5. Kabar Tentang Rio

Waktu sebulanan lebih pun berjalan. Dalvin tidak pernah lagi mendapatkan kabar tentang sahabatnya, Rio, semenjak terakhir malam ia mengalami kecelakaan.

Dia berjalan kearah jendela kamarnya. Di luar tampak orang-orang sibuk menyiapkan pesta pertunangan antara Duta dan Amira. Ia begitu sedih dan merasa hancur.

Dalvin kembali ke kasurnya, bersandar di kepala tempat tidur sembari memainkan ponsel.

"Kamu kemana sih, Yo? Saat ini aku butuh teman untuk berbagi..." Ucapnya sambil terus menghubungi nomor Rio.

Selang beberapa saat, ponselnya berdering. Ia sempat girang berharap si penelpon adalah Rio yang ditunggu-tunggu.

"Nomor tak dikenal... Apa mungkin Rio mengganti nomornya?" Gumam Dalvin. Ia segera menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Halo?"

"Halo... Benar ini dengan saudara Dalvin Fernando?" Tanya suara dari seberang.

"Benar, saya sendiri Dalvin... Ini dengan siapa?"

"Saya, dokter Nino... Terakhir kali saya juga yang menelepon Anda dengan menggunakan ponsel Rio..."

"Sekarang Rio dimana?" Tanya Dalvin tiada sabar.

"Saudara Rio sudah meninggal sehari setelah saya menelepon Anda..."

"Apa?" Dalvin terperanjat. Kabar tentang sahabatnya itu memang mengejutkan baginya.

"Saya dokter yang menangani pasien hingga akhir hayatnya. Beliau menitipkan sesuatu yang diperuntukkan kepada Anda... Saya harap, Anda bisa segera menjemputnya. Karena sibuk, saya hampir melupakan amanat beliau..."

Dalvin terpukul mendengar berita tentang Rio. Rio sahabatnya yang ia anggap lebih dari sekedar sahabat, bahkan ia berpikir jika lebih baik Rio yang menjadi kakak tirinya.

Kini ia merasa sebatang kara. Tiada satu pun yang bisa mengerti dirinya lagi. Tempat ia berbagi keluh kesah dan mencurahkan segala isi hatinya telah pergi untuk selamanya.

Dalvin keluar dari kamarnya dan berjalan tergesa-gesa melewati banyak orang yang sudah mulai hadir sebagai undangan pesta pertunangan kakaknya itu.

"Kamu mau kemana, Vin?" Suara Duta tak menghentikan langkah Dalvin yang terburu-buru. Ia tahu, tiada maksud baik Duta kecuali hanya untuk memanas-manasi dirinya.

"Dalvin..." Papanya mulai angkat suara. "Kamu mau kemana?"

"Keluar, Pa..." Jawab Dalvin terdengar acuh.

"Papa tau kamu sakit hati dan kecewa dengan pertunangan kakakmu. Tapi setidaknya, tetaplah di rumah sampai acara ini selesai..." Pinta Dean.

"Dia bukan siapa-siapaku, Pa... Papa saja bagai orang lain, kenapa Papa malah meminta aku menganggapnya kakak?" Ketus Dalvin tak peduli.

"Dalvin..." Bentak Dean.

"Sudahlah, Pa... Marah pun, Papa hanya akan mempermalukan diri Papa sendiri..." Ucap Dalvin Seraya berlalu dari sana dan mengabaikan beberapa kali panggilan papanya.

Dean putus asa. Ia masih berpikir bahwa ia bukanlah papa yang baik untuk kedua anaknya.

****

Dalvin trauma mengendarai mobil. Kecelakaan yang menimpa dirinya sempat membuat ia tertekan dan berputus asa.

Sesaat Dalvin merasa bimbang, dan pada akhirnya ia lebih memilih memesan taxi online.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, ia tak henti-hentinya merasa gusar. Ia masih setengah percaya akan berita yang baru saja ia terima tentang kematian sahabatnya itu.

Taxi yang ia tumpangi sampai ke rumah sakit tempat Rio pernah dirawat. Ia masih ingat betul alamat rumah sakit itu, rumah sakit dimana ia sempat bolak-balik untuk periksakan diri setelah kecelakaan.

Dengan tergesa-gesa, Dalvin segera menuju ke ruangan dokter yang meneleponnya tadi.

BRAAKK...

"Dokter Nino?" Dalvin benar-benar tak kuat lagi untuk bertahan dalam kegelisahannya. Ia tak sabar, sampai-sampai menyelonong masuk tanpa ketuk pintu dan permisi terlebih dahulu.

Dokter Nino memang di dalam. Dokter itu tidak menyangka ditemui seperti itu oleh Dalvin.

"I-Iya? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya dokter itu seperti melupakan Dalvin.

"Saya Dalvin, Dok..." Ucap Dalvin sambil menarik kursi di hadapan dokter Nino lalu duduk tanpa dipersilakan.

"Dalvin? Oh, astaga... Dalvin Fernando?" Tanya dokter Nino baru mulai mengingat kembali.

Dalvin mengangguk cepat.

"Sepertinya almarhum Rio begitu berarti bagi Anda..." Ucap dokter Nino sambil membuka laci mejanya. Ia mengeluarkan sebuah amplop dari dalamnya.

"Sebenarnya Rio sakit apa, Dok?" Suara Dalvin mulai pedar. Hatinya mulai terasa perih.

"Kanker stadium lanjut..."

Dalvin terhenyak. "Sebelumnya ia selalu sehat, Dok..." Ucapnya sendu.

"Tiga bulanan belakang kanker menyebar begitu cepat dan merusak organ vitalnya... Malam itu ia dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan tergeletak di taman kota oleh beberapa orang yang juga kebetulan berada disana." Tutur dokter Nino menjelaskan.

"Taman kota?" Dalvin semakin terpukul. Ia kembali mengingat janjinya kepada Rio untuk bertemu disana.

"Beberapa saat Rio sempat sadar, ia menunggu Anda, dan bahkan beberapa kali mencoba menelepon Anda waktu itu. Tapi..." Ucapan dokter Nino terhenti. Ia menyodorkan amplop yang ia keluarkan tadi kepada Dalvin.

"Apa ini, Dok...?" Tanya Dalvin seraya menerima amplop itu dengan tangan gemetar.

"Ini pesan untuk Anda, katanya... Ia menegaskan kepada saya, bahwa ia sangat berharap Anda mengabulkan permintaan terakhirnya di dalam surat ini..." Jelas sang dokter.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

🍾⃝ͩʙᷞᴀͧʙᷠʏᷧ ɢɪʀʟʟ

amanah apa itu?apa Rio nitipin adeknya kedalvin🤔?? jdi pnsaran

2022-08-13

3

Ika Sartika

Ika Sartika

kasian kamu dalvin...😢

2022-06-20

1

Yuli maelany

Yuli maelany

Dean merasa bagai ayah yang kurang baik,bahkan menurut ku sangat kurang baik,dan harusnya kamu sadar itu......

2022-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 1. Perselingkuhan
2 2. Menolak Dijodohkan.
3 3 Kalah Tanpa Pertandingan
4 4. Menyerah
5 5. Kabar Tentang Rio
6 6. Wasiat Rio
7 7. Gadis Buta
8 8. Berbenah
9 9. Bidadari Kahyangan
10 10. Lebam
11 11. Patah Hati
12 12. Berbelanja
13 13. Air Terjun
14 14. Keindahan Di Balik Kelam Dunia Sora
15 15. Kebimbangan
16 16. Menikah
17 17. Selamat Datang Di Kediaman Fernando, Sora
18 18. Ingat, Kita Menikah Karena Terpaksa
19 19. Inikah Kenikmatan Yang Sesungguhnya Itu?
20 20. Diamati Duta
21 21. Apa Aku Jatuh Cinta?
22 22. Pesan Dari Amira
23 23. Jangan Pernah Sentuh Milikku
24 24. Keributan
25 25. Untung Dia Buta
26 26. Dia Masih Saja Menggodaku
27 27. Jangan Jual Jika Kamu Sayang
28 28. Entah Apa Jadinya Jika Aku Tanpamu
29 29. Sadis Sekali Orang Itu
30 30. Masa Silam
31 31. Usaha Duta
32 32. Apa Yang Terjadi, Sora?
33 33. Semoga Tercapai Semua Keinginanmu
34 34. Bertemu Amira
35 35. Dalam Pengaruh Obat
36 36. Dia Istri Saya, Dok
37 37. Ternyata Ada Maunya
38 38. Film Di Bawah Hujan
39 39. Aku Ingin Tahu Semuanya
40 40. Kamu Istriku Dan Selamanya Milikku
41 41. Pertemuan Soraya Dengan Rio
42 42. Pesan Dari Rio
43 43. Orang-orang Tak Dikenal
44 44. Pilihan, Keputusan Dan Penentuan Sulit
45 45. Biar Aku Tetap Buta
46 46. Aku Pasti Akan Menjemputmu Kembali
47 47. Mengundurkan Diri
48 48. Presdir Wanita
49 49. Perempuan Di Trotoar
50 50. Masa Kelam Sandra
51 51. Gundah
52 52. Sakitnya Merindu
53 53. Tiga Bulan
54 54. Testpack
55 55. Bisakah Kita Mulai Dari Awal Lagi?
56 56. Sang Bocah
57 57. Danesh
58 58. MAAF
59 59. Seperti Pinang Dibelah Dua
60 60. Apa Danesh Putra Kita?
61 61. Secarik Kertas Terakhir
62 62. Penjelasan Duta
63 63. Aku Tidak Sekejam Itu
64 64. Menikmati Hujan Bersama
65 65. Soal Duta
66 66. Amira Atau Sona
67 67. Pulau Pengantin
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Perselingkuhan
2
2. Menolak Dijodohkan.
3
3 Kalah Tanpa Pertandingan
4
4. Menyerah
5
5. Kabar Tentang Rio
6
6. Wasiat Rio
7
7. Gadis Buta
8
8. Berbenah
9
9. Bidadari Kahyangan
10
10. Lebam
11
11. Patah Hati
12
12. Berbelanja
13
13. Air Terjun
14
14. Keindahan Di Balik Kelam Dunia Sora
15
15. Kebimbangan
16
16. Menikah
17
17. Selamat Datang Di Kediaman Fernando, Sora
18
18. Ingat, Kita Menikah Karena Terpaksa
19
19. Inikah Kenikmatan Yang Sesungguhnya Itu?
20
20. Diamati Duta
21
21. Apa Aku Jatuh Cinta?
22
22. Pesan Dari Amira
23
23. Jangan Pernah Sentuh Milikku
24
24. Keributan
25
25. Untung Dia Buta
26
26. Dia Masih Saja Menggodaku
27
27. Jangan Jual Jika Kamu Sayang
28
28. Entah Apa Jadinya Jika Aku Tanpamu
29
29. Sadis Sekali Orang Itu
30
30. Masa Silam
31
31. Usaha Duta
32
32. Apa Yang Terjadi, Sora?
33
33. Semoga Tercapai Semua Keinginanmu
34
34. Bertemu Amira
35
35. Dalam Pengaruh Obat
36
36. Dia Istri Saya, Dok
37
37. Ternyata Ada Maunya
38
38. Film Di Bawah Hujan
39
39. Aku Ingin Tahu Semuanya
40
40. Kamu Istriku Dan Selamanya Milikku
41
41. Pertemuan Soraya Dengan Rio
42
42. Pesan Dari Rio
43
43. Orang-orang Tak Dikenal
44
44. Pilihan, Keputusan Dan Penentuan Sulit
45
45. Biar Aku Tetap Buta
46
46. Aku Pasti Akan Menjemputmu Kembali
47
47. Mengundurkan Diri
48
48. Presdir Wanita
49
49. Perempuan Di Trotoar
50
50. Masa Kelam Sandra
51
51. Gundah
52
52. Sakitnya Merindu
53
53. Tiga Bulan
54
54. Testpack
55
55. Bisakah Kita Mulai Dari Awal Lagi?
56
56. Sang Bocah
57
57. Danesh
58
58. MAAF
59
59. Seperti Pinang Dibelah Dua
60
60. Apa Danesh Putra Kita?
61
61. Secarik Kertas Terakhir
62
62. Penjelasan Duta
63
63. Aku Tidak Sekejam Itu
64
64. Menikmati Hujan Bersama
65
65. Soal Duta
66
66. Amira Atau Sona
67
67. Pulau Pengantin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!