Visual Harley Murray.
Visual Hily Jerm.
Visual Aana (saudara angkat Hily)
****
Mansion Murray.
Pagi berganti siang, siang berganti sore dan sore berganti malam. Harley yang baru saja pulang dari kantor pukul delapan malam, mendapati mansionnya sudah sepi— itu berarti Daddy dan Mommy nya sudah tidur.
Ia memilih bersantai diruang keluarga seorang diri dengan menyenderkan kepalanya pada sofa seraya berfikir tentang kedua saudara kembarnya yang sudah menikah.
" Huff, ku pikir Harvey yang akan menikah lebih dulu ternyata malah Krystal dan ku pikir lagi aku yang akan menikah lebih dulu ternyata bule pengagum tante-tante itu yang lebih dulu." lirihnya sembari memejamkan kedua matanya karena merasa lelah.
" Tuhan, aku juga ingin menikah dengan orang yang tepat." ucap Harley dengan suara pelan bahkan nyaris tak terdengar. Karena sangat lelah, akhirnya Harley tak sadar tertidur disofa.
Dirinya yang baru menyelam ke alam mimpi sontak saja terbangun saat ponselnya berbunyi. Ia akhirnya menerima panggilan yang entah dari siapa karena dirinya yang masih memejamkan mata hingga tak melihat nama si pemanggil.
" Ummm, hallo." ucapnya saat panggilan itu terhubung.
" Harley, kau masih mau mengangkat telfon ku rupanya. Kukira kau sudah melupakanku karena sudah bersama dengan Aana. hikss..hikss.."
Terdengar suara celotehan seorang wanita yang tampaknya mabuk seraya terisak. Siapa lagi jika bukan Hily. Menghela nafas kasar, Harley berdiri dari duduknya dan segera keluar mansion.
Tujuannya tak lain adalah menemui Hily— sahabat yang entah bagaimana kondisinya sekarang. Sebenarnya Harley bisa saja menutup telinga dari apa yang Ia dengar, hanya saja itu tidak mungkin sebab Hily adalah sahabatnya dan Ayah Hily yaitu Tuan Jeremy sudah sangat berjasa bagi keluarga Murray.
...~~~...
Harley kini sudah berada di dalam mobilnya yang melaju dan baru saja meninggalkan mansion Murray. Harley melajukan mobil mewahnya dengan kecepatan penuh karena ini sudah malam dan bagaimanapun Ia khawatir pada Hily yang sedang mabuk.
Hanya lima belas menit waktu yang digunakan Harley untuk tiba di club yang biasa Hily datangi. Pria tampan berkulit putih yang masih dibalut dengan kemeja yang rapi serta dasi yang masih terpasang sempurna dilehernya, itulah Harley yang berjalan masuk kedalam club.
Club yang didatangi Harley ini bukanlah club tempat para kupu-kupu malam beraksi melainkan hanya sebatas untuk minum-minum saja bersama pasangan.
Harley yang sudah berada didalam club itu mengedarkan pandangannya mencari sosok yang akan Ia jemput dan bawa pulang.
Tidak membutuhkan waktu lama Harley sudah melihat Hily di pojok ruangan seorang diri. Dengan langkah cepat Ia menghampiri wanita cantik yang terlihat mabuk berat.
" Huff.., kau datang juga yah." seru Hily saat melihat Harley sudah berada dihadapannya, berdiri dengan tubuh kekar yang masih dibalut pakaian kerja.
" Kemarilah sahabatku." ucap Hily lagi dan menarik Harley untuk duduk didekatnya.
" Kau pasti berfikir bahwa aku ini bukan wanita baik-baikkan karena minuman ini?" celoteh Hily dengan wajah sendu menatap pada Harley yang hanya terdiam.
" Aku sudah hancur Ley.. karena cinta. Kau, jangan pernah mencintai seseorang terlalu dalam oke."
Hily berkata-kata dengan setengah kesadarannya. Sedangkan Harley, pria gagah itu sejak tadi hanya diam— tak merespon kata-kata Hily karena menurutnya wanita dihadapannya itu tengah mabuk dan yang berarti semua yang dikatakan hanyalah candaan semata.
▪
▪
Bersambung....
__________________
Yang suka karya Mommy, bisa berteman di Facebook (Mom's Ningsih) and Instagram (ningsih_official07).
Catatan: semua akun, profilnya sama yah !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments