pyangggg
tanganku di hempas oleh ayahku hingga piring pun terjatuh dan nasi berserakan di lantai dapur
"kau sudah berani melawan orang tuamu jadi, sekarang kau tidah boleh makan kau dengar!!!!"ucap ayahku memarahiku.
"baiklah aku tidak akan makan dan aku pastinya tidak akan mati jika hanya tidak makan malam"jawabku kepada ayah tanpa rasa gugup lagi dan senyum yang mengembang di wajahku
"oke kita lihat saja nanti sampai dimana kau bisa bertahan dengan sikap barumu itu"ucap Bundaku meremehkan ku.
"aku akan tetap seperti ini bunda dan tidak akan pernah bisa berubah lagi seperti dulu"ucapku sembari berjalan memasuki kamarku.
setelah memasuki kamar aku duduk di meja belajar dan mengambil segelas air lalu meneguknya. Setelah itu akupun mengambil buku untuk mapel besok lalu mempelajarinya sedikit.
tepat setelah jam menunjukan pukul 9 malam setelah selesai belajar akupun naik ke atas ranjang sembari menarik selimut lalu terlelap tidur.
keesokan harinya akupun terbangun karena alaramku sudah berbunyi. Setelahnya aku pergi ke kamar mandi lalu mengguyur tubuhku dengan air hangat.
setelah mandi akupun memakai pakaian seragam sekolah untuk hari sabtu. Lupa dengan memasukkan buku yang ku pelajari kemarin setelahnya aku mengepang rambut dan yang terakhir aku memakai sepatu.
"Ayah aku minta uang jajan"ucapku sembari menumpukkan tanganku di depan ayahku
"nggak ada uang jajan untuk kamu,sana sekolah"ucap Ayahku tanpa melihatku.
"oke kalau begitu, aku sekolah dulu ya Ayah"jawabku sembari mengembangkan senyumku.
"Bye bye Ayah Bunda muachhhh"ucapkusekali lagi lalu akupun berangkat sekolah.
"Bunda anak kita kayaknya udah benar benar berubah"ucap ayahku sembari menatap sendu punggungku yang terus menjauh.
"iya yah benar kata Ayah anak kita sudah benar benar berubah nggak kaya dulu lagi yang bisa kita manfaatin ke polosannya untuk kepentingan kita sendiri"sahut Bundaku menimpali ucapan ayah.
lalu akupun berangkat ke sekolah pada pukul 06.30 dengan mengendarai sepeda motor.
sesampainya di sekolah aku memarkirkan sepeda motor ku di tempat parkir sekolah lalu aku berjalan ke arah kelas.
semua anak menatapku dengan tatapan yang aneh dan entahlah apa yang mereka pikirkan tentang ku aku tak peduli.
"hei Dania kenapa rasanya sekarang kau sangat berubah??"tanya temanku yang bernama Gunawan.
"berubah apanya?"jawabku ketus.
"ya berubah semuanya, mulai dari tatapan tajam yang kau keluarkan hingga penampilanmu, semuanya berbeda dari Dania yang dulu" jawabnya dengan bingung.
"perasaan gue biasa biasa saja dari tadi , mata lo mungkin yang rusak,atau perlu kaca mata?"tanyaku sambil menatapnya tajam. Gunawan pun terkejut saat Dania berbicara dengannya menggunakan kata lo
"nggak mungkin gue salah liat, buktinya ini gue denger Lo ngobrol dengan gue pake kata Lo,Lo nggak pernah manggil orang atau temen Lo dengan kata lo tapi sekarang Lo manggil gue dengan sebutan lo!"ucapnya kesal karena ucapannya dijawab asal dan ketus oleh Dania.
"emang kenapa kalo gue berubah, apa urusannya sama lo coba?hahh!!!"ucapku dengan sedikit meninggikan suaraku hingga didengar oleh siswa siswi lainnya.
"pelankan suaramu, kenapa kamu berubah Dan?hahhh!!!,apa yang ngebuat lo berubah Dan??"tanya Gunawan dengan ekspresi wajah bingung dengan perubahan sikap temanya itu.
"hemmmm entah lah"jawabku singkat, padat dan ketus.
"udah sampai kelas nih bye"lanjutku dengan dingin.
"ya udah bye"jawabnya sambil tersenyum.
begitu memasuki kelas semua penghuni kelas menatapku dengan tatapan yang tak biasa.
"kenapa kalian menatap gue begitu?? emangnya penampilan gue aneh??"tanyaku karena merasa kebingungan dengan sikap mereka.
"Lo Lo Lo berubah Dan"ucap temanku bernama Tiara dengan gugup karena takut dengan tatapan tajamku.
"ya ya gue tau Lo semua pasti mau bilang gue tu berubah dari tatapan mata yang tajam, hingga penampilan gue, gue tau"ucapku sembari mengeluarkan buku. tatapan binggung pun kembali menghantui mereka, mereka bingung kenapa aku bisa jadi sedingin ini?.
"jadi, kenapa Lo berubah Dan?"tanya temanku lagi yang bernama Sukma sambil menatapku dengan ekspresi yang bingung.
"gue berubah kerena gue capek dibully, gue capek nggak di hargai dan gue capek di salahin mulu entah sama temen,keluarga bahkan sahabat gue sendiri ngemanfaatin gue jadi tukang memberi jawaban. gue hanya mau bebas, dan nggak ada lagi yang berani ganggu gue lagi kalian paham!!!!!!!"jawabku dengan suara tinggi, dingin dan ketus yang membuat semua temanku menjauh dan tak berani berkata kata lagi.
tepat pada pukul07.15 menit bel pun berbunyi menandakan bahwa sudah saatnya berkumpul di lapangan untuk sembahyang Tri sandya.
sesampainya di lapangan lagi lagi seluruh siswa dan siswi bahkan kakak kelasku menatapku dengan tatapan penasaran dan sedikit bingung.
munggkin mereka berfikir kenapa rasanya adik kelas itu berubah baik dari tatapan hingga penampilannya ya,atau mungkin ada yang berfikir lain seperti hehh sok sok mengubah penampilan ,palingan hanya untuk merebut perhatian laki laki,tapi mana mungkin ada laki laki yang menyukainya melihat tatapannya saja mungkin para laki laki sudah bergidik ngeri. mungkin begitulah pikiran pikiran mereka semua.
15 menit berlalu Tri sandya pun telah usai semua siswa dan siswi diizinkan bubar dari lapangan untuk memasuki kelas.
sesampainya di kelas guru mapel seni budaya pun datang lalu memberikan materi dan memberikan latihan latihan soal hingga jam menunjukan pukul 09.10 menit bel pun berbunyi menandakan bahwa jam istirahat telah tiba dan guru seni budaya pun keluar kelas.
"Dan Lo gak belanja?"tanya Tiara kepadaku.
"nggak gue lupa minta uang jajan sama Ayah"jawabku ketus.
"ya udah pakai uang gue aja Dan"ucap Tiara dengan tulus.
"nih segini cukup?"lanjutnya bertanya padaku.
"ehhh nggak usah Tia....."ucapanku di potong oleh Tiara.
"udah nggak apa apa ambil aja"ucapnya dengan begitu tulus.
"ya udah makasi ya Tia besok pasti aku kembaliin"ucapku sembari tersenyum.
"ya ,hmmm nggak usah di kembaliin juga nggak apa apa Dan"ucap Tiara .
kami berdua pun pergi ke kantin bareng dengan berpegangan tangan seperti sepasang kekasih yang baru jadian.
usai berbelanja di kantin sekolah kami pun kembali memasuki kelas lalu akupun berjalan ke tempat duduk dan mengambil buku mapel selanjutnya.
bel pun berbunyi menandakan bahwa waktunya memasuki kelas dan guru prakarya pun datang dan memberikan pembelajaran serta latihan latihan soal.
hingga jam menunjukan pukul 11.30 dan saatnya pergantian mapel lalu guru prakarya pun keluar dan masuklah guru bahasa Indonesia memberikan tugas dan materi.
Hingga jam menunjukan pukul 12.30 bel pun berbunyi menandakan bahwa waktunya pulang lalu guru bahasa Inggris pun keluar kelas dan seluruh siswa dan siswi pun berhamburan keluar kelas kecuali aku.
udah dulu ya guys 🥰🥰
terima kasih bagi yang suka novelku
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments