Pertemuan Pertama

Sinar matahari terik menerobos masuk ke dalam kamar Vano lewat tirai jendela kamarnya yang terbuka. Cowok itu meringis, perasaan dia baru tidur 2 jam tapi waktu ternyata sudah pagi. Dering ponsel membuat Vano dengan setengah hati membuka matanya, dia berdecak. Ternyata pesan dari Chiko.

💬Chiko

P

P

Lo dmn njingg?

ANGKAT TLP GW

WOYY, GEOVANOOO!!

30 MENIT LG KITA OTW SOKOR, BRUHHH

Gw sama yg lain udh di bandara, buruan nyusul !!

VAN, TAII LO

BURUAN!!!

*25 panggilan tak terjawab

~SIAP-SIAP GW SUNAT DI KORSEL!!!

Vano spontan merubah posisinya menjadi duduk, mata cowok itu melihat kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 09.00. Pantesan Chiko menyepam chat sampai ratusan.

"Mampuss nanti si Bible dipotong lagi!!"

Dia langsung ngacir ke kamar mandi, mandi ala kadarnya. Sabunan secukupnya dan segera mengambil baju asal. Cowok itu bergegas turun ke lantai bawah. Di Rumah besar ini dia hanya tinggal sendiri ditemani beberapa asisten rumah tangga sekaligus penjaga dan bodyguard. Orang tuanya punya rumah sendiri, tapi Vano lebih suka tinggal sendiri disini karena bisa melakukan apapun yang dia mau.

"BIIII" Vano berteriak sambil menuruni tangga, membuat pembantu yang sedang bekerja menoleh kearahnya.

"Iya Tuan?" tanya salah satu dari mereka, Rumi namanya.

"Koper saya mana?"

"Ada Tuan, sebentar saya ambilkan" perempuan paruh baya itu pergi dan masuk ke dalam suatu ruangan, kemudian kembali lagi sembari meneteng dua kopet lumayan besar yang berisi semua perlengkapan Vano seperti yang cowok itu minta kemarin.

Vano menyuruh salah satu asistennya untuk membawa koper itu ke dalam mobil, "Saya pergi dulu. Sekitar seminggu sampe dua minggu ke depan. Jaga rumah baik-baik, kalo ada wartawan bilang aja saya gak ada di rumah"

"Baik Tuan" mereka menjawab serempak.

*************

Mobil Alphard milik sang superstar Geovano Davichi berhenti di depan Bandara Soekarno-Hatta. Di area depan sudah banyak paparazi yang meliput.Vano turun dari mobil sembari menggunakan hoodie hitam dan tudung yang menutup sampai alis. Puluhan kamera langsung menyorot kearahnya , banyak orang berdesak-desakkan dan bodyguard Vano menghalangi untuk memberi jalan kepada Vano .

Vano berjalan cepat masuk ke area bandara, melakukan check-in tiket dan langsung menuju landing. Anggota The Boys sudah disana, bisa dipastikan dia pasti kena marah.

"Guys, sorry gue telat" ucap Vano dengan nafas ngos-ngosan. Member lain menatap jengah kearahnya, ini bukan pertama kalinya dia terlambat.

"Sikap ngaret lo di kurangin napa!!" desis Maxim kesal.

"Ya maaf, maklum gak ada ayang yang nyuruh tidur, yang bangunin. Jadinya kan gue selalu kesiangan" cowok itu berdalih mencoba membela diri. Dan hal itu tidak sepenuhnya bohong , kemarin bahkan dia baru sampai rumah jam 5 pagi san baru tidur beberapa jam.

"Terserah lu dah" putus Lucas setelahnya.

Semua member memilih untuk maklumi, kebiasaan ngaret Vano memang sudah mendarah daging, sudah ada sejak lahir. Mau ditegur 1000 kali pun dia tetap akan melakukan hal yang sama.

Audio center sudah mengumumkan bahwa pesawat akan segera take off dan seluruh penumpang diharapkan segera memasuki pesawat.

Mereka masuk ke pesawat The Airlines, dengan kelas Bisnis. Setelah semua dirasa sudah siap, pintu pesawat ditutup. Menandakan kalau pesawat akan segera take off.

Semua awak pesawat sudah siap di posisi masing-masing. Rina berdiri di dekat audio center untuk memberi arahan.

" Dear passengers, welcome to The Airlines… flight to Indonesian Flights to South Korea will take us with in 7 hour and 20 minutes, with a cruising altitude of 35.000 feet above sea level.

We need to inform you that The Airlines flight is without cigarette smoke, before take off we invite you to hold the chair back, close and lock the small tables that are still open in front of you, tighten the seat belt, and open the window cover.

On behalf of The Airlines, captain Kriss and all the crew on duty congratulated this flight, and thank you for your choice to fly with The Airlines

Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan The Airlines dengan tujuan Indonesia Penerbangan ke Korea Selatan akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih 7 jam dan 20… menit, dengan ketinggian jelajah …35.000 kaki di atas permukaan air laut.

Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan The Airlines… ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada Anda untuk menegakan sandaran kursi, menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan Anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela.

Atas nama The Airlines kapten Kriss dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama kami."

Para pramugari berdiri di sela-sela kabinsr pesawat untuk mempraktekkan prosedur keamanan . Dan disitulah Okta muncul, perempuan itu nyaris berteriak saat melihat ada member The Boys disana. Kalau tidak mengingat bahwa dia sedang bertugas, mungkin dia akan langsung teriak dan minta foto .

"Pramugarinya cakep banget gila!!" Maxim berbisik kearah Vano, membuat mata cowok itu menatapnya.

"Yang mana sih?" tanyanya.

"Itu yang rambutnya agak cokelat"

Dan detik itu juga pandangan Vano tertuju pada Okta, hanya menatap sekilas kemudian dia mengendikkan bahu.

"Lumayan"

"Dihh siwer nih anak"

"Ladies and gentlemen, I’d like to direct your attention to the monitors. The flight attendants will be showing our safety demonstration and would like the next few minutes of your full attention.

(“Ibu-ibu dan Bapak-bapak, saya hendak mengarahkan perhatian anda ke monitor. Para pramugari akan menampilkan demonstrasi keselamatan kami dan mengharapkan perhatian penuh anda beberapa menit ke depan"

Okta, Putri , dan beberapa rekannya mulai memperagakan prosedur keselamatan selama di dalam pesawat, fungsi-fungsi alat keselamatan dan cara penggunaannya. Vano hanya melihat sekilas, toh dia sudah sering naik pesawat jadi demontrasi itu sudah di luar kepalanya .

Setelah semua prosedur sudah diperagakan, para pramugari kembali ke area belakang pesawat . Disana Okta tidak bisa menahan lagi, perempuan itu memukul-mukul Rina gak jelas hingga membuatnya kesal.

"Rin, Rin, Rin yaampunnn. Disini ada The Boys Rin, The Boys!!!. Wah gila, gue kudu minta tanda tangan sih nanti. Kapan lagi coba dapet kesempatan kek gini!!"

Rina memutar bola matanya jengah, sembari menata makanan perempuan itu cuma bisa diam mendengarkan Okta yang lagi bucin The Boys.

"Permisi..." suara seseorang yang memanggil membuat mereka menoleh. Dan saat itu juga Okta dan Rina nyaris pingsan karena Chiko tiba-tiba ada disana, dalam jarak sedekat ini.

"Maaf mau tanya, toiletnya sebelah mana ya?" tanya Chiko sambil tersenyum kikuk saat melihat dua pramugari di depannya hanya melongo tanpa menjawab.

"I-itu. Anu, di- di sebelah sana" Okta menjawab dengan gelagapan. Rasanya udara disini sangat minim untuk digunakan berdekatan dengan member The Boys.

"Thank You " ucap Chiko dengan ramah. Dia lalu masuk ke dalam bilik yang dimaksud Okta. Perempuan itu menahan jeritannya agar tidak keluar. Tolong Tuhan, jantungnya sedang tidak aman sekarang.

"Aaaa Rin, tolongin gue mleyot. Udah ganteng, terkenal, ramah lagi. Yang kayak gitu minta disayang gak sih"

Rina menyingkirkan kepala Okta yang menyender kearahnya , dia berdecak.

"Kerja Ta, kerja!!. Jangan kebanyakan halu!!"

***********

Pesawat The Airlines mendarat sempurna di Bandara Internasional Korea Selatan. Seluruh penumpang dan awak kapal segera keluar meninggalkan pesawat karena pesawat akan segera dibersihkan.

Okta berjalan cepat bersama Rina menyusuri lobby bandara yang sangat besar untuk mencari The Boys. Perempuan itu tidak akan berhenti sebelum mendapatkan tanda tangannya. Dan dari kejauhan Okta melihat grub itu, sedang kesulitan berjalan karena tiba-tiba para fans datang mengerubungi.

Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, Okta segera menarik tangan Rina untuk mendekat. Ikut menyempil di antara banyaknya orang. Disana penampilan mereka paling mencolok karena masih memakai baju pramugari. Tapi Okta tidak peduli.

"VANO, VANO PLEASE"

"FOTO SEBENTAR AJA"

"MAXIM, PLEASE MINTA TANDA TANGAN"

Dia sudah berusaha menerobos, tapi sia-sia karena bodyguard mereka menghalangi dan langsung menggiring The Boys untuk meninggalkan bandara. Okta mendesah kecewa, perempuan itu menunduk lesu.

"Duhh, kasian banget sih yang gak dapet tanda tangannya The Boys. Kek gue dong, udah dapet tanda tangan, dapet fotonya juga lagi. Aduhh, emang keberuntungan selalu berpihak kepada orang cantik" Putri datang dan langsung memamerkan foto serta kaosnya yang mendapat tanda tangan Vano. Okta menatapnya sinis, melihat muka songong Putri hari ini sangat membuatnya muak.

"Dih, cantik lo?!" balas Rina dengan sarkas.

"Ya iya lah, buktinya Vano mau diajak foto sama gue. Sama lo mana?. Gak mau kan?. Lo dekil sih" ucap Putri mencibir. Okta mendelik malas. Dia dekil katanya?. Padahal kapten mereka saja pernah terang-terangan memujinya cantik.

"Yaelah, cuma tanda tangan sama foto aja belagu lo. Liat aja kalo gue berhasil nikah sama Vano, lo kagak gue undang!!"

Putri tertawa mendengar ucapan Okta, merasa perempuan itu sudah gak waras.

"Bangun Ta, bangun. Jangan halu mulu!!. Daripada sakit hati mending sadar diri!!"

"Bacott!!"

***************

Hy hy hy, kangen aku gak?

Maaf ya, novel baru tapi udah telat up aja. Lagi nyiapin DN sekolah soalnya nih guys, jadinya rada sibuk. Maklumin ya.

Yuk like, komen, dan share sebanyak mungkinnnnn

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

yg bilang dekil itu tanda nya sirik🤣

2024-01-14

0

🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ

🍌 ᷢ ͩ🔵🍭ͪ ͩ🥜⃫⃟⃤🍁❣️🦚⃝⃟ˢᴴ

makanya cari ayank biar ada yang bangunin🤭

2023-12-24

0

⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔ᵇᵃˢᵉ𝕸y💞🍀⃝⃟💙

⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔ᵇᵃˢᵉ𝕸y💞🍀⃝⃟💙

astagaa.. yg bener aja itu amp 3jt🤣🤣🤣
uceettt.... tulit2 trs apa itu

2023-12-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!