“Selamat menderita, Bile!” Ucap Peace dan Astaroth sambil mengarahkan tinju mereka ke wajah Bile. Peace menggunakan tangan kiri dan Astaroth menggunakan tangan kanannya. Tinju itu berhasil mendarat di wajah Bile, meninggalkan hidung Bile yang seketika patah dan darah yang keluar dari mulutnya.
Bile perlahan mundur sambil memegang wajahnya seraya berkata, “Sakit... Dasar sialan! Saat ini, aku memiliki 3 Mana yang akan terus naik hingga 100. Setelah penuh, Heitari siap digunakan. Untuk melawan kalian, aku hanya perlu mengulur waktu sampai Mana-ku kembali penuh.”
“Regenerasi Mana itu tidak cepat, lho. bahkan, Mana-ku baru naik 10 yang sekarang jumlahnya masih 90. Terlebih lagi, keadaan memaksamu untuk kalah. Sejak tadi, aku bisa saja mengeluarkan Blue Beam yang hanya menghabiskan 20 Mana, namun rasanya kurang puas kalau begitu.” Ucap Peace sambil berjalan menghampiri Bile, diikuti oleh Astaroth.
Tak segan-segan, Peace menendang perut Bile dengan sepatu kulitnya, membuat Bile sedikit membungkuk sambil memegang perutnya. Setelahnya, Bile kembali mengeluarkan darah dari mulutnya dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya.
“Argh! Sakit, ya... Rasanya tendanganmu bisa merusak organku, padahal kurasa itu tendangan biasa... Oh, ya. Nampaknya kau terlahir dengan tenaga, kulit dan tulang yang kuat. Sebenarnya, siapa kau?” Tanya Bile dengan penasaran.
“Raja Iblis, Siyah Peace. Mungkin kau tidak mengenalku karena aku bukan siapa-siapa di sini, namun saudaramu akan mengetahui keberadaanku. Karena, aku berencana untuk menguasai dunia Vanaheim dan menjadi Raja Iblis!” Jawab Peace.
“Raja Iblis... S-Serius?! Apalagi, rencananya sangat buruk. Dunia akan kacau jika dipimpinnya.” Ucap Astaroth dengan lirih sambil gemeteran, diiringi oleh rasa takut terhadap Peace.
Peace kembali meluncurkan tendangannya ke wajah Bile yang sedang membungkuk, membuat Bile terpental sampai ke semak-semak sambil mengeluarkan darah dari mulut.
“Sepertinya sudah cukup, aku akan mengakhirimu menggunakan pedang ini.” Kata Peace sambil mengeluarkan pedang dari punggungnya menggunakan tangan kiri. Perlahan, Peace berjalan menghampiri Bile yang sudah tak sanggup melakukan apa-apa.
“Memalukan... Aku benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa lagi, aku harus menerima kenyataan, bahwa diriku telah kalah.” Ucap Bile dari dalam hati yang sudah siap untuk mati.
Saat ini, Peace berada di hadapan Bile yang terbaring lemas sambil menodongkan pedangnya ke kepala Bile. Di waktu yang sama pula, api dari kaki Bile menjalar ke semak-semak tanpa disadari oleh Peace.
“Peace! Hati-hati! Cepat pergi dari sana! Atau api akan membakarmu!” Teriak Astaroth.
Setelah mendengar teriakan Astaroth, Peace langsung memalingkan kepalanya ke belakang, dan ternyata api dari kaki Bile benar-benar menjalar dari rumput ke semak-semak. Tanpa disadarinya juga, sepatu kulitnya perlahan terbakar dan mulai menjalar ke celana.
Dengan sedikit terkejut, Peace langsung mengarahkan telapak tangan kirinya ke kaki, ia mengeluarkan jurus pamungkas
Seketika, air dari Blue Beam berhasil memadamkan semua api, namun juga menyebabkan lubang besar yang menjatuhkan Peace dan Bile ke sana. Dengan khawatir dan tergesa-gesa, Astaroth menghampiri lokasi.
Peace nampak terbaring bersebelahan dengan Bile yang wajahnya tertusuk oleh pedang di bawah sana. Astaroth berkata, “Tunggu aku, kau akan kuselamatkan.” Seraya turun ke lubang besar itu dengan niat menolong Peace.
“Sebenarnya, aku tak memerlukan pertolonganmu, sih. Tapi kuhargai niat baikmu itu, Astaroth.” Ucap Peace sambil beranjak berdiri lalu mengambil pedangnya yang tertancap di wajah Bile, tepatnya di dahi.
[Selamat! Level meningkat menjadi 7. Selamat! Fragment bertambah menjadi 5. Selamat! Skill tingkat A, Ashes, berhasil didapatkan.]
“Status!” Kata Peace. Setelah berkata demikian, muncullah hologram Status.
...[Status]...
...Nama : Siyah Peace...
...Umur : 17 tahun...
...Ras : Iblis...
...Skill : Collect, Blue, Ashes...
...Senjata : Pedang...
...Level : 7...
...‹ ›...
...Inventaris Statistik...
...[Keluar]...
Setelahnya, Peace menekan tombol Statistik dan memutuskan untuk meningkatkan Strength dan Agility-nya.
...[Statistik]...
...Fragment : 0...
...STR : 4 [+]...
...AGI : 4 [+]...
...VIT : 1 [+]...
...MP : 100 [+]...
...HP : 100...
...« ‹...
...Inventaris Status...
...[Keluar]...
“Yosh, selesai. Di pertarungan barusan, aku bisa saja membunuhnya lebih cepat dari ini, namun nyatanya tidak. Kurasa, menaikkan Strength dan Agility adalah pilihan terbaik.” Ucap Peace sambil menekan tombol Keluar.
“Peace, siapa nama pelayanmu?” Tanya Astaroth sambil berjalan menghampiri Peace.
“Pelayan? Maksudmu Emerald?” Jawab Peace dengan bingung.
“Oh, namanya Emerald, ya. Nama yang bagus. Omong-omong, nama pelayanku Hope.” Ucap Astaroth.
“Hope? Apa artinya kau juga memiliki Emerald Dengan nama yang berbeda?” Tanya Peace dengan penasaran.
“Ya, bahkan semua pemain kecuali monster memiliki pelayan layaknya Emerald. Namun tak semua pemain bisa memanfaatkan potensi pelayan secara maksimal, hanya sebagian kecilnya saja.” Jawab Astaroth.
“Oh, begitu, ya. Dunia ini memang menarik, aku penasaran dengan alasan Tuhan menciptakan dunia Vanaheim dan mengirimku ke sini. Ah, jadi kangen dunia lama...” Ucap Peace sambil melihat matahari yang semakin terik.
[Saya akan membalas pertanyaan Anda. Tuhan menciptakan dunia Vanaheim karena kebosanannya, sehingga Dia membuat dunia game sebagai sarana hiburan. Tuhan mengirim Anda ke dunia Vanaheim karena tertarik dengan diri Anda, Dia merasa akan semakin seru jika Raja Iblis berada di dunia ini.]
“Oh, aku paham. Terima kasih atas penjelasannya, Emerald.” Kata Peace dari dalam hati.
“Peace, kurasa kita tidak perlu berlama-lama di sini. Sesuai perjanjian, aku akan memberimu tahta sebagai Raja, namun aku masih memiliki permintaan. Bisakah kau membebaskan kerajaanku dari jajahan pemain lain? Setelah itu, tidak ada permintaan lagi.” Ucap Astaroth yang merasa terlalu membebani Peace.
“Hmm... Ya, baiklah. Aku juga ingin membalas budi kepadamu yang sebelumnya telah menolongku. Jadi, di mana lokasi kerajaanmu? Akan kudatangi sesegera mungkin lalu kubunuh pemain itu.” Jawab Peace yang tak sabar untuk kembali bertarung.
“Tapi sebelum itu, kita akan pergi ke desa penampungan terlebih dahulu, untuk menambah pasukan dan mempersiapkan diri masing-masing. Ingat, jangan gegabah. Pemain itu jauh lebih kuat dan cerdas dibandingkan monster.” Ucap Astaroth sambil memalingkan tubuhnya ke belakang seraya berkata, “Ikutilah aku, aku akan menuntunmu ke desa penampungan.”
Sementara itu, di desa penampungan. Desa penampungan terletak di tengah hutan, mereka memiliki tembok pelindung yang mengelilingi desa dan terbuat dari kayu, sehingga mudah sekali dihancurkan. Di sebelah timur desa, terdapat sebuah gerbang yang dijaga oleh 4 ular, 2 ular berjaga di depan gerbang dan sisanya berjaga di dalam gerbang.
Semua warga di sana berbentuk ular normal, berbeda dengan Astaroth yang bentuk tubuhnya seperti manusia, namun dibaluti oleh banyak ular. Beberapa ular nampak terluka, sehingga mereka dibawa ke rumah sakit kecil yang terbuat dari kayu. Terlebih lagi, mereka dirawat oleh ular lainnya yang paham soal kedokteran.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
StrosaV
Wow, keren banget cuy
2022-08-03
0
LLeaquied
halo beliau
2022-06-17
0