Kehangatan yang berbeda

Diana terdiam seraya tersenyum, kini dia sudah mulai menjalankan misinya dan mungkin ini akan menjadi awal yang sangat mudah untuk mendekati Leon.

Kemudian Diana teringat akan kenangan pahitnya saat melihat Karmila tengah bercumbu dengan Danu tapi pada saat itu, Diana hanya bisa menangis dan menahan semua emosinya karena dia yakin rumah tangganya pasti akan baik-baik saja.

"Karmila.. Akan ku buat kau membayar semuanya."

Keesokan harinya...

Diana seperti biasa melakukan sesi pemotretan dan di setiap sesi pemotretan pasti akan ada Leon yang terus memperhatikannya bahkan pria itu dengan terang-terangan mengajarkan Diana untuk berpose lebih bagus lagi dan sesekali tangan Leon meraba-raba pinggang ramping milik Diana.

Setelah selesai sesi pemotretan, Diana di panggil oleh Leon ke kantor nya dan rupanya sudah ada beberapa makanan di atas meja.

"Anggap saja ini sebagai bonus untuk mu yang bekerja dengan bagus."

"Sungguh? Terimakasih, Pak Leon." Jawab Diana seraya tersenyum.

Kemudian Diana dan Leon langsung memakan makanan tersebut dengan perlahan, sesekali Diana tersenyum dan menawarkan diri untuk menyuapi Leon.

Dan pria itu pun dengan senang hati menerima tawaran Diana.

"Aku ingin tahu tentang mu," Ucap Leon.

"Tentang ku? tentang apa?" Tanya Diana.

"Aku melihat dari biodata mu, bahwa usia mu 30 tahun, apa itu benar?" Tanya Leon.

"Iya benar, usia ku 30 tahun." Jawab Diana.

"Sungguh? aku tak percaya karena di usia mu seperti ini kau masih sendiri."

"Emm.. Aku seorang janda, Pak Leon." Jawab Diana dan jawaban Diana langsung membuat Leon terdiam.

"Kenapa? Apa anda terkejut?" Tanya Diana.

"Iya tentu aku tak percaya, bagaimana bisa ada pria buta yang meninggalkan wanita seperti mu." Jawab Leon jujur.

"Suami ku sudah meninggal 2 tahun yang lalu jadi sekarang aku adalah wanita yang tidak memiliki pasangan hidup," Jawab Diana seraya memasang ekspresi sedih.

Leon yang melihat Diana bersedih pun langsung menghibur wanita itu.

"Sudah kau jangan sedih, lagi pula wanita cantik seperti mu tak akan sulit untuk mencari seorang pria."

"Memang tidak sulit mencari pria tapi yang sulit itu mencari yang setia."

Perkara Diana langsung membuat Leon terdiam, "Dan ku dengar jika Pak Leon sudah menikah?"

Mendengar pertanyaan Diana membuat Leon sedikit kebingungan, " Emm.. Iya."

"Uh.. Pasti yang menjadi istri Pak Leon adalah wanita yang sangat beruntung, aku jadi iri." Ucap Diana.

"Kenapa iri?" tanya Leon antusias.

"Iya iri karena dia bisa mendapatkan pria yang kaya, baik dan juga tampan seperti anda." Ucap Diana.

Perkataan Diana seperti sebuah pujian untuk Leon, "Aku juga iri dengan mendiang suami mu karena dia bisa mendapatkan wanita yang cantik, baik dan juga seksi seperti diri mu." Puji Leon.

"Ih.. Pak Leon bisa aja, tapi aku di sini makan siang bersama anda. Apa istri anda tak akan marah?" Tanya Diana.

"Kenapa kau harus membicarakan istri ku?"

"Iya aku takut aja, nanti tiba-tiba dia datang dan salah paham karena aku gak mau jadi perusak hubungan kalian." Ucap Diana.

"Tapi bohong.. Hehehehe." Ucap Diana dalam hati.

"Tenang aja, sekarang lebih baik kau makan yang banyak karena dari tadi kau terus bekerja." Ucap Leon.

"Bekerja sebagai model itu gak cape kok, tapi Pak Leon pasti cape yah duduk seharian dan mengurus banyak berkas-berkas."

"Iya, itu sangat melelahkan."

"Apa mau aku pijitin? Aku jago loh."

"Memang kamu mau?"

"Iya lah, kan Pak Leon adalah bos ku."

"Ya udah, tolong yah."

"Baik."

Kemudian Diana memijat punggung Leon dan juga memijat-mijat kepalanya, Leon yang tengah di pijat kepala pun di baringkan di atas paha Diana.

Leon dengan nikmat menikmati dua bukit besar yang berada di depan matanya.

Leon yang melihat hal itu pun merasa tak tahan, dia yang merupakan seorang Casanova pun tak bisa memalingkan pandangannya dari tubuh seorang wanita cantik.

Tiba-tiba Leon pun bangkit, dia memandangi indahnya wajah cantik Diana dan wanita itu hanya tersenyum.

"Apa kau ingin pergi keluar?" Tanya Leon.

"Emm.. Ingin." Jawab Diana.

"Kemana?" Tanya Leon.

"Aku ingin pergi membeli pakaian tapi karena sekarang masih belum gajian jadi belum bisa." Jawab Diana.

"Kalau begitu, ayo kita berbelanja."

"Pak Leon serius?" Tanya Diana senang.

"Tentu, kau ingin apa? Ambil saja."

"Tapi aku ingin berbelanja banyak barang." Jawab Diana.

"Tak apa, aku akan membelikannya. Anggap saja ini hadiah untuk mu karena kau bekerja dengan sangat bagus."

"Hadiah untuk ku? Tapi pekerjaan ku hanyalah seorang model biasa bahkan banyak sekali model yang lebih bagus dari pada aku, kenapa Pak Leon malah memberikan hadiah itu untuk ku?" Tanya Diana dengan wajah polos.

"Kau adalah model yang spesial jadi aku akan memperlakukan mu dengan khusus." Jawab Leon.

Mendekati perkataan Leon, Diana pun langsung tersenyum.

Kemudian mereka berdua segera pergi ke salah satu mall di Jakarta, di sana Diana terus membeli berbagai macam barang dari mulai pakaian, tas, sepatu dan juga perhiasan.

"Akan ku buat bangkrut suami mu, Karmila. seperti kau membuat suami ku bangkrut."

Setelah selesai berbelanja, Leon langsung mengajak Diana untuk pergi ke apartemen milik nya.

Diana pun di buat terkejut dengan apartemen yang berukuran sangat besar.

"Ini apartemen milik Pak Leon?" Tanya Diana.

"Iya, tapi aku jarang menempati nya." Jawab Diana.

Kemudian mata Diana melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.

"Apa Pak Leon lapar?" Tanya Diana.

"Emm.. Lumayan." Jawab nya.

"Lalu apa di dapur ada bahan makanan?" Tanya Diana.

"Seperti nya ada karena 1minggu sekali, orang suruhan ku selalu mengganti isi kulkas." Jawab Leon.

Kemudian Diana meminta Leon untuk menunjukkan dapurnya karena Diana berencana untuk memasak.

Leon yang mendengar jika Diana ingin memasak untuk nya pun langsung tersenyum karena biasanya wanita-wanita yang dekat dengannya selalu meminta makan di restoran mewah dan juga mahal.

Cukup lama menunggu, Leon pun di panggil oleh Diana.

Saat Leon menghampirinya Diana, sudah tersaji banyak makanan yang enak-enak.

"Kau yang memasak ini semua?" Tanya Leon menatap takjub.

"Tentu karena aku dulu seorang ibu rumah tangga jadi memasak adalah hal yang sangat mudah." Jawab Diana.

Mendengar perkataan Diana membuat Leon tersenyum, lalu dengan senang hati Leon memakan makanan buatan Diana dan rupanya makanan itu sangatlah enak.

Dan untuk pertama kalinya, Leon di berikan kehangatan oleh seorang wanita dari sisi yang berbeda.

"Masakan mu sangat enak, aku menyukainya."

"Terimakasih, Pak Leon atas pujiannya."

Setelah mengatakan itu, Leon kembali menikmati makanan buatan Diana dan Leon pun menghabiskan semua makanan buatan Diana hingga tak ada yang tersisa sedikit pun.

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

g mau jadi perusak tapi cuma di mulut ya di 🤩🤩.
wanita setia baik dan tulus seperti diana tapi di hancurkan kepercayaan nya dan ini lah yang terjadi dendam merasuki hati yang sedang terluka.

2025-02-13

0

Suherni 123

Suherni 123

aku gak mau jadi perusak hubungan kalian kata Diana,,,,,tapi boong hehehehe
gaskeun lah Di

2023-10-27

2

Susi Sidi

Susi Sidi

dengan perut kenyang servis memuaskan laki-laki pasti betah..

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!