Kiara tidak mau di anterin pulang ke rumahnya, melainkan dia meminta kedua laki-laki suruhan Kevin untuk mengatarkan dirinya ke rumah sakit.
Kedua laki-laki itupun menuruti apa kata Kiara, mereka langsung mengantarkan Kiara ke rumah sakit.
Kini Kiara sudah sampai dirumah sakit, ia langsung masuk ke dalam ruangan kakak nya dirawat.
Sesampainya di ruangan tempat kakaknya dirawat, Kiara menghentikan langkah kakinya ia cukup ragu-ragu untuk masuk ke dalam ruangan itu.
"Aku tahu, pasti ibu akan memarahiku," gumamnya dalam hati, perasaannya semakin takut, membayangkan ibunya pasti akan berbuat kasar pada dirinya.
Tapi jika tidak masuk ke dalam, pasti kemarahan ibunya akan semakin jadi, akhirnya Kiara mengumpulkan keberanian untuk masuk ke dalam ruangan rawat sang kakak.
Tanpa mengetuk pintu, Kiara membuka pintu ruangan itu, ia melihat ibunya sedang menyuapi kakaknya yang saat ini sedang terbaring di atas tempat tidur rumah sakit.
"Ibu, kakak," sapa Kiara dengan suara pelan.
"Anak bodoh, akhirnya kamu pulang juga, kamu sudah bertemu dengan Tuan Kevin?" tanpa menunggu Kiara duduk lebih dulu, kini sorot mata Merry begitu tajam pada Kiara.
Sungguh Kiara merasa takut, jantungnya berdebar kencang.
"Sudah bu," jawab Kiara.
"Baguslah, kamu menikahlah dengannya!" kata Merry, tanpa memikirkan perasaan Kiara sama sekali.
"Tapi bu, Kiara saja tidak mengenal laki-laki stress itu, kenapa Kiara harus menikahinya?" sahut Kiara, yang langsung di tatap tajam oleh Merry.
"Sembarangan kamu mengatakan dia laki-laki stress, eh dia itu Tuan Kevin Saelandra, kamu jangan sembarangan dengannya, jaga sikap kamu itu!" Merry memberikan peringatan pada Kiara dengan tegas.
Kiara hanya diam, ia terlalu malas mendengar nama laki-laki stress itu di sebut.
"Berani kamu melawanku! Hhhaahh...apa kamu ingin aku melakukan hal kasar?" kata Merry, sorot matanya semakin tajam seperti singa yang ingin memakan mangsanya.
Kiara langsung menundukkan kepalanya, kenapa ibunya ini tidak pernah sayang kepada dirinya? Sedikit-sedikit selalu marah padanya, padahal ibunya ini begitu sayang pada Mega yang tidak lain adalah kakaknya.
"Tapikan aku tidak mengenal laki-laki itu bu, aku tidak mau menikah dengan laki-laki yang tidak aku cintai," keluh Kiara dengan mata yang sudah berkaca-kaca hampir menangis.
"Kia, terima saja pernikahan ini, kamu mau melihatku sakit-sakitan terus?" kata Mega, ia lebih mentingin dirinya sembuh daripada perasaan adiknya.
"Tapi kak, aku tidak mencintai laki-laki itu, aku saja tidak mengenalnya sama sekali kak," tangis Kiara akhirnya pecah.
"Kiara jaman sekarang itu cinta tidaklah penting, yang penting itu duit," ujar Megga pada Kiara.
"Kiara ingat ya! Aku sudah membesarkanmu sampai sekarang, setidaknya kamu bisa kan balas budi!" celetuk Merry, membuat Kiara menatap dengan tatapan penuh tanda tanya?
"Balas budi! Tapikan Kiara anak ibu, sama seperti Kak Mega, bukannya wajar ma seorang anak dibesarkan oleh orang tuanya?" kata Kiara dengan tatapan senduh, air matanya terus mengalir.
"Kiara, kamu dan kakakmu itu berbeda," ujar Merry. "Kelahiranmu sungguh tidak aku inginkan, laki-laki brengsek itu yang sudah membuatmu tubuh di rahimku," batin Merry dalam hatinya.
Jika mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu, sungguh itu membuat Merry sangat marah, bahkan biarpun Kiara adalah anak kandungnya sendiri, namun terkadang Merry sangat membencinya dan jijik melihat Kiara. Iya itu semua karena perbuatan seseorang yang sampai saat ini tidak bisa Merry lupakan sama sekali.
Kiara terdiam, entah apa bedanya dirinya dan kakaknya ini? Padahal mereka berdua sama-sama anaknya Merry dan lahir dari rahim yang sama, namun Merry sangat tidak suka pada Kiara, sering memarahi Kiara dan bagi Merry Kiara itu anak bodoh yang sudah lahir dari dalam rahimnya.
Sedangkan dengan Mega, Merry sangat menyayanginya, apapun yang Mega inginkan selalu Merry turuti, Mega juga tidak pernah di marahi sama sekali oleh Merry.
"Aku tidak mau tahu, pokoknya kamu harus mau menikah dengan Tuan Kevin, jika tidak maka aku memukulimu setiap hari!" kata Merry dengan nada bentakan, seketika Kiara hanya bisa menangis, ia sering kali dipukuli, bahkan bekas lukanya saja masih ada.
"Baiklah bu," jawab Kiara dengan pasrah.
Mega dan Merry sama-sama tersenyum bahagia. Sedangkan Kiara langsung berlalu pergi dari dalam ruangan rawat kakaknya.
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
𝗝⍣⃝Ⓜ️oonalisa✰😘💕
mereka menindas Kiara... jahat sekali kakak & ibuNya y
2022-06-25
6
Eka ELissa
mungkin...dgn mnikah dgn kevin kmu lbih bhgia dn di hrgai dri pada tinggal ma ibu kndung tapi gk mau anggep kmu ada kiara...
buat apa brtahan tapi gk di hrapkan
ini ibu mu itu gila ya lok bnci ya bp y kiara dong....jgn kiara yg gk tau apa"...jadi korban kbncian mu yg slh alamat bu....😏😏
2022-06-20
3
𝐕⃝⃟🏴☠️𝐐ᵁᴱᴱᴺเภє๓☠ᵏᵋᶜᶟ
gak papa kia menikahlah dengan kevin mungkin itu jalan menuju kebahagiaan mu
2022-06-15
2