2 Tahun berlalu...
Diana tengah duduk seraya menyiram tanaman di depan rumahnya, kini dia tinggal sendirian di rumah yang lumayan besar.
Selama 2 tahun terakhir, Diana hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan semuanya.
Hari ini adalah hari yang sangat cerah, kini sudah tak ada lagi rasa sedih di hati Diana. Meski kadang hatinya terasa sakit jika mengingat tentang masa lalunya tapi dia berusaha untuk menjadi wanita yang kuat.
Tring.. Tring.. Tring..
Sebuah dering ponsel menggema di seluruh ruangan, Diana dengan alis yang mengkerut langsung mengangkat panggilan dari Nina.
"Halo?"
"Diana, kamu nyalain televisi."
"Memang nya ada apa?"
"Pokok nya liat aja, ada di saluran 15."
Setelah mematikan panggilannya, Diana langsung berjalan dan mengambil remote televisi. Kemudian dia menekan ke saluran yang di katakan oleh Nina, seketika matanya langsung terdiam saat melihat berita yang tengah di tayangkan.
"Karmila..." Gumam Diana.
Seketika rasa marah di hatinya kembali memuncak, dan kini Diana tahu jika Karmila sudah menikah dengan salah satu pemilik perusahaan besar.
"Setelah kau menghancurkan rumah tangga ku, kau ingin bahagia bersama dengan pria lain? Hah? Setelah kau puas mengambil kebahagiaan ku, kini kau bahagia dengan suami mu.." Gumam Diana seraya meneteskan air mata karena marah terhadap Karmila, wanita yang telah menjadi benalu di dalam rumah tangannya.
Tak beberapa lama datang Nina menghampiri Diana.
"Apa kau sudah melihat nya?" Tanya Nina.
"Iya aku sudah melihatnya."
"Aku tak menyangka jika wanita itu adalah istri dari Bos tempat ku bekerja."
"Aku masih tak terima dengan kebahagiaan nya, setelah dia berhasil menghancurkan kebahagiaan ku, sekarang dia malah bahagia. Aku tak terima.." Teriak Diana kesal jika mengingat semua masa lalu nya yang hancur karena ulah wanita itu.
"Lalu apa yang ingin kau lakukan?" Tanya Nina
"Aku ingin balas dendam, aku ingin membuat wanita sialan itu merasakan perasaan yang aku rasakan. Merasakan sakit hati dan hancurnya diri ini ketika melihat orang yang dia cintai bersama dengan wanita lain, aku ingin membuat wanita sialan itu merasakan apa yang ku rasakan."
Mendengar perawatan Diana, Nina pun langsung teringat akan lowongan pekerjaan di tempatnya.
"Aku ada satu cara."
"Apa itu?"
"Di tempat kerja ku, tengah mencari model pakaian untuk produk kami yang terbaru dan karena kau cantik dan tubuhmu bagus, kau bisa mendaftar jadi model di sana."
"Tapi apa kau bisa menjamin aku akan di terima?"
"Kau tenang saja, aku akan atur semuanya dan ku pastikan kau akan di terima menjadi model. Dan setelah kau di terima kau bisa membalaskan dendam mu kepada wanita itu."
Dengan semangat, Diana langsung mengangguk kan kepalanya sebagai jawaban.
Keesokan harinya...
Diana datang ke perusahaan L.N Entertainment, dengan gaya anggun dan baju seksinya. Diana terus berjalan seraya menghampiri Nina, "Semangat," Bisik Nina.
Kemudian Nina langsung mengajak Diana untuk masuk ke ruang pemotretan karena pemotretan kali ini akan menjadi ujian seleksi masuk ke perusahaan L.N Entertainment.
"Aku salah pemikiran, ternyata yang menjadi juri nya itu Pak Leon sendiri. Sebaiknya tampilan mu yang terbaik karena sudah banyak model yang keluar dengan menangis karena tak mampu memberikan yang terbaik." Bisik Nina.
Mendengar perkataan Nina, Dian pun hanya diam. Kemudian dia mendengarkan arahan tentang pemotretan kali ini yang bertemakan pakaian tidur dewasa.
Kemudian Diana langsung pergi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan baju tidur yang sudah di siapkan.
Pakaian itu berwarna hitam dan sangat cocok untuk nya yang memiliki kulit putih, kemudian Diana menggelung rambutnya dan menyisakan rambut-rambut tipis agar terlihat lebih menarik.
Nampak Leon tengah duduk seraya melihat berbagai majalah, kemudian pemotretan pun langsung di mulai.
Leon pun melihat model yang akan bekerja di perusahaan, "Baiklah sekarang kita nilai, apa dia pantas." Gumam Leon dengan tatapan dingin.
Diana keluar dengan pakaian tidur yang minim, matanya melihat Leon sekilas tapi tak memandanginya seperti kebanyakan wanita lain.
Kemudian Diana di suruh melakukan pose di atas meja, gaya itu nampak sangat erotis dan membuka Leon terdiam setia melihat pemandangan di depannya.
Mata indah Diana menatap Leon, lalu Diana segera memasang ekspresi yang membuat Leon langsung tersedak saat melihatnya.
Orang-orang yang melihat Bos nya tersedak pun langsung panik tapi Leon segera pergi dan menyuruh untuk menyelesaikan pemotretan nya sampai di sini.
Diana terdiam karena dia baru berlakukan 2 kali pemotretan, lalu datang Nina seraya membawakan jaket untuk menutupi tubuh Diana.
"Jadi apa pria yang tadi?" Tanya Diana.
"Iya pria itu, dia pria yang menjadi suami wanita itu."
"Emm..."
"Bagaimana? Apa pemotretan nya berjalan lancar?" Tanya Nina.
"Entahlah, aku tak tahu karena tiba-tiba pria itu langsung tersedak dan segera menghentikan pemotretan nya."
"Emm.. Tapi aku di beri tahu, kau harus menunggu beberapa saat. Setelah itu hasilnya akan keluar," Ucap Nina memberitahukan kepada Diana.
"Baiklah dan sebaiknya aku segera berganti baju."
"Iya, segera lah."
Kemudian Diana pun langsung mengganti pakaiannya, kini dia kembali dengan menggunakan pakaian yang biasa.
Setelah berganti baju, Diana hanya duduk seraya menunggu hasil keputusan dari Leon apakah dia di terima atau tidak.
Tak beberapa lama datang seseorang menghampiri Diana, kemudian dia menyuruh Diana untuk datang langsung ke ruangan Pak Leon.
Diana dengan langkah anggun pun masuk ke ruangan Leon, di ruangan itu hanya ada Leon seorang.
"Selamat siang," Sapa Diana ramah dan penuh wibawa.
"Siang, silahkan duduk." Jawab Leon singkat.
"Jadi ini tentang penilaian saya dan saya memutuskan untuk menerima kamu masuk ke perusahaan saya, dan silahkan anda menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan saya." Ucap Leon.
Kemudian Diana membaca semua isi kontrak yang tertulis.
"Kenapa harus di baca?" Tanya Leon.
"Hanya antispasi karena saya tak ingin ada isi kontrak yang merugikan saya."
Mendengar jawaban Diana, Leon pun mengangguk kepalanya puas.
Setelah selesai membaca, Diana pun langsung menandatangani nya.
"Karena saya belum melihat semua kemampuan anda sebagai model, bagaimana jika anda praktekan di depan saya." Ucap Leon.
Entah kenapa wanita di hadapannya itu sangat berbeda, Leon melihat sebuah ambisi di matanya tapi ambisi itu tak membuat wanita di hadapannya menjadi seperti wanita di luar sana.
"Praktek seperti apa?" Tanya Diana.
"Iya praktek model."
"Maksud saya, gayanya."
"Oh, yang erotis." Jawab Leon.
Mendengar perkataan Leon, Diana pun tersenyum.
Kemudian dia membuka blazer milik nya dan duduk di atas meja seraya memberikan pose terbaik nya. Dan hal itu membuat Leon kembali terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Susi Sidi
kayaknya sukses ni langkah awal balas dendam Diana.. 👍💪
2023-05-07
2
halimah abdul hayes
Ini baru Bagus….
2022-11-08
1
🌺awan's wife🌺
pelakor yg didukung readers😂😂😂😂😂
2022-10-28
2