Waktunya

Aku langsung ke parkiran mengambil motorku, dan berlalu pergi meninggalkan kampus, tapi aku berhenti sejenak di warung dekat parkiran karena aku merasa haus dan membeli minuman terlebih dahulu.Tak sengaja saat aku lagi membeli minuman aku melihat Fais dan Tiora jalan bareng sambil mengobrol begitu asyik di atas motor, tapi aku tidak juga mengambil pusing karena menurutku itu hal yg wajar di lakukan sepasang sahabat. Setelah membeli minuman aku pun segera pergi pulang ke rumah..

Brem brem bunyi dering motorku, aku pun berlalu pergi, pulang ke rumah

Setibanya di rumah aku disambut dengan ibu ku di depan pintu, aku pun segera turun dari motorku dan memberi salam kepada ibuku sambil mencium tangannya..

"Eh sudah pulang kamu nak, gimana di kampus tadi" Tanya ibuku

Aku pun menjawab sekilas "baik Bu" dan segera pergi masuk ke kamar untuk mandi, saat sampai dikamar aku bukan langsung mandi, tapi terus kepikiran. Apa Fais juga menyukai Tiora sehingga dia juga begitu perhatian dengannya? Aku Pun mulai sedikit curiga dengannya karena jika itu benar, maka aku ada saingan untuk mendapatkan Tiora.

Aku pun segera masuk ke kamar mandi dan mandi dengan pikiran entah kemana-mana, Setelah mandi ku yg menghabiskan waktu setengah jam. Aku pun keluar dari kamar mandi dan duduk di atas tempat tidur.

tut

tut

tut

Bunyi ponselku dengan nyaring, aku pun segera melihat siapa yg meneleponku, teryata no baru yg tidak aku kenal, tapi aku mengangkatnya karena hatiku penasaran.

"Halo" Jawab ku

"Ia halo ini aku Fais" Ucap si penelpon tersebut

"Ia ada apa Is, kenapa meneleponku?" Tanyaku padanya, diapun menjawab ada yg mau dia bicarakan denganku. Aku pun langsung menyuruhnya untuk mengatakan saja apa yang mau dia bicarakan. Diapun berkata sebenarnya aku suka sama Tiora tapi aku juga tahu kalo kamu juga suka kan sama Tiora.

H**atiku sangat kacau saat mendengar apa yg dia bicarakan kenapa aku harus mencintai wanita yg sama dengannya batinku

"Halo halo", panggil Fais "Apa kamu masih mendengar aku" Tanyanya karena dia tidak melihat aku bersuara (hanya diam saja).

"Ia Ia aku mendengar" Ucapku.

Terus gimana, apa kamu marah Aldi karena kita menyukai orang yang sama? Aku pun menjawab tidak karena Cinta itu datang dari hati, aku pun tidak mau menyalahkan siapa saja. Oh yasudah kalo begitu aku kira kamu marah sama aku kata Fais. dan dia mengakhiri telponan kami. Setelah itu aku pun termenung dan berpikir dengan heran kenapa ini semua terjadi dan aku juga berdoa..

"Jika memang dia jodohku maka dekatkanlah dia denganku tapi jika dia bukan jodohku maka jauhilah dia dariku batinku berdoa"

Aku pun segera memakai pakaian yang tadi tertunda karena mendapatkan telpon dari Fais. Dan setelah itu aku berpikir mungkin ini waktunya aku mengungkapkan perasaanku kepada Tiora, tapi aku juga tidak mungkin menyatakan seorang diri karena sekarang aku juga sudah tahu kalo Fais menyukainya. Maka aku berpikir ada baiknya aku menyuruh memilih saja satu diantara dua kami. Ia itu benar. Aku membenarkan tekad ku, agar tidak menjadi bersalah dan aku juga harus mengikhlaskan jika Tiora tidak memilihku. Jam Pun sudah larut malam, aku segera tidur walaupun aku susah tertidur karena kepikiran apa yg Fais katakan tadi..

 

Pagi yang cerah aku pun langsung bersiap-siap seperti biasanya dan segera turun untuk sarapan pagi, dan berangkat ke kampus. Aku yg sudah siap sarapan langsung mengeluarkan motorku dari garasi dan segera tancap gas ke kampus, untuk menyelesaikan semua masalah Aku, Fais dan Tiora. berhubung kami masuk ke kelasnya siang maka kami terlebih dulu memilih untuk menyelesaikan masalah ini di Suatua tempat yang telah kami setujui bertiga.

flashback on

Setelah Fais menelponku, tiba-tiba telpon masuk dari Tiora yang sudah nangis kepadaku, karena Fais juga sudah memberi tahu jika dia juga menyukainya dan dia bimbang harus memilih yang mana. Lalu aku meminta kepadanya sudah jangan menangis aku tidak bisa melihat cewek secantik kamu menangis. Aku juga berkata tidak masala kamu pilih saja siapa yg ada di hatimu aku dan Fais juga sudah setuju, untuk mengikhlaskannya. Baiklah jawab Tiora tapi kalian jangan ada yang menghindar dariku ya karena kita tetap jadi sahabat biarpun aku telah memilih satu dari kalian. Ia jawabku yg dalam hati sangat sedih tapi aki tidak menampakkan nya.

Besok kita jumpa dimana biar kamu bisa memilih karena mungkin ini sudah waktunya untuk menyelesaikan masalah ini dan kita bisa kuliah dengan benar. jawabnya di taman dekat kampus saja nanti kita pergi bareng. Baiklah jawabku..

flashback off

Akhirnya kami pun sampai di taman yang sangat Indah dan aku baru pertama kalinya ke taman itu karena berhubung aku yang baru pindah dari kota. Kami pun duduk dan mengobrol sampai ke pointnya. Aku dan Fais pun meminta Tiora untuk memilih siapa yg dia akan jadikan pacarnya.

" Baiklah" jawab Tiora aku akan memilih satu diantara kalian, tapi sebelumnya kalian janji akan tetap menjadi sahabatku sampai kapanpun

" Ia baiklah" jawabku dengan Fais serentak

Maaf ya Aldi untuk saat ini aku lebih memilih Fais karena aku juga sudah kenal lama dengannya sedangkan denganmu kita juga baru kenal.

Aku pun mengiakan, tapi hatiku sangat hancur karena orang yang aku cintai, saat aku pertama kali masuk ke universitas ini telah memilih orang lain.

Aku pun meminta izin ke mereka untuk pergi dengan alasan aku ada jam masuk kuliah saat ini. aku pun berlalu pergi dan mereka hanya melihat saja kepergian ku. Saat di perjalanan tanpa sengaja air mataku yang aku tahan dari tadi jatuh karena aku sangat kecewa. Tapi aku menahan diri untuk tetap tegar karena aku tidak ingin Tiora melihatku sedih di depannya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Dehan

Dehan

kok nyesek ya dgn kisah aldi.. yg sabar ya aldi..

2022-08-09

1

miss N

miss N

nyesek sih..tapi ya..kok kurang greget gitu nyeseknya..ada yang sependapat..😅🙂

2022-07-21

1

erenn_na

erenn_na

kita tidak bisa mengendarai perasaan seseorang

2022-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 pertemuan
2 No whatpshapp
3 Perhatian
4 Waktunya
5 Renata mawra
6 Hari kedua kerja
7 Makan malam
8 Menikah
9 Malam Pertama
10 Surat peringatan
11 Cemburu
12 Kepergok Mbak Dina
13 Makan Sate
14 Ari Mendapat Pelajaran
15 Kegelisahan Renata
16 Setangkai Mawar Merah
17 Suzuya Mall
18 Perjalanan Ke pantai
19 Pantai Cemara
20 Aldi Kecelakaan
21 Aldi Lupa Ingatan
22 Taman Rumah Sakit
23 Pengumuman
24 Pak Irfan yang perhatian ke Renata
25 Aldi Bisa Pulang Kerumah
26 Ari Dan Dina Jadian
27 kembalinya Aldi Ke Kantor
28 Muncul Karisa Tiba-tiba
29 Taman Hutan Kota
30 Pertemuan Aldi dan Orang Tua Renata
31 Kebodohan Aldi
32 Renata Menolak Cinta Irfan
33 Renata Menjadi Murung
34 Mobil Irfan Mogok
35 Aldi Masih Belum Memaafkan Renata
36 Ari Dan Dina Segera menikah
37 Renata Bertemu Karisa Lagi
38 Karisa Ingin Bunuh Diri
39 Hati Irfan Pilu
40 Penjelasan Renata
41 Tangisan Renata Pecah
42 Aldi Tak Sadarkan Diri
43 Aldi Masih Terbaring Di Rumah Sakit
44 Ciuman Pertama Dina
45 Irfan Telah Memilih
46 Anton Ketahuan Selingkuh
47 Aldi Telah Sadar
48 Aldi Mencari Renata
49 Renata Liburan Di Malaysia
50 Aldi Masih Galau
51 Renata Kembali
52 Sikap Aldi Sudah Kembali
53 Aldi Jujur Ke Orang Tua Renata
54 Melapor ke Kepala Desa
55 Ingin Memiliki Junior
56 Racun Cinta
57 Ari Sudah Di Kampung Dina
58 Irfan Akan Menikah
59 Dina Dikerjai Renata
60 Pernikahan Irfan
61 Malam Pertama Irfan
62 Bulan Madu Irfan
63 Rumah Makan Klasik
64 Pernikahan Dina Dan Ari
65 Keinginan Memiliki Junior Semakin Berat
66 Renata Masuk RS
67 Ari Juga Tidak Ingin Kalah Dari Aldi
68 Renata Ngidam
69 Dina yang sudah tak sabar ingin Hamil
Episodes

Updated 69 Episodes

1
pertemuan
2
No whatpshapp
3
Perhatian
4
Waktunya
5
Renata mawra
6
Hari kedua kerja
7
Makan malam
8
Menikah
9
Malam Pertama
10
Surat peringatan
11
Cemburu
12
Kepergok Mbak Dina
13
Makan Sate
14
Ari Mendapat Pelajaran
15
Kegelisahan Renata
16
Setangkai Mawar Merah
17
Suzuya Mall
18
Perjalanan Ke pantai
19
Pantai Cemara
20
Aldi Kecelakaan
21
Aldi Lupa Ingatan
22
Taman Rumah Sakit
23
Pengumuman
24
Pak Irfan yang perhatian ke Renata
25
Aldi Bisa Pulang Kerumah
26
Ari Dan Dina Jadian
27
kembalinya Aldi Ke Kantor
28
Muncul Karisa Tiba-tiba
29
Taman Hutan Kota
30
Pertemuan Aldi dan Orang Tua Renata
31
Kebodohan Aldi
32
Renata Menolak Cinta Irfan
33
Renata Menjadi Murung
34
Mobil Irfan Mogok
35
Aldi Masih Belum Memaafkan Renata
36
Ari Dan Dina Segera menikah
37
Renata Bertemu Karisa Lagi
38
Karisa Ingin Bunuh Diri
39
Hati Irfan Pilu
40
Penjelasan Renata
41
Tangisan Renata Pecah
42
Aldi Tak Sadarkan Diri
43
Aldi Masih Terbaring Di Rumah Sakit
44
Ciuman Pertama Dina
45
Irfan Telah Memilih
46
Anton Ketahuan Selingkuh
47
Aldi Telah Sadar
48
Aldi Mencari Renata
49
Renata Liburan Di Malaysia
50
Aldi Masih Galau
51
Renata Kembali
52
Sikap Aldi Sudah Kembali
53
Aldi Jujur Ke Orang Tua Renata
54
Melapor ke Kepala Desa
55
Ingin Memiliki Junior
56
Racun Cinta
57
Ari Sudah Di Kampung Dina
58
Irfan Akan Menikah
59
Dina Dikerjai Renata
60
Pernikahan Irfan
61
Malam Pertama Irfan
62
Bulan Madu Irfan
63
Rumah Makan Klasik
64
Pernikahan Dina Dan Ari
65
Keinginan Memiliki Junior Semakin Berat
66
Renata Masuk RS
67
Ari Juga Tidak Ingin Kalah Dari Aldi
68
Renata Ngidam
69
Dina yang sudah tak sabar ingin Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!