Aku terus memperhatikan sosok yang muncul ini..antara sadar dan tidak aku melihat cahaya putih menghampiri diriku. Tiba tiba aku terbangun, semuanya sama saja seperti tadi..namun dikamar tidurku seperti ada bau ketumbar, wanginya berbeda.
Menjelang pagi itu aku bangun rasa kantukku hilang..aku keluar kamar turun kelantai bawah. Suasana sangat gelap diluar, baru saja aku akan menyalakan lampu taman..ditelinga sebelah kanan seperti ada yang membisiki..
"Jangan nyalakan lampu..aku ada di gazebo..jangan takut aku disana menunggumu"
Perasaanku ragu, apakah harus keluar atau diam disini..siapapun manusianya pasti mempunyai rasa takut, apalagi sendirian dirumah yang cukup besar seperti ini.
"Hilangkan rasa takutmu..aku menunggumu"
Kembali datang bisikan itu. Entah kenapa aku membuka pintu rumah yang terbuat dari kayu dengan gaya gebyok Jawa itu. Aku melihat dikegelapan taman digazebo sana ada sosok wanita sedang duduk menghadap kearah kolam pool.
DiGazebo itulah sosok Sedayu duduk.
Langkahku ragu untuk mendekat tapi setiap kali aku berhenti, aku mendengar bisikan..
"Tidak apa apa jangan ragu..kamu bisa bertemu aku..karena aku pernah berada dikeluargamu dulu..jangan takut"
Akupun mendekat dan di jarak 3 meter dikeremangan pagi kulihat wajah Sedayu, sesuai dengan apa yang muncul dimimpi hanya saja sekarang dalam alam nyata.
Ternyata ikat kepala yang dikenakan berwarna merah tua, didalam alam mimpi aku tidak bisa melihat dengan jelas kini sangat jelas.
Yang jelas beda adalah sorotan kedua matanya, matanya redup dan agak bengkak seperti orang yang sering menangis. Ia menatapku sejenak dan menurunkan wajahnya menatap kearah ikan ikan yang berenang dibawah gazebo.
Tiba tiba ia mengangkat kedua tangannya dan memberikan sikap hormat.
"Salam hormat kepada bli Randi..mohon maaf atas segala ulah saya"
Karena sikapnya yang sopan dan penuh hormat aku menjadi berani dan berdiri tepat didepannya.
"Salam hormat juga kusampaikan" kataku sambil mengatubkan kedua tanganku dihadapan wajahku.
"Awalnya..saya tidak tau bahwa yang mempunyai rumah ini, namun setelah aku dibisikan dewa penjaga kahyangan ternyata bli Randi masih keturunan sinuwun Hyang Bathara Gung Arundi" Meskipun Ia bicara namun masih terus memberikan sikap hormat.
"Maaf Sedayu..mohon turunkan kedua tanganmu..aku bukan siapa siapa..hanya manusia biasa. Tapi siapakah Hyang Bathara Gung Arundi?" Aku mulai membuka percakapan dengan sosok ini.
"Itu adalah kakek buyutmu..ia memerintah daerah sekitar Kelungkung sana..kala itu beliau dibawah kekuasaan raja Dewa Gede Rai. Beliau diberikan wilayah diNusa Lembongan. Dan aku bekerja sebagai penata rias sang paduka putri" Tiba tiba ia menunduk menangis.
Aku menjadi kasihan dan duduk disamping sosok ini. Pada waktu aku duduk disampingnya aku mencium bau ketumbar bercampur dengan melati yang keluar dari tubuhnya. Aku terdiam sejenak membiarkan ia tenggelam dengan tangisnya.
"Sedayu..Sedayu jangan menangis ya..aku berjanji akan bersamamu dan akan kubiarkan kau disini bersamaku..kalau bisa mohon ceritakan kepadaku kenapa sampai kau ada diUbud..bukankah Nusa Lembongan letaknya jauh dari sini..kenapa posisimu sekarang disini?"
Ia mulai tenang, ia menarik kain yang membalut tubuhnya dan mengeringkan air matanya.
Ia menoleh kearahku dan mulai bercerita..
"Waktu itu rombongan Hyang Bathara Gung Arundi sedang mengadakan kunjungan kesaudaranya, raja Ubud. Aku diperintahkan ikut untuk menata wajah sang permaisuri. Saat itu Belanda sudah mulai memasuki wilayah Ubud..salah satu kapten menipu Hyang bathara bahwa apabila aku dikerjakan sebagai penata rias istrinya maka akan diberikan wang gulden yang banyak" Ia menarik napas panjang, kedua tangannya bergetar..ia menundukkan wajahnya.
Aku meraih telapak tangannya dan kupegang erat. Ternyata tangannya sangat dingin sekali. Aku tidak peduli, kedua telapaknya aku pegang dengan kencang seakan memberi semangat kepadanya.
"Hyang Bathara menolak keinginan kapten belanda itu, begitu juga dengan permaisuri dengan keras melarang aku diambil oleh Belanda itu. Akhirnya permintaan ditolak dan akupun gembira..apalagi, aku takut sama orang orang putih itu..tapi pada malam hari, ketika semua sedang tidur aku diculik dan disimpan didalam penjara mereka yang tempatnya dibawah tanah..kita sekarang sedang duduk diatas penjara bawah tanah itu!"
"Haah! dibawah ini ada ruang penjara??" tanyaku kaget.
"Iya itu sebab aku sering muncul disini..karena disinilah tempatku..aku disimpan disini selama rombongan Hyang Bathara berada diUbud..semua tentara Hyang Bathara mencari kesana kemari tapi sudah pasti mereka tidak menemukan aku karena selain mulutku ditutup kain, aku berada sangat dalam dibawah tanah"
"Ya Allah..Astagfirullah..kejamnya mereka"
"Bli Randi..saya sering mendengar kara kata yang bli ucapkan barusan..bahasa apakah itu?" katanya heran.
"Oh maaf Sedayu..saya beragama Islam..mungkin waktu kamu hidup dulu Islam belum masuk ke Ubud ya..jadi Allah adalah nama Tuhan dan aku sebutkan Astagfirullah yang artinya..Aku mohon maaf kepada Tuhan..dan kepadaNya aku mencari perlindungan"
"Hmm menarik sekali"
"Coba teruskan ceritamu Sedayu" kataku.
"Setelah urusan Hyang Bathara selesai dan setelah mencari aku tidak ketemu akhirnya ia meninggalkan diriku..namun..menurut bisikan dewa penjaga gerbang kahyangan bahwa sang permaisuri sempat mengucap bahwa kelak aku akan diketemukan keturunanku..kalian akan bersama sama sampai akhir hayatnya"
"Tidak kusangka bahwa ucapan sang permaisuri ternyata benar adanya..setelah sekian lama aku menunggu disini, tahun demi tahun ternyata kali ini aku bertemu dengan keturunannya..yaitu bli Randi ini.." ucapnya..Kali ini ia tersenyum, sedihnya nampaknya telah hilang.
"Alhamdulillah.."
"Apa artinya?"
"Alhamdulillah adalah ucapan terima kasih kepada Allah yaitu Tuhan yang menciptakan segalanya..nanti akan aku ajarkan tentang agamaku..tapi mohon teruskan ceritamu ya supaya aku mengerti..keluarkan semua ceritamu..kamu berhak sedih tidak apa apa..aku akan mendengarkan"
Sosok Sedayu melihat kearah kolam renang..iya menarik nafas dalam dalam..ia menarik jariknya sedikit keatas menutupi seluruh dadanya. Sebetulnya aku menyesal memintanya untuk bercerita karena senyum bahagianya kini sirna kembali..Namun aku penasaran bagaimana sampai semuanya terjadi..apalagi terjadinya ditanah yang kumiliki ini.
"Setelah Belanda itu tau bahwa rombongan Hyang Batara telah pergi dari tanah Ubud..dia mulai turun ketempat aku ditahan..awalnya ia sering memberikan makanan dan minuman..rupanya, ia mau aku tumbuh segar dan tidak loyo"
"Lalu..kenapa ia menahanmu?" tanyaku penasaran.
"Setelah 3 hari aku disekap..satu hari kemudian ia membawa aku keatas..kira kira disana" Sedayu menunjuk kearah kolam renangku.
Aku sekarang baru sadar kenapa ia sering melihat kearah itu..dan, aku teringat kepada tamu tamu Amerika ku..mereka bersenang senang disana..bahkan kata pak Gung, ada sepasang laki dan perempuan bersenggama didalam kolam renang.
"Ya..disanalah kamar tidur belanda itu..dan disana aku dipukuli..dan...dan aku diperkosa" Suaranya melemah. Ia menunduk dan menangis.
Aku mendekat dan pelan pelan aku meraba pundaknya..entah kenapa, aku menarik tubuhnya dan aku peluk dirinya..
...♡●♡●♡●...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Ai Emy Ningrum
kok bs ya pelukan ma dedemit 🧐🤔
2022-06-25
2