Di bawah langit Kota Seoul yang gerimis, Okta berjalan sempoyongan setelah berhasil lari dari Tio. Perempuan itu memegangi kepalanya yang terasa berat. Saking pusingnya dia sampai tidak melihat jalan saat akan menyebrang.
Tinn.... Tinnnn
Sebuah mobil melaju kencang kearahnya, Okta berteriak keras. Bunyi rem mobil itu sangat memekikkan telinga. Saking kaget nya, Okta pingsan duluan bahkan sebelum badannya tersentuh mobil itu.
"Sial, kenapa mesti nabrak orang sih!!"
Pengemudi mobil itu yang kebetulan adalah Vano, berdecak keras. Cowok itu melihat sekeliling untuk memastikan bahwa tidak ada saksi mata atau wartawan yang melihatnya. Setelah merasa aman, dia turun dari mobil dengan memakai topi dan masker.
Vano melihat keadaan Okta, tidak ada lecet hanya sedikit goresan di siku. Dia kemudian menggendong perempuan itu masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobilnya.
Sekarang dia bingung harus membawa Okta kemana. Ke rumah sakit bukan opsi yang bagus, apalagi ke Apartemennya itu lebih buruk lagi. Akhirnya dia memutuskan membawa Okta ke hotel. Dengan menutupi identitasnya sebisa mungkin, Vano membawa Okta masuk ke kamar hotel yang dia booking.
Badan mereka basah kuyup, Vano berinisiatif mengobati luka di siku Okta. Cowok itu dengan ragu membuka baju yang Okta pakai, berniat menggantikan bajunya yang basah. Dan entah kerasukan setan dari mana, Vano khilaf. Dia mengambil sesuatu yang sudah dijaga Okta selama bertahun-tahun.
Padahal sebelumnya dia selalu berhasil lolos. Namanya selalu bersih dari skandal apapun. Hidup bertahun-tahun di dunia entertainment dan kerubungi ribuan perempuan cantik tidak pernah membuat Vano goyah. Tapi hari ini, dia melakukannya bahkan dengan orang yang belum dia kenal.
**************
Saat waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 KST Okta baru membuka matanya. Rasa pusing langsung menyerang, ditambah lagi badannya terasa remuk semua. Perempuan itu sedikit terjingkat saat menyadari bahwa ini bukan kamar hotelnya. Buru-buru dia menoleh, hal yang pertama kali dia lihat adalah pemandangan wajah tampan idol yang selama ini dia kagumi sedang tidur disampingnya. Otak dangkal Okta masih mencoba mencerna keadaan, sampai akhirnya perempuan itu menengok ke balik selimut dan terkaget-kaget bukan main saat badannya telanjangg bulat.
"YA TUHANNN!!!"
Teriakan melengking Okta membuat Vano yang masih tidur jadi ikut bangun dan langsung pasang posisi duduk. Cowok itu meringis kecil saat merasakan kepalanya sakit. Sebelum dia sadar sepenuhnya, Okta sudah menyerang dadanya yang telanjang dengan pukulan keras. Vano hampir terjungkal.
"VANOOO, DASAR ARTIS SIALANN!!. LO UDAH NGELAKUIN APA KE GUEE!!", Okta tidak henti-hentinya memukul dada Vano. Cowok itu tidak menghindar, dia tau dia salah. Mau menjelaskan tapi Okta tidak mau berhenti.
"Sorry, sorry. Gue gak bermaksud" dia mencoba menahan tangan Okta, tapi perempuan itu menepisnya dengan kasar. Wajahnya sangat memerah bahkan hampir menangis, Vano jadi gak tega .
"Gak bermaksud gundulmu!!. Lo udah enak-enakan ewitahh gue tapi bilang gak bermaksud?!. Waras lo!!"
"Gue minta maaf, kita sama-sama gak sadar semalem. Maafin gue"
Kepala Okta serasa mau meledak. Ini gimana kalau sampai orang tuanya tau. Bisa-bisa dia digantung di pohon rambutan.
Belum sempat mereka berpikir jernih, pintu hotel sudah diketuk-ketuk kasar oleh puluhan wartawan yang ada di luar kamar. Berita tentang Geovano Davichi yang membawa perempuan ke hotel dalam keadaan mabuk sudah tersebar. Dan sialnya mereka semua tau dia ada disini. Vano mau mati aja rasanya.
Secapat kilat Vano membantu Okta membersihkan diri, dan membawa pergi perempuan itu dari sana dengan cara apapun. Jangan sampai mereka tertangkap dan masalah semakin runyam.
******************
Setelah kejadian kemarin, para wartawan terus mengejarnya untuk mencari informasi. Bahkan mereka rela menunggu seharian di depan gedung agensi. Vano mengacak rambutnya kasar, aktifitasnya jadi terhambat dan dia tidak bisa bergerak bebas.
Saat sendirian di ruang latihan, para member The Boys yang lain masuk dengan wajah kaku. Mereka duduk di samping Vano. Hanya diam dan saling pandang. Sampai akhirnya Chiko memulai pembicaraan.
"Ini maksudnya gimana Van?" tanya cowok itu mencoba tenang.
Vano menghela nafas berat. Dia menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, matanya menerawang keatas.
"Skandal itu bener?" tanya Maxim menambahi.
Lagi-lagi Vano diam.
"Kalo lo diem berarti itu bener. Siapa tuh cewek, Kiara?, Selena?" tuding Lucas dengan cepat.
Vano berdecak. Kepalanya yang udah pusing jadi tambah pusing karena terus-terusan dicerca pertanyaan.
"Namanya Okta, dia pramugari. Gue gak sengaja nemuin dia pingsan, terus gue bawa ke hotel. Gue gak sengaja, gue ngelakuin itu ke dia. Sorry udah bikin grub kita jadi ikut kena masalah" Vano menjawab dengan kepala menunduk. Semua member cuma diam. Sampai akhirnya maxim menepuk bahu Vano pelan.
"Terus itu cewek gimana?" tanya Chiko mewakili dan Vano hanya mengendikkan bahu.
"Gue tau lo gak sebrengsekk itu. Apapun yang terjadi nanti kita semua ada buat lo. Gue harap lo bisa nyelesein semuanya"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔ᵇᵃˢᵉ𝕸y💞🍀⃝⃟💙
whaa... jd buruan paparazzi
kasian tuh sana sini musti pinter nyari jln
2024-01-13
0
Rawai hiatus ✅
Paparazi dimana2 hebat ya.. kayak punya indra keenam
2023-12-16
0
𝐈𝐅𝐈𝐅𝐀𝐘 📴
gk sama Tio malah sama Vano, apes banget nasib Okta😩
2023-08-15
0