Dengan penasaran, Peace langsung berlari menghampiri sumber kebakaran dengan kecepatan yang cukup tinggi.
“Apa yang dia lakukan di sana sih? Apalagi, dia sudah mengusik ketenanganku, akan kuberi pelajaran kepadanya!” Ucap Peace dengan kesal di tengah perjalanan. Sesampainya di lokasi, Peace melihat ada sesosok mahkluk aneh yang kepalanya dipenuhi ular sehingga seluruh wajahnya tak nampak, kecuali hidung panjangnya yang sangat menonjol.
Mahkluk aneh itu mengenakan jubah hitam dengan ornamen kuning, dia nampak sedang menghindari beberapa bola api dengan ketakutan yang berasal dari monster berkepala 3 dengan rambut panjang berapi-api, monster itu tidak mengenakan baju dan celana, namun seluruh kakinya ditutupi oleh api yang sangat panas.
“Cepat! Tolong aku! Setidaknya, bantu aku sampai memiliki kesempatan untuk bersembunyi.” Ucap mahkluk aneh dengan panik sambil terus menghindari bola api dengan lincah.
“Tch. Aku tidak memiliki hubungan denganmu, tidak ada kewajiban untukku menolongmu, meski dihadiahi harta. Lagipula, aku datang ke sini hanya untuk mengecek keadaan.” Jawab Peace dengan wajah datar sambil memalingkan tubuhnya ke belakang untuk pergi dari tempat ini.
“T-Tunggu! Aku akan memberimu apapun, aku berjanji! Wargaku pasti sedang mengkhawatirkanku, menunggu diriku yang hebat ini untuk kembali.” Ucap mahkluk aneh sambil berharap Peace akan membantunya.
“Warga? Apa kau memiliki kerajaan atau semacamnya? Kalau begitu, jika aku menolongmu, serahkan tahta sebagai rajamu itu kepadaku. Omong-omong, siapa namamu? Apa kau ini monster?” Tanya Peace sambil memalingkan tubuhnya kembali ke depan.
“Baiklah, aku mengerti! Namaku Astaroth! aku bukanlah monster, tapi dialah yang monster!” Ucap Astaroth sambil menunjuk ke arah monster berkepala 3 itu.
“Aku paham situasinya, serahkan dia kepadaku, aku perlu Skill-nya yang seharusnya api.” Kata Peace yang tiba-tiba kedua telapak tangannya muncul sebuah pusaran air.
[Monster berkepala 3 itu bernama Bile, Bile berlevel 5, dia memiliki Skill tingkat A, Ashes, yang membuatnya bisa mengeluarkan dan memanipulasi api. Dengan semua kehebatan itu, tetap saja dia adalah api yang akan takluk jika bertemu air.]
“Jangan bilang... Dia memiliki Skill air?! Yang benar saja!” Ucap Bile yang tiba-tiba berhenti menembaki Astaroth dengan bola api lalu mengalihkan seluruh fokusnya ke Peace.
“Eh, dia mengabaikanku.” Kata Astaroth sambil menoleh ke arah Bile dengan sedikit lega. Astaroth pergi ke semak-semak untuk bersembunyi di sana, meski begitu, Astaroth sama sekali tidak menurunkan kewaspadaannya terhadap Bile, ia terus menatapi Bile dengan seksama.
“Rasakan jurus pamungkas yang kubuat dalam waktu 3 detik ini!” Ucap Peace sambil mengarahkan kedua telapak tangannya ke arah Bile, setelah itu, Peace mengeluarkan jurus
“Sial! Air itu cepat sekali, aku tak yakin bisa menghindarinya.” Kata Bile dari dalam hati dengan panik sambil jongkok. Beruntung, serangan Peace gagal dan nyaris mengenai kepalanya. Seketika, pusaran air di kedua telapak tangan Peace perlahan tertutup, sehingga tak ada lagi air yang keluar dari sana. Air yang gagal mengenai kepala Bile malah menghancurkan 3 pohon yang berjajar.
“Luar biasa...” Ucap Bile dan Astaroth dari dalam hati dengan kagum.
“Aku tak menyangka daya hancurnya akan sekuat ini. Sekarang, aku hanya perlu sedikit latihan untuk menyempurnakan Blue Beam.” Ucap Peace yang malah puas dengan kegagalan itu.
“Jangan puas dulu! Pertarungan masih berlangsung, jangan hilangkan kewaspadaanmu!” Kata Bile sambil berlari dan mengarahkan telapak tangan kanannya ke arah Peace. Telapak tangan kanan Bile memunculkan api yang semakin lama membesar, Bile mengeluarkan jurus
[Peringatan! Jurus Heitari wajib Anda hindari. Jika tidak, Anda akan musnah. Itu semua karena jurus Heitari bisa memusnahkan tubuh, jiwa beserta sejarah pemain. Saya mengandalkan Anda, Tuan Peace.]
“S-Seriusan?! Kuat sekali... Jadi pengen punya.” Ucap Peace yang malah semakin tertarik dengan Skill Ashes.
“Musnahlah dengan patuh!” Kata Bile setelah selesai memusatkan seluruh api yang dimilikinya ke telapak tangan kanannya. Dengan api yang tak terbatas dan Mana yang terbatas, Heitari sudah sebesar rumah kecil. Tanpa perlu basa-basi, Bile langsung melepaskan Heitari ke arah Peace layaknya harimau lapar yang dilepas dari kandang.
“Sial! Aku tak menyangka akan secepat ini. Aku benar-benar bingung harus berbuat apa di situasi ini. Berlari dan berusaha menghindarinya sangat mustahil dilakukan, aku tidak memiliki kecepatan yang cukup untuk menghindarinya, berbeda dengan Astaroth yang pasti bisa menghindari ini...” Ucap Peace dari dalam hati yang sudah hampir pasrah dengan keadaan.
Saat ini, Heitari sudah sangat dekat dengan Peace yang hanya bisa terdiam sambil menatap Heitari, bola api sebesar rumah kecil yang sangat panas dengan tatapan kosong.
Di tengah rasa putus asa, tiba-tiba, Astaroth dengan gagah dan berani berlari dari semak-semak lalu menerjang Peace dengan kecepatan cahaya yang membuat Peace berhasil selamat dari pemusnahan. Heitari yang gagal mengenai Peace malah memusnahkan sebagian besar tanah dan puluhan pohon di sekitarnya.
“A-Astaroth? Aku tak pernah menyangka akan dibantu oleh penakut sepertimu. Terima kasih telah menyelamatkanku, aku sangat terbantu, Astaroth.” Kata Peace dengan tulus.
“Tidak masalah, Peace.” Jawab Astaroth dengan posisi yang masih memeluk Peace.
“Omong-omong, bisakah kau menyingkir dari tubuhku? Menjijikkan sekali dipeluk mahkluk aneh sepertimu.” Ucap Peace dengan wajah datar.
“Oh, ya. Maaf... Tapi, Peace, aku tak bermaksud meremehkanmu, namun nampaknya kau akan kalah jika pertarungan dilanjutkan. Jadi lebih baik, kita kabur saat ini juga, selagi Bile tidak memperhatikan kita. Ingat, kesempatan tak datang 2 kali.” Saran Astaroth yang khawatir dengan Peace sambil berdiri.
“Sialan! Mengapa Heitari bisa gagal mengenainya?! Mana-ku juga habis di waktu yang tidak tepat, semuanya gara-gara ular sialan itu!” Ucap Bile dengan keras dan kesal.
“Kau dengar itu, 'kan? Selagi Mana-nya beregenerasi, ini kesempatan kita untuk menyerang balik. Ingat, kesempatan tak datang 2 kali.” Kata Peace.
“Eh?! Apa berarti aku harus membantumu? Seranganku sangat lemah, apa kamu yakin?” Tanya Astaroth dengan terkejut.
“Semuanya tergantung kepada keputusanmu. Kalau tak mau, aku akan menyerangnya sendirian. Lagipula pada akhirnya, api akan takluk jika bertemu air, itu yang kupercayai.” Jawab Peace sambil beranjak berdiri lalu berjalan menghampiri Bile yang sangat panik, sampai-sampai dia tidak menyadari keberadaan Peace.
“Orang yang luar biasa... Aku kagum dengan ketangguhannya.” Ucap Astaroth yang kagum beserta takjub kepada Peace.
Saat ini, Peace sudah sangat dekat dengan posisi Bile berdiri. Seketika, ia langsung menyiapkan tinju terkuatnya untuk menyerang Bile secara bertubi-tubi dan tanpa ampun. Diikuti oleh Astaroth yang perlahan berdiri sambil berjalan ke arah Bile.
“Setelah puas meninjumu, akan kuakhiri segala penderitaanmu, Bile...” Kata Peace dengan lirih. Di saat yang sama, Bile menyadari ada 2 mahkluk yang berdiri di belakangnya, seketika ia langsung memalingkan tubuhnya ke belakang.
“Selamat menderita, Bile!” Ucap Peace dan Astaroth...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
StrosaV
Astaroth jadi temennya Peace cuy, gw dari masa depan
2022-08-03
0
Lucifer Morningstar
EE KAH
2022-07-05
0