Desa Wildsand atau desa yang menjadi tempat kaum Wildsand hidup, banyak orang berbakat yang terlahir dari tempat itu termasuk Kedua orang tua yang mengadopsi Mathius Ayah barunya yang bernama Rangga adalah seorang ahli lempar tombak sekaligus petarung terkuat di desa, Ibu barunya yang bernama Sintya adalah seorang penyihir dengan kemampuan sihir penyembuhan yang bisa di bilang setingkat dengan Tabib Kerajaan Holy Kingdom.Didunia manusia, sihir memiliki tingkatan beserta besarnya tingkatan mana, terdapat tingkatan sihir dan mana dari 1-10 yang di ukur berdasarkan besarnya kekuatan sihir dan besarnya kapasitas mana.
...****************...
7 hari berlalu semenjak Mathius Twilight diadopsi, kedua orang tua angkatnya keheranan dikarenakan bayi yang diadopsinya tumbuh begitu cepat ketika dia berumur seminggu dia sudah dapat duduk tanpa perlu di pegang, dan yang paling membuat mereka heran ketika orang tuanya melihat matanya, kedua mata Mathius selalu tertutup
"ada apa dengan matanya?" ucap ibunya sambil terheran heran.
"entahlah, mungkin dia terkena penyakit atau mungkin cacat dari lahir, tetapi yang lebih aneh mengapa dia seperti dapat melihat secara langsung dan tidak seperti orang buta pada umumnya," jawab ayahnya.
"Mungkin itu kelebihan dari Tuhan," jawab ibunya.
Hari hari berlalu sudah 1 bulan semenjak Mathius di adopsi dia sudah dapat berjalan merangkak layaknya bayi berumur 1 tahun tetapi matanya tetap tidak dapat dibuka bahkan saat dibuka paksa oleh ayahnya tetap tidak dapat dibuka, kedua orang tuanya mulai khawatir akan pertumbuhanya dan membawanya ke seorang tetua penyihir sekaligus seorang petapa yang dahulunya pernah mengalahkan Raja Iblis,
saat sampai ke kediaman petapa tersebut mereka bertanya mengapa anak angkatnya tidak dapat membuka matanya dan saat penyihir itu memeriksanya dia menemukan adanya kejanggalan di mana dia mengetahui bahwa Mathius adalah anak setengah Iblis dan setengah Malaikat
"ti-tidak mungkin, bagaimana kalian bisa mengadopsi anak Ras Hybrid ini?" ucap si penyihir dengan nada keras sembari keringat dingin bercucuran di dahinya.
"haaaaa....? anak Ras Hybrid? Tetapi mengapa dia terlihat seperti layaknya bayi biasa?"jawab ayah Mathius dengan terheran heran.
"dia memang terlihat seperti manusia biasa tetapi dia adalah anak setengah Iblis dan setengah Malaikat mungkin karena orang tuanya dulu memberikan sihir ilusi yang membuatnya terlihat seperti bayi manusia pada umumnya,fuuhhhh... lupakan itu, apakah kalian mengalami sesuatu diluar nalar ketika merawatnya?" ucap penyihir.
"selama ini yang dapat kami lihat hanya pertumbuhanya yang begitu cepat, gini gini dia baru berumur 1 bulan, lantas beri kamu saran apa yang harus kamu lakukan pada Mathius?"jawab ayah Mathius.
"sa-satu bulan??huuh, itu memang wajar untuk kaum Iblis, dan mungkin yang harus kalian lakukan adalah rawat dia sepenuh hati mungkin dia akan menjadi anak berbakti, yah begitulah sifat Iblis mereka akan berbakti pada tuanya, tetapi rahasiakan identitas aslinya jangan sampai orang desa mengetahuinya mungkin akan butuh waktu untuk mengungkapkanya pada orang desa tunggu dia dewasa dan orang orang mengakui kekuatannya lalu katakan identitas aslinya,"ujar Si tetua penyihir.
"baiklah kalau begitu kami pamit undur diri," jawab ibu Mathius sekaligus meninggal kan kediaman tetua penyihir.
"aku lupa satu hal, di matanya terdapat segel yang dapat menutup matanya dan tidak dapat dibuka, akan ada suatu ketika dia dapat membuka matanya, aku masih belum tau kekuatan dari matanya tetapi aku merasakan sesuatu yang sangat hebat meskipun anak ini tidak memiliki mana." ujar penyihir sebelum keluarga Mathius meninggalkan kediamanya.
"Bagaimana bisa ramalan dari kitab pendahulu Raja Iblis dapat terjadi,ku kira buku itu hanya tulisan semata, ternyata buku yang kudapat setelah mengalahkan Raja Iblis sangat berguna baiklah aku akan menyimpan ya, semoga saja anak itu tidak menjadi mala petaka bagi dunia." ucap si penyihir saat berbicara dengan dirinya sendiri.
...****************...
Berbulan bulan berlalu dan pada hari ini usia Mathius genap 1 tahun, tidak seperti balita pada umumnya yang pada saat berusia 1 tahun masih belajar berbicara atau belajar untuk berjalan, Mathius sudah tumbuh layaknya bocah berusia 10 tahun dia bahkan dapat berlari dengan sangat cepat, pertumbuhanya sangat diluar nalar manusia,
"ya memang mungkin karena dia termasuk Iblis."si ibu berbicara dalam hati.
Pada usia 1 tahun Mathius berbicara kepada ibunya kalau dia ingin belajar sihir
"Ibunda aku ingin mempelajari sihir,"ucap Mathius kecil.
"tetapi nak, kamu bahkan tidak memiliki mana," jawab ibu Mathius dengan raut wajah sedikit sedih "lebih baik kamu belajar melempar tombak di ayahmu," ucap ibunya memberi saran.
"tetapi bu aku sudah menguasai teknik tombak kata ayah tidak ada yang perlu diajarkan lagi, aku sangat ingin belajar sihir, kalau ibu tidak mengajariku makan izinkan aku mengikuti pembelajaran sihir masal di desa," jawab Mathius kecil yang bersih keras agar dapat belajar sihir.
"huuh, baiklah baiklah ibu tidak bisa menolak permintaan Mathius kecilku ini, aku akan mengantarmu ke balai pertemuan agar kamu dapat bisa belajar sihir, tetapi jika kamu gagal langsung lah pulang kerumah ya." ucap ibunya mengabulkan permintaanya.
Mathius dan Ibunya pun bersiap pergi ke balai pertemuan dimana para penyihir muda akan mengembangkan bakatnya, orang yang menentukan siapa yang lolos ke tahap selanjutnya adalah tetua penyihir yang dahulu pernah ditemui orang tua Mathius, Mathius sangat senang dan langsung berlari menuju kerumunan calon penyihir di tempat itu
"Aku berangkat bu," teriak Mathius ke ibunya.
"selamat berjuang, semoga beruntung ya nak."jawab ibu Mathius sembari berjalan menuju kediaman ya.
saat sampai di rumah dia mengabarkan bahwa Mathius mengikuti pengajaran sihir pada suaminya dan suaminya pun setuju akan hal itu.
Pada saat pengujian penyihir, Mathius menjadi seperti orang asing karena dari dulu dia tak pernah bersosialisasi bahkan dia tidak punya teman, tetapi ditempat itu banyak orang baik dan ada pangeran Kerajaan Holy Kingdom yang ingin belajar sihir di desa itu pangeran itu bernama Tobias, dia selalu di ikuti 2 orang utusan yang ditugaskan untuk menjaga pangeran, saat itu dia bertemu dengan Mathius dan mengajaknya berbicara:
"oi kamu yang disitu, siapa namamu? namaku tobias aku adalah putra kedua dari raja Holy Kingdom namaku Tobias,"
"nama saya Mathius Twilight panggil saja Mathius aku anak dari Rangga, mengapa anda mengajakku berbicara tuan muda bukankah banyak anak yang lebih pantas untuk menjadi teman bicara anda?" jawab Mathius.
"apa kau tau? anak dari bangsawan itu sangat menyebalkan, aku sangat membenci bangsawan cara mereka bicara bahkan saat melakukan sesuatu sangat membuatku tidak nyaman dan kau! jangan berbicara padaku dengan formal aku ingin menjadi anak biasa yang mempunyai teman bermain, " jawab Tobias dengan wajah sedikit cemberut.
"baiklah tuan Tobi-, " "Tobi saja jangan pakai tuan,"
"hehehe baiklah Tobi, Bagaimana kalau saya menjadi teman anda," ucap Mathius.
"baiklah mulai sekarang kita teman, mohon bantuannya saat di sekolah sihir nanti," jawab Tobi.
"Ya, mohon bantuannya juga." Mathius menjawab.
Dan sejak itu Mathius mendapatkan teman pertamanya saat akan mengantri Ujian sihir usia mereka berdua berbeda jauh, Tobi 10 tahun lebih tua dari pada Mathius karena pada saat itu Tobi berusia 11 tahun dan Mathius masih berusia 1 tahun dikarenakan pertumbuhan Ras Iblis sangat cepat mereka berdua terlihat seumuran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments