No whatpshapp

Saat tiba di kampus aku begitu bahagia, bagaimana tidak karena perempuan itu terlihat olehku, Aku tidak menyiakan-yiakan kesempatan, aku langsung melangkahkan kakiku dengan perasaan sedikit gugup untuk mendekatinya dan mengajak berkenalan.

"Hai!!" sapa ku dengan sedikit malu-malu karena baru ketemu.

"Iya,hai juga" jawabnya

"Kamu masi kenal aku, aku yg kemarin ambil formulir bareng sama kamu?" tanyaku yang mulai berbasa-basi.

Dia berpikir sedikit lalu memperhatikanku setelah itu ia baru menjawab.

"Oh ia aku ingat, kamu yang kemaren ambil formulir bareng aku." jawabnya

Lalu aku langsung mengulurkan tangan padanya.. "Namaku aldi." Dia langsung mengambil tanganku dan membalasnya. "Nama ku Tiora." Aku yg terhanyut dengannya sampai lupa melepaskan tangannya sampai ada yg berdehem di sebelah kami.

Ehem hem...

Kami pun langsung menoleh ke arah suara yang muncul. Ternyata kawannya Tiora datang dan berkata sambil menggoda kami dengan tersenyum-senyum. "cie cie udh ketemu gebetan ni!!"

Aku yg terkejut langsung melepas tangan nya dan mengucap "Maaf." Tiora yg malu dan kesal kepada kawannya berkata.

"Ih kamu bikin kaget aja" Ketus Tiora dengan terkekeh malu

"Oh ia ia, kenalin kawanku, kami baru bertemu" Ujarnya lagi.

Aku langsung mengulur tangan dan bersalaman. "Aldi" dan kawannya langsung menjawab "Nona, senang berkenalan denganmu!!!".

"sama sama!!!" Balasku.

Aku merasa tidak enak mengobrol disini. Aku melihat ke sana-kemari sambil kepalaku ikut melirik. Hingga sebuah kantin terlihat olehku, segera saja aku mengajak mereka ke sana, untuk mengobrol lebih banyak lagi. Dan mereka pun menyetujui usulanku.

"Kamu ambil jurusan apa Tiora?" Tanyaku yang sudah duduk di bantu kantin tersebut yang di depannya ada meja bundar.

"Ekonomi, kamu sendiri jurusan apa Al?" tanya Tiora kembali yang juga sudah duduk di sebelahku.

"Wah sama, aku juga Ekonomi" jawabku

"Jodoh kali" Ucap Nona ikut nimbrung,yang duduk berhadapan dengan kami

Hatiku senang sekali saat nona berkata seperti itu. Gumamku dalam hati

"Hehe, kamu bisa aja Nona." Jawabku dan Tiora kompak sambil tersenyum salah tingkah.

"Oh ia kamu jurusan apa Nona?" tanyaku mengalihkan pembicaraan kepada Nona

"Aku Jurusan Komputer(Fikom)" jawab Nona.

Kami larut dalam mengobrol sampai lupa kalo hari sudah mulai sore. Sampai akhirnya aku meminta kepada Tiora untuk mengantarnya, karena Tiora tidak membawa kendaraan. Akhirnya Tiora pun setuju dengan tawaranku. Lalu kami pergi meninggalkan Nona yg menunggu jemputan dari orang tuanya.

brem brem

Suara motorku berbunyi menuju ke rumah Tiora.

Sesampai di rumah Tiora aku langsung pulang, karena hari pun sudah begitu sore, takutnya kemalaman, karena rumahku yg juga jauh dari kampus..

"Kamu gak mampir dulu?" Tanya Tiora

"Enggak usah ini sudah sore, mau malam" Jawabku

"Yasuda" Kata Tiora "hati-hati di jalan." Ucapnya lagi

Aku langsung pulang dengan hati yg begitu senang, karena telah mendapatkan no WhatsApp tiora, aku merasa menang banyak..

flashback on

Saat sedang mengantar Tiora, diperjalanan aku sempat meminta no whatsapnya, dengan hati yg gugup.

"Tiora bole aku minta no wa mu?" Tanyaku dengan perasaan gugup

"Bole jawab tiora ni tulis 08xxxxx" Jawab Tiora yang tidak menginterogasi ku terlebih dahulu.

Hatiku begitu senang saat mendapatkan no wa nya Tiora. Bagaimana tidak aku telah jatuh Cinta pada pandangan pertama dengannya. Tapi aku harus menunggu waktu yg tepat untuk mengungkapkannya.

flashback off

Sesampainya di rumah aku begitu bahagia!!.

Assalamualaikum...

Aku memberi salam kepda kedua orang tua ku sembari mengetuk pintu rumahku.

"Wa ailaikum salam" jawab ibuku sambil membuka pintu. "Wah anak ibu sudah pulang, tapi ibu merasa ada yg aneh sama kamu?" Tanya Ibu lagi dengan wajah penasaran.

"Maksud Ibu gimana kok aku dibilang aneh?" Tanyaku kembali dan juga merasa heran.

"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri dari tadi, apa jumpa bidadari di kampus?" Tanya Ibu yang heran dengan sikapku..

*H*ah kok ibu bisa tahu aku habis ketemu bidadari di kampus. Batinku menggerutu.

"Hei,kamu ditanya kok malah melamun saja?" Seru Ibu lagi

"Ehh, gak Bu, aku senang aja. Tapi ibu kok tahu aku dapat bidadari di kampus?" Tanyaku heran

"Bagaimana ibu tidak tahu, kamu kan anak ibu, ya ada batin yg melekat makanya Ibu bisa rasain." jawab Ibu sambil tersenyum-senyum sendiri

"Yasudah kamu mandi sana udah bau itu." Suruh Ibu lagi.

"Oke Bu!!" Jawabku Sambil mengedipkan mata sebelah.

Aku pun segera mandi tapi di mataku selalu saja terbayang-bayang wajah Tiora, sampai-sampai aku tidak sadar kalo air sudah keluar dari bak karena terisi penuh, karena lupa aku matiin kerannya.

"Huf, untung aja kamar mandi aku tidak sumbat kalo gak sudah pasti kebanjiran." Gumamku sendiri sambil mengusap dada.

Mandi pun selesai, aku segera siap-siap memakai pakaianku dan tidak lupa aku memakainya minyak Wangi dan menyisir rambut setelah itu aku langsung turun untuk ikut makan bareng mama dan papaku.

Kami cuma bertiga di rumah. Aku anak satu-satu nya dari keluarga ini, papaku yg bernama Gunawan dan ibuku mardiana. Papaku dan ibuku hanya pedagang kecil-kecilan, hanya itu yang mereka lakukan untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari. Biarpun hidup kami sederhana, tapi aku Papa dan Ibuku selalu terlihat bahagia seperti tidak ada yg kurangnya.

"Aldi coba kamu ceritain, bagaimana tadi kamu di kampus?" Tanya Papa kepo.

Aku menjawab dan menceritakan dengan detail semua apa yg aku liat di kampus, tidak ada yg kurang atau yg kulebihkan. Hari pun semakin larut aku segera masuk ke kamar. Sesampai di kamar aku tidak bisa tidur karena terus kepikiran dengannya. Akhirnya aku mencoba menelponnya dan kami berbicara begitu banyak, tidak lupa aku besok meminta menjemputnya ke kampus untuk melihat ruangan. Setelah kami mengobrol terlalu lama, akhirnya aku memutuskan telpon saat aku tahu kalo dia menerima ajakan ku. Setelah itu aku baru bisa tertidur pulas.

"Aldi. Aldi."

"Bangun aldi!!" mama membangunkan ku sambil menggoyang-goyangkan punggungku. Dan sesekali memukulku dengan bantal karena ia kesal sebab aku susah bangun.

"Iya Bu, Ih Ibu ini banguninnya gak ikhlas banget sih." Sesalku sambil mengucek-ngucek mataku yang masih berat untuk ku buka.

"Abis Ibu capek manggil-manggil tapi kamu gak dengar. Untung aja gak Ibu siram!!" Ketus Ibu lagi

Akhirnya aku pun segera bangun walau mataku masih mengantuk. Setelah itu aku pun segera mandi dan langsung berangkat menuju ke rumah Tiora.

Assalamualaikum,,

Assalamualaikum,,

Aku memberi salam dan langsung di jawab oleh Tiora yg sudah berdiri di depan rumahnya dengan siap ingin ke kampus..

"Kamu sudah siap Tiora?" Tanyaku memastikan

"Sudah Al" Ucapnya sambil bibirnya sedikit melebar(tersenyum)

"Yasudah ayok naik sini niar kita berangkat" Pintaku sambil memasangkan helm kepadanya, hatiku senang karena dia tidak menolakku memberi perhatian kepadanya.

"Ia makasih Aldi, kamu baik sekali" Jawab Tiora lagi yang tak lupa menyunggingkan senyumannya.

"Tidak usah gitu, aku kan kawanmu jadi biasa aja jangan canggung kepadaku." Aku mencoba untuk menutupi perasaanku agar dia tidak curiga sampai saat aku akan mengatakan padanya..

"Oke baiklah" jawab Tiora lagi yang langsung menaiki motorku.

Bremmmm brem suara motorku kami pun berangkat ke kampus..

*A*ku balap aja ya kayaknya, biar dadanya nempel di punggungku, tapi tidak aku tidak bole terlihat jelek dimatanya nanti aku malah di jauhi. Batinku

Akhirnya kami sampai di kampus, aku langsung memarkirkan motorku di parkiran. Lalu kami menuju ke Fakultas Ekonomi, karena ingin melihat ruangan kami dimana. Saat baru mau jalan kami ketemu Nona dan kawannya Nona.Ternyata Tiora, Nona dan kwan cowoknya itu satu SMA dulu. Jadi aku berkenalan lagi dengan teman cowoknya.

"Aku aldi!" Ucapku sambil mengulurkan tanganku.

"Ya, aku Fais." jawabnya yang juga membalas uluran tanganku

Setelah berkenalan kami langsung menuju ke Fakultas Ekonomi dan setelah itu Aku dan Tiora juga membantu mereka mencari ruangan mereka di Fakultas Fikom.

sesampai di Fakultas Ekonomi, aku begitu kecewa saat melihat ruangan ku dan ruangan Tiora berbeda. Karena dari pertama bertemu dengannya, aku berharap bisa sekelas dengannya namun semua itu berbeda..

"Tiora kita beda kelas(ruang)" Bisik ku setelah melihat sebuah kertas yang tertempel di dinding ruangan.

"Ia gak masalah, kitakan masih bisa ketemu diluar" jawabnya

"Yasudah ayok kita bantu mereka cari ruangan mereka" minta Tiora

Aku pun hanya mengangguk saja.

Kami langsung pergi menuju ke Fakultas Komputer.

Terpopuler

Comments

Aruna Maharani

Aruna Maharani

haii kak, aku mampir nih
mampir juga ya kenovelku 😘

2022-09-11

2

RerereyhanNst

RerereyhanNst

hai kak, cerita nya keren

2022-09-07

1

Bintang Laut

Bintang Laut

Baru baca dua bab, udah aku tambah ke favorit.

Next mampir lagi.
Mampir di novelku juga ya😇
Crazy Rich Daddy 😇 salam santun

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 pertemuan
2 No whatpshapp
3 Perhatian
4 Waktunya
5 Renata mawra
6 Hari kedua kerja
7 Makan malam
8 Menikah
9 Malam Pertama
10 Surat peringatan
11 Cemburu
12 Kepergok Mbak Dina
13 Makan Sate
14 Ari Mendapat Pelajaran
15 Kegelisahan Renata
16 Setangkai Mawar Merah
17 Suzuya Mall
18 Perjalanan Ke pantai
19 Pantai Cemara
20 Aldi Kecelakaan
21 Aldi Lupa Ingatan
22 Taman Rumah Sakit
23 Pengumuman
24 Pak Irfan yang perhatian ke Renata
25 Aldi Bisa Pulang Kerumah
26 Ari Dan Dina Jadian
27 kembalinya Aldi Ke Kantor
28 Muncul Karisa Tiba-tiba
29 Taman Hutan Kota
30 Pertemuan Aldi dan Orang Tua Renata
31 Kebodohan Aldi
32 Renata Menolak Cinta Irfan
33 Renata Menjadi Murung
34 Mobil Irfan Mogok
35 Aldi Masih Belum Memaafkan Renata
36 Ari Dan Dina Segera menikah
37 Renata Bertemu Karisa Lagi
38 Karisa Ingin Bunuh Diri
39 Hati Irfan Pilu
40 Penjelasan Renata
41 Tangisan Renata Pecah
42 Aldi Tak Sadarkan Diri
43 Aldi Masih Terbaring Di Rumah Sakit
44 Ciuman Pertama Dina
45 Irfan Telah Memilih
46 Anton Ketahuan Selingkuh
47 Aldi Telah Sadar
48 Aldi Mencari Renata
49 Renata Liburan Di Malaysia
50 Aldi Masih Galau
51 Renata Kembali
52 Sikap Aldi Sudah Kembali
53 Aldi Jujur Ke Orang Tua Renata
54 Melapor ke Kepala Desa
55 Ingin Memiliki Junior
56 Racun Cinta
57 Ari Sudah Di Kampung Dina
58 Irfan Akan Menikah
59 Dina Dikerjai Renata
60 Pernikahan Irfan
61 Malam Pertama Irfan
62 Bulan Madu Irfan
63 Rumah Makan Klasik
64 Pernikahan Dina Dan Ari
65 Keinginan Memiliki Junior Semakin Berat
66 Renata Masuk RS
67 Ari Juga Tidak Ingin Kalah Dari Aldi
68 Renata Ngidam
69 Dina yang sudah tak sabar ingin Hamil
Episodes

Updated 69 Episodes

1
pertemuan
2
No whatpshapp
3
Perhatian
4
Waktunya
5
Renata mawra
6
Hari kedua kerja
7
Makan malam
8
Menikah
9
Malam Pertama
10
Surat peringatan
11
Cemburu
12
Kepergok Mbak Dina
13
Makan Sate
14
Ari Mendapat Pelajaran
15
Kegelisahan Renata
16
Setangkai Mawar Merah
17
Suzuya Mall
18
Perjalanan Ke pantai
19
Pantai Cemara
20
Aldi Kecelakaan
21
Aldi Lupa Ingatan
22
Taman Rumah Sakit
23
Pengumuman
24
Pak Irfan yang perhatian ke Renata
25
Aldi Bisa Pulang Kerumah
26
Ari Dan Dina Jadian
27
kembalinya Aldi Ke Kantor
28
Muncul Karisa Tiba-tiba
29
Taman Hutan Kota
30
Pertemuan Aldi dan Orang Tua Renata
31
Kebodohan Aldi
32
Renata Menolak Cinta Irfan
33
Renata Menjadi Murung
34
Mobil Irfan Mogok
35
Aldi Masih Belum Memaafkan Renata
36
Ari Dan Dina Segera menikah
37
Renata Bertemu Karisa Lagi
38
Karisa Ingin Bunuh Diri
39
Hati Irfan Pilu
40
Penjelasan Renata
41
Tangisan Renata Pecah
42
Aldi Tak Sadarkan Diri
43
Aldi Masih Terbaring Di Rumah Sakit
44
Ciuman Pertama Dina
45
Irfan Telah Memilih
46
Anton Ketahuan Selingkuh
47
Aldi Telah Sadar
48
Aldi Mencari Renata
49
Renata Liburan Di Malaysia
50
Aldi Masih Galau
51
Renata Kembali
52
Sikap Aldi Sudah Kembali
53
Aldi Jujur Ke Orang Tua Renata
54
Melapor ke Kepala Desa
55
Ingin Memiliki Junior
56
Racun Cinta
57
Ari Sudah Di Kampung Dina
58
Irfan Akan Menikah
59
Dina Dikerjai Renata
60
Pernikahan Irfan
61
Malam Pertama Irfan
62
Bulan Madu Irfan
63
Rumah Makan Klasik
64
Pernikahan Dina Dan Ari
65
Keinginan Memiliki Junior Semakin Berat
66
Renata Masuk RS
67
Ari Juga Tidak Ingin Kalah Dari Aldi
68
Renata Ngidam
69
Dina yang sudah tak sabar ingin Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!