Atta masih terus menatap punggung wanita yang nyaris di tabraknya,dalam hatinya tersenyum...
"Wanita yang sederhana namun begitu lembut. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi."
Atta pun kembali kedalam mobilnya kemudian melakukannya dengan kecepatan sedang...
Rasa pilu pun masih terasa di hati Mala bagaimana bisa calon suaminya sendiri mengatakan bahwa dirinya begitu kuno hal itu tentu saja membuat batin Mala hancur..
"Semangat Mala kamu pasti bisa mendapatkan hati Mas Jimmi dan kamu harus sabar ya Mala kamu pasti bisa." ucap Mala mencoba menghibur dirinya sendiri....
Selang bebeapa hari kemudian acara pertunangan Mala dan Jimmi pun di adakan. Jimmi semakin muak melihat Mala bahkan di hari yang seharusnya menjadi hari pentingnya Mala hanya mengenakan gaun yang sederhana..
"Kamu emang malu maluin aku." gerutu Jimmi sembari menatap Mala dengan tatapan yang kurang senang..
Lagi lagi Mala hanya bisa menarik nafas panjang dam membuangnya secara berlahan..
hatinya merasakan perih yang tiada terkira namun Mala memilih untuk diam seribu bahasa..
Dua bulan pun berlalu kini tibalah dimana hari pernikahan Mala dan Jimmi,Mala terlihat lebih cantik hari ini karena Mala menggunakan sedikit riasan di wajahnya..
Jimmi sedikit menatap Mala..
"Kamu tak pantas berdandan dan kamu tak pernah pantas untuk menjadi Nyonya Jimmi. Setelah ini kamu baru akan tahu apa yang bisa aku lakukan kepadamu wanita kampungan." ucap Jimmi setengah berbisik..
Setelah acara pernikahan mereka selesai di adakan kini Mala dan Jimmi pergi ke sebuah hotel mewah untuk menikmati malam pertama pernikahan mereka.
Namun hal di luar dugaan terjadi Jimmi lebih memilih untuk bersama Anita kekasihnya dan meninggalkan Mala begitu saja...
"Kamu jangan berharap apapun dariku apalagi untuk bisa menjadi istriku sepenuhnya,aku menikahimu karena terpaksa dan aku lebih memilih untuk bersama kekasihku Anita." ucap Jimmi sembari menggandeng lengan wanita cantik dan putih yang begitu membuat Jimmi tergila gila..
Mala hanya bisa menitikan airmata melihat perbuatan Jimmi,Mala hanya bisa mengelus dada mencoba melewati semuanya...
Mala hanya bisa tersenyum melewati semuanya dan berharap agar Mala bisa secepatnya memenangkan hati Jimmi lelaki yang kini telah menjadi suaminya..
"Kamu kuat Mala kamu bisa,apalagi kini kamu sudah sah menjadi istri Mas Jimmi dan kamu gak boleh menyerah dengan keadaan ini Mala." ucap Mala mencoba menghibur dirinya sendiri...
Di lain tempat Jimmi sedang berduaan dengan Anita di kamar hotel yang seharusnya menjadi kamar untuk Mala dan Jimmi melewati malam pertama,sedangkan Mala terpaksa menempati kamar lain dengan luka dalam hatinya..
Mala pun berkaca di depan cermin melihat dirinya sendiri yang terlihat begitu kolot,berbeda dengan Anita wanita yang telah lama menjadi kekasih Jimmi..
Mala telah berusaha untuk kuat tapi hantinya tetap gak bisa menyembunyikan kesakitannya..
Mala tersenyum sembari menatap wajahnya sendiri.
"Kamu itu jelek Mala dan kamu memang tak pantas untuk Mas Jimmi. Lihatlah wajahmu kamu itu hitam dan kulitmu juga kusam kamu memang tak pantas."
Tiba tiba saja tangis Mala pecah seketika untuk membuang semua rasa sakit yang dia dapatkan Mala berteriak dengan sekencang kencangnya..
Malam yang seharusnya menjadi malam bersejarah pun harus berganti menjadi malam yang suram untuk Mala..
Pada keesokan harinya Malam terbangun matanya sembab karena semalaman menangis,tiba tiba saja pintu kamarnya di ketuk oleh seseorang..
Mala bergegas membukakan pintu dan melihat Jimmi tengah berada di hadapannya..
"Untuk apa kamu meratapi nasib kamu,ini adalah konsekwensinya karena kamu telah mau menerima perjodohan ini. Jangan salahkan aku jika aku lebih memilih wanita lain daripada kamu.".
Lagi lagi ucapan Jimmi menyakitinya namun Mala bersikap biasa saja seolah semuanya teka terjadi apa apa. Mala tetap bersikap sopan kepada Jimmi,ketika Mala hendak mencium tangan Jimmi dengan seenak jidatnya Jimmi menepiskan tangan Mala..
"Gak usah sok menjadi istri yang baik dihadapanku aku kesini aku ingin kamu menandatangani perjanjian ini,bahwa aku akan menceraikan kamu setelah kita menikah selama enam bulan." ucap Jimmi sembari melemparkan kertas ke wajah Mala.
Mala pun mengangkat wajahnya kemudian menatap Jimmi bulir airmatanya tak dapat di bendung lagi Mala tak pernah berfikir bahwa Jimmi akan berbuat seperti itu...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Nur Qomaria
mulai seru nih.....lanjut
2023-12-26
0
Kusmia Mia
mbok mala jgn dibikin lemah dan bodoh ri author....jd dak semangat bcne
2023-11-07
1
Sumar Sutinah
kmu jngan bodoh maladari awal jimi mandang rendah km, tetep aj mau
2023-11-03
0