Bab 5

Ragil dan ketiga sahabat nya sampai di depan rumah Safira. Mereka bergegas turun dari mobil, Safira sudah menyambut kedatangan mereka di teras rumah.

" Hallo Kak..gimana kabar nya? " Ucap Amara menyapa dan memeluk Safira.

Begitu juga dengan Cleo.

" Alhamdulillah Kakak baik. Loh Ragil kok gak kasih tau Kakak kalau kalian mau ikut kesini juga. " Ucap Safira.

" Surprise Kak. " Kata Soni sembari menjabat lengan Safira.

" Kalo tau bakal ada kalian Kakak bikin makanan banyak. " Kata Safira.

" Udah gak usah repot-repot. Kami juga kesini gak bawa apa-apa Kak. Lagian kami kesini mau bantu Kakak beresin rumah. Iya kan ? " Ucap Cleo di angguki Amara dan Soni.

" Kayak bisa masak aja mau nyediain makanan segala. " Cetus Ragil mencibir.

" Cik.." Safira gemas namun dia tahan emosi nya mengingat ada teman-teman Ragil di sana.

Pemandangan seperti itu membuat Cleo, Amara dan Soni menahan tawa.

" Ayo masuk. " Ucap Safira.

Lalu Cleo, Ragil dan Soni pun masuk ke dalam rumah mengikuti langkah Safira yang sudah lebih dulu masuk.

Sementara Amara segera merogoh handphone dari sling bag yang melingkar di pundak nya.

Buat apa lagi jika bukan bikin konten. Apalagi suasana serta bangunan rumah Safira yang cukup mencolok mambuat nya gatal kepingin nge-vlog di sana.

" Wheiii..liat gue dimana nih..gue lagi di rumah Kakak nya Ragil temen gue yang cupu itu. BTW rumah nya agak gimana gitu ya..coba lihat nih..lihat kan?? Ada aura misteri atau apa ya.." Celotehan demi celotehan keluar dari mulut Amara yang sedang melakukan live di medsos.

Sesekali ia arahkan kamera ke wajah, kadang ia pun mengarahkan kamera ke sekeliling bangunan tua itu.

Cleo hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan Amara. Dia memperhatikan Amara dari dalam rumah lewat jendela kaca yang terpangpang di ruang utama.

Ada beberapa komentar masuk saat Amara mengarahkan kamera HP ke rumah tua.

*Kak di jendela sana ada bayangan putih.

Kak itu dimana sih serem amat.

Awas Kak penampakan tuh*!!

Amara menautkan kedua alis nya yang tebal ketika membaca komentar yang bermunculan.

Komentar yang sedikit aneh namun mengundang kegelisahan dalam hati. Amara menoleh ke arah jendela kamar atas di mana tadi pengguna medsos mengatakan bahwa ada bayangan putih di sana.

Tak ada seorang pun di sana. Komentar-komentar mereka semakin membuat nya takut. Padahal hari masih cukup terang tapi rasa takut tiba-tiba datang.

Belum lagi netizen mengirim beberapa screenshoot di kolom komentar. Amara segera mengakhiri live nya, ia memperbesar foto yang di kirim netizen.

Jelas sekali di jendela itu ada bayangan putih mirip seorang perempuan tengah berdiri melihat ke arah luar. Walau bagian muka nya samar tidak bisa di lihat jelas.

Dari dalam rumah Cleo keheranan melihat mimik muka Amara yang berubah drastis. Bahkan sesekali melongok ke arah lantai atas.

Cleo segera keluar, di ambang pintu ia coba memanggil Amara.

" Amara..ngapain ngelamun disana ? " Teriak Cleo.

Amara menoleh dan mengulas senyum walau terpaksa. Dalam hati nya masih ketakutan, namun dia mencoba baik-baik saja di hadapan Cleo. Bahkan berpura-puran senyum dalam keadaan menegangkan.

Amara segera melangkah mendekati Cleo dengan sedikit berlari. Nafas nya memburu terlihat jelas diri nya mengalami kepanikan.

" Kamu kenapa sih ? " Cleo makin keheranan.

" Nggak apa-apa. Yuk masuk lagi. " Amara berbohong.

Ia segera masuk mendahului Cleo yang masih celingukan melihat ke arah luar. Seolah mencari sesuatu. Tengkuk nya sedikit berat namun Cleo coba menepis perasaan itu dan kembali bergabung dengan yang lain nya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***