calon mertua

Setelah merenung dan merenung lagi aku memutuskan untuk menjalaninya terlebih dahulu. Seandainya kami cocok dan bisa melanjutkannya seperti harapan kedua orang tua tentu saja itu sangat menggembirakan bisa menyenangkan hati para orang tua yang sudah berumur. Tapi seandainya memang tidak cocok kami akan memberikan pengertian pada kedua orang tua kami.

Bagaimana rupanya saja belum tahu, sifatnya bagaimana yaa... mungkin kami harus bertemu dulu.

Kalau dulu aku disuruh apa-apa dan tidak ingin melakukannya aku tinggal berontak saja tapi sekarang jalan pikiran ku sedikit berbeda. Membahagiakan orang tua adalah ibadah, itu yang aku ingat. Toh mami dan papi juga juga sudah tua aku ingin mereka merasakan kebahagiaan di sisa-sisa kehidupannya.

"wei.... ngelamun aja !! Ada apa?" Tari temen kerjaku membuyarkan lamunanku.

"Eh yang bener dong, donat nya nanti jadi kayak bencong loh...." sahut yang yang lainnya.

"Eh...." Aku panik dan melihat hasil pekerjaanku yang kulakukan sambil melamun tadi. Memang benar sih hasilnya tak secantik biasanya tapi nggak jelek-jelek amat. Dasar mereka ini bikin aku panik saja.

"Bagus kok malah kelihatan estetik...." kataku menyanggah.

"Estetik dari mananya nonik.....?" Mereka semakin mengejekku dan aku tak ambil pusing. Aku hanya mengerucutkan bibirku untuk mereka semua.

Donat buatanku tadi tak bundar seperti biasanya tapi itu mudah dibentuk kembali saat menggoreng nanti. Gampanglah....

"Ada apa?" Bos kami datang memeriksa kegaduhan para pegawainya.

"Nonik ini ce.... adonannya dibikin kaya gitu....."

"Dari tadi ngelamun aja ce...." yang lainnya ikut menimpali mengadukan ku pada pemilik usaha bakery ini.

Mereka bukan cari muka, cuma suka saja kalau lihat bu bos kami yang kalem itu marah-marah.

Makanya kami mencari kesalahan-kesalahan kecil agar bos kami itu bisa marah dan kami bisa mendengar suaranya yang lucu sekali.

Entah kenapa setiap kali marah bu bos menggunakan bahasa mandarin. Teman-temanku yang tidak mengerti artinya hanya tergelak saja. Hahaha..... lucu sekali kalau ingat itu.

Kalau aku cukup tahu artinya, ya semacam umpatan-umpatan kayak orang indo kalau marah. Sama saja.

"You kenapa?" Tanya Cici Fransiska kepadaku.

"I am very well ci...." jawabku

"Kerja yang bener semuanya yang semangat....." (Katanya sambil berjalan meninggalkan kami.

"Baik bosss......" Kami menjawab serempak.

"Ya.... kok nggak marah...." kata Nanang kecewa.

"Hahaha...... "Kami tertawa terbahak-bahak.

"Ada ya karyawan malah ingin bos nya marah kalau sudah marah malah ditertawakan. Dasar karyawan nggak tahu diri...!" Si pendiam ikut nimbrung.

"Siapa tuuhhh....?"

"Kita......" jawab kami bersama lalu setelahnya kami tertawa bersama.

"Hahaha..... karyawan kurang akhlak....." cetus tari untuk kami dan dirinya sendiri.

Alhamdulillah aku mendapatkan lingkungan tempat kerja yang menyenangkan sehingga kepribadianku bisa kembali lagi. Disini aku tak lagi merasa insecure. Aku percaya diri menunjukkan sifat asliku yang terkadang galak dan keras kepala. Mereka semua baik padaku meski secara fisik aku sangat berbeda dengan mereka. Tapi mereka tak membulyku.

Mereka memanggilku nonik karena Bu siska pemilik tempat ini yang ternyata dipanggil Cece oleh teman-teman ku, beliaulah yang pertama kali memanggilku demikian.

Sekali melihat wajahku orang pasti tahu kalau aku punya darah cina.

Dulu awal-awal mereka dengan keponya bertanya padaku tentang keluargaku dan kenapa aku sampai harus bekerja, aku menceritakannya dengan biasa dan entahlah kenapa aku sama sekali tak merasa tersinggung atau kurang nyaman, cerita itu mengalir begitu saja tanpa rasa malu. Jadi mungkin semua orang yang berada di tempat kerjaku ini tahu siapa aku dan bagaimana kehidupan ku.

"Nik bawain ini ke depan gih biar kamu tahu dunia luar....!" Tari menyuruhku ke toko depan sambil membawa roti yang sudah siap dijual.

"Aku taruh sini ya...! barangkali nanti ada koko-koko yang ngelirik kamu kan lumayan...." katanya lagi.

Kami biasa melakukan itu, mengantar roti dan kue ke toko depan untuk menghilangkan kejenuhan. Maklum kami yang kebagian di dapur kering ini terkadang jenuh dengan aktifitas yang sama setiap hari dan bertemu dengan orang-orang yang itu-itu lagi. Juga karena tempatnya di dalam bangunan yang minim pencahayaan dan seperti terperangkap dalam gedung. Kekurangan oksigen juga mungkin...

Kalau seandainya aku punya usaha seperti ini aku akan membuat area dapur kering dan dapur kotor bernuansa alam. Kanan kirinya harus bisa melihat ke arah luar yang penuh bunga dan tumbuh-tumbuhan. Kalau perlu ada burung-burungnya. Ah.... kenapa jadi melamun lagi....

"Buat apa kalau cuman ngelirik aja...." Kataku sambil mencuci tangan dan melepas celemek. Aku bercermin sebentar barangkali ada tepung yang menempel di wajahku juga di kerudung dan bajuku. Setelah kurasa ok akupun melangkah ke toko depan sambil membawa baki berisi donat isi pisang coklat yang masih terasa sedikit hangat.

"Jangan lama-lama ya nik.... Ini harus di paking, jam 1 nanti mau di ambil......" Bu rara yang paling tua di antara kami menunjukkan donat yang di beri toping padaku agar aku tak lupa waktu dan ingat kalau ada pesanan sedang menunggu.

Hmm.... yummy...

"Langsung taruh di etalase ya nik.," pengawas di toko langsung memberi perintah begitu melihatku di pintu toko.

Suasana toko menjelang makan siang benar-benar ramai. Semua pegawai sibuk melayani pembeli. Aku pun segera menata donat pisang coklat itu di tempat biasanya.

"Nonik.... yang pesanan buat jam 1 jangan lupa ya...." Kata bu pengawas.

"ok.." kataku sambil membentuk huruf o dengan ibu jari dan telunjuk ku.

"Sayang......." Terdengar suara seorang ibu memanggil entah siapa dan kami semua langsung melihat ke arah nya.

Aku cukup terkejut ternyata mama baruku yang membuat dunia kami para pegawai dan pengunjung teralihkan sebentar.

"Ooh...ternyata kamu bekerja di sini..... kenapa nggak bilang dari dulu...?" Entah itu pertanyaan atau gerutuan.

Ha... maksudnya? kita kan baru kenal bu? batinku.

"Ci siska..... pinjam menantuku sebentar boleh nggak?" Tanya beliau pada majikanku yang berada di kasir.

"Jangan lama-lama ya, 10 menit saja lagi rame soalnya bu ros..."

"siiip......" katanya sambil mengacungkan jempolnya.

"Ayo sayang.... Mama mau ngomong sebentar....." Aku memandang teman-teman ku dengan tidak nyaman. Mereka semua sibuk tapi aku malah ada tamu. Semoga saja tidak lama.

Aku keluar menuju tempat duduk yang ada di serambi toko. Kebetulan masih ada dua kursi yang kosong.

"Kamu sudah lulus kan sayang? " tanya mama baruku

Aku mengangguk sambil tersenyum.

"Bagaimana kalau langsung kerja sama Basofi, calon suami kamu.... Biar kalian bisa saling mengenal...."

"Saya belum punya pengalaman kerja di kantor tante. Memangnya saya akan ditempatkan sebagai apa?"

"Maa-ma bukan tante!" tegasnya.

"Kamu jadi sekretaris nya Basofi saja. Sekretarisnya barusan dia pecat ."

"Mau kan langsung kerja sama dia biar dia berubah." lanjutnya lagi.

Berubah? memangnya dia banci dan harus dirubah jadi lelaki kembali atau jangan-jangan.... dia penyuka sesama jenis? oh no oh no oh no no no no......

Haish..... semoga saja tidak....

"Sebenarnya. .... ijazah saya belum keluar ma..." kataku agak kaku memanggilnya mama.

"Nggak masalah. itu bisa diatur.... Tenang saja! Yang penting kamu mau. Gimana?"

"Itu ma.....eeh kalau bulan ini langsung kayaknya belum bisa."

"Apalagi sayang... memangnya kenapa.?"

"Ehm....itu ... anu ma...."

"Apa? ngomong aja!"

"Fia udah minta gaji bulan ini minggu yang lalu ma Untuk membayar perpisahan." Aku menjelaskan agar calon mama mertuaku tidak menebak-nebak.

"Ooh.... itu gampang. Bisa diatur. Yang penting kamu mau jadi sekretaris nya Basofi. Nanti akan ada yang ngajarin kamu langsung. Se-muanya. Mau ya?"

Aku masih terdiam belum tahu harus jawab apa.

"Urusan sekolah kita selesaikan bersama. Kapan kamu ada waktu.... ayo kita ke sekolah. Menyelesaikan semua administrasinya"

Aku pun kemudian mengangguk dengan perasaan yang bercampur- campur.

"Berapa no wa kamu....?"

Episodes
1 aku
2 ujian hidup
3 ujian
4 calon mertua
5 dag dig dug
6 kalah sebelum berperang
7 bersama
8 makan malam
9 01
10 02
11 03
12 Daniel
13 04
14 bamper
15 hari pertama
16 sekretaris
17 Horny
18 tatara
19 Titip Aya
20 tangannya halus
21 oh shiit
22 000
23 Basofi
24 Sofiyah
25 bingung
26 terbakar api
27 lepas kendali
28 Merajuk
29 rumah duka
30 solat jenazah
31 Pemakaman
32 Bung Hatta dan kisah cintanya.
33 Tahlil
34 Nyaman
35 tahlilan
36 wali songo
37 Gosip
38 sebal
39 thx all
40 semi
41 Terdesak
42 kayak kucing
43 anak tiri
44 Muallaf
45 Nostalgia
46 Bibir itu menyita perhatianku
47 Gagal fokus
48 Jum'atan
49 O ow
50 Cctv
51 Dunia sudah gilaaa
52 Pembalasan
53 iddah
54 Kak Rey
55 jeolusnya Babas
56 First time
57 Taubat
58 Berubah
59 Sofiyah
60 Mulai dari awal
61 Ngomong dong
62 Nonik bohong
63 Selingkuhan
64 koko nangis
65 Dilema
66 koko Babas
67 Seperti binatang
68 Kecewa
69 Sabar Bas!
70 dejavu
71 Cctv
72 Lamaran
73 Derita Babas
74 Aku memang pendosa
75 Rayhan
76 Mami....!!
77 Sah
78 Babas
79 Istri Basofi
80 suami istri
81 terus terang
82 Berdebar-debar
83 tak gadis lagi
84 Ehem
85 ekspektasi
86 Marah
87 Ingat papi mami
88 Sama-sama tahu
89 Jeolus
90 Mereka itu masa lalu
91 Mama
92 Papa
93 Maaf
94 Trenyuh
95 Talk
96 Mulai terbuka.
97 Mandi kembang
98 Lock
99 Terserah
100 Setan meratapi diri
101 uji nyali
102 Sofiyah
103 Aya
104 Babas
105 Tanda kehamilan
106 cosplay
107 Menapaki hari
108 Tingkeban
109 Mikail
110 Welcome
111 Koko
112 See you again
113 Cerbung baru
114 Draft
Episodes

Updated 114 Episodes

1
aku
2
ujian hidup
3
ujian
4
calon mertua
5
dag dig dug
6
kalah sebelum berperang
7
bersama
8
makan malam
9
01
10
02
11
03
12
Daniel
13
04
14
bamper
15
hari pertama
16
sekretaris
17
Horny
18
tatara
19
Titip Aya
20
tangannya halus
21
oh shiit
22
000
23
Basofi
24
Sofiyah
25
bingung
26
terbakar api
27
lepas kendali
28
Merajuk
29
rumah duka
30
solat jenazah
31
Pemakaman
32
Bung Hatta dan kisah cintanya.
33
Tahlil
34
Nyaman
35
tahlilan
36
wali songo
37
Gosip
38
sebal
39
thx all
40
semi
41
Terdesak
42
kayak kucing
43
anak tiri
44
Muallaf
45
Nostalgia
46
Bibir itu menyita perhatianku
47
Gagal fokus
48
Jum'atan
49
O ow
50
Cctv
51
Dunia sudah gilaaa
52
Pembalasan
53
iddah
54
Kak Rey
55
jeolusnya Babas
56
First time
57
Taubat
58
Berubah
59
Sofiyah
60
Mulai dari awal
61
Ngomong dong
62
Nonik bohong
63
Selingkuhan
64
koko nangis
65
Dilema
66
koko Babas
67
Seperti binatang
68
Kecewa
69
Sabar Bas!
70
dejavu
71
Cctv
72
Lamaran
73
Derita Babas
74
Aku memang pendosa
75
Rayhan
76
Mami....!!
77
Sah
78
Babas
79
Istri Basofi
80
suami istri
81
terus terang
82
Berdebar-debar
83
tak gadis lagi
84
Ehem
85
ekspektasi
86
Marah
87
Ingat papi mami
88
Sama-sama tahu
89
Jeolus
90
Mereka itu masa lalu
91
Mama
92
Papa
93
Maaf
94
Trenyuh
95
Talk
96
Mulai terbuka.
97
Mandi kembang
98
Lock
99
Terserah
100
Setan meratapi diri
101
uji nyali
102
Sofiyah
103
Aya
104
Babas
105
Tanda kehamilan
106
cosplay
107
Menapaki hari
108
Tingkeban
109
Mikail
110
Welcome
111
Koko
112
See you again
113
Cerbung baru
114
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!