tegap di hadapannya, Pria itu sedikit menunduk lalu meraih lengan Chloe untuk membantunya berdiri. Chloe berdiri perlahan, Gadis itu menghela napas lega karna masih ada orang lain di tempat itu.
"Terima kasih, Tapi aku harus-"
"Ah, Raizel. Terima kasih sudah membantuku menangkap kucing kecil ini. Fyuuh~, Dia cukup gesit juga," Neil datang menghampiri Raizel dan Chloe. Dia tersenyum ramah.
Raizel melirik Chloe sesaat yang tampak mundur beberapa langkah sembari menatap waspada, Meski lengan gadis itu di cengkeram erat oleh Raizel agar tidak kabur.
"Siapa dia? Kenalanmu?"
"Bukan, Aku juga tidak tahu. Dia penyusup yang datang ke tempat kita. Hari ini kita sungguh beruntung ya," Neil mengarahkan belatinya tepat di depan wajah Chloe masih tersenyum ramah. "Kau gagal kucing kecil, Sekarang kau harus terima konsekuensinya,"
Chloe menatap kaget sekaligus ngeri karna ujung belati itu mengarah tepat ke wajahnya. "Ah, Jangan-jangan rumah ini markas para psikopat?! Gyyaaa, Siapapun tolong aku,"
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
~• Hypper©®Queen°L•A™ •~
ahahahaha 🤣 lucu juga. oh ayolah Chloe, munculkan keberanian yang kamu miliki saat berhadapan dengan Vivian dan Liam di dunia yang dulu 😏
2022-07-08
1
⎯⎯꯭ᷤ💕Sisk𝚊⃤𝐊𝐔ˢ⍣⃟ₛ꙳❂͜͡✯:≛꯭➛
othoor smngat yaaa,,,up yg bnyaakk..hohoho
oy btw mo kasi saran nih thor,,,mnkin lbih baik othor bikin pemberitahuan d cerita Chloe yg sblumny kalo othor bikin cerita baru lagi tntang Chloe,,, biar pecinta Chloe pda mampir sini thor soalny msih dkit bet yg baca ini... smngat yee Thor,, huaighting 💪😉💗💗
2022-07-05
3
Aurora
ku tunggu visual baru black shadow dan Chloe 🖤🖤💜💜
2022-07-05
1