Restoran

Kemudian Diana menarik dasi Leon, "Bagaimana? Apa sudah cukup?" Tanya Diana.

"Ah.. Iya sudah cukup, kau memang sangat pantas." Jawab Leon seraya tersenyum.

Lalu Diana langsung melepaskan pegangannya di dasi Leon dan segera turun dari meja, tapi tiba-tiba pria itu menarik pinggangnya dan mendudukkan dirinya di atas paha.

Diana kini bisa melihat dengan jelas pria yang menjadi istri wanita perusak rumah tangannya dulu, ternyata jika di lihat lebih dekat pria itu sangatlah tampan bahkan lebih tampan dari mendiang mantan suaminya.

"Kenapa kau diam? Apa kau terpesona." Tanya Leon.

"Iya, aku terpesona dengan mu." Jawab Diana seraya mendekatkan bibirnya pada leher Leon.

Leon nampak senang melihat Diana, wanita itu sangat manis dan juga menggoda.

Kemudian Diana langsung bangkit dan segera berjalan menjauh dari Leon.

"Jika tidak ada lagi yang perlu di bicarakan, saya akan pamit dulu." Ucap Diana, tanpa menunggu jawaban dari Leon. Diana langsung keluar dari ruangan itu.

Dan kini yang tersisa hanyalah Leon dengan rasa penasaran terhadap sosok Diana.

Tring.. Tring.. Tring.

Bunyi ponsel milik milik Leon terus menggema dari tadi, tapi Leon tak memiliki niatan untuk mengangkat panggilan dari istrinya itu.

Leon hanya memijat pelipisnya, dia kesal karena ulah wanita itu kini Leon harus bertanggung jawab dan menikahinya.

Meski Leon sudah beberapa kali mengatakan jika dia tak menyentuh sama sekali tubuh wanita itu tapi dia tetap kekeh dan memiliki bukti yang menyudutkan Leon.

Dengan rasa malas, Leon langsung menutup telpon dari Karmila. Dia sedang tak ingin di ganggu oleh wanita itu.

Di sisi lain, Karmila tengah marah-marah karena suaminya tidak mengangkat panggilan dari nya.

"Arg..."

Dan amarah Karmila pun di lampiaskan kepada semua pelayan yang ada di kediamannya, para pelayan hanya bisa menundukkan kepala mereka karena takut di hukum lebih parah oleh Karmila.

"Cepat siapkan mobil, aku akan pergi perusahaan."

Mendengar perintah dari Karmila, para pelayan pun langsung menyiapkan keperluan Karmila.

Dan kini mobil pun sudah siap, Karmila dengan kesal segera masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di perusahaan, ekspresi Karmila yang tadinya sangar berubah menjadi wanita yang lemah lembut.

Dan semua orang yang berada di kantor mengenal Karmila dengan kriteria wanita yang lemah lembut dan juga baik.

"Sayang.." Panggil Karmila seraya membuka pintu.

Leon sedikit terkejut dengan kedatangan Karmila, "Kau datang?" Tanya Leon acuh.

"Iya, aku merindukan mu. Tapi sepertinya kau sibuk yah karena tadi gak angkat telpon dari ku."

"Em..."

Lalu mata Karmila tertuju pada leher Leon yang memiliki bekas lipstik wanita, seketika Karmila sangat marah tapi dia harus tetap menjaga citranya sebagai seorang wanita yang baik dan lemah lembut.

"Apa kamu sudah makan?" Tanya Karmila kepada suaminya.

"Belum, bagaimana kalau kita makan siang bareng?" Tanya Leon karena Leon tak enak jika mengacuhkan Karmila.

"Ayo sayang," Ajak Karmila.

Kemudian Karmila langsung menggandeng tangan Leon dan membawanya keluar dari dalam kantor.

Dan saat ingin keluar dari perusahaan, Leon tak sengaja melihat Diana yang tengah duduk seraya memperhatikan nya.

Kemudian Diana mengedipkan sebelah matanya, hal itu langsung membuat Leon salah tingkah.

Tapi pas Leon kembali melihat ke arah Diana, wanita itu sudah menghilang entah kemana.

"Ada apa?" Tanya Karmila kepada Leon.

"Tidak ada, ayo masuk." Ucap Leon seraya segera masuk ke dalam mobil.

Kemudian Leon mengarahkan mobil nya ke salah satu restoran yang cukup berkelas. Sesampainya di sana, Karmila pun dengan sombong dan anggun menggandeng tangan Leon.

Semua mata mengarah pada Leon dan juga Karmila, terutama para mata wanita mereka menatap Karmila dengan tatapan iri.

"Cih.. Dasar j*lang-j*lang, kalian pasti iri Kan."

Karmila dengan senyuman lembut tapi di dalam hatinya dia terus merasa puas dengan keadaan nya saat ini.

Kemudian Karmila dan Leon duduk di salah satu kursi khusus yang sudah di sediakan oleh pihak restoran.

"Nona.. Tuan.. Silahkan," Ucap seorang pelayan dengan ramah.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Leon seraya melihat buku menu.

"Emm... Makanan yang menurut mu enak aja deh, soalnya makanannya enak semua jadi aku bingung mau pesan apa." Ucap Karmila kepada suaminya.

Mendengar jawaban Karmila, Leon pun langsung memesan beberapa makanan bintang lima.

Karmila yang melihat kemewahan yang di berikan Leon pun merasa sangat puas, dia memang tidak pernah salah dalam memilih pria yang cocok untuk nya.

"Kau memang suami kesayangan ku dan ATM berjalan ku.."

Leon yang tengah duduk pun sesekali melirik ke arah Karmila dan wanita itu hanya tersenyum saat di lihat olehnya.

Tapi pikiran Leon masih mengarah pada Diana, terutama dengan gaya dan juga cara menggoda Diana yang terkesan sangat elegan.

"Apa yang sedang kau pikirkan, sayang?" Tanya Karmila.

"Tidak ada, hanya masalah pekerjaan."

Mendengar jawaban dari Leon, Karmila hanya bisa tersenyum.

"Pekerjaan? Aku tahu kau pasti sedang memikirkan wanita j*lang penggoda yang tadi telah bermain dengan mu, awas saja yah J*lang. Jika aku tahu siapa dirimu, akan ku buat kau habis.."

Tak beberapa lama makanan yang mereka pesan pun tiba, Karmila dengan lembut dan anggun memakan makanannya.

Tapi berbeda dengan Leon, pria itu nampak tak terlalu berselera makan.

Sampai tiba-tiba sosok wanita cantik membuat Leon terpaku.

"Diana.."

Karmila pun melihat ke arah suaminya melihat, seketika Karmila langsung terdiam karena wanita itu adalah istri dari pria yang pernah dia goda.

"Cih.. Si janda, buat apa dia ke sini? Harusnya dia menangis saja di rumah. Tangisi kematian suami mu saja.." Pikir Karmila.

Kemudian Diana langsung kembali melihat ke Leon tapi pria itu nampak menikmati makanan yang tengah mereka makan.

Untuk beberapa kesempatan Leon melihat ke arah Diana, wanita terus tengah menjilat tangannya yang berlumuran mayones dan hal itu membuat Leon langsung salah tingkah.

Karmila yang melihat suaminya seperti itu pun merasa curiga, lalu matanya melihat ke arah Diana tapi wanita itu hanya pokus pada makanannya.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Karmila sedikit emosi.

"Apa?" Tanya Leon tak paham dengan maksud Karmila.

Karmila yang kesal pun langsung mengajak Leon untuk pulang, Leon hanya bisa menuruti permintaan Karmila.

Dan saat ingin pulang, Leon tak sengaja melihat ke arah Diana. Wanita itu mengedipkan sebelah matanya lalu mengigit bibir bagian bawah miliknya sendiri.

Leon yang melihat itu pun langsung tersenyum sendiri dan segera pergi mengikuti langkah kaki Karmila.

Di sepanjang jalan, Leon nampak seperti orang yang sedang senang, Karmila yang melihat suaminya seperti itu pun merasa curiga aga sesuatu yang tidak beres.

Terpopuler

Comments

Ta..h

Ta..h

malah lucu sama tingkah diana dan leon 😅😅 ya meskipun terkesan murahan.
namanya orang sakit hati g mikir kalau tingkahnya itu tidak baik.
apa lagi menyimpan dendam tapi itu lah manusia terkadang rasa sakit mengalahkan akal dan pikiran.

2025-02-13

0

Suherni 123

Suherni 123

dasar Karmila dapetin Leon juga dengan cara kotor

2023-10-27

0

Susi Sidi

Susi Sidi

langkah ke 2 balas dendam Diana sukses 👍💪

2023-05-07

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!