BAB 2

Aku pun bangun karena di bangunkan oleh ibukku. Sementara ibukku selalu mengomel entah apa yang ibukku omeli kata katanya hanya itu saja yang diulang ulang, tapi hanya satu yang aku tau dia tidak pernah berkaca terhadap dirinya sendiri.

Bapakku pun pulang dari kantor dan mendengar Omelan ibuku dengan marah marah tak jelas, aku malas mendengarnya, tapi mau bagaimana lagi aku Takut padanya jadi yah aku hanya bisa nurut doang.

"Ehh Dan kamu pasti baru bangun, besok besok jam 3 bangun istirahat kok sapek jam 4 kadang jam 5 istirahat macam apa itu hah?!!" ucap bapakku dengan marah dan entah apa yang membuatnya marah aku gak tau

"Iya pak"jawabku dengan was was.

Lalu tiba tiba adikku yang kecil yang berada di samping adiku yang pertama main pisau dan tangannya terluka. Bapakku pun tambah marah dan membentakku padahal bukan salahku.

"Aduhhhh Dan gimanasih kamu jaga adik, main hp aja kerjaannya lama lama tak sita ya tu hp, taruh hpnya. Udah main hp, hp hp hp aja mata kamu gak ada capeknya ya tu mata lihat hp Sampek adiknya kaya gini gak ditauin"ucap bapakku dengan marah hingga memukul kepalaku.

"Pak udah cukup ya pak, selama ini Nia diem ya bapak gimanain, bapak salahin, bapak marahin, bapak pukul, Nia diem Nia capek pak, Nia muka dengan tingkah laku kalian semua yang nggak pernah sekalipun menghargai apa yang Nia lakukan, Nia capek"jawabku dengan panjang lebar mengeluarkan semua rasa sesak di hatiku dan airmata yang mengalir dari mataku.

"Dah berani ya kamu ngelawan bapak , kamu bilang apa tadi bukan salah kamu, orang udah jelas jelas ini tuh salah kamu, kamu yang gak becus jaga adik kamu, kamu tau gak, kamu ngerti kan."bentak bapakku lagi.

"Bapak kira aku masih kaya dulu yang dengan mudahnya di suruh ini itu dan dituduh ini itu juga, selalu di marah walaupun gak ada salah, sekarang Nia sadar ternyata kebaikannya Nia selama ini gak dianggap sama kalian semua dan Nia udah capek mengalah terus dari kecil hingga Nia sebesar ini, Nia udah capek dengan semua ini."ucapku lalu mengambil pisau dan melukai tanganku hingga mengeluarkan banyak sekali darah

"Bapak gak pedulikan dengan aku, maka jangan pernah peduli, bapak tau Nia nggak pernah ingin di lahirkan ke dunia ini, dan jika sebelum Nia lahir ke dunia ini Nia tau kalau Nia bakal lahir di keluarga yang nggak pernah sama sekali menghargai Nia, Nia gak akan mau lahir ke dunia ini kalian denger apa yang Nia bilang." sambungku panjang lebar sekaligus mengeluarkan semua apa yang ku rasakan saat ini.

"Bapak emang gak peduli sama kamu, Karen kamu bukan anak kandung bapak, kamu itu anaknya Bayu dan Laras, kamu kenalkan sama mereka?."ucap bapakku dengan tatapan mengejek.

"Aaapa, apa yang bapak katakan, jadi selama ini aku tanpa sengaja membenci mamahku sendiri, kenapa bapak tega memisahkan aku dari orang tuaku pak, sebegitunya bapak gak suka liat mamahku bahagia bapak bener bener tega."jawabku dengan gemetar menahan sakit, merasa bersalah, dan menangis.

"Iya bapak gak suka liat dia bahagia sampai kapanpun bapak gak Sudi liat dia hidup lebih bahagia dari bapak kamu denger, ayo kalian semua ikut ke rumah sakit tinggalkan saja dia sendirian disini, siapa suruh dia melukai tangannya sendiri!!"ucap ayahku yang masih dengan mode marahnya.

Terpopuler

Comments

Mawar_Jingga

Mawar_Jingga

halo salam kenal☺️ like dan komen mendarat ya mampir dan ikuti "sepotong sayap patah " di tunggu y🤗

2023-08-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!