Part.06

"Kenapa Tuan Smith belum beristirahat?" tanya Khris mengalihkan pembicaraan.

"Aku hanya ingin mengatakan, bahwa sebentar lagi Kyle akan menikah dan kau mendukungnya berarti kau harus melindungi putri tuan Murray nanti." tutur Tuan Smith dengan suara khas nya yang sudah semakin tua. Ia kemudian segera berlalu meninggalkan Khris yang masih dengan pikirannya.

...****************...

Waktu berlalu terasa begitu cepat hingga kini pagi sudah tiba. Seperti biasa Kyle akan ke kantor bersama Mike setelah sarapan pagi.

"ke danau dulu." ucap Kyle yang hanya mendapat jawaban tanpa suara dari Mike.

lima belas menit lebih cepat dari biasa nya Kyle sudah tiba di danau karena Mike yang melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata. Kyle keluar dari mobilnya dengan setelan jas abu-abu dengan celana senada. Dengan langkah cepat Ia kini sudah duduk di bangku yang menghadap langsung ke danau.

Sambil menunggu pemilik hatinya Ia kini menikmati semilir angin yang menerpa wajah tampannya. Dengan sinar matahari pagi yang terasa hangat membuat kulit nya yang putih kemerahan semakin merah serta tampak sangat mencolok bulu halus yang berwarna kuning di tangannya.

Lima menit Ia menunggu akhirnya wanita pemilik hatinya sudah tiba. Ia menatap lekat pada wanita cantik bak barbie yang berjalan mendekat padanya menggunakan white cane.

"aku meramal bahwa kau akan meninggalkanku nanti" ucap Kyle tiba-tiba saat Krystal sudah duduk disampingnya. Krystal yang mendengarnya sangat terkejut hingga tak mampu menyahut.

"ambillah ini" ucap Kyle lagi dengan menyodorkan kotak persegi panjang.

"Aku membelikan mu ponsel untuk menghubungiku di saat kau merindukanku." ucapnya lagi dengan menatap intens pada wajah cantik Krystal.

"Aku akan pergi kesuatu tempat dan mungkin tidak akan bisa menemuimu dalam jangka panjang dan mungkin untuk selamanya." tambahnya lagi. Kyle sudah memikirkan dengan baik tentang keputusannya dimana Ia tidak akan menemui Krystal lagi dan dengan begitu Ia akan berusaha melupakan perasaan cintanya pada wanita cantik bak barbie itu.

Krystal yang mendengar perkataan Kyle hanya diam dan masih duduk dengan tenang.

"di ponsel itu, hanya ada satu kontak yaitu nomorku saja. jika kau merindukanku, kau langsung saja gunakan nalurimu untuk menelfonku" seru Kyle dengan mencubit gemas pada hidung mancung Krystal. sesuatu yang baru dan pertama kali Ia lakukan.

Ia kini memandangi terus wajah cantik itu karena hanya hari ini Ia terakhir menemui pemilik hatinya mengingat, besok adalah hari pernikahannya. Ia sudah memikirkan keputusannya dimana Ia akan datang pada istrinya nanti saat hatinya benar-benar sudah melupakan Krystal.

"Krystal,dengarkan aku..." ucapnya dengan menangkup wajah cantik Krystal hingga membuat wajahnya bisa memandang lebih jelas.

"setiap ada pertemuan, akan ada perpisahan. kau harus menghilangkan perasaan mu jika dihatimu ada diriku." tuturnya dengan air mata yang menetes. hal yang pertama kali terjadi dalam hidupnya. Krystal yang mendengarnya ikut menitikkan air matanya dan berusaha tetap tenang.

Kyle yang tidak mampu berkata-kata lagi segera meninggalkan Krystal seorang diri tanpa berpamitan sama sekali. Dengan langkah gontai Ia meninggalkan danau dan masuk kedalam mobilnya. Sementara Krystal yang masih ditempat yang sama kini berusaha menahan sesak yang sejak tadi menggerogoti hatinya.

Ia sebenarnya tidak ingin jika Kyle meninggalkannya tetapi, Ia juga tidak bisa meminta Kyle untuk tetap bersama nya. Mengingat, bahwa esok Ia akan menikah bersama pria yang sudah melamarnya sebelum dirinya lahir.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!