Chapter 02: Vanaheim II

“Begitu, ya.” Ucap Peace sambil menekan tombol Keluar, setelah itu, ia mengeluarkan pedangnya yang digenggam menggunakan tangan kiri untuk berjaga-jaga kepada rintangan yang akan muncul ke depannya.

“Emerald! Tuntun aku keluar dari dasar gua membosankan ini. Mungkin saja, bawahanku yang juga terkirim ke dunia Vanaheim telah menungguku di suatu tempat.” Kata Peace sambil menunggu jawaban Emerald.

[Baiklah, saya mengerti, Tuan Peace. Tepat di belakang Anda terdapat sebuah lorong panjang, Anda hanya perlu berjalan lurus ke ujung lorong, sesampainya di ujung, di sana akan ada sebuah ruangan luas yang di dalamnya terdapat sebuah tangga yang bisa menuntun Anda keluar dari gua.]

“Tangga? Mengapa ada tangga di dasar gua membosankan ini? Siapa yang membuatnya?” Tanya Peace dengan heran sambil memalingkan kepalanya ke belakang.

[Tangga itu dibuat pemain lain ketika menambang di dasar gua Zor, setelah semua kristal biru yang diincarnya habis, ia naik ke atas dan keluar dari gua, meninggalkan tangga itu dengan perasaan gembira.]

“Begitu, ya. Apakah Tuhan tahu soal ini?” Tanya Peace sambil memalingkan seluruh tubuhnya ke belakang.

[Tentu saja, Tuhan mengetahui segalanya, masa depan, masa kini maupun masa lalu, selain itu, Tuhan juga berada di mana-mana, masa depan, masa kini dan masa lalu. Dengan kekuatan tak terbatas, Dia bisa melakukan apapun sesuai kehendaknya dan adalah akhir dari semua kehidupan. Keberadaan-Nya secara konseptual telah melampaui dimensi ruang dan waktu, bahkan juga telah melampaui dimensi tak terhingga. Dia juga telah melampaui sistem kausalitas, membuatnya tak tersentuh sama sekali. Terlebih lagi, semua ciptaannya hanya dianggap sebagai hiburan yang tak bermakna.]

“Hmm... Tuhan, Creator of All sebutannya... Kapan-kapan aku akan membunuhnya dan mengambil alih posisi sebagai Tuhan.” Ucap Peace sambil berjalan ke lorong itu.

[Membunuh? Apa maksudmu, Tuan Peace? Anda terlalu meremehkannya, Dia telah melampaui sistem dualitas, termasuk hidup dan mati. Sekeras apapun usaha Anda, Anda tetap tidak akan bisa membunuhnya]

“Bercanda, di dunia sebelumnya candaan seperti itu mengundang banyak tawa, tapi di sini tidak, ya...” Kata Peace dengan kecewa sambil terus melangkah ke depan.

Di tengah perjalanan, ia diserbu oleh kawanan semut yang muncul dengan ketakutan dari ujung lorong, seketika Peace bingung apa yang sedang terjadi, ratusan semut melewati sepatu kulitnya yang membuat Peace kesal.

“Semut sialan! Mengapa kau berjalan melewati sepatu terbaikku?” Ucap Peace sambil menggoyangkan kedua kakinya supaya para semut jatuh dari sepatunya, setelah mereka jatuh, dengan kesal, Peace tak segan-segan menginjak para semut tanpa henti.

Setelah para semut yang datang dari ujung lorong mulai berkurang, ia berhenti menginjak-injak dan bergegas kembali kepada tujuan awalnya, menuju ujung lorong dan keluar dari gua melalui tangga. Di tengah perjalanannya, sebuah alarm darurat yang berasal dari Emerald muncul.

[Peringatan! Tortuga, sesosok monster berbentuk kura-kura mendekat, dipastikan para semut lari darinya. Meski levelnya hanya 1, ia memiliki Skill Tingkat A, Blue, yang membuatnya bisa mengeluarkan dan memanipulasi air.]

“Sudah kuduga, para semut tidak mungkin berlari ke arahku tanpa alasan, pastinya ada sosok kuat yang mengejar mereka. Meski levelnya hanya 1, tetap saja dia tidak bisa diremehkan, dia memiliki Skill yang terdengar kuat, Blue.” Kata Peace dengan tenang, seakan-akan dirinya sudah siap bertarung.

“Benar, aku memiliki rencana hebat. Ketika ia muncul, aku akan langsung menyerbunya dengan cepat dari kegelapan.” Ucap Peace sambil bersiap untuk menyerbu Tortuga.

[Sayangnya, Tortuga bisa melihat dalam gelap, namun rencana untuk menyerbu Tortuga dengan cepat cukuplah cerdik, Anda memanfaatkan Agility Tortuga yang lambat, seperti yang diharapkan, Tuan Peace.]

Dari ujung lorong, bayangan seekor kura-kura berukuran normal muncul menghampiri Peace dengan santai.

“Tortuga...? Kukira tubuhnya akan besar, mengecewakan sekali.” Kata Peace sambil terus memperhatikan gerak-gerik Tortuga yang sudah sangat dekat dengannya.

Ketika berjalan dengan pandangan yang hanya berfokus ke arah depan, tiba-tiba, Tortuga merasa ada aura mengerikan tepat di sebelah kirinya, seketika Tortuga yang panik langsung menoleh ke kiri, namun di waktu yang bersamaan, kepala Tortuga telah terbelah menjadi 2 oleh Peace.

“Sayang sekali, aku harus menggunakan pedang ini untuk membunuh keroco sepertinya.” Ucap Peace sambil menjilat darah Tortuga yang menempel di bilah pedangnya.

[Selamat! Level meningkat menjadi 2. Selamat! Fragment bertambah menjadi 1. Selamat! Skill tingkat A, Blue, berhasil didapatkan.]

“Blue? Bukankah itu Skill milik Tortuga? Mengapa aku mendapatkannya?” Tanya Peace dengan heran, dibaluti rasa penasaran.

[Setelah mengalahkan monster, seorang pemain yang mengalahkannya akan mendapatkan Skill monster tersebut. Skill Collect yang Anda miliki juga mempunyai fungsi yang mirip, Skill Collect berguna untuk mencuri Skill pemain lain yang Anda kalahkan.]

“Begitu, ya... Omong-omong, aku memiliki 1 Fragment, 'kan? Berarti bisa kugunakan untuk meningkatkan kekuatanku, ya?” Ucap Peace sambil berhenti menjilati bilah pedangnya yang berlumuran darah Tortuga.

[Iya, benar sekali. Omong-omong, Anda ingin memunculkan Status, 'kan? Katakanlah Status.]

“Kau bisa mengetahui keinginanku, ya. Seperti yang diharapkan darimu, Emerald. Status!” Kata Peace dengan kagum terhadap Emerald. Setelah berkata demikian, muncullah hologram Status.

...[Status]...

...Nama : Siyah Peace...

...Umur : 17 tahun...

...Ras : Iblis...

...Skill : Collect, Blue...

...Senjata : Pedang...

...Level : 2...

...‹ ›...

...Inventaris Statistik...

...[Keluar]...

Tanpa berpikir panjang, ia langsung menekan tombol Statistik. Setelahnya, ia memutuskan untuk meningkatkan Agility-nya.

...[Statistik]...

...Fragment : 0...

...STR : 1 [+]...

...AGI : 2 [+]...

...VIT : 1 [+]...

...MP : 100 [+]...

...HP : 100...

...« ‹...

...Inventaris Status...

...[Keluar]...

“Yosh, selesai. Sejak pertarunganku dengan Tortuga yang bahkan tidak layak disebut pertarungan, Aku baru menyadari bahwa aku lambat, Tortuga yang dikenal lambat masih sempat menyadari auraku, padahal aku sudah mengeluarkan batas maksimal kecepatan.” Ucap Peace dengan wajah masam.

Setelah menekan tombol Keluar, Peace kembali melanjutkan perjalanannya menuju ujung lorong. Beruntung, dirinya tidak mendapat gangguan sehingga mudah baginya sampai ke tujuan, tempatnya sangat luas dan gelap, memberi kesan mengerikan.

Ketika Peace sedang melihat-lihat sekitar, ia dikejutkan oleh suara bebatuan yang terjatuh dari arah depan, merasa ada yang tak beres, ia bergegas pergi ke sana. Sesampainya di lokasi, sebuah cahaya muncul menyilaukan matanya dari atas, refleks ia langsung menutup mata menggunakan tangan kiri.

Setelah terbiasa, perlahan ia menurunkan tangannya, ternyata cahaya itu berasal dari matahari yang baru saja terbit, cahaya masuk melalui lubang besar yang berada tepat di atas dirinya.

“Matahari di dunia Vanaheim tak jauh berbeda dari dunia sebelumnya, ya...” Kata Peace sambil menurunkan pandangannya ke bawah, tanpa disadari, ternyata tangga yang dimaksud Emerald sudah ada di hadapannya, tangga kayu kokoh itu menjulang tinggi ke atas. Sambil menghela nafas, ia melangkahkan kaki kirinya ke tangga, diikuti oleh kaki kanannya.

Dengan perasaan lega, ia berjalan menaiki tangga yang sangat panjang itu, diperlukan waktu sebanyak 6 menit untuk sampai ke ujung tangga. Di tengah banyaknya kicauan burung, ia menaruh kembali pedangnya ke punggung dan melakukan peregangan di atas rerumputan hijau. Angin berhembus kencang menerpa wajahnya, diikuti dengan daun-daun yang berterbangan ke mana-mana.

Di tengah suasana damai, asap tercium oleh Peace, seketika ia berhenti melakukan peregangan dan melihat sumber asap itu. Setelah dilihat, asap itu berasal dari tengah hutan.

“Api? Tidak, kebakaran?! Mengapa bisa?” Tanya Peace setelah melihatnya secara seksama.

[Api itu disebabkan oleh monster, cepat atau lambat, semua pohon di hutan akan musnah olehnya.]

“Apa yang dipikirkan monster bodoh itu?” Ucap Peace dengan heran.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

StrosaV

StrosaV

Wow, ditunggu kelanjutannya cuy

2022-08-03

0

Lucifer Morningstar

Lucifer Morningstar

Keknya tier tuhan dari fiksi tersebut paling L1A Likely 1A

2022-07-05

0

Susi Ani

Susi Ani

COA VS Garganta
siapa menang😱😱

2022-06-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!