Tepat pukul sebelas malam, Harley baru pulang ke mansion setelah mengantar Hily pulang kerumahnya. Kemeja yang sebelumnya rapi dan membalut tubuh kekarnya, kini sudah tampak kusut dan berbau alkohol. Bagaimana tidak, Ia harus memapah tubuh Hily dari mobil hingga masuk kerumah dan sesampainya didalam rumah, Hily memuntahkan semua isi perutnya hingga mengeluarkan cairan kuning.
Harley saat ini sudah berada didalam kamarnya yang bernuansa monokrom dengan cat dinding warna hitam perpaduan silver. Tanpa mengganti pakaiannya, Ia merebahkan tubuh pada ranjang empuk berukuran king size.
Mata hazelnya pun perlahan menutup rapat hingga tak lama dirinya menyelam ke alam mimpi.
...----------------...
Waktu bergulir dengan cepat dan sekarang pagi sudah tiba yang disambut dengan kemilauan sinar matahari kuning-keemasan.
Keluarga Murray saat ini sudah berada di ruang makan dengan menikmati sarapan yang sudah disiapkan pelayan mansion sejak pukul enam pagi.
Meski anggota keluarga Murray sarapan pukul tujuh pagi, namun pelayan sudah harus bersiap-siap sebelum pukul enam karena kepala keluarga Murray yaitu Ben Murray tidak suka jika ada sesuatu yang kurang di atas meja makan.
...----------------...
" Harley, hari kau libur kerja kan. Ayo kita ke mansion Smith, jenguk adikmu." ucap Mom Ayu disela-sela makannya karena Ia sudah sangat merindukan putri bungsunya yang sudah menikah lima bulan lalu.
" Maaf Mom, aku lupa memberitahu kalian karena ini mendadak. Aana sudah mengajakku lebih dulu untuk berlibur di Bandung." jawab Harley dengan menatap wajah Mommy nya yang sudah dihiasi kerutan halus.
" Kapan kau akan menikah juga seperti kedua saudarimu?" sahut Dad' Ben yang sejak tadi hanya diam dengan menyantap sarapannya.
" Aku rencana ingin menikah dua bulan lagi Daddy." jawab Harley dengan santai.
" Really?" pekik Mom Ayu antusias pada keputusan putra keduanya itu karena akan segera menyusul kedua anaknya yang sudah lebih dulu menikah hingga sekarang sedang menjalani rumah tangga masing-masing.
" Yes Mom."
" apakah kau sudah yakin dengan keputusanmu?" tanya Dad Ben dengan datar.
" Yes Daddy."
" Daddy akan membiarkan mu menikah setelah Hily menikah." ucap Dad Ben tiba-tiba hingga membuat Harley dan Mom Ayu terkesiap.
" Sayang, kau itu...apa hubungannya dengan Hily?" ucap Mom Ayu pada suaminya dengan bibir mengerucut, sebab Ia sudah sangat ingin melihat putra keduanya menikah sama seperti kedua anaknya.
" Sayang, aku punya alasan untuk ini." jawab Ben dengan wajah datarnya. Ia kini memperbaiki posisi duduknya karena sudah menghabiskan porsi sarapannya.
" Hily selalu menelfon Harley setiap dia mabuk dan Harley juga selalu membantu Hily untuk itu. Bayangkan jika Harley dan Aana menikah, lalu Hily masih dekat dengan Harley, maka Aana pasti akan cemburu meski dia tau bahwa Harley dan Hily hanya sahabat."
Dad Ben menjelaskan panjang lebar pada istrinya hingga bibir mungil istrinya itu kini bungkam seketika.
" Jika Hily sudah menikah, maka itu akan sangat baik karena akan ada yang menjaganya." ucap Dad Ben lagi. Ia merasa kasihan pada Hily karena Ayah Hily yaitu Tuan Jeremy sudah menyusul mendiang istri, sejak beberapa bulan yang lalu.
Ayu kini terdiam tak mampu membantah suaminya lagi sebab semua yang suaminya katakan memang benar adanya. Apalagi Tuan Jeremy sudah sangat berjasa dalam hidup Krystal— putri satu-satunya.
Harley sejak tadi hanya diam mendengarkan perkataan Daddy dan bentuk protes Mommy nya, karena sebenarnya Ia akan menuruti keputusan Daddy nya.
▪︎
▪︎
Bersambung....
Jangan lupa dukung dan suport serta like and vote🥰😘
Follow me IG:@ningsih_official07
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments