Pria yang sebentar lagi akan berusia 36 tahun itu merebahkan tubuhnya di sofa. Dia tersenyum mengingat wajah wanita yang ia sukai ketika sedang gugup.
"Sampai kapan kamu menolak kehadiranku, Mel. Aku sudah menunjukan rasa sukaku padamu namun tak sedikitpun kamu melihatnya. Asal kamu tahu kalau aku masih setia menunggu balasan cintamu meski ku tahu kamu memiliki kekasih."
Doni mengusap wajahnya secara kasar, perasaan yang ia rasakan terhadap adik ipar keponakannya semakin hari kian membesar.
Pertemuannya dengan Amel membuat matanya ingin terus menatap wajah cantik berkacamata itu. Untuk pertama kalinya seorang Doni jatuh cinta kepada seorang wanita dan itu kepada Amelia putrinya Papa Arman.
Doni bangun mengambil kunci mobilnya berniat menemui Amel. "Aku harus mengungkapkan perasaanku padanya."
**********
Sedangkan Amel di sibukkan dengan masalah toko mainan yang kian hari semakin ramai. Gadis cantik berkacamata itu keteteran melayani pembeli padahal sudah ada Sari dan Daffa yang membantu.
"Terima kasih sudah mampir ke toko kami," ucap ramah Amel kepada para pembelinya.
"Sama-sama, mbak."
Di saat sibuk seperti ini, seseorang datang. "Hai, sayang." sapanya menghampiri Amel.
Amel mendongak lalu tersenyum. "Rangga, tumben main kesini? biasanya suka sibuk dengan pekerjaanmu."
Rangga menumpukan kedua tangannya di meja menatap Amel. "Sengaja tidak masuk karena ingin ngajak jalan kamu. Kita jalan yuk!" ajaknya memasukkan tangan ke dalam saku celana.
"Aduh gimana ya, aku sedang sibuk banget. Maaf, lain kali ya." kata Amel dan wajahnya terlihat merasa bersalah menolak ajakan sang kekasih.
"Kali iniiii aja, masa kita pacaran tidak pernah jalan berduaan. Makan pun cuman di Cafe depan, jalan-jalan ke mall selalu ngajak Sari. Sekali ini aja, mau ya?!" balas Rangga memelas.
"Udah, jalan saja sono! Toko mah ada kita yang jaga," sahut Daffa.
"Bener tuh, lagian kalian harus sering mengenal lebih jauh lagi pasangan kalian masing-masing. Kali ini gue tidak akan ngerecokin waktu pacaran kalian," balas Sari.
"Tuh, Sari saja tidak keberatan. Ayo! Mau ya?"
Amel berpikir dulu, sebenarnya ia enggan jalan berduaan karena pada dasarnya Amel hanya wanita rumahan yang tidak pernah jalan bareng berdua meski Rangga pacar pertamanya.
Setelah berperang dengan pikirannya, Amel mengangguk mengiakan. "Ya udah, ayo!"
Rangga tersenyum girang sudah berhasil mengajak Amel jalan bareng.
"Kita mau kemana?" tanya Amel sudah berada di atas motor.
"Kemana saja asalkan bersamamu." Pekik Rangga melajukan motornya.
********
Doni tiba di salah satu toko tempat Amel berada, dia bertanya kepada kedua karyawan Amel.
"Daf, apa kau lihat Amel?"
"Tadi sih di jemput pacarnya, Om."
"Mereka pergi kemana? berdua apa ada orang lain ikut?"
"Berdua saja, Om. Mungkin mereka ingin jalan-jalan berduaan," kali ini Sari yang jawab.
Doni terdiam, hatinya panas mendengar Amel jalan hanya berdua bareng pria. "Terima kasih informasinya."
"Sama-sama, Om." Keduanya menatap heran akan perubahan raut wajah Doni yang terlihat marah.
"Kemana mereka pergi? aku tidak mau Amel sampai di apa-apain sama pria itu," ucap batinnya sambil masuk ke dalam mobil.
Doni mengotak-atik ponselnya dan mencari keberadaan Amel. Kemudian dia meluncur ketempat dimana Amel berada.
*********
"Kenapa kamu ngajakin aku ke danau? dan tempatnya cukup jauh dari kota J."
Keduanya tiba di salah satu danau buatan yang ada di kota B. Rangga membawa Amel jalan-jalan ke tempat wisata yang ada di sana.
Udara sejuk membuat tempat itu nyaman. Mereka berdua duduk memandangi danau buatan berisi ikan-ikan yang cantik-cantik.
"Aku hanya ingin menghabiskan waktu berdua sama kamu saja." Rangga menggeser tempat duduknya memperhatikan wajah cantik Amel dan matanya tertuju kepada bibir tipisnya.
Sebenarnya Amel merasa risih duduk berduaan seperti ini apalagi tempatnya cukup sepi. "Rangga, kita pulang saja yuk! Aku ada banyak kerjaan."
Rangga mengambil tangan kiri Amel dan menggenggamnya. "Jangan dulu pulang sayang, baru saja kita sampai. Aku capek tahu jalanin motornya. Kita nikmati saja ya udara sejuk dan pemandangan di sini."
Amel membuang nafasnya secara kasar. Dia menyenderkan punggungnya ke penyangga kursi lalu melipatkan tangannya.
"Mel, kita pacaran udah 6 bulan dan baru sekarang kita jalan berdua. Biasanya hanya chatting'an atau telponan, tapi sekarang kita ada waktu berdua."
"Aku mencintaimu, Mel. Kalau aku punya salah tolong maafkan aku dan jangan tinggalkan aku."
Amel menoleh mengernyit heran. "Salah? emangnya kamu punya salah apa sama aku sampai bilang jangan tinggalin kamu?"
"Tidak ada, tapi kan itu cuman perumpamaan saja."
Amel mengangguk, dan keduanya mengobrol ngaler ngidul kesana kemari membahas apa saja sehingga menciptakan tawa bahagia di antara keduanya.
Tanpa mereka sadari, Doni memperhatikan dari jauh keduanya. Ia bahagia kalau orang yang ia cintai bahagia, namun hatinya terasa sakit di kala cintanya bertepuk sebelah tangan.
Amel dan Rangga beranjak pergi dari sana melanjutkan perjalanannya untuk pulang. Begitupun dengan Doni yang setia mengikuti Amel menjaganya dari jauh.
Doni lega melihat Amel sampai rumah dengan selamat meski perjalanannya cukup jauh. Saat akan melanjutkan perjalanannya, ia malah penasaran akan sosok Rangga dan iapun mengikutinya.
Motor Rangga berhenti di salah satu rumah, terlihat ada seorang wanita yang sudah menunggunya dan langsung memeluk bahkan mencium pipi Rangga lalu wanita itu naik ke motor.
"Brengsek, jadi dia selingkuh di belakang Amel. Aku harus ikuti dia," gumam Doni memukul stir mobil.
Rangga membawa wanitanya ke restoran dan Doni dengan setia menunggu di area parkir tak jauh dari motor Rangga.
Tak berselang lama orang yang di tunggunya keluar, dia kembali mengikutinya sampai dimana keduanya berhenti di tempat yang sepi jauh dari rumah penduduk dan jarang di lewati kendaraan dan waktu sudah menunjukan pukul 22:00
Doni memperhatikan pergerakan kedua orang itu, dia terbelalak melihat apa yang keduanya lakukan berciuman bahkan tangan Rangga sudah nakal.
Doni semakin di buat terkejut dengan aksi sang wanita berani mengulum milik Rangga. Keduanya masih duduk di atas motor saling berhadapan. Setelahnya, Rangga kembali melajukan motornya.
"Pria bajingaaan, tak akan ku biarkan Amel bersamamu. Ck, gue lupa tidak merekamnya," umpat Doni menjalankan kembali mobilnya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Yani
Ya Doni bukannya photo tanda bukti
2024-06-23
0
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Doni gak potoin aja mereka sebagai bukti,Setelah itu pergokin Mereka depan2 niar tau rasa tuh cowok..
2023-07-16
0
Lee
wah..Doni pke lupa sih ngrekam si Rangga yg bjat..
2022-06-27
1