Chapter 05: Zombie

Astaroth berlari dengan kencang melewati semak-semak sambil sesekali memalingkan kepalanya ke belakang. Sementara itu, dengan susah payah, Peace berlari mengikuti Astaroth yang berlari sangat cepat.

“Oi! Sebenarnya berapa Agility-mu, sih? Kelihatannya, kau sangat cepat.” Tanya Peace dengan heran sambil terus mengikuti Astaroth tanpa memperhatikan sekitar.

“Agility-ku, ya... Hanya 30, sih. Dan batas kecepatanku hanya secepat cahaya. Berbeda jauh dengan pemain nomor 1 di dunia Vanaheim, saking cepatnya, ia bisa dengan bebas pergi ke masa depan dan masa lalu, murni menggunakan kecepatan yang dimilikinya. Ia bernama Spacetime.” Jawab Astaroth sambil memalingkan kepalanya ke belakang, ke arah Peace, lalu meningkatkan kecepatannya, sehingga Peace langsung tertinggal di belakang. Beberapa detik kemudian, ia merasa ada sesuatu yang berukuran besar di hadapannya saat ini, tanpa berpikir panjang, ia langsung memalingkan kepalanya kembali ke arah depan.

Dengan terkejut, Astaroth sontak berhenti berlari untuk memandangi sosok besar itu dari bawah ke atas. Sosok itu tidak memakai alas kaki dan baju, dia hanya menggunakan celana yang terbuat dari kulit dan bulu dengan ornamen kepala tengkorak yang terbuat dari tulang di sisi kiri dan kanan. Kulitnya berwarna hijau dengan mata biru dan wajah yang mengerikan beserta gigi yang tajam.

Sementara itu, Peace masih berusaha untuk berlari mendekati Astaroth dengan mengikuti jejaknya yang tercetak di tanah, namun tiba-tiba, suara Emerald muncul.

[Peringatan! Zombie, sesosok mahkluk dengan level 7 terdeteksi dan telah bertemu dengan Astaroth di tengah jalan. Zombie memiliki 3 Skill, Skill tingkat B, Adaptation, yang membuatnya bisa beradaptasi disemua keadaan dan menjadi kuat di setiap waktunya, termasuk ketika bertarung. Skill tingkat B, Eternal, Skill ini membuat Zombie tak bisa mati oleh umur. Skill tingkat B, Grow, Skill ini membuat Zombie bisa meregenerasi tubuhnya tanpa batas.]

“Wah, Skill-nya kuat dan banyak, ya... Tapi, aku harus segera menyelamatkan Astaroth yang pasti sedang ketakutan. Meskipun, ini semua salahnya sendiri.” Kata Peace sambil terus berlari. Beberapa detik kemudian, akhirnya Peace sampai di lokasi Astaroth, Peace melihat Astaroth yang nampak sedang ketakutan di hadapan Zombie.

“Zombie!? Sialan... Kita dalam bahaya, mereka berbeda dari yang lainnya, mereka memiliki banyak kelebihan dari monster pada umumnya. Mereka tidak akan mati oleh umur dan mereka juga bisa meregenerasi tubuh mereka sendiri, dengan kata lain, jika tangannya dipotong, dengan sekejap tangan itu akan kembali tumbuh seperti semula.” Ucap Astaroth dengan ketakutan yang sudah mengetahui keberadaan Peace.

“Aku sudah tahu. Omong-omong, mengapa tubuhnya besar sekali, ya? Bahkan setinggi pohon... Emerald!” Kata Peace sambil memandang Zombie dengan heran karena ukuran tubuhnya yang besar.

[Zombie memiliki 2 jenis ukuran, ada yang normal, sama seperti Anda dan Astaroth. Ada juga yang besar, seperti dia. Hal ini tidak hanya berlaku untuk Zombie, melainkan juga berlaku untuk sebagian besar monster yang hidup di dunia Vanaheim.]

“Oh, begitu, ya. Penjelasan yang sangat berguna. Seperti yang diharapkan darimu, Emerald.” Ucap Peace dari dalam hati.

“Untuk mengalahkannya, kurasa Heitari saja sudah cukup.” Kata Peace dengan nada meremehkan sambil perlahan mendekati Zombie dan mengarahkan telapak tangan kirinya ke arah Zombie. Telapak tangan kiri Peace memunculkan api yang semakin lama membesar, Peace mengeluarkan jurus

“Musnahlah dengan patuh.” Ucap Peace setelah selesai memusatkan seluruh api yang dimilikinya ke telapak tangan kirinya. Dengan api yang tak terbatas dan Mana yang terbatas, Heitari sudah sebesar tubuh Zombie. Tanpa perlu basa-basi, Peace langsung melepaskan Heitari ke arah Zombie.

“Apa-apaan bola api ini? Kau terlalu meremehkanku, benda ini tidak akan bisa memusnahkan tubuhku, karena tubuhku ini akan terus me-” Ucap Zombie yang kata-katanya dihentikan oleh suara Peace.

“Bongsor, aku sudah muak dengan suaramu yang jelek itu, begitu juga dengan wajahmu yang buruk rupa, berbeda dengan wajahku yang sempurna ini, bahkan perempuan manusia yang orang tuanya telah kubunuh tetap menyukai tampangku. Aku akan memberitahumu 1 hal, bahwa Heitari akan memusnahkan keberadaanmu, bukan hanya tubuh yang kau banggakan itu.” Kata Peace dengan wajah datar.

“Sialan kau! Akan kuberi pelajaran kepadamu, selepas aku menahan Heitari dengan gada yang kusimpan di punggung.” Ucap Zombie sambil mengeluarkan gada miliknya dari punggung menggunakan tangan kanan.

Heitari sudah sangat dekat dengan wajah Zombie, namun tiba-tiba, Zombie meluncurkan gada miliknya dari bawah ke atas dengan niat menepis Heitari ke langit, namun serangan itu tidak menyebabkan apa-apa kepada Heitari, malahan serangan itu membuat gada milik Zombie menghilang tanpa sebab.

“Apa?! Sial, satu-satunya cara adalah menghindarinya, namun apa cukup waktuku untuk menghindari Heitari? Kurasa dengan jarak sedekat ini tidak cukup, sih.” Kata Zombie dari dalam hati dengan panik disertai keinginan untuk bertahan hidup.

Dengan tekad yang kuat, Zombie menggerakkan kepalanya ke kiri, sehingga Heitari meleset dan memusnahkan sebagian besar tanah beserta puluhan pohon di sekitarnya. Supaya Heitari tidak berbuat lebih jauh lagi, Peace memadamkan api Heitari dengan hanya mengepalkan tangannya.

“Sial, meleset... Aku harus berbuat apa setelah ini? Mana-ku menjadi 0 dan tidak bisa mengeluarkan jurus apapun, satu-satunya cara adalah mengulur waktu sampai Mana-ku bisa kembali digunakan.” Ucap Peace dengan detak jantung yang tiba-tiba terasa cepat.

“Ha ha ha, hanya seperti itu sajakah kekuatanmu? Terlalu lemah! Selagi kau mengisi Mana, sekarang adalah waktu yang tepat untukku menyerang balik. Namun sayangnya, gadaku telah musnah. Jadi, aku akan menyerangmu menggunakan tinjuku yang bahkan bisa menghancurkan gunung...” Kata Zombie sambil berancang-ancang untuk menyerbu Peace. Setelah memusatkan seluruh kekuatannya ke tangan kanan, ia mengepalkan tangan kanannya untuk membunuh Peace dalam sekali serang.

Setelah menghadapi Peace cukup singkat, ia telah beradaptasi dan merasa sudah menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan dengan instan, ia sudah ada di hadapan Peace. Zombie langsung meluncurkan jurus pamungkas seraya berkata, “Rasakanlah! Pembalasanku!!” Dengan niat mendaratkan pukulannya ke wajah Peace.

Sementara itu, Astaroth berlari menghampiri mereka secepat mungkin, dengan niat menyelamatkan Peace dari tinju kematian Zombie yang bahkan gelombang kejutnya menghancurkan tanah dan puluhan pohon di sekitar mereka. Melihat ada sebatang kayu di tanah, ia menggerakkan salah satu ular di tubuhnya untuk mengambil kayu itu dan bersiap untuk memukul Zombie.

“Meski batang kayu ini tidak bisa menyakiti Zombie, setidaknya batang kayu ini bisa menghentikan Zombie sebelum ia memukul Peace. Jika aku gagal, mungkin Peace akan mati.” Ucap Astaroth dengan panik.

[Tuan Astaroth, kemungkinan Anda akan berhasil menyelamatkan Peace adalah 20% sedangkan 80% sisanya gagal. Jika gagal, Peace 50% akan mati.] Kata Hope kepada Astaroth, tuannya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

StrosaV

StrosaV

Lanjut cuy

2022-08-03

0

Ibnu Author

Ibnu Author

seru🗿🗿🗿🗿🗿🗿

2022-06-30

0

Emerald

Emerald

lanjut

2022-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!