Renata mawra

***

Setelah hari itu aku seperti tidak percaya dengan apa yang terjadi, kenapa dia tidak memilihku. karena yang aku tahu dia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Tapi aku mencoba untuk mengikhlaskannya karena bagaimana pun aku harus tetap semangat dan menjalani hariku lagi dengan gembira. Aku juga tidak mau larut dalam kesedihan yang membuat hari-hariku terbuang sia-sia karena hari terus berlalu.

kring kring..

Bang Irfan menelpon, aku langsung mengangkatnya .

" Halo bang, ada apa menelpon ku? " tanyaku bingung

" Ia halo, Al kamu mau tidak kerja di tempat abang, dihari gak ada jadwal kuliah? " Tanya bang Irfan

Aku lalu berpikir sejenak dan menjawab

"Boleh bang" Sahutku yang berpikir untuk meringankan biaya SPP semester.

Karena selama aku kuliah semua biaya di tanggung orang tua ku. Jadi aku berpikir jika nanti aku kerja dengan bang irfan bisa sedikit meringankan mereka.

"Yasudah kalo kamu libur kuliah langsung ke kantor abang. " suruh bang irfan.

" Baik bang hari ini juga aku akan ketempat abang karena lagi libur. " jawabku yang langsung bersiap-siap masuk ke kamar mandi.

Aku pun melanjutkan mandi ku dengan sesegar mungkin, agar pikiran aku pun segar dan segera beres-beres berangkat ke kantor bang Irfan, karena dia sudah menunggu ku.

Brem brem

Bunyi motorku dan segera tancap gas ke kantor bang Irfan, tapi disaat aku mau tancap gas tiba-tiba ada suara perempuan yang memanggilku.

"Al mau kemana, kenapa tidak sarapan terlebih dahulu? " tanya ibuku

"Tidak Bu hari ini aku tidak lapar nanti aku makan diluar saja. " jawabku yang memang lagi tidak lapar karena banyak pikiran.

"Yasudah hati-hati dijalan" kata ibuku yang memberi perhatian kepada ku.

Aku pun berlalu pergi, saat di perjalanan aku melihat ada orang yang menjual lontong, jadi aku berniat makan lontong saja. karena aku lagi tidak selera makan nasi.

" Bu pesan lontong satu" pintaku pada Ibu penjual lontong

" Baik Naik duduk saja dulu" jawabnya

Aku pun segera duduk dan menunggu pesanan ku sambil memainkan handphone. Tak lama pesanan ku datang. Aku pun segera makan dan menghabiskannya, terus bersiap-siap lagi menuju tujuanku.

Aku Pun sampai di tempat tujuanku dan langsung dipersilahkan masuk untuk menemui bang irfan. saat sudah berjumpa denan bang irfan aku pun langsung diberi penjelasan tentang apa yg harus aku lakukan karena baru pertama kali. Dia mengatakan tugasku hanya disuruh bantu-bantu karyawan disini saja karena orderan lagi rame.

" Baiklah bang" jawabku yang tidak terlalu memikirkan tentang pekerjaanku, karena yang terpenting aku bisa mendapatkan uang.

Lalu bang irfan membuat rapat dadakan dan memperkenalkanku ke karyawan lain.

kenalkan ini Aldi mulai hari ini dia akan bantu-bantu disini, jadi kalau kalian ingin sesuatu minta saja bantu padanya.

" Baik pak" jawab semua karyawan disitu.

"Kalo begitu rapat saya tutup dan kembali ke tempat kerja masing" perintah bang irfan.

Saat semua telah kembali ketempat mereka masing-masing, tiba-tiba ada seseorang perempuan yang memanggilku. Aku pun segera menoleh dan menuju ke tempatnya.

"Ia mbak ada apa memanggil saya" tanyaku

" Tidak kenapa saya tadi cuma panggil-panggil saja" jawabnya sambil senyum" seperti orang yang lagi mengerjai ku

" Oh yasudah kalo begitu saya ke sana dulu" jawabku yang merasa kesal-kesal sendiri.

***

Ya dia Renata Maura, karyawan yang sudah bekerja 3 tahun di perusahaan bang irfan. dan juga karyawan yang pinter, yang sangat di percayai bang irfan untuk segala hal dalam perusahaannya. karena disaat bang irfan keluar pasti dia menyuruh Renata untuk mengawasi karyawan yang lain. sudah seperti asistennya saja ya dia. ya memang begitulah Renata di PERUSAHAAN ITU. Tapi aku selalu kesal dengannya karena dia selalu sering mengerjai ku entah apa maksudnya aku tidak tahu.

Hari Pun telah sore dan waktunya jam pulang. aku segera beres-beres dan menuju ke parkiran untuk mengambil motorku lalu tancap gas untuk pulang.

Saat di perjalanan aku merasa kesal kepada renata kenapa dia terus usil kepadaku.

flashback

"Aldi sini sebentar" panggil mbak renata

Aku memanggilnya mbak karena usiaku yg terpaut muda 10 tahun darinya.

" Ia mbak ada apalagi" jawabku yang merasa enggan ke tempatnya karena pasti dikerjain lagi

Ia benar saja sampai aku disuruh ini disuruh itu udah kayak pembantu saja, tapi aku selalu mengikuti apa kemauannya. sampai di saat aku disuruh buatin kopi untuknya, tak tahu kenapa aku merasa kesal dengannya sehingga aku memasukkan garam ke kopi miliknya. Aku pun segera mengantar kan kopi itu padanya sambil senyum" dalam hati yang memikirkan bagaimana reaksinya saat meminum kopi yang rasanya asin!.

"Ini mbak kopinya, selamat menikmati" sahutku sambil tersenyum dan berlalu pergi karena aku takut reaksinya nanti gimana.

Saat kopinya di minum, dia langsung memuntahkannya kembali karena rasanya asin. dan langsung melihatku dengan tatapan sinis penuh kemarahan. Aku pun yg melihat dari kejauhan tertawa terbahak-bahak. dan aku merasa senang telah mengerjainya!!!.

Mbak dina pun yang melihatnya juga ikut tertawa karena kawannya sudah di kerjain oleh bocah dan berkata..

" Rasain kamu kena karma kan" ucap mbak Dina

Renata pun cuma diam dan termenung sambil mengatakan dalam hati.

"Awas saja bocah itu telah berani mengerjai ku"batin renata

flashback off

Akhirnya aku pun sampai di rumah dengan selamat.

tok tok tok

Assalamualaikum. aku memberi salam, dan segera ibuku membuka pintu.

" Eh kamu Al sudah pulang" sahut ibuku

" Ia Bu, aku masuk dulu ya Bu" mintaku dan berlalu masuk.

Aku pun segera masuk dan menuju kamar mandi yang ada di kamarku. Setelah aku mandi aku rebahan sedikit di kasur karena lelah habis seharian bekerja di tempat bang irfan. Tidak lama kemudian berkumandang la suara azan di mesjid, aku segera mengambil wudhu dan menjalankan perintah Allah yang satu ini. Setelah shalat aku pun turun ke luar, aku ingin makan karena aku sudah lapar. saat berada di meja makan aku mengobrol dengan ibuku karena ayah masih di warung berjualan.

"Gimana warung kita bu ramai tidak? " tanyaku

"Lumayan seperti biasanya, Ibu dengan kamu bekerja tempat bang irfan ia? tanya ibuku datar

"Ia bu, biar aku lebih mandiri sedikit agar tidak menjadi manja yang selalu bergantung pada keluarga" jawabku..

"Syukurlah kalo begitu Ibu senang mendengarnya, Ibu juga berdoa semua ke depan rezeki mu lancar, karena Ibu cuma memiliki kamu seorang anak dan berharap kamu bisa membanggakan kami." ucap ibuku

"Amin" jawabku..

Makan pun selesai, Aku segera pergi ke kamar untuk melihat apa mata kuliah untuk besok. Dan menyiapkan perlengkapan apa saja yang harus aku bawa. Aku pun segera memasukkan perlengkapan yang harus aku bawa besok ke dalam tas, setelah itu aku merebahkan sedikit badanku ke kasur dan mengambil handphone, lalu memainkan game Mobile legend sebelum aku tidur. Setelah aku main game tersebut beberapa kali akhirnya mataku mulai mengantuk dan aku segera tidur.

***

Pagi ini sangat cerah, aku pun segera bangun dari tidur dan melihat banyak sekali burung-burung yang berterbangan beriringan di langit sana, setelah aku melihat pemandangan Indah tersebut, aku pun segera mandi dan bersiap-siap menuju ke kampus. Aku Pun segera menuju ke garasi dengan pakaian yang sudah rapi, untuk mengeluarkan motorku.

Brem brem bunyi motorku..

Aku langsung tancap gas menuju kampusku yang berjarak sekitar setengah jam dari rumahku. Di perjalanan aku mampir ke warung jualan lontong kemarin yang pernah aku makan. Aku pun segera memesan lontong karena sudah lapar berhubung aku juga tidak makan di rumah.

"Bu lontong satu" pintaku pada penjual.

"Baik nak tunggu sebentar!! "jawab ibu itu

Akhirnya lontong pun di bawa ke meja ku, aku segera memakannya dengan habis, karena lidah ku doyan sama lontong tersebut. Setelah habis aku segera membayarnya dan berlalu pergi ke kampus.

Akhirnya aku sampai di kampus dan memarkirkan motorku di parkiran biasa, aku pun masuk ke kelas dan belajar seperti biasanya. belajar pun sudah selesai saatnya jam istirahat, aku pun berjumpa dengan Tiora tapi aku sudah mulai menjaga jarak dengannya, dan menjauhinya sedikit demi sedikit agar tidak menjadi pembicaraan di mulut orang lain. karena bagaimanapun sekarang dia sudah memiliki pacar. aku pun ke kantin sendiri dan tidak bergabung dengan kawan-kawan yang lain, ji karena sifat ku, yang memang tidak suka berbaur sama orang jika tidak penting.

Waktu istirahat pun telah berlalu, akhirnya aku masuk ke kelas kembali, saat aku masuk ke kelas tiba" ketua kelas memberi pengumuman jika dosen tidak masuk, jadi kita bisa pulang. Aku Pun langsung menuju ke parkiran mengambil motorku dan tancap gas pulang.

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

Aduh Aldi, kasian donk mbaknya😁

2023-02-12

0

Dehan

Dehan

sudah di favoritin ya thor..

semangat

2022-08-09

1

Mommy Ghina

Mommy Ghina

mampir lagi

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 pertemuan
2 No whatpshapp
3 Perhatian
4 Waktunya
5 Renata mawra
6 Hari kedua kerja
7 Makan malam
8 Menikah
9 Malam Pertama
10 Surat peringatan
11 Cemburu
12 Kepergok Mbak Dina
13 Makan Sate
14 Ari Mendapat Pelajaran
15 Kegelisahan Renata
16 Setangkai Mawar Merah
17 Suzuya Mall
18 Perjalanan Ke pantai
19 Pantai Cemara
20 Aldi Kecelakaan
21 Aldi Lupa Ingatan
22 Taman Rumah Sakit
23 Pengumuman
24 Pak Irfan yang perhatian ke Renata
25 Aldi Bisa Pulang Kerumah
26 Ari Dan Dina Jadian
27 kembalinya Aldi Ke Kantor
28 Muncul Karisa Tiba-tiba
29 Taman Hutan Kota
30 Pertemuan Aldi dan Orang Tua Renata
31 Kebodohan Aldi
32 Renata Menolak Cinta Irfan
33 Renata Menjadi Murung
34 Mobil Irfan Mogok
35 Aldi Masih Belum Memaafkan Renata
36 Ari Dan Dina Segera menikah
37 Renata Bertemu Karisa Lagi
38 Karisa Ingin Bunuh Diri
39 Hati Irfan Pilu
40 Penjelasan Renata
41 Tangisan Renata Pecah
42 Aldi Tak Sadarkan Diri
43 Aldi Masih Terbaring Di Rumah Sakit
44 Ciuman Pertama Dina
45 Irfan Telah Memilih
46 Anton Ketahuan Selingkuh
47 Aldi Telah Sadar
48 Aldi Mencari Renata
49 Renata Liburan Di Malaysia
50 Aldi Masih Galau
51 Renata Kembali
52 Sikap Aldi Sudah Kembali
53 Aldi Jujur Ke Orang Tua Renata
54 Melapor ke Kepala Desa
55 Ingin Memiliki Junior
56 Racun Cinta
57 Ari Sudah Di Kampung Dina
58 Irfan Akan Menikah
59 Dina Dikerjai Renata
60 Pernikahan Irfan
61 Malam Pertama Irfan
62 Bulan Madu Irfan
63 Rumah Makan Klasik
64 Pernikahan Dina Dan Ari
65 Keinginan Memiliki Junior Semakin Berat
66 Renata Masuk RS
67 Ari Juga Tidak Ingin Kalah Dari Aldi
68 Renata Ngidam
69 Dina yang sudah tak sabar ingin Hamil
Episodes

Updated 69 Episodes

1
pertemuan
2
No whatpshapp
3
Perhatian
4
Waktunya
5
Renata mawra
6
Hari kedua kerja
7
Makan malam
8
Menikah
9
Malam Pertama
10
Surat peringatan
11
Cemburu
12
Kepergok Mbak Dina
13
Makan Sate
14
Ari Mendapat Pelajaran
15
Kegelisahan Renata
16
Setangkai Mawar Merah
17
Suzuya Mall
18
Perjalanan Ke pantai
19
Pantai Cemara
20
Aldi Kecelakaan
21
Aldi Lupa Ingatan
22
Taman Rumah Sakit
23
Pengumuman
24
Pak Irfan yang perhatian ke Renata
25
Aldi Bisa Pulang Kerumah
26
Ari Dan Dina Jadian
27
kembalinya Aldi Ke Kantor
28
Muncul Karisa Tiba-tiba
29
Taman Hutan Kota
30
Pertemuan Aldi dan Orang Tua Renata
31
Kebodohan Aldi
32
Renata Menolak Cinta Irfan
33
Renata Menjadi Murung
34
Mobil Irfan Mogok
35
Aldi Masih Belum Memaafkan Renata
36
Ari Dan Dina Segera menikah
37
Renata Bertemu Karisa Lagi
38
Karisa Ingin Bunuh Diri
39
Hati Irfan Pilu
40
Penjelasan Renata
41
Tangisan Renata Pecah
42
Aldi Tak Sadarkan Diri
43
Aldi Masih Terbaring Di Rumah Sakit
44
Ciuman Pertama Dina
45
Irfan Telah Memilih
46
Anton Ketahuan Selingkuh
47
Aldi Telah Sadar
48
Aldi Mencari Renata
49
Renata Liburan Di Malaysia
50
Aldi Masih Galau
51
Renata Kembali
52
Sikap Aldi Sudah Kembali
53
Aldi Jujur Ke Orang Tua Renata
54
Melapor ke Kepala Desa
55
Ingin Memiliki Junior
56
Racun Cinta
57
Ari Sudah Di Kampung Dina
58
Irfan Akan Menikah
59
Dina Dikerjai Renata
60
Pernikahan Irfan
61
Malam Pertama Irfan
62
Bulan Madu Irfan
63
Rumah Makan Klasik
64
Pernikahan Dina Dan Ari
65
Keinginan Memiliki Junior Semakin Berat
66
Renata Masuk RS
67
Ari Juga Tidak Ingin Kalah Dari Aldi
68
Renata Ngidam
69
Dina yang sudah tak sabar ingin Hamil

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!