Layar laptop terbuka dengan fitur email yang ada pesan dari luar negeri untuk Raymond baca dan balas untuk menjawab pesan tersebut namun Ray justru mengabaikannya.
" Agnes berapa banyak luka yang kau berikan kepadaku ? Dan sekarang kau mau aku balas email mu itu ? Uh ,jangan harap ya! " Dengus Ray memarahi layar laptopnya itu.
Kling..!!
Suara wa masuk dari layar ponselnya menarik perhatiannya. Ia melihat isi wa dari sepupunya Benny yang mengirimkan pesan berupa nomor wa dan medsos milik gadis kecil yang menggugah hati Ray.
" Ray , ini nomor wa dan medsos nya Eve sesuai permintaan mu ke Gue." Tulis Benny dari Jakarta melalui wa.
" Wow..Oke..Thanks , Ben. Elo emang sepupu Gue yang paling Yahod banget.." Tulis Raymond dari Singapura melalui wa.
" Sama -sama. Gue juga amat berterimakasih sekali kepada Elo , Ray. Sebab , Elo udah bantu Gue dapat kerjaan yang sesuai skill dan sekolah Gue yang keluaran kampus elit ITB di Bandung." Tulis Benny yang memberikan stiker terimakasih kepada Raymond melalui wa.
" Ya ,ya ya..Eh , itu di medsos Eve ada foto anak cowok yang duduk bersama dengan Eve di kedai mie dekat danau kompleks perumahan kalian itu siapa ? " Tanya Ray yang langsung menelepon Benny yang kaget luar biasa di telepon Raymond tiba -tiba.
" Foto anak cowok apa ? " Tanya Benny terjungkal dari tempat tidur saking kagetnya.
" Cowok di foto instagramnya Eve ! Coba Elo lihat gih cepat..! " Desak Raymond melototi layar ipad yang memperlihatkan foto -foto Evelyn berbagai pose diri gadis itu di tempat yang bertuliskan hari dan tanggal serta bersama orang -orang terdekat di sekitar gadis itu.
" Eh..Elo tuh ya ? Baru di kasih tahu medsos nya Eve. Langsung mengobrak -abrik medsos orang..! Gak sopan tahu..! " Tegur Benny di telepon kepada Raymond seraya membuka laptop untuk buka ig dan melihat Ig nya Evelyn untuk Raymond.
" Emm..Kalo orang lain sih Gue gak akan kepo kayak marmut kecebur got. Tapi , ini Evelyn gadis yang sangat membingungkan Gue , Bro. Ya , Gue harus tahu banyak hal tentang gadis itu..!" Kata Ray mendekatkan ponsel ke mulut hingga suara Ray begitu dekat sekali di telinga Benny seakan -akan Ray berada di depannya Benny.
" Aish ,kuping Gue budek nih..! Ya , Gue cari tahu siapa tuh anak cowok di foto tukang bakso depan danau kompleks perumahan Gue." Jawab Benny menjauhkan ponselnya dari telinganya.
" Nah ,itu baru sepupu Gue yang jenius." Kata Ray terkekeh senang usai mendengar janji Benny untuk jadi detektif pribadinya untuk Raymond bisa dekat dengan Evelyn.
Ray melihat jam di dinding kamar nya. Ia batalkan niat nya untuk menelepon atau wa an dengan Eve secara langsung karena Ia tahu jadwal tidur nya Eve di malam hari.
" Mm..Besok saja deh Aku mencoba telepon Eve." Kata Ray tersenyum sendiri menatap foto Evelyn sedang makan ice cream Mcd di taman bermain di kompleks perumahan Anyelir.
" Manisnya dirimu , Eve." Kata Ray lembut di layar ipad sebelum Ray membaringkan dirinya untuk tidur di tempat tidurnya yang mewah dan elegan.
Pagi hari yang cukup berawan dengan cahaya sinar matahari yang tak terlalu menyengat telah membangunkan tidur Ray untuk pemuda ini bisa melakukan segala aktivitas nya dengan baik dan bersemangat.
Ray turun dari lantai atas menuju ke ruang makan yang berada di lantai bawah. Awalnya ,Raymond ingin melewatkan pagi harinya untuk sarapan pagi bersama dengan Delia, Mommy dan Kakak laki -laki tiri serta adik laki -laki tirinya di rumah makan di rumah keluarga Gilberto Xu.
Namun , Ray batalkan niat nya itu setelah Ray tak melihat adanya kehadiran Delia bersama Mommy tiri nya dan juga saudara -saudaranya yang lain di ruang makan.
" Delia ? "
" Biasa ," Jawab Mommy ringan.
" Daddy ? "
" Ya." Jawab Mommy acuh tak acuh.
Ray membalikkan tubuhnya dan meninggalkan ruang makan dengan langkah yang cukup tergesa -gesa untuk Ray segera tiba di ruang pribadi Delia yang terbuat semacam jeruji khusus untuk anak nakal.
" Dad..! " Ray menghentikan Daddy yang sudah ingin menyuapi makan Delia dengan tak sabar.
" Untunglah Kau sudah datang ke sini..Sekarang Kau urus adikmu itu dengan baik." Kata Daddy yang menaruh piring di nampan di meja dekat kaki Delia di rantai.
" Ya , dan itu pasti." Jawab Ray sedih sekali. Ia pun menggantikan Daddy nya mengurusi makan pagi Delia.
Delia memandang kosong dirinya dengan mulut rapat tak mau menghiraukan sapaannya dan juga perawatannya kepada Adiknya itu. Ray semakin pedih melihat penyakit unik Adiknya itu. Ia pun menaruh piring di nampan ,lalu merapikan barang -barang adiknya di kopor.
"Ayo , sebaiknya Kita keluar dari rumah ini ." Kata Ray menggandeng tangan Delia yang mematuhi dirinya.
Daddy Handoko Gilberto Xu dan yang lainnya kini memandang Ray dan Delia dengan alis bertaut menjadi satu karena heran dan terkejut sekali usai Ray mengajukan permohonan untuk dirinya dan Delia keluar dari rumah Daddy nya itu.
" Kemana Kau akan pergi membawa Adikmu dari rumah Daddy ? " Tanya Handoko Gilberto Xu nada keras kepada Ray di pintu ruangan keluarga.
" Ke Jakarta. Di sana , Ray sudah mengontrak satu unit apartemen yang cukup layak untuk Ray dan Delia tinggal , Dad. Jadi , Dad tak perlu cemas hati memikirkan kami .Dad cukup habiskan saja waktu Dad untuk memikirkan mereka yang kini menjadi keluarganya Dad." Jawab Ray nada wibawa yang membisukan Handoko Gilberto Xu.
" Baiklah.Apakah kau punya pekerjaan di Jakarta atau usaha untuk hidupi dirimu dan Delia ? Delia perlu perawatan psikiater untuk pengobatannya itu." Kata Handoko Gilberto Xu yang merasa amat tak rela berpisah dengan kedua orang anaknya itu yang berasal dari mantan istrinya dahulu.
" Dad, tenang sajalah..Dia pasti punya tabungan dari uang bulanan yang dikirimkan oleh Papamu di Harbour city ,Hongkong." Kata Mommy Regina yang terdengar oleh Ray adalah Daddy Handoko tak perlu biayai hidup Ray dan Delia lagi.
" Papaku adalah papa mu jua , Regina. Dan ,satu lagi Papa tidak lagi tinggal di kota Harbour City melainkan di kota Osaka, Jepang. Ray ini putraku dan Delia putriku. Aku wajib biayai hidup mereka sampai kapanpun." Kata Daddy Handoko Gilberto Xu memandang Mummy Regina dengan tatapan mata tak suka dengan kata -kata kurang nyaman di dengarnya itu.
" Dad dan Mum..Tolong jangan bertengkar lagi karena Ray dan Delia ,ya ? Kami bisa memulai dan mencari biaya hidup kami sendiri di Jakarta tanpa menyusahkan kalian maupun Akong." Kata Ray jenuh sekali terhadap percakapan yang sangatlah bertolak belakang dengan hati kedua orang tua itu mengenai dirinya dan adiknya.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
🍌 ᷢ ͩ𓆉︎ᵐᵈˡ❤️⃟Wᵃf⒋ⷨ͢⚤𝐀⃝🥀ᶫᶦᵃ
ya ampun sadis banget ayahnya, sebenarnya Delia sakit apa?? kok sampai di perlakukan seperti itu
2022-11-02
0
Naba rumi
semangat🆙😍
2022-08-17
1
viernn
Delia Delia🗿
2022-08-16
2