"Bukan hanya kebetulan kita dipertemukan kembali. Namun ini memanglah salah satu takdir yang telah dipilihkan oleh Tuhan." •Michelia Keira V•
Suara gaduh itu setia memenuhi seisi kelas saat tak ada guru yang menjaga. Namun, tak lama setelah itu suara pintu terbuka pun seketika langsung membuat kelas hening. Dan benar saja seorang wanita berusia 40 memasuki kelas tersebut.
"Selamat pagi anak-anak. Maaf hari ini ibu agak telat."
"Iya bu nggak papa, udah kita maafin kok!!" Celetuk salah seorang murid laki-laki.
"Hari ini kelas kalian akan kedatangan murid baru."
Sebelum menyelesaikan ucapannya, sorakan itu kembaki memenuhi seisi kelas.
"Cewek apa cowok ya??"
"Gue harap cogan yang dateng!!"
"Palingan ya gantengan gue!! Semoga aja cecan, gue bosen liat muka cewek kelas ini!!"
"Idih pergi sana lu gausa disini, kalo perlu pergi yang jauh ke antariksa sana!"
Itulah beberapa kegaduhan yang diciptakan oleh mereka.
"Kamu boleh masuk Keira!!" Dan Keira yang berada di luar pun segera melangkahkan kaki nya memasuki kelas yang asing baginya.
Kaum adam lah yang bergembira saat kedatangan Keira. Karena mungkin doa mereka lah yang terkabul. Sedangkan kaum hawa hanya bisa menghela nafas. Ya mungkin kali ini belum rezeki mereka.
"Silahkan perkenalkan nama kamu!!" Perintah bu Yesi selaku guru yang mengajar pada jam pertama merek itu.
Keira pun mengangguk, lalu ia melemparkan tatapan ke penjuru kelas dengan senyum yang masih setia di bibirnya.
"Perkenalkan nama gue Michelia Keira Valensya. Kalian boleh manggil Michel, Kaira, Valen, Alen, senyaman kalian aja!!"
Salah satu siswa mengangkat tangannya, "kalo gue manggil lo sayang boleh ngga?!" Celetuk lelaki tersebut. Dan langsung mendapat cibiran dari mayoritas warga kelas.
"Yee itu sih mau lo ogeb!!" Seorang cewek yang duduk di sebrang cowok tersebut ikut menimpali.
Dan Keira hanya tersenyum menanggapi, "oke gue harap cukup. Terimakasih." Keira mengakhiri perkenalannya.
"Oke Keira kamu duduk di sebelah Alma!!" Ujar bu Yesi dengan menunjuk bangku kosong di samping seorang gadis.
Keira pun mengangguk dan segera berjalan menuju bangku itu. Namun matanya tak sengaja menangkap dua iris yang juga menatapnya. Tatapan itu seperti tak asing lagi baginya.
"Hai sayang!!" Sapaan itu berhasil memecah lamunan Keira. Rupanya yang mengucapkan adalah laki laki tadi. Dan Keira tak menggubrisnya, hanya senyum tipis yang ia lemparkan.
"Eh hai?!" Sapa Keira kepada gadis yang sekarang akan menjadi teman sebangkunya itu.
"Hai, seperti yang dikatakan bu Yesi nama gue Alma. Alma Syelomita." Alma mengulurkan tangannya.
Keira pun membalas uluran tangan Keira, "Keira."
Setelah itu, iris mata Keira lagi lagi tak sengaja berbenturan dengan iris lelaki itu. Lelaki yang sangat ia yakini sebagai lelaki itu.
"Gue harap itu bener lo Kai!!" Batin Keira dengan mata yang masih bertatapan dengan lelaki itu.
°••°
Setelah melewati beberapa jam, akhirnya jam istirahat yang sedari tadi dinantikan pun akhirnya tiba. Seluruh murid pun langsung menyebar keluar kelas.
"Keira, kantin yuk!!" Ajak Alma.
Keira mengangguk meng-iyakan ajakan Alma.
"Ohya kenalin, gue Viona Margareta. Cukup panggil Vio aja."
"Kalo gue Marsya Olivia. Atau kerap dipanggil Oliv."
Ucap kedua gadis di depan bangku Keira secara bergantian.
"Salam kenal kalian."
"Udah kenalan nya dilanjut di kantin aja ya Ra!! Perut gue udah memberontak dari tadi lohh!!" Celetuk Alma.
"Iya iya, ayo sekarang!!"
Setelah beberapa langkah. "Ehh, sayang lo ngga mau tau nama gue??" Mendengar itu membuat Alma, Vio, dan Oliv memutar bola matanya malas. Pasalnya mereka muak dengan sifat keplayboyan lelaki itu muncul.
"Udan Ra, gausa ladenin si kutu kupret itu." Tukas Oliv.
Kali ini Keira hanya tertawa kecil. "Maaf ya nanti aja, sekarang gue laper mau ke kantin dulu." Setelah mengucapkan itu, Keira segera menyusul ke tiga teman barunya.
"Rasain lo ditolak cewek!!" Rendi akhirnya angkat bicara.
"Omongan lo suka bener ya,"
"Yee emang setiap gue ngomong selalu sesuai realita kok."
"Iyain." Balas lelaki itu, lalu langsung melangkah pergi. Disusul ketiga teman nya yang lain.
Mungkin ini pertama kalinya Keira menginjakkan kaki di kantin SMA Nusa. Dan akhirnya keempat perempuan itu menemukan kursi yang cocok untuk mereka.
"Eee Ra, kan lo baru disini, gimana kalo lo gue pesenin menu ter the best di kantin ini, mau nggak??" Tawar Oliv.
Keira mengangguk. "Iya boleh. Makasih ya Liv."
Lagi-lagi mata Keira tak sengaja bertabrakan dengan pemilik mata coklat itu. Namun, kali ini mata itu langsung memalingkan pandangannya.
"Ra, lo pindahan dari Sma mana sih??" Tanya Vio yang duduk di depan Keira.
"SMAN 2 Malang."
"Wihh jauh ya. Kenapa lo tambah milih sekolah di daerah panas kek gini Ra??" Sahut Alma.
"Ya ini sih bukan kemauan gue. Tapi ya harus ngikut ortu gue balik ke Jakarta."
"Tunggu tunggu, balik?? Maksudnya dulu lo juga sempet tinggal di sini??" Dan Keira pun mengangguk.
"Iya, dulu waktu masih SD dan waktu kelas 1 SD gue ikut ortu ke Malang."
"Oh jadi gitu,"
"Iya, btw cowok tadi emang siapa sih namanya??"
"Dia??" Tunjuk Oliv ke arah cowok yang duduk di meja bersama ke tiga temannya yang tak jauh dari mereka. Dan Keira mengangguk.
"Dia tuh namanya Arsen. Arsenio Putra. Mending lo jangan sampe kemakan rayuan mautnya deh. Diatuh playboy tingkat dewa."
"Bener tuh Ra kata Oliv, sampe sampe nih ya dulu waktu baru masuk kelas 10 aja Oliv--" ucapan Alma terhenti karena mulutnya dibekap oleh Oliv.
"Oliv apa??"
"Oliv udah kemakan rayuan maut si Arsen. Jadinya kalo sekarang ketemu Arsen mereka udah kaya kucing sama tikus, bawaannya pengen berantem mulu." Timpal Vio disusul tawa yang keluar dari bibirnya.
"Ah sial kalian!!" Umpat Oliv yang tidak bisa mengunci rahasia besarnya itu.
Keira pun ikut tertawa pelan. "Lo tenang aja Liv, gue ga akan kemakan kok sama rayuan si Arsen."
"Udah ih ngetawain gue nya. Oh ya Ra, lo ngga mau tau ke tuga cowok yang duduk sama Arsen??" ujar Oliv berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Iya, boleh kok kalo lo mau menjelaskan semua!!"
"Oke, mereka ber empat tuh ya most wanted sekolah kita. Banyak cewek-cewek yang tergila gila sama mereka. Selain Arsen--"
"Mbak ini pesanan nya!!" Potong seorang pria paruh baya dengan membawa nampan berisi pesanan ke empat perempuan itu.
"Penjelasannya gue lanjut nanti aja ya Ra, gue udah laper berat nih!!"
"Iya Liv, yaudah makan yuk!!"
'Semoga aja gue nggak salah, kalo itu beneran lo Kai!!'
°••°
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Fira Ummu Arfi
lanjuuuttttt kak bagus ceritanyaaa
2021-03-20
0
Fira Ummu Arfi
pertemuan 💃💃💃💃
2021-03-20
0
intan puji astuti
like mendarat untuk kk jangan lupa mampir ya ka.
salam dari Mengubah Takdir 🤗
2021-03-17
1