Pemuda Matrealistis
Tiba_tiba pintu utama dibuka dengan keras sampai membentur dinding di belakangnya.
Kemudian masuklah seorang gadis cantik dengan wajah dan sorot mata yg sama sekali tidak ramah.
Seira (Clara Seira Machi)
KAK..?!
Seira (Clara Seira Machi)
KAKAAAK..?!
Gadis itu terus melangkah masuk sambil berteriak.
Tak berapa lama turunlah seorang wanita cantik, anggun, dan elegant.
Sora (Hanaka Sora Machi)
(menapaki anak tangga dengan santai)
Seira (Clara Seira Machi)
Apa kakak membelikan pemuda tidak tau malu itu mobil baru lagi..!!?
(todongnya penuh emosi)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Ehmm..
(sahutnya santai sembari terus berjalan melewati sang adik)
Seira (Clara Seira Machi)
APA..?!!!
(terkejut marah)
Walau sudah bisa ia tebak, tapi tetap saja hal itu membuatnya begitu marah.
Seira (Clara Seira Machi)
Kak..? Bukankah sudah kubilang kalau Linno itu bukan pemuda yg baik. Tapi kenapa ka..
(serunya terpotong)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Ck.. Ayolah Seiraaaa. Kakak sudah bosan mendengarkan kata_katamu yg hanya itu_itu saja.
(potongnya jengah)
Sora memang sudah bosan dengan tingkah sang adik yg selalu mengusik kehidupan percintaannya.
Pasalnya bukan hanya sekali ini saja adiknya itu berkata buruk tentang Linno, pacar brondongnya.
Seira (Clara Seira Machi)
Tapi Kak. Aku hanya..
(ujarnya terpotong lagi)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Sudahlah. Sudah cukup selama ini kakak mendengarkanmu mengatakan hal_hal buruk tentang Linno.
(potongnya tegas)
Seira (Clara Seira Machi)
KAK..!!
(serunya tak terima)
Sora (Hanaka Sora Machi)
CUKUP SEIRA..!!
(sahutnya lebih keras)
Akhirnya ketegasan wanita yg penuh dengan kharisma seorang pemimpin itu keluar juga.
Seira (Clara Seira Machi)
Cih.. Baiklah..! Terserah kakak. Mulai sekarang aku tidak akan peduli lagi..!
Seira (Clara Seira Machi)
Tapi ingat, Kak. Jangan menyesal jika Linno membuang kakak setelah menguras harta kakak nanti.
Seira (Clara Seira Machi)
(wajahnya tertoleh kesamping)
Seira sedikit terkejut ketika satu tamparan tiba_tiba melayang cantik di pipi kirinya yg putih mulus.
Sora (Hanaka Sora Machi)
Jaga bicaramu..!
(mengacungkan jari telunjuknya penuh emosi)
Seira (Clara Seira Machi)
Haha.. Terima kasih, Kak..!
(tertawa miris sembari memegang pipinya yg perih panas)
Kemudian tanpa banyak bicara lagi gadis itu berlalu pergi dari rumah itu begitu saja.
Ada genangan airmata yg jatuh menetes dari sudut matanya yg memerah.
Seira (Clara Seira Machi)
*Aku melakukan ini demi kebaikan kakak. Tapi apa balasanmu, Kak? Hiks. Bahkan kau menamparku hanya demi membela pemuda murahan itu.*
(batinnya kecewa dan menangis)
Sedangkan sang kakak, hanya diam menyesali perbuatannya sendiri sambil menatap punggung adiknya yg menjauh pergi.
Sora (Hanaka Sora Machi)
*Maafkan kakak, Seira.*
(batinnya sedih)
Ini adalah kali pertama ia berbuat sampai sejauh itu kepada adiknya.
Jadi wajar jika ia begitu menyesal setelahnya.
Tapi apa mau di kata, semua sudah terlanjur terjadi.
Lagi pula, Seira memang sudah keterlaluan kali ini.
Drrrtttt.. Drrrrrtttt.. Drrrtttt...
Sora (Hanaka Sora Machi)
📲 Linno?
(membaca nama di layar ponselnya)
Hatinya yg tadi gunda, seketika bahagia saat itu juga.
Sora (Hanaka Sora Machi)
📱Hallo, Baby..
(ujarnya begitu bahagia.)
Linno Sai Jeno
📱Hai, Sayang. Apa kau sibuk?
Sora (Hanaka Sora Machi)
📱Ah tidak. Aku bahkan bisa pulang cepat hari ini.
Linno Sai Jeno
📱Kalau begitu, bagaimana kalau kita pergi makan malam..?
Sora (Hanaka Sora Machi)
📱Tentu saja. Aku akan bersiap_siap.
(sahutnya dengan senyum merekah di bibir cantiknya)
Bahagia sekali setiap kali bisa bertemu dan menghabiskan waktu dengan pacar brondongnya itu.
Perbedaan usia yg ada di antara keduanya, terbukti tak menjadi halangan berarti bagi hubungan percintaan mereka.
Bahkan Sora seperti mendapatkan semangat mudanya lagi di tengah kesibukannya sebagai pebisnis handal.
Baginya, Linno adalah penyemangat dalam hidupnya. Pemuda yg tiga tahun lebih muda darinya itu memang selalu bisa memberikan energi lebih bagi dirinya.
Linno Sai Jeno
📱Baiklah. Tunggu aku. I love you..
Sora (Hanaka Sora Machi)
📱I love you too..
(tersenyum semakin lebar)
Panggilan di akhiri. Tapi bunga_bunga di hatinya terus mekar tanpa akhir.
Sungguh, hanya mendengar kalimat sederhana itu saja sudah membuat rongga dada Sora seperti di penuhi ribuan kupu_kupu.
Pintu utama terbuka setelah terdengar suara klakson dari halaman rumah.
Dan muncullah Sora dengan dress Soft Pink yg hanya menutupi setengah pahanya saja, dengan atasan yg terbuka sehingga memperlihatkan bahunya yg indah.
Linno Sai Jeno
Kau cantik sekali, Sayang. Cup..!
(mengecup punggung tangan Sora)
Siapa wanita yg tidak akan tersanjung walau hanya mendapatkan pujian sederhana seperti itu.
Apalagi, Linno selalu memperlakukannya bak ratu.
Sora (Hanaka Sora Machi)
Terima kasih, Baby..
(ujarnya dengan pipi merona bahagia)
Setelah itu, mereka pun berlalu dari pelataran rumah mewah Sora. Untuk kemudian menuju kesebuah restoran mewah di sebuah hotel bintang lima yg selalu menjadi langganan mereka berdua.
Di sepanjang perjalanan, Sora terus saja bergelayut manja di lengan Linno yg tengah mengemudikan mobilnya.
Sora (Hanaka Sora Machi)
Baby..?
Linno Sai Jeno
Hem..?
(sahutnya menoleh sekilas kesamping)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Apa adikku mengganggumu lagi hari ini?
Linno Sai Jeno
Kau tidak perlu mencemaskan itu, Sayang.
(ujarnya seraya mengusap kepala Sora yg bersandar di bahunya)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Apakah dia berkata buruk padamu..?
Sejujurnya Sora begitu khawatir jika Linno sampai meninggalkannya hanya karna perbuatan tidak menyenangkan yg bisa saja dilakukan oleh adiknya.
Linno Sai Jeno
Wajar jika dia marah.
(ujarnya lagi dengan senyum tipis di bibir menawannya)
Linno Sai Jeno
Lagi pula, bukankah memang tidak sepantasnya aku terus menerima barang_barang mewah darimu..?
(imbuhnya lagi mulai memanipulasi)
Linno bukan hanya tampan, tapi dia juga memiliki kecerdasan yg tidak bisa di ragukan.
Tidak hanya itu, selain cerdas dalam hal akademik. Ia juga pandai dalam mengambil hati orang lain dan juga memanipulasi pikiran orang lain.
Sora (Hanaka Sora Machi)
Babyyyy..Kenapa kau bicara seperti itu?
Dan lihatlah, lagi_lagi triknya itu berhasil.
Terbukti, Sora sudah mulai takut jika Linno benar_benar kecewa padanya.
Linno Sai Jeno
Jangan mencemaskan apapun, Sayang. Hmm?
Linno Sai Jeno
Tapi mulai sekarang, tolong jangan terlalu memanjakan aku dengan kekayaanmu itu. Aku tidak mau adikmu, atau siapapun menilai rendah padaku.
(lanjutnya terus memanipulasi)
Bagaimana Sora tidak semakin merasa bersalah, jika ucapan Linno terus saja mengaduk_aduk perasaannya.
Pemuda itu memang juara dalam menaik turunkan emosional seseorang dengan kata_kata lembutnya.
Sora (Hanaka Sora Machi)
Aku tidak pernah berfikir seperti itu tentangmu, Beib..! Sungguh.
Linno menepikan mobilnya agar bisa menatap dan menenangkan hati kekasihnya.
Atau lebih tepatnya, agar bisa lebih leluasa untuk terus memanipulasi pikiran kekasihnya.
Linno Sai Jeno
Dengarkan aku, Sayang..
(mengusap kepala Sora dengan lembut)
Linno Sai Jeno
Aku akan mencari pekerjaan. Jadi, kau tidak perlu menghidupiku dan membiayai kuliahku lagi. Hmm?
Sora (Hanaka Sora Machi)
Tidak. Tidak. Aku tidak akan membiarkanmu bekerja. Uangku tidak akan habis hanya untuk membiayai kuliah dan hidupmu.
(tolaknya panik)
Linno Sai Jeno
Sayaaaang.. Aku hanya ingin menjadi pria yg lebih berguna untukmu.
Linno Sai Jeno
Kalau aku bekerja, pasti aku bisa mengajakmu makan dengan uangku sendiri. Bukan dengan uangmu terus menerus seperti ini. Yah walaupun, mungkin kita tidak akan bisa makan di hotel bintang lima lagi. Tapi setidaknya...
(tutur terpotong)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Sampai kapanpun, aku tidak akan mengizinkanmu bekerja. Titik..!
Linno Sai Jeno
Tapi, Sayaaang. Aku merasa, jika selama ini aku bukanlah pria yg berguna karna terus di hidupi oleh seorang wanita.
Merendah untuk melompat lebih tinggi.
Mungkin itulah prinsip yg Linno pakai saat ini.
Linno Sai Jeno
Aku merasa.. Mmph..
(terbelalak kaget)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Mmmphh..
(membungkam bibir Linno tiba_tiba)
Lama Sora membungkam bibir kekasihnya.
Sedangkan Linno sedang bersorak menang dalam hatinya.
Linno Sai Jeno
*Yaass..Kena..!*
(batinnya menang)
Sengaja Linno hanya diam tanpa membalas kecupan Sora, agar wanita itu sedikit menenangkan hatinya.
Hingga kemudian, wanita itupun perlahan menarik wajahnya dan terlepaslah bungkamannya.
Sora (Hanaka Sora Machi)
Babyyy.. Tolong jangan pernah mengatakan itu lagi.
(di tatapnya mata Linno dengan sendu)
Ibu jarinya juga mengusap pipi Linno dengan begitu lembut.
Linno Sai Jeno
Tapi, Sayang. Aku..
Sora (Hanaka Sora Machi)
Sssttt...
(meletakkan telunjuknya di atas belah bibir Linno)
Sora (Hanaka Sora Machi)
Aku tidak mau mendengar apapun. Terutama penolakan..!
Linno Sai Jeno
Hhhh...
(menghela nafasnya berat)
Dan dengan memasang wajah yg seolah keberatan, Linno pun menganggukkan kepalanya.
Sora (Hanaka Sora Machi)
Goodboy..😊
(mengusak gemas rambut Linno)
Linno Sai Jeno
*Maaf Sora. Tapi aku tidak ingin kehilangan tambang emas sepertimu.*
(batinnya tersenyum menang)
Dan setelah itu, mereka pun kembali melanjutkan perjalanannya.
Restoran mahal dan makanan mewah sudah menunggu kedatangan mereka.
Ah..bahagia sekali rasanya, jika bisa hidup mewah dan makan enak tanpa harus bekerja susah payah.
Cukup mengandalkan kalimat manis, wajah tampan, dan yg paling penting adalah kemampuan yg mempuni di atas ranjang.
Comments
Rhytiphora
😃😃😃 ingin rasa gw ceke lu😊😊
2023-12-22
0
Minachi_Kazami_( .◜‿◝ )⫸ᑎᑕT⫷
Dasar Mun... 🙃
2022-08-27
3
Minachi_Kazami_( .◜‿◝ )⫸ᑎᑕT⫷
Semoga Lo kena karma 🙂...
2022-08-27
2