Bab 4

Tink

Ragil membuka layar kunci ponsel nya. Ada beberapa pesan masuk dari Safira. Seketika mimik muka nya berubah, ada kekesalan di wajah nya.

Cleo, Amara dan Soni saling menatap satu sama lain setelah memperhatikan raut wajah Ragil.

" Kenapa sih tuh muka jelek amat , kusut kayak baju belum di strika. " Celoteh Amara sambil mengaduk jus dan menyeruput nya.

Ragil melirik ke arah gadis di hadapan nya. Lalu membuang nafas kasar.

" Ini Kakak ku seenak nya saja nyuruh aku. " Ucap Ragi kembali menyimpan ponsel di meja.

" Kak Safira ? Loh bukan nya dia udah pindah rumah. " Tanya Soni.

" Ya itu dia sekarang aku di suruh ke rumah nya. Masa aku di suruh bantuin beres-beres sama ngecat rumah baru dia. " Gerutu Ragil di tengah makan siang mereka di kantin.

" Ya bantuin dong, masa sama kakak sendiri gak mau bantuin. " Ucap Cleo.

Soni tergelitik mendengar ucapan Cleo membuat nya tertawa.

" Kamu gak tau kalau Kakak nya itu musuh bebuyutan nya? Kalau mereka berdua ketemu udah kayak perang dunia ketiga deh. Jangan kan bantuin yang ada peperangan terjadi. " Soni tergelak.

" Sudah bisa ku bayangkan. " Timpal Amara menahan tawa.

" Kalian ini malah ngeledikin. " Ragil semakin bertambah kesal.

" Gimana kalo kita ke rumah Kak Safira. Sekalian kita ngucapin selamat atas pernikahan nya. Kita bantuin Ragil juga deh. " Ucap Cleo sambil membetulkan posisi kacamata minus nya.

" Seriusan nih ? " Mata Ragil mulai bebinar.

Cleo menoleh ke arah Amara dan Soni. Amara mengangkat kedua telapak tangan dan bahu, Soni hanya manggut-manggut.

Pandangan Cleo tertuju pada Ragil sambil berkedip pelan. Kode dan bahasa tubuh mereka mengisyaratkan bahwa mereka serius akan ikut berkunjung ke rumah Safira .

Ragil tersenyum, seprti nya pekerjaan di sana bakal lebih ringan jika di bantu ketiga teman nya.

" Thanks. Kalian terbaik. " Seru Ragil tersenyum lebar menampilkan deretan gigi nya.

Cleo, Soni dan Amara adalah sahabat Ragil semenjak SMA sampe mereka masuk perguruan tinggi pun selalu sama-sama.

Soni seorang cowok bertubuh tinggi, berkulit manis, dengan mata elang yang semakin membuat kaum hawa tertarik pada nya. Tapi sikap nya agak songong dan gokil.

Amara cewek cerewet, centil, gokil tapi agak sedikit tulalit. Secara fisik Amara cantik , rambut nya curly dan berparas imut. Hoby nya ngvlog seputar kehidupan nya ke medsos.

Sedangkan Cleo penampilan nya mirip kutu buku karena mata sayu nya tak pernah lepas dari kaca mata. Pembawaan nya yang kalem membuat sosok Cleo kadang susah di tebak. Jika di banding Amara sangat berbanding terbalik.

Karena tidak ada lagi jadwal mata kuliah, mereka pun akhir nya memutuskan untuk segera pergi ke rumah Safira yang jarak nya cukup jauh. Harus memakan waktu sekitar setengah jam untuk sampai ke sana dengan menggunakan mobil.

Mereka akan memakai mobil Amara untuk pergi ke sana. Perjalanan menuju rumah Safira melewati beberapa kebun juga persawahan. Safira tinggal di pinggiran kota bahkan agak terpencil sedangkan Ragil dan yang lain tinggal tepat di pusat kota.

Di rumah Safira di sibukan dengan kegiatan rumah tangga. Hal yang biasa nya di lakukan oleh pembantu jika ia di rumah orang tua nya. Tapi kini dia kerjakan sendiri.

Saat itu Danu sedang pergi membeli beberapa cat serta kuas ke toko bangunan yang ada di kampung sebelah.

Safira mengusap peluh yang mulai mengucur di dahi. Dia menghempaskan bobot tubuh nya di kursi ruang tamu .

Tubuh nya mulai lelah karena seabreg pekerjaan yang ia lakukan tadi. Dia mengibas-ngibaskan tangan kegerahan.

Segera ia bangkit kembali untuk membuka pintu utama agar udara masuk. Maklum tak ada kipas angin di sana, jadi dia memilih untuk membuka pintu agar tidak kegerahan.

Mata nya tertuju ke arah luar kala membuka pintu. Pemandangan yang cukup membuat aneh tertangkap netra.

Di luar sana terdapat pohon beringin besar dengan ayunan tergantung pada dahan yang menjulur ke samping.

Ayunan itu bergerak gerak ke depan dan belakang dari pelan hingga kencang. Seperti ada yang sedang memainkan atau ada yang berayun di ayunan yang terbuat dari bekas ban mobil tersebut. Namun ayunan itu kosong tanpa ada yang menaiki.

Safira mengucek mata, samar terlihat sebuah bayangan terpantul di tanah. Dia kembali mengucek mata untuk kedua kali nya. Bayangan itu lenyap membuat Safira kebingungan tapi juga sedikit ketakutan. Padahal ini siang hari tapi bulu kuduk nya sudah meremang saja.

Suara siulan dari arah dapur menyentak tubuh nya. Dia menghela nafas lalu segera berbalik badan menuju dapur. Rupanya suara siulan teko dari air yang sedang ia didihkan tadi berbunyi kencang.

Terpopuler

Comments

🌺Mamie Ericka🌺

🌺Mamie Ericka🌺

merinding ayee...

2022-08-09

2

Ica Zahben Sosilo

Ica Zahben Sosilo

rasa takut oun muncul😞

2022-08-02

2

♈SANG PENDONGENG 💻

♈SANG PENDONGENG 💻

mantap, cemungut thor sambil ngupi 😂

2022-06-21

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!