Ester lalu menemani bapaknya untuk menunggu giliran.
Saat giliran pak Sarman dipanggil mengambil obat, Ester langsung membantu bapaknya yang sakit paru-paru itu untuk berdiri. Saking fokus membantu bapaknya Ester tidak sadar kalau Judeo akan lewat dari tempat itu. Jadilah tas sekolahnya yang diselempangkan kebelakang mengenai Judeo yang pas lewat.
"hei otakmu dimana" bentaknya kasar sama Ester
'ehhh orang kaya ini lagi, kurang ajar banget sih mentang-mentang kaya' batin Ester yang sedang membantu bapaknya.
"Anda sedang bicara sama siapa" Ester balik memelototi Judeo yang tidak terima dibentak karena hal sepele yang tidak sengaja.
"tolong jaga sikap anda nona" Jo menengahi melihat Judeo sudah emosi. Dia sangat tahu karakter judeo kalau sudah emosi, tidak punya belas kasih sama sekali.
"bapak saudaranya" tanya balik Ester yang emosi juga.
Sementara pak Sarman yang sedang sakit mencoba menatap Judeo dan juga Jo. Betapa kagetnya dia melihat siapa yang berdiri didepannya saat ini, mantan bosnya yang terkenal tidak punya hati dan perasaan, tidak perduli dengan hidup orang lain.
"nak, sudahlah, ayo" bujuk pak Sarman sama Ester. Mendengar ucapan bapaknya Ester mengalah, dia tidak mau bapaknya banyak pikiran.
Sementara pak Sarman sudah sangat takut, jangan sampai Judeo marah sama Ester dan menghancurkan Ester.
"ya sudah ayo pak" ucapnya
"siapa yang bolehin kamu pergi" ucap judeo dingin tanpa menoleh kearah Ester.
Mendengar itu amarah Ester kembali meledak padahal tadi sudah berusaha dia redam.
"hei anda manusia apa bukan sih, lihat ngga bapak saya sakit" tatap Ester dari bawah sampai keatas kepala Judeo.
"sepertinya sih anda orang pintar, tapi sangat bodoh dan arogan, sudah tahu salah malah ngotot" ucap Ester lagi membuat mata Judeo ingin melompat keluar.
'sialan, baru kali ini dia dipermalukan oleh anak kecil, tamat kamu sialan' batin Judeo dengan tatapan dingin.
"urus dia Jo" ucapnya datar
Mendengar itu pak Sarman yang sudah tahu karakter judeo langsung bersimpuh dikaki judeo dengan kedua tangan didepan dadanya memohon supaya Ester dilepaskan, dia masih kecil.
"tolong maafkan anak saya pak, dia masih kecil" mohon pak Sarman
"pak, apa yang bapak lakukan, kita tidak salah pak" Ester masih ngeyel juga.
Terlihat Judeo tersenyum sinis melihat Ester yang sedang membantu bapaknya berdiri.
Judeo langsung melemparkan pak Sarman dengan mengibaskan kakinya, membuat hati Ester makin sakit.
"kurang ajar," teriaknya, "hei ...kamu itu bukan manusia, kamu itu titisan setan, kamu tidak pantas memiliki seorang ayah. kamu manusia setan" ucap Ester berapi-api sudah meneteskan airmata melihat bapaknya.
Mendengar itu hati Judeo makin panas, benar dia tidak pernah merasa memiliki ayah, tapi anak kecil ini tidak berhak menghinanya. Kamu harus tamat ditanganku, kamu akan rasakan akibat dari ucapanmu,' geram Judeo marah.
"ayo pak, kita pergi, bapak masih kuat"? tanya Ester masih menangis yang melihat bapaknya sudah pucat. Tapi yang Ester agak heran orang-orang yang ada disana hanya menatap iba dirinya tanpa ada yang berusaha membantu.
"tetap ditempatmu atau bapakmu mati sekarang"?
"huhh ternyata selain sombong anda tidak beriman ternyata, nyawa itu ditangan Tuhan pak, bukan ditangan setan seperti anda" balas Ester ketus
"Tuan, saya akan urus nona ini, anda pergi saja menemui pimpinan kliniknya, pengawal tolong bawa tuan Judeo dari sini keruang pimpinan klinik" perintah Jo kepada pengawal Judeo.
"mari tuan" bujuk pengawalnya
Bersama dengan itu pimpinan pabrik tiba ditempat itu karena kelamaan nunggu didepan tadi akhirnya dia masuk.
"pak Judeo, pak Jo, apa yang terjadi" tanyanya sambil melihat sekitar.
"ehhh pak Sarman, lagi berobat juga" sapanya sama bapaknya Ester yang terlihat lemas dan tidak berani menatap.
"kamu tahu dia" tanya Judeo serius
"iya pak, dia mantan karyawan kita" jelas direktur pabrik itu membuat pak sarman makin ciut untuk membela Ester, tapi biar bagaimana pun Ester adalah anaknya sekalipun tidak kandung.
"hahahaha ternyata bekas sampah toh" ucap Judeo membuat direktur itu bingung, dia tidak tahu arah ucapan tuan Judeo, bekas sampah, karena dia cukup tahu kalau pak Sarman itu karyawan yang baik dan jujur.
Tapi dia juga tidak berani membantah Judeo, karena gaji dan jabatannya yang dipertaruhkan.
Sementara Ester yang mendengar bahwa ini adalah bekas pimpinan bapaknya, yang memecat bapaknya hanya karena menyenggol dirinya saat berjalan, Ester sedikitnya paham dengan arogansi dari laki-laki ini.
"ayo pak, kita ambil obat bapak" ucap Ester tidak ingin lagi lama-lama didekat orang-orang sombong ini.
Baru aja akan bangkit berdiri, pak Sarman yang sudah sakit-sakitan dan melihat semua kejadian tadi, takut akan keselamatan Ester, malah jatuh melorot kelantai dan pingsan.
"bapak, ..bapak, tolong Bu dokter" teriak Ester. Tapi melihat tuan Judeo yang nota Bene adalah mitra dari klinik ini sang dokter tidak bergeming sama sekali. Dia takut itu akan memacu kemarahan tuan Judeo.
Jadilah Ester mengangkat bapaknya sendiri dan mendudukkannya di bangku panjang dan mengipasi ya dengan buku ditangannya. Sementara Judeo dan direktur pabrik itu sudah pergi entah kemana.
"urus gadis itu, jadikan budak di rumahku" titahnya sama jo pelan supaya tidak didengar orang-orang yang disana.
"baik tuan" sejujurnya Jo kasihan melihat Ester, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi dia sangat tahu karakter dari Judeo. Semua ucapan gadis kecil ini tadi pasti sudah memporak-porandakan hati bosnya itu, apa lagi tentang seorang ayah.
"nona, tidak seharusnya anda bicara begitu kepada tuan Judeo" ucap Jo setelah tinggal mereka bertiga di bangku panjang itu, sementara Ester masih menangis dan mengipasi bapaknya.
"tidak seharusnya bagaimana pak, anda lihat sendiri bagaimana dia menendang bapak saya yang sedang sakit, bahkan mengatakan akan mencabut nyawa bapak saya, masa saya seorang anak hanya diam pak" tutur Ester dengan terbata-bata.
"iya, tapi anda tidak seharusnya mengatakan bahwa tuan Judeo itu manusia setan"
"terus apa pak, malaikat" tanya Ester menatap lekat Jo
"tidak nona, tidak begitu juga, tapi anda tidak tahu siapa tuan Judeo, bagaimana karakternya, dia bisa menghancurkan siapa aja nona" ucap Jo lagi.
"saya tidak takut pak, kalau saya tidak salah. Siapa pun pasti akan marah kalau bapaknya diperlakukan kayak tadi"
"saya yakin mulai sekarang hidup anda tidak akan mudah" ucap Jo
"hidupku memang sudah susah pak"
"baiklah nona yang penting saya sudah peringati nona dari awal"
"sepertinya anda sangat takut sama bos Anda, sampai-sampai yang salah juga dibenarkan, anda punya ayah ngga sih"
"masalahnya tuan Judeo itu sangat arogan nona, dan dia akan membalaskan semua ini, penghinaan ini" jelas Jo
"terimakasih pak" ucap Ester masih mengurus bapaknya, supaya mereka bisa pulang ke rumah.
Hai
Terimakasih ya
Like, coment dan votenya.🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Rain Hard
benar juga kata Ester, hidupnya memang sudah susah, mau gimana lagi
2024-04-15
0
Rain Neo
mulai deh bentrok org kaya vs miskin
2023-09-04
0
Suryadi Jusuf
status beda jauh
2023-04-28
0