*Memberontak dan mencoba melepaskan diri dari pelukan sang Daddy
Untuk saat ini Ailyn dengan bertemu dengan pria itu, dia belum menemukan rasa kecewa dan sesak di dadanya, alasan kenapa dia harus berlari dan menangis, alasan kenapa dia harus marah, juga alasan mengenai perasaanya.
Bryan Alexander Lucero
No baby, kau harus ikut pulang bersama Daddy
Ailynia Caldwell Jenkins
Tidak, Ail tidak mau pulang, aku tidak mau bertemu Daddy
Ailynia Caldwell Jenkins
Ail benci Daddy!
Air matanya yang tadi terjatuh kini bertambah deras mengalir, lengan mungilnya untuk memukul dada bidak Bryan, sementara laki laki itu semakin erat untuk memeluknya.
Bryan Alexander Lucero
Rasa sakit saat mendengar gadis di depannya melontarkan kata seperti itu "Ail benci Daddy" kata yang tak ingin Bryan dengar sampai kapanpun.
Karena pemberontakan Ailyn tak kunjung usai sementara rintik hujan mulai berjatuhan, Bryan memilih menggendong gadis itu membawa paksa Ailyn ke dalam mobil, mendudukkan Ailyn dalam pangkuannya dalam posisi memeluk pinggang ramping agar gadis itu mulai sedikit tenang.
Setelah memastikan bahwa gadis itu terlelap, barulah Bryan melajukan mobilnya tanpa memindahkan Ailyn dari pangkuannya, tidak buruk mengemudi dalam posisi seperti ini, Bryan senang karena merasa dekat dengan sang putri yang beberapa hari belakang ini dia hindari, bukan marah atas kejadian di taman, tapi Bryan sadar karena perasaanya tidak bisa di kendalikan.
Bryan sudah tak bisa melihat Ailyn sebagai anaknya dan dia tak bisa mengendalikan hasratnya lagi, itulah alasan beberapa hari ini dia menghindar, Bryan takut menodai gadis itu.
Setelah membandingkan tubuh mungil Ailyn di atas ranjangnya, Bryan melangkah masuk ke kamar, dia butuh mandi untuk menghilangkan penatnya dan lengket di tubuhnya, dia juga tidak ingin membuat gadisnya semakin benci saat bau tubuhnya sudah bercampur dengan milik perempuan yang tadi sempat Bryan akan jadikan sebagai pemuas nafs*nya.
Hanya butuh waktu 20 menit untuk Bryan mandi dan kini dia kembali berjalan ke kamar Ailyn mengenakan pakaian rumah yang akan membuatnya lebih nyaman, Ailyn masih tertidur nyenyak dan Bryan tak berniat untuk membangunkannya, dia memilih duduk di tepi ranjang mengamati wajah cantik yang sembab akibat menangis itu lalu menyingkirkan rambut rambut nakal yang menghalangi lelap Ailyn sebelum kemudian satu kecupan di jatuhkan di kening gadis itu.
Bryan Alexander Lucero
Maafkan Daddy sayang *lirih
Ailynia Caldwell Jenkins
Engghh *merasa terganggu dan perlahan membuka matanya
Ailynia Caldwell Jenkins
*Terkejut saat sang Daddy berada di hadapannya
Ailynia Caldwell Jenkins
*Reflek mendorong tubuh Bryan menjauh dan berbalik arah membelakangi Daddy-nya
Ailynia Caldwell Jenkins
*Enggan menatap pria itu
Bryan Alexander Lucero
Princess
Bryan Alexander Lucero
*Berusaha meraih puncak gadis itu
Ailynia Caldwell Jenkins
*Dengan cepat menepis lengan Daddy-nya
Bryan Alexander Lucero
*Menghela nafasnya pelan
Bryan Alexander Lucero
Daddy minta maaf sayang *pelan
Ailynia Caldwell Jenkins
Keluar! aku tidak mau bertemu Daddy!
Ailynia Caldwell Jenkins
*Menahan sekuat tenaga agar tidak menangis
Bryan Alexander Lucero
Baby, please dengarkan dulu penjelasan Daddy
Bryan Alexander Lucero
*Kembali meraih puncak Ailyn yang sudah bergetar
Ailynia Caldwell Jenkins
*Kembali menangis
Bryan Alexander Lucero
Dia..
Ailynia Caldwell Jenkins
Untuk apa Daddy jelaskan?
Ailynia Caldwell Jenkins
Toh bukannya wajar melakukan itu apa lagi orang dewasa?
Ailynia Caldwell Jenkins
Aku tau Daddy pria dewasa yang membutuhkannya
Ailynia Caldwell Jenkins
Aku hanya kecewa karena Daddy tak memperdulikanku
Ailynia Caldwell Jenkins
Daddy memilih bersenang senang dengan perempuan itu dari pada menjemputku seperti biasanya
Ailynia Caldwell Jenkins
*Mengubah posisi tidurnya menjadi duduk
Ailynia Caldwell Jenkins
*Menatap Daddy-nya dengan tatapan terluka
Ailynia Caldwell Jenkins
Ah tidak, seharusnya aku sadar diri, aku hanyalah anak angkat, sangat wajar jika Daddy mengabaikanku
Ailynia Caldwell Jenkins
Maaf sudah menganggu aktivitas Daddy, tadi sore
Ailyn bangkit dari ranjang dan hendak melangkah tapi tarikan Bryan kembali membuat Ailyn kembali terjatuh di tempat tidur dan dengan segara Bryan menyambar bibir ranum Ailyn, menciumnya dengan rakus untuk menyalurkan amarahnya mengenai apa yang di ucapkan gadis itu, Bryan baru melepaskan ciumannya setelah di rasa Ailyn kehabisan nafas, setelahnya menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya.
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
nah....Kalau marah.begitu yaa.. ,😂😍
2023-11-24
0
astrid astriyani
👍👍👍
2023-01-29
0
Nina Pudjiastuti
•
2023-01-27
0