"Axel Alonzo? siapa itu Mery?"
"Kau tak tau?" Baby mengangguk bodoh.
"Dia.. Sebelum Mery bisa menjelaskan sebuah ketukan menghentikan mereka.
"Mery pria di salah satu ruang VIP melakukan protes" Seorang bodyguard menatap kearah Baby dan Mery langsung mengerti.
"Baiklah, Baby pergilah dulu lakukan tugasmu"
Baby mengangguk "Baiklah, aku pergi dulu Mery"
Baby melangkahkan kakinya kelantai tiga dimana ruang VIP berada mengikuti seorang bodyguard penjaga yang Mery sediakan di setiap sudut club untuk keamanan nya.
Baby memamerkan senyumnya saat melihat penyewanya seorang pria yang terlihat sudah mabuk dan meracau.
Baby mendesah, salah satu yang Baby tak suka adalah melayani pria mabuk berat karna mereka bisa berubah beringas apalagi jika mereka punya masalah maka Baby akan menjadi pelampiasannya.
"Aku harus membayar besar dan kau datang terlambat l*cur tak tau diri" teriaknya,Baby merubah rautnya menjadi datar sesaat lalu kembali seperti biasa lagi.
Baby hanya diam melihat pria mabuk tersebut melangkah kearahnya dan menariknya kasar kearah sebuah kamar yang tersedia.
Baby merasakan kepalanya berdenyut,pelipisnya terbentur kepala ranjang saat pria mabuk itu melemparnya kasar "Kau harus menerima hukumanmu.!"
Baby mengusap pelipisnya yang berdarah namun ia tak meringis sama sekali,ia tak punya waktu untuk merasai sakitnya, Baby memejamkan matanya lalu sekuat tenaga mencengkram kerah kemeja si pria dan membalik posisinya hingga kini ia berada di atasnya "Kau tau, seumur hidup aku sudah menjalani hukumanku, jadi kau tak perlu menghukumku lagi" Baby menarik kedua sisi kemeja pria mabuk yang kini tak berdaya di bawahnya hingga semua kancing terbuang dan kemejanya terkoyak.
"Pria sepertimu tak berhak menghukumku" Bisiknya lalu Baby mulai melakukan tugasnya memuaskan hasrat pria mabuk yang kini mulai mengeram dan mende sah atas pergerakan Baby yang liar.
Setelah selesai dengan tugasnya Baby keluar dari kamar tak mengharap tips yang biasa ia dapatkan, mood nya sudah rusak karna kelakuan pria mabuk tersebut melukainya.
Baby keluar club lalu menghampiri Alfredo yang sudah menunggunya.
"Apa kau juga menggoda suami orang Baby" Alfredo melihat pelipis Baby yang berdarah kini menyisakan lebam.
"Sialan kau, meskipun memang begitu aku tak akan mau mendapat luka dari istri mereka" Baby mendengus sambil bercermin di kaca spion dan ternyata lebamnya cukup parah "Pria mabuk brengsek" umpatnya.
Alfredo tergelak "Sekarang aku tau rasanya saat kau mentertawakan ku tadi.. ha ha ha"
"Ya.. ya terserah,tertawa sepuasmu" Alfredo melajukan mobilnya mengantar Baby kembali pulang.
Alfredo menghentikan mobilnya di depan gang rumah Baby,tak menunggu lama Baby pun beranjak untuk segera mengistirahatkan tubuhnya.
"Obati lukamu Baby aku tau itu sakit" Baby menghentikan gerakan tangannya saat akan membuka pintu "Sesekali tak masalah menangis Baby kau perlu melampiaskan kesakitanmu" Alfredo memberikan salep bekas yang tadi dipakainya,Alfredo tau Baby ingin menangis namun ia menahannya karna Alfredo tau Baby benci terlihat lemah,terlebih didepan orang lain. "Pakailah lebamku juga berkurang berkat ini"
Baby tertegun matanya sedikit mengembun, menerimanya lalu bergumam "Thanks"
"Mau menangis dipelukanku" Alfredo melebarkan tangannya.
Babay hanya terkekeh,lalu menggeleng "Tidak,mungkin lain kali Al.. aku tidak babak belur sepertimu hingga aku harus menangis" Alfredo tertawa.
"Selamat malam Baby"
"Selamat malam Al" Alfredo masih disana menatap punggung Baby hingga tertelan diujung gang.
"Selamat malam Baby, maafkan aku yang telah menjerumuskanmu"
.
.
.
Like..
komen..
vote..
hadiah juga boleh😘
🌹🌹🌹
☕☕☕
maafken jika ada typo🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
Hidayatul Amna
jangan jangan axel ni ayah nya angel
2023-09-18
1
Soraya
lanjut
2023-04-28
1
Yuyun Yuliana
ya ampun...😭😭😭
2023-02-24
0