Hari ini Bela berencana untuk pergi kuliah setelah beberapa hari ia izin karena pernikahan mamanya, Bela berangkat diantar oleh Bayu walaupun sebenarnya ia masih sedikit sungkan atas kebaikan yang Bayu berikan kepadanya, sehingga ia berencana untuk naik bus saja ke kampus. Namun hal itu tentu saja di larang oleh Bayu sehingga disinilah ia sekarang di dalam mobil bersama Bayu papa tirinya.
"Bela apa mamamu sudah memberitahumu bahwa kami akan pergi berbulan madu sekitar seminggu"
Bela sedikit terkejut mendengar ucapan papanya aneh saja rasanya ia mendengar ucapan itu keluar dari seorang pria yang usianya sudah setengah baya, entahlah atau bela saja yang kampungan akan hal itu
"Belum pa, mama belum bercerita padaku tentang rencana honeymoon kalian, kapan mama dan papa akan berangkat? "
"Rencananya kami akan pergi ke Paris lusa, papa akan berbicara dengan Er agar dia mau tinggal di rumah untuk sementara waktu selama kami pergi papa tidak ingin kamu merasa kesepian"
Mendengar hal itu membuat bela semakin terkejut, apa yang akan terjadi jika ia tinggal bersama kakak tirinya itu, memikirkannya saja membuat bela takut
" Tidak apa-apa pa bela tidak ingin merepotkan kak Er" Tolak bela dengan halus
"Apa kamu belum bisa menganggap Er sebagai kakak kamu? " Tanya Bayu
"Bukan seperti itu pa, hanya saja bela takut kak Er merasa terbebani dengan hal itu, lagipula bela tahu kalau kak Er sangat sibuk dengan pekerjaan" jawab bela
"Kamu tenang saja bel, papa akan jamin Er tidak akan menolak untuk menemanimu di rumah saat kami pergi"ucap papa Bayu meyakinkan Bela
Bela hanya terdiam memikirkan nasibnya nanti karena ia tahu bahwa Erlangga tidak menyukainya.
Akhirnya Bela telah sampai di depan kampus
" Pa Bela pamit dulu yah, Terima kasih sudah mengantar Bela"sambil mencium tangan papa Bayu
"Tidak perlu berterima kasih bel, sekarang itu sudah menjadi tugas papa, kamu hanya perlu belajar yang rajin dan raih cita-cita kamu"
"Baik pa"
Bela turun dari mobil dan masuk kedalam kampus.
~ Di tempat lain Er tengah menampilkan smirk nya setelah menerima telepon dari sang papa yang menyuruhnya untuk menemani adik tirinya Bela untuk sementara waktu karena papanya akan pergi berbulan madu
Dua Hari kemudian..
"Bela kamu mau dibawain oleh-oleh apa sama Papa dan Mama" Tanya Bayu yang kini sedang berada di mobil Bersama Sinta, Bela dan juga Erlangga menuju Bandara
"Bela belum tau pa, nanti kalau ada sesuatu yang Bela inginkan nanti bela menghubungi Papa"jawab Bela
Erlangga tengah menyetir mobil melirik sekilas kearah Bela yang duduk disampingnya yang sedang meremas jarinya sendiri, entah apa yang tengah dirasakan oleh Bela saat ini
"Mengapa aku menjadi gugup seperti ini, berdekatan dengan kak Er membuat perasaan ku menjadi tak menentu" batinnya sambil memegang dadanya bela merasakan jantungnya berdetak sedikit lebih cepat.
Bela merasa Erlangga dari tadi mencuri-curi pandang padanya dengan tatapan yang ia tidak mengerti.
Setibanya di Bandara Papa Bayu dan Mama Sinta berpamitan kepada Bela dan juga Erlangga
"Er Papa titip adik kamu yah, jagain dia"
ucap Papa Bayu
"Papa tenang saja, Bela akan aman bersama Er" ucap Erlangga meyakinkan Papanya
Setelah mengantar Papa dan Mama tirinya di Bandara Erlangga bersama bela Memutuskan untuk balik ke rumah Papa Bayu
Krukk Kruk...
suara perut Bela memecah keheningan yang tercipta antara dirinya dan Er
"Apa kau lapar? " tanya Er tanpa menoleh ke arah Bela
" Maaf kak Bela tadi belum sempat sarapan di rumah karena Buru-buru ke kampus terus di kampus bela juga tidak sempat ke kantin karena.. " belum sempat bela meneruskan perkataannya namun sudah di potong oleh Er
"Sudahlah kalau begitu kita mampir ke restoran langganan ku dulu"
"Baik kak" jawab bela pelan sedikit menunduk karena merasa malu
Setibanya di restoran..
"Kamu mau pesan apa" tanya Er
"aku pesan nasi ayam bakar sama es jeruk aja kak"
"Kak Er tidak makan" tanya bela karena Er tidak memesan apapun
"Apa wajahku terlihat seperti orang kelaparan" jawab Er dengan sinis
"sudahlah aku ingin ke Toilet dulu" sambung Er dan berlalu dari hadapan Bela
Tak lama pesanan Bela pun datang namun Bela sangat kaget saat melihat begitu banyak makanan dan minuman yang datang ke mejanya
"Maaf Mas tapi saya tidak memesan banyak makanan, mungkin Mas salah meja" ucap bela pada pelayan yang mengantar makanan ke mejanya
"Tidak kok Mbak ini memang sesuai dengan pesanan untuk meja ini atas nama Mbak Isabela kan" ucap pelayan tersebut
"Iya mas saya Isabela, tapi saya tidak memesan semua makanan ini Mas" ucap Bela
"Apa kak Er yang memesannya yah? " batin Bela
"Baik lah mas, Taruh saja mungkin Kakak saya yang memesannya"sambung Bela
Bela duduk didepan meja yang penuh dengan begitu banyak makanan yang tersaji di depannya, Bela sama sekali tidak menyentuh makanan itu karena dia masih menunggu Erlangga yang tadi pamit ke toilet
Setengah Jam berlalu namun Erlangga belum juga kembali, akhirnya Bela memutuskan untuk menyusul Erlangga namun saat ia sampai di toilet ternyata Toilet itu kosong setelah bertanya pada seseorang yang baru saja keluar dari toilet pria.
Akhirnya Bela pun memutuskan untuk pulang rasa laparnya pun hilang seketika namun ia tetap membungkus semua makanan yang telah dipesan atas namanya karena merasa Mubazir jika membiarkan makanan-makanan itu terbuang percuma
"Syukur lah uang tabunganku masih ada untuk membayar semua makanan itu aku akan menyimpan baik-baik sisa tabunganku ini "
Bela membuka dompetnya dan melihat dua lembar uang merah yang tersisa dan sebuah kartu ATM yang digunakan untuk menyimpan uang hasil kerja paruh waktunya.
Bela sebenarnya bekerja sambilan ditengah rutinitas kuliahnya sebagai seorang barista di sebuah kafe yang dikelola oleh temannya, Bela Bekerja saat jam kuliahnya di kampus telah selesai, namun sudah berapa hari ini bela tidak masuk karena ia izin cuti untuk pernikahan Mamanya
Setelah sedikit lama menunggu bela pun mendapatkan sebuah taksi dan langsung mengantarnya pulang
Saat tiba di rumah..
"Itukan mobil kak Er" Bela cukup terkejut melihat mobil Erlangga sudah terparkir sempurna dihalaman rumah, sepanjang perjalanan Bela terus memikirkan alasan Er yang tega meninggalkannya sendiri di restoran itu
Saat Bela masuk ia melihat Er yang sudah duduk manis di depan televisi dengan secangkir kopi ditangannya
Perasaan Bela menjadi sangat dongkol saat melihat Er walaupun ia belum tahu alasan Kakak tirinya itu tega meninggalkannya
Bela pun langsung berlalu tanpa menoleh sedikitpun pada Er menuju ke dapur untuk menaruh makanan yang ia bawa pulang
"Bi ini ada sedikit makanan untuk bibi Sumi, tadi bela memesan banyak makanan jadi bela bawa separuh untuk orang rumah" ucap bela sambil menyerahkan makanan itu pada Bi Sumi
"Wah non ini mah kebanyakan kalau untuk bibi mah nanti bibi bagikan ke yang lainnya" ucap Bi Sumi sumringah melihat makanan yang diberikan Bela
"Ya sudah terserah Bibi saja" ucap bela
"Terima Kasih yah non" ucap Bi Sumi dan dibalas anggukan oleh Bela
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments