Perpustakaan

Sudah seminggu Keira menuntut ilmu di SMA Nusa ini. Dan ia pun sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru nya ini.

Jika ditanya bagaimana kabar hubungan Kai dengan nya, Keira hanya bisa mengedikkan bahu. Ia sendiri tak tau akan berakhir seperti apa. Karena Kai atau yang bernama lengkap Arkai Sandy Zerico itu masih bersikap acuh tak acuh kepadanya.

"Ra kantin yuk!!" Seperti biasa Alma mengajak Keira ke kantin bersama. Namun Keira merespon dengan gelengan pelan.

"Gue kayaknya nggak ke kantin deh, soalnya mau ke perpus nyari refrensi buat ngerjain tugas tadi." Jawaban itulah yang Keira ucapkan. Karena kemarin ada tugas bahasa Indonesia untuk membuat karangan karya sendiri, jadi mau tak mau Keira harus meminjam beberapa buku dari perpus untuk ia jadikan referensi mengarang.

"Yaudah kalo gitu kita duluan ya?!" Pamit Oliv sebelum akhirnya mereka meninggalkan Keira.

Setelah itu Keira langsung berjalan menuju perpustakaan yang letaknya sudah ia ketahui.

Saat memasuki perpustakaan itu ia tidak heran jika ruangan ini memiliki ukuran yang cukup luas.

Ada banyak rak buku tersusun disana. Ada petunjuk yang menggantung di setiap lorong. Hal itu memudahkan agar pengunjung mudah untuk mencari buku sesuai genrenya. Di perpus itu juga tersedia tempat baca di samping kiri rak buku.

Keira pun langsung menyusuri lorong-lorong tersebut untuk mencari buku yang akan menjadi referensi nya menulis karangan. Akhirnya ia menemuka rak buku yang berisikan puluhan atau mungkin ratusan buku bergenre fiksi remaja tersebut. Gadis itu pun langsung membaca sekilas judul buku yang terdapat di dalam rak itu.

"Mana ya yang menarik?!" Tanya gadis itu lebih kepada dirinya sendiri.

Saat membaca buku berjudul 'Jarak yang Menipis' di rak paling atas itu sedikit menarik minat baca Keira.

Lalu ia benjinjit untuk mengambil buku itu, karena ia sadar tinggi nya berada di standart cewek pada umumnya.

Namun saat tangan Keira hendak mengambil buku itu, ada tangan yang lebih besar yang juga akan mengambil buku incarannya itu.

Keira pun langsung menarik tangannya dan ia langsung melirik ke arah laki-laki bertubuh tinggi di sebelahnya itu.

Mata Keira seakan menolak berkedip. Pasalnya lelaki bertubuh jangkung itu memiliki wajah yang bisa menarik perhatian wanita manapun. Buktinya saja ia sampai tidak ingin sampai melewatkan pemandangan didepannya ini.

Hidung mancung, rahang tegas sekaligus bentuk mata yang unik dan juga rambut yang terlihat keren itu berhasil membuat Keira mematung ditempat. 'Subhanallah indah sekali cipataan mu Tuhan.' kagum Keira walaupun hanya bisa membatin.

"Hei?!" Laki-laki itu melambai lambaikan tangan di depan wajah perempuan yang asing baginya itu.

"Eh," akhirnya kesadaran Keira pun kembali.

"Lo baik baik aja kan?!"

"Iy--ya" Keira hanya bisa mengangguk kaku menjawab pertanyaan lelaki yang namanya belum ia ketahui itu.

"Kok gugup gitu sih?! Santai aja gue nggak gigit kok," lelaki itu ter kekeh pelan. Saat itu juga Keira tau bahwa lelaki didepannya ini juga memiliki senyum yang manis.

Dan Keira membalas guyonan laki-laki itu dengan senyum kaku.

Beberapa saat kemudian laki-laki itu memiringkan wajahnya untuk sedikit menyelidiki wajah gadis di depannya itu. "Lo anak baru ya??" Dan Keira langsung menganggukkan kepalanya pelan.

"Oh makanya wajah lo kayak asing gitu. Btw kenalin gue Alvaro Dirgantara. Siswa kelas 12 Ipa 2." Alvaro mengulurkan tangannya.

'Oh kakel ternyata,' gumam Keira dalam hatinya.

Keira pun membalas uluran tangan Alvaro. "Keira. Michelia Keira Valensya kelas 11 Ipa 2 kak."

"Nama kamu cantik ya, secantik orangnya." Tanpa sadar senyum itu mengembang dibibir Alvaro.

"Eh??" Ini telinga Keira yang bermasalah ataukah perkataan itu benar benar diucapkan senior di depannya itu?? Tunggu. Kenapa dia jadi salting gini sih?

Merasa yang diucapakan salah, Alvaro pun menggeleng. "Enggak-enggak lupain aja."

"Btw, panjang juga ya nama lo. Boleh gue panggil apa ini??"

"Terserah kakak aja."

"Kalo Kei boleh??"

"Eh??" Keira cukup terkejut, pasalnya tak ada yang memanggi dirinya Kei kecuali Kai. Karena dulu menurut laki-laki itu biar nama mereka cocok kalo dipanggil.

"Kenapa?? Ga boleh ya gue manggil Kei?!"

"***--leh kok Kak."

"Oh ya, tadi lo juga mau pinjem buku ini??" Tanya Alvaro dengan menunjukkan buku yang sudah berhasil ia ambil.

Keira mengangguk, "iya kak."

"Yaudah nih pinjem dulu," Alvaro menyodorkan buku yang tidak begitu tebal itu.

Bukannya menerima sodoran tersebut, Keira malah menggeleng, menolak halus tawaran Alvaro. "Nggak usah kak. Kakak dulu aja yang pinjem, nanti aku bisa habis kakak."

"Udah ambil aja, pasti lo nyari buat refrensi tugas kan? Yaudah nih ambil!!" Ujar Alvaro dengan sedikit paksaan. Akhirnya laki-laki itu langsung meletakkan buku tersebut ditangan Keira, sehingga meskipun sebentar tangan mereka sempat bersentuhan. Dan itu tidak baik untuk kesehatan jantung Keira.

"Eee makasih kak."

"Sama-sama." Alvaro melengkungkan senyum di bibirnya itu. "Yaudah gue balik dulu ya. Bye."

Saat bayangan Alvaro sudah tak terlihat, Keira tanpa sadar juga tersenyum. Entah kenapa jantung nya kali ini berdetak lebih cepat.

Dari sini lah ia ketahui, bahwa senior yang bernama Alvaro itu mempunyai senyum yang mampu menariknya. Dan ia sangat yakin bahwa perempuan diluar sana akan sama seperti dirinya.

°••°

Jam pelajaran setelah istirahat ini kelas Keira diperintahkan oleh pak Ardo selaku guru kimia untuk segera menuju lab kimia.

Dan ke 32 murid tersebut langsung menuju lab kimia yang terletak di lantai dasar. Merema pun tak lupa mengenakan jas lab yang telah disediakan oleh sekolah.

"Selamat siang anak-anak." Dengan cukup santai pak Ardo membuka jam pelajaran kimia hari ini.

"Selamat siang pak." Seru seluruh murid membalas ucapan guru berusia kepala empat itu.

"Oke, untuk hari ini seperti yang bapak bilang minggu lalu bahwa kita akan mengadakan praktikum agar kalian lebih memahami tantang materi yang sudah bapak ajarkan." Seluruh murid yang berada di dalam lab tersebut memperhatikan dengan khusyu'apa yang dijelaskan oleh guru mereka itu.

"Baiklah, tidak usah berlama lama lagi, saya akan membagi kalian menjadi enam kelompok. Tapi kalian tidak usah khawatir, karena kelompok tersebut sudah bapak atur dengan adil."

Mendengar itu, mereka langsung heboh. Pasalnya banyak diantara mereka yang cukup penasaran terkait kelompok mana yang akan mereka ikuti. Karena pada dasarnya ke 32 siswa siswi tersebut ada beberapa yang sedikit tidak cocok satu sama lain. Seperti halnya Oliv dan Arsen.

"Ya Allah semoga kelompok gue gaada si playboy cap kardus," gumam Oliv dengan posisi tangan seperti berdoa.

"Aminn!!" Sahut Arsen yang mendengar jelas apa yang gadis itu gumamkan. Dan dia sendiri oun sadar siapa yang sedang dibicarakan oleh gadis tersebut. Toh siapa lagi kalau bukan dia yang memiliki julukan playboy dikelas 11 Ipa 2 itu.

Sedangkan ke tiga perempuan yang lainnya hanya bisa menahan tawa melihat tingkah kedua manusia ciptaan Tuhan itu.

"Silent Plis!!" Teriakan pak Ardo itu menggema di ruangan tersebut. Sehingga mereka seketika langsung kicep. Tak ada lagi yang berani mengeluarkan sepatah kata pun. Cicak pun juga enggan mengeluarkan suaranya.

"Sekali lagi bapak tegaskan bahwa kelompok ini mutlak. Tidak bisa diganggu gugat ataupun di tawar. Jika ada yang tidak terima, bisa silahkan keluar dari kelas saya hari ini." Meskipun perkataan pak Ardo terkesan tegas, mimik wajah beliau masih sama seperti sebelumnya, santai.

"Baiklah akan bapak mulai bacakan....

TBC

Terpopuler

Comments

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir di bab empat

SALAM DAN MAMPIR YA KE
💜💜 PRIA IDOLA DAN
MENIKAHI PRIA URAKAN💜💜
yuk saling dukung

2021-02-21

0

Rian Cappuchino

Rian Cappuchino

Kak mampir yuk kenovelku.Judulnya "Ray Stardust."

Kutunggu kedatanganmu.

Terima kasih.

2021-02-03

2

Emonee

Emonee

bom like

2021-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!